pembahasan selanjutnya adalah
- besaran dan pengukuran,
- jarak dan perpindahan,
- hukum II Newton,
- titik berat, serta
- momen gaya.
Soal No. 1 tentang Besaran dan Pengukuran
![](https://1.bp.blogspot.com/-l30S7ky5CCg/VlceQ5KZL8I/AAAAAAAADQM/HUDLuzVC45U/s1600/mikrometer-sekrup.jpg)
Pembahasan
Mikrometer sekrup adalah alat ukur panjang dengan tingkat ketelitian sampai 0,01 mm. Skala utama bersatuan mm dan skala selubung melingkar bersatuan 0,01 mm.
Hasil pengukuran 2,85 mm berarti:
2,85 mm = 2,5 mm + 0,35 mm
= 2,5 mm + 35 × 0,01 mm
= 2,5 skala utama + 35 skala melingkar
Perhatikan ilustrasi berikut ini!
![Cara membaca mikrometer sekrup Cara membaca mikrometer sekrup, skala utama dan skala melingkar](https://4.bp.blogspot.com/-lE31X_7kNdg/Vlgfcq20tiI/AAAAAAAADR4/1_LotqWSbSA/s1600/membaca-mikrometer-sekrup.jpg)
Jadi, gambar yang sesuai dengan hasil pengukuran tersebut adalah gambar pada opsi (E).
Soal No. 2 tentang Jarak dan Perpindahan
![Lintasan Marathon yang ditempuh Andri Lintasan Marathon yang ditempuh Andri, jarak dan perpindahan](https://1.bp.blogspot.com/-YnI7YnzPplM/VlgnINtFCQI/AAAAAAAADSU/VlhIa8od9rg/s1600/lintasan-marathon.jpg)
Jika 1 kotak mewakili 1 km maka perpindahan total yang dilalui Andri adalah ….
A. 26 km
B. 20 km
C. 12 km
D. 10 km
E. 8 km
Pembahasan
Perpindahan adalah perubahan kedudukan dari titik awal ke titik akhir. Perpindahan merupakan besaran skalar sehingga tidak memperhatikan lintasan, yang diperhatikan hanya kedudukan titik awal dan titik akhir.
![Perpindahan tidak memperhatikan lintasan Perpindahan tidak memperhatikan lintasan, hanya titik awal dan titik akhir](https://4.bp.blogspot.com/-b4aG9MbXm5s/Vlgl3BRWBHI/AAAAAAAADSI/Sw1Qv3o45OI/s1600/perpindahan-benda.jpg)
Andri mengawali marathon dari titik O dan berakhir di titik C sehingga perpindahannya adalah
Jadi, perpindahan total yang dilalui Andri adalah 10 km (D).
Simak juga, Pembahasan Soal UN: Vektor Resultan (Perpindahan).
Soal No. 3 tentang Hukum II Newton
![Hukum II Newton tentang Gerak Hukum II Newton tentang Gerak, gaya gesek, gaya tarik 60 derajat](https://1.bp.blogspot.com/-qsyExpsuTN4/VlcpDfGinyI/AAAAAAAADQo/Hh1qYmRc-tI/s1600/gerak-newton.jpg)
Jika sistem benda bergerak, gaya gesekan antara balok dan lantai masing-masing sebesar 2 N dan percepatan benda 2 m/s2, besar tegangan tali pada kedua balok tersebut adalah ….
A. 6 N
B. 10 N
C. 16 N
D. 32 N
E. 64 N
Pembahasan
Karena sistem benda bergerak maka soal tersebut harus diselesaikan dengan menggunakan hukum II Newton.
Tinjau benda pertama (depan)
ΣF = m1a
F cos 60° − T − f = m1a
28 . ½ − T − 2 = 3 × 2
12 − T = 6
T = 6
Benda kedua (belakang) tidak perlu lagi ditinjau, hasilnya pasti sama.
Mumpung ada waktu, coba kita tinjau sama-sama, hitung-hitung nambah pengetahuan.
Tinjau benda kedua (belakang)
ΣF = m2a
T − f = m2a
T − 2 = 2 × 2
T = 4 + 2
= 6
Ternyata lebih sederhana meninjau benda kedua.
Jadi, besar tegangan tali pada kedua balok tersebut adalah 6 N (A).
Perdalam materi ini di Pembahasan Fisika UN: Gaya dan Hukum Newton.
Soal No. 4 tentang Titik Berat
![](https://1.bp.blogspot.com/-yHWttr6cQJg/VlfE9oP4BcI/AAAAAAAADQ8/qgUbg0ICEWg/s1600/titik-berat-bangun.jpg)
Koordinat titik berat bangun luasan tersebut terhadap titik O adalah ….
A. (6; 7⅕)
B. (6; 7⅖)
C. (6; 8⅕)
D. (6; 8⅖)
E. (6; 9⅕)
Pembahasan
Jika diperhatikan gambarnya, lubang segitiga tidak memengaruhi letak titik berat pada arah x, yaitu x = 6. Apalagi jika diperhatikan opsi jawaban. Semua opsi jawaban menyatakan bahwa x = 6.
Untuk menentukan letak titik berat arah y, kita bagi bangun tersebut menjadi dua. Bangun pertama adalah persegi panjang yang masih utuh. Sedangkan bangun kedua adalah lubang segitiga.
![](https://1.bp.blogspot.com/-D120yX-uibg/VlhzNR4wjSI/AAAAAAAADTE/p9xfYWtb0xs/s1600/letak-titik-berat.jpg)
Mari kita tentukan titik berat arah y pada masing-masing bangun.
Bangun pertama (persegi panjang yang masih utuh)
y1 = 18/2
= 9
A1 = p × l
= 18 × 12
= 216
Bangun kedua (lubang segitiga)
y2 = 6 + ⅓ t
= 6 + ⅓ × 6
= 8
A2 = ½ × a × t
= ½ × 12 × 6
= 36
Sekarang kita tentukan titik berat arah y pada keseluruhan bangun.
Jadi, titik berat bangun luasan tersebut terhadap titik O adalah (6; 9⅕) (E).
Perdalam materi ini di Pembahasan Fisika UN: Titik Berat.
Soal No. 5 tentang Momen Gaya
![](https://3.bp.blogspot.com/-IZorpTRQb3c/VlfIt_oTI9I/AAAAAAAADRI/4cTwsd9J0Uw/s1600/katrol-silinder.jpg)
Katrol dari silinder pejal (I = ½ MR2) ditarik dengan gaya F. Jika katrol berputar dengan percepatan 4 m/s2 maka besar F adalah ….
A. 2 N
B. 3 N
C. 4 N
D. 6 N
E. 8 N
Pembahasan
Sistem katrol yang bergerak merupakan penerapan dan hukum II Newton.
Στ = I α
dengan τ = FR, I = ½ MR2, dan α = a/R, diperoleh:
FR = ½ MR2.(a/R)
F = ½ Ma
= ½ × 2 × 4
= 4
Jadi, besar gaya F pada sistem katrol tersebut adalah 4 N (C).
Perdalam materi ini di Pembahasan Fisika UN: Momen Gaya.
Simak Pembahasan Soal Fisika UN 2015 selengkapnya.
Dapatkan pembahasan soal dalam file pdf di sini.
Terimakasih
Semoga Bermanfaat