pembahasan selanjutnya adalah
- besaran dan pengukuran,
- jarak dan perpindahan,
- hukum II Newton,
- titik berat, serta
- momen gaya.
Soal No. 1 tentang Besaran dan Pengukuran
Pembahasan
Mikrometer sekrup adalah alat ukur panjang dengan tingkat ketelitian sampai 0,01 mm. Skala utama bersatuan mm dan skala selubung melingkar bersatuan 0,01 mm.
Hasil pengukuran 2,85 mm berarti:
2,85 mm = 2,5 mm + 0,35 mm
= 2,5 mm + 35 × 0,01 mm
= 2,5 skala utama + 35 skala melingkar
Perhatikan ilustrasi berikut ini!
Jadi, gambar yang sesuai dengan hasil pengukuran tersebut adalah gambar pada opsi (E).
Soal No. 2 tentang Jarak dan Perpindahan
Jika 1 kotak mewakili 1 km maka perpindahan total yang dilalui Andri adalah ….
A. 26 km
B. 20 km
C. 12 km
D. 10 km
E. 8 km
Pembahasan
Perpindahan adalah perubahan kedudukan dari titik awal ke titik akhir. Perpindahan merupakan besaran skalar sehingga tidak memperhatikan lintasan, yang diperhatikan hanya kedudukan titik awal dan titik akhir.
Andri mengawali marathon dari titik O dan berakhir di titik C sehingga perpindahannya adalah
Jadi, perpindahan total yang dilalui Andri adalah 10 km (D).
Simak juga, Pembahasan Soal UN: Vektor Resultan (Perpindahan).
Soal No. 3 tentang Hukum II Newton
Jika sistem benda bergerak, gaya gesekan antara balok dan lantai masing-masing sebesar 2 N dan percepatan benda 2 m/s2, besar tegangan tali pada kedua balok tersebut adalah ….
A. 6 N
B. 10 N
C. 16 N
D. 32 N
E. 64 N
Pembahasan
Karena sistem benda bergerak maka soal tersebut harus diselesaikan dengan menggunakan hukum II Newton.
Tinjau benda pertama (depan)
ΣF = m1a
F cos 60° − T − f = m1a
28 . ½ − T − 2 = 3 × 2
12 − T = 6
T = 6
Benda kedua (belakang) tidak perlu lagi ditinjau, hasilnya pasti sama.
Mumpung ada waktu, coba kita tinjau sama-sama, hitung-hitung nambah pengetahuan.
Tinjau benda kedua (belakang)
ΣF = m2a
T − f = m2a
T − 2 = 2 × 2
T = 4 + 2
= 6
Ternyata lebih sederhana meninjau benda kedua.
Jadi, besar tegangan tali pada kedua balok tersebut adalah 6 N (A).
Perdalam materi ini di Pembahasan Fisika UN: Gaya dan Hukum Newton.
Soal No. 4 tentang Titik Berat
Koordinat titik berat bangun luasan tersebut terhadap titik O adalah ….
A. (6; 7⅕)
B. (6; 7⅖)
C. (6; 8⅕)
D. (6; 8⅖)
E. (6; 9⅕)
Pembahasan
Jika diperhatikan gambarnya, lubang segitiga tidak memengaruhi letak titik berat pada arah x, yaitu x = 6. Apalagi jika diperhatikan opsi jawaban. Semua opsi jawaban menyatakan bahwa x = 6.
Untuk menentukan letak titik berat arah y, kita bagi bangun tersebut menjadi dua. Bangun pertama adalah persegi panjang yang masih utuh. Sedangkan bangun kedua adalah lubang segitiga.
Mari kita tentukan titik berat arah y pada masing-masing bangun.
Bangun pertama (persegi panjang yang masih utuh)
y1 = 18/2
= 9
A1 = p × l
= 18 × 12
= 216
Bangun kedua (lubang segitiga)
y2 = 6 + ⅓ t
= 6 + ⅓ × 6
= 8
A2 = ½ × a × t
= ½ × 12 × 6
= 36
Sekarang kita tentukan titik berat arah y pada keseluruhan bangun.
Jadi, titik berat bangun luasan tersebut terhadap titik O adalah (6; 9⅕) (E).
Perdalam materi ini di Pembahasan Fisika UN: Titik Berat.
Soal No. 5 tentang Momen Gaya
Katrol dari silinder pejal (I = ½ MR2) ditarik dengan gaya F. Jika katrol berputar dengan percepatan 4 m/s2 maka besar F adalah ….
A. 2 N
B. 3 N
C. 4 N
D. 6 N
E. 8 N
Pembahasan
Sistem katrol yang bergerak merupakan penerapan dan hukum II Newton.
Στ = I α
dengan τ = FR, I = ½ MR2, dan α = a/R, diperoleh:
FR = ½ MR2.(a/R)
F = ½ Ma
= ½ × 2 × 4
= 4
Jadi, besar gaya F pada sistem katrol tersebut adalah 4 N (C).
Perdalam materi ini di Pembahasan Fisika UN: Momen Gaya.
Simak Pembahasan Soal Fisika UN 2015 selengkapnya.
Dapatkan pembahasan soal dalam file pdf di sini.
Terimakasih
Semoga Bermanfaat