Pengaturan atau settingan apa saja yang terdapat pada AVR genset

Posted on

Hallo kita berjumpa kembali…

Beberapa fungsi pengaturan kontrol yang ada pada AVR generator.
Seperti yang sama-sama kita ketahui, bahwa listrik yang banyak digunakan baik untuk pemakaian di rumah atau untuk industri adalah jenis listrik arus bolak-balik atau listrik AC.

Listrik AC atau arus bolak-balik pada umumnya dihasilkan dari sebuah alat pembangkit listrik atau Generator AC yang biasa atau sering kita sebut dengan Genset.

Genset sebenarnya adalah singkatan dari Generator Set.
Generator Set maksudnya adalah sebuah alat yang dapat menghasilkan listrik lengkap dengan alat atau mesin penggeraknya.

Baca juga: Beberapa Penyebab kerusakan pada AVR dan cara mencegahnya

Sebenarnya untuk menyebutkan suatu alat yang dapat mengubah tenaga gerak atau tenaga putar menjadi tenaga listrik AC (arus bolak-balik) disebut dengan Generator.

Dan Generator yang menghasilkan listrik AC (Alternating Current) disebut dengan Alternator.

Alternator adalah singkatan dari Alternating Current Generator.

Generator dapat menghasilkan tenaga listrik, dengan memanfaatkan tenaga gerak dari sumber penggerak. Prinsip kerja Pembangkit listrik / Genset

Sumber penggerak pada sebuah Generator listrik dapat berupa Mesin diesel, Turbin uap, tenaga kincir Angin, tenaga Air, Tenaga gas, dan lainnya.

Namun, pada dasarnya listrik yang dihasilkan dari sebuah generator listrik AC, memiliki tegangan listrik yang naik turun (Tidak stabil).

Besar tegangan listrik yang dihasilkan sebuah generator dapat berubah-ubah (tidak stabil), dan ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain :

Penyebab tegangan listrik genset naik-turun
Penyebab Tegangan Genset Naik-turun dan solusinya

  • Kecepatan putaran (Rpm) dari mesin penggerak yang tidak tetap

Umumnya penggerak suatu pembangkit listrik atau Generator memiliki kecepatan putar atau Rpm sebesar 1500 Rpm.

Pada saat kecepatan putaran konstan / stabil yaitu 1500 Rpm, maka tegangan listrik yang dihasilkan sebesar 220 Volt / 380 Volt.

Namun ada kalanya kecepatan putaran mesin berubah-ubah, melebihi 1500 Rpm maka tegangan listrik yang dihasilkan akan meningkat melebihi 220 volt / 380 volt.

Begitu juga sebaliknya jika kecepatan putaran kurang dari 1500 Rpm, maka tegangan listrik yang dihasilkan akan kurang dari 220 Volt / 380 Volt.

  • Beban listrik yang berubah-ubah

Perubahan beban listrik yang ditanggung oleh suatu pembangkit listrik atau Genset, juga dapat mempengaruhi besar kecilnya tegangan listrik yang dihasilkan.

Semakin besar beban listrik yang ditanggung suatu Genset atau pembangkit listrik, akan berdampak pada menurunnya tegangan listrik yang dihasilkan.

Saat beban listrik mengalami perubahan menyebabkan tegangan listrik juga akan berubah-ubah.

Bagaimana cara mengatur agar Tegangan listrik dari sebuah Genset pembangkit listrik tetap stabil?

Untuk menjaga agar besar tegangan listrik yang dihasilkan suatu generator pembangkit listrik (Genset) tetap stabil pada tegangan 220 Volt / 380 Volt.

Maka pada setiap pembangkit listrik atau Generator listrik (genset), dilengkapi dengan alat pengatur tegangan yang disebut dengan AVR. Beberapa Fungsi AVR pada Genset

Pengaturan atau settingan apa saja yang terdapat pada AVR genset
Settingan AVR

AVR atau Automatic Voltage Regulator adalah suatu alat yang bekerja secara otomatis untuk mengatur tegangan tetap stabil.

AVR (Automatic Voltage Generator) pada sebuah generator listrik AC 3 Phase.

berbagai fungsi pengaturan yang ada pada avr genset
Skema AVR

Setiap pembangkit listrik atau Generator AC 3 Phase dilengkapi dengan sebuah alat untuk menstabilkan tegangan keluaran (Output Voltage) yang disebut dengan AVR (Automatic Voltage Generator).

AVR pada Generator atau genset memiliki berbagai jenis dan model.

Beberapa contoh AVR, antara lain:

  • AVR Stamford MX-321
  • AVR Stamford MX-341
  • AVR AVK New Age MA-330
  • AVR Leroy Somer R-449
  • AVR Bestron
  • AVR Marcon
  • Dan lainnya

Pada setiap AVR yang digunakan untuk Genset, terdapat beberapa hal yang perlu dilakukan pengaturan atau setting terlebih dahulu.

Saat akan menggunakan AVR pada generator dengan tujuan untuk mendapatkan kinerja AVR yang lebih baik.

Jenis- jenis settingan bisa saja berbeda-beda sesuai dengan tipe dan model dari masing-masing AVR yang kita gunakan.

fungsi settingan potensio volts,droop,trim,ufro,over,yang ada pada avr generator
AVR

Beberapa fungsi settingan kontrol yang biasanya terdapat pada sebuah AVR genset tersebut antara lain :

  • Volts
  • Stability
  • UFRO
  • Droop
  • V/Trim
  • EXC
  • DIP
  • Over / V
  • I / Limit
  • Dwell
  • Ramp

Apa saja fungsi settingan kontrol yang terdapat pada AVR tersebut?

Penjelasan mengenai fungsi dan cara untuk mengatur beberapa settingan yang terdapat pada AVR, yaitu:

1. VOLTS
Apa fungsi setingan potensio VOLTS pada AVR?

Pada setiap AVR terdapat setting potensio untuk VOLTS yang dapat kita atur sesuai kebutuhan.

Fungsi settingan potensio VOLTS pada AVR adalah untuk mengatur besaran tegangan listrik keluaran (Output Voltage) yang dihasilkan dari generator tersebut.

Jika diputar searah jarum jam tegangan listrik yang dihasilkan akan semakin besar, sebaliknya jika diputar berlawanan arah jarum jam tegangan listrik yang dihasilkan akan semakin kecil.

Pengaturan VOLTS ini sebenarnya sudah diatur oleh pabrikan AVR, namun jika memang diperlukan sesuai dengan kondisi di lapangan, dapat diatur untuk penyesuaian.

Pengaturan tegangan ini juga dapat kita atur melalui terminal 1 & 2 yang terdapat pada AVR, dengan menghubungkan sebuah potensio meter pada terminal 1 & 2 di panel kontrol.

Untuk pengaturan VOLTS pada AVR, biasanya dilakukan pada saat penggantian AVR lama dengan yang baru atau karena memang diperlukan untuk pengaturan ulang Voltage.

Pengaturan potensio Volts pada AVR harus mengikuti prosedur berikut ini :

  • Sebelum Generator dioperasikan, putar settingan VOLTS pada AVR berlawanan arah jarum jam sampai penuh (Settingan Voltage pada posisi terendah).
  • Putar potensio meter yang terdapat di panel kontrol yang terhubung dari terminal 1 & 2 pada AVR, pada posisi tengah (Mid Position) biasanya putaran sepenuhnya adalah 10 putaran, maka putar potensio tersebut sebanyak 5 putaran untuk mendapatkan posisi tengah (Middle).
  • Atur settingan Stability juga pada Mid Position (Posisi tengah) atau sebanyak 5 putaran sama dengan settingan Voltage pada Potensio meter.
  • Hubungkan alat pengukur tegangan untuk mengukur tegangan keluaran generator pada kabel Netral dan Phase (Volt meter 0 – 300 Volt).
  • Lalu operasikan Generator atau Genset tersebut pada frekuensi Nominal 50 Hertz. Tanpa diberikan beban.
  • Lalu atur settingan VOLTS pada AVR sampai mendapatkan nilai tegangan keluaran 220 Volt (Phase dan Netral), sesuai dengan hasil ukur alat Volt meter yang sudah kita hubungkan sebelumnya.

Ingat : Jangan pernah mengatur besaran tegangan melebihi batas tegangan yang diperbolehkan dari Generator tersebut.

2. STABILITY
Apa fungsi setingan potensio STABILITY yang ada pada AVR?

Setting Stability ini berfungsi untuk mengatur ketidak stabilan (Hunting) tegangan listrik yang dihasilkan sebuah Generator.

Jika diputar searah jarum jam akan meningkatkan tingkat kestabilan tegangan, sebaliknya jika diputar berlawanan arah jarum jam akan menurunkan tingkat kestabilan tegangan.

Untuk mendapatkan pengaturan STABILITY secara optimal, operasikan Generator dalam keadaan normal dan tanpa beban.

Lalu putar settingan potensio STABILITY berlawanan arah jarum jam sampai Tegangan keluaran Generator mendekati kondisi tidak stabil (Unstable).

Lalu putar sedikit searah jarum jam sampai tegangan kembali stabil (Posisikan pengaturan pada posisi stabil namun hampir mendekati posisi tidak stabil).

3. UFRO
Apa fungsi setingan potensio UFRO yang ada pada AVR?

Pada sebuah AVR generator (Genset), biasanya terdapat settingan UFRO.

UFRO adalah singkatan dari Under Frequency Roll Off Knee Point. Atau berfungsi untuk mengatur besaran dari sudut Frekuensi.

Jika diputar searah jarum jam akan mengurangi besaran sudut Frekwensi, sebaliknya jika diputar berlawanan arah jarum jam akan memperbesar besaran sudut Frekuensi.

Untuk mengetahui apakah pengaturan UFRO pada AVR ini sudah benar, operasikan Generator dengan Frekwensi rendah dibawah 50 HZ (sekitar 47 HZ), maka lampu LED pada AVR akan menyala.

4. DROOP
Apa fungsi setingan potensio DROOP yang ada pada AVR?

Pengaturan DROOP pada AVR berfungsi untuk mengatur tegangan drop (Tegangan jatuh) pada generator atau Genset hingga 5 %.

Jika diputar searah jarum jam akan menambah besaran tegangan drop, sebaliknya jika diputar berlawanan arah jarum jam akan mengurangi besaran tegangan drop.

Pengaturan DROOP ini sangat penting khususnya pada saat Generator (Genset) dioperasikan secara Paralel.

Agar nilai besaran tegangan drop pada masing-masing Generator dapat disesuaikan.

Untuk dapat mengatur DROOP pada AVR, harus dilengkapi dengan alat yang disebut dengan DROOP kit.

Namun jika Generator hanya digunakan secara single (Tidak diparalel). Pengaturan ini tidak diperlukan.

Pengaturan DROOP normalnya adalah tegangan droop sebesar 5 % pada saat beban puncak.

5. V / TRIM
Apa fungsi setingan V/TRIM yang ada pada AVR?

Setingan ini berfungsi untuk menyesuaikan input AVR terhadap Accessory Output.

Jika diputar searah jarum jam akan menambah besaran Accessory Output pada AVR, sebaliknya jika diputar berlawanan arah jarum jam akan memperkecil besaran Accessory Output pada AVR.

6. EXC TRIP (Over Excitation Adjusment)
Apa fungsi potensio EXC TRIP yang ada pada AVR?

Settingan EXC-TRIP ini berfungsi untuk mengatur batasan pengaman Over Excitation.

Jika memutar searah jarum jam akan memperbesar batasan pengaman Over Excitation, sebaliknya jika diputar berlawanan arah jarum jam akan memperkecil batasan Over Excitation.

Pengaturan atau Reset pada EXC-TRIP ini dilakukan pada saat Generator tidak beroperasi.

7. DIP
Apa fungsi DIP pada AVR Genset?

DIP berfungsi untuk mengatur besaran Frekuensi yang berhubungan Voltage DIP.

Jika diputar searah jarum jam akan menambah besaran Voltage DIP, sebaliknya jika diputar berlawanan arah jarum jam akan mengurangi besaran Voltage DIP.

8. OVER / V
Apa fungsi Over/V pada AVR?

Settingan ini berfungsi untuk mengatur besaran pengaman saat terjadi Over Voltage.

jika diputar searah jarum jam akan memperbesar nilai batasan pengaman Over Voltage, sebaliknya jika diputar berlawanan arah jarum jam akan mengurangi besaran batasan pengaman Over Voltage.

Generator harus dalam keadaan tidak beroperasi untuk mengatur OVER/V.

9. I / LIMIT
Apa fungsi setingan I/LIMIT pada AVR?

I/LIMIT berfungsi untuk mengatur batasan pengaman Arus saat terjadi hubungan singkat (Short Circuit).

Jika diputar searah jarum jam akan memperbesar batasan arus saat terjadi hubungan singkat (Short circuit), sebaliknya jika diputar berlawanan arah jarum jam, akan mengurangi besaran batasan Arus hubung singkat (Short Circuit).

Pada umumnya, pengaturan I/LIMIT ini sudah dilakukan oleh penyedia AVR (Pabrikan), dan sudah disegel agar tidak diatur ulang.

10. DWELL
Apa fungsi setingan DWELL pada AVR?

DWELL berfungsi untuk mengatur Recovery atau Delay time antara Speed recovery dengan Voltage Recovery.

Jika diputar searah jarum jam akan meningkatkan delay time, sebalikny jika diputar berlawanan arah jarum jam akan mengurangi delay time antara Speed Recovery dan Voltage Recovery.

Beberapa settingan ini mungkin berbeda-beda sesuai dengan tipe dari masing-masing AVR, namun secara umum pengaturan atau settingan ini yang terdapat pada sebuah AVR Genset khusunya Generator listrik AC 3 Phase.

11. RAMP
Apa fungsi pengaturan RAMP pada AVR?

Pengaturan RAMP pada AVR berfungsi untuk mengatur soft start Ramp time antara 0,4 detik – 4 detik.

Jika diputar searah jarum jam akan menambah waktu (Ramp Time), sebaliknya jika diputar berlawanan arah jarum jam akan mengurangi waktu Ramp Time.

RAMP biasanya sudah diatur dari awal pabrikan, sebesar 3 detik. untuk hasil yang lebih optimal.

Demikianlah sedikit penjelasan mengenai pengaturan atau settingan yang terdapat pada sebuah AVR genset, semoga dapat memberikan tambahan pengetahuan bagi kita semua !

Semoga bermanfaat
dikutip dari berbagai sumber


[ad_2]

Artkel Terkait  Pembahasan Fisika UN: Elastisitas Bahan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *