Untuk Pembelajaran selanjutnya…
Kalian pernah membuat pantun? Tentunya cukup mudah kan? Pantun termasuk jenis puisi lama. Puisi lama adalah puisi yang berkembang di awal-awal periodesasi karya sastra. Puisi lama memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
- Terikat aturan yang baku (pembaitan, jumlah larik, rima)
- Istanasentris (mengisahkan permasalahan seputar kerajaan atau istana)
- Fantasi/irasional (berkisah tentang hal-hal yang tidak logis)
- Perkembangannya statis
- Tidak berpemilik (anonim)
Berikut ini adalah jenis-jenis puisi lama yang berkembang di masyarakat Indonesia dalam jangka waktu yang sangat lama.
Inilah QUICK TIPS-nya:
Pa.Sya Se.Gurih Tali Kar.Ma |
Keterangan:
- PAntun
- SYAir
- SEloka
- GURIndam
- TALIbun
- KARmina
- MAntra
Pantun
Pantun adalah jenis puisi lama yang paling populer di masyarakat di Indonesia. Ciri-ciri pantun adalah sebagai berikut:
- Terdiri dari empat baris/larik
- Dua baris pertama adalah cangkang/sampiran dan dua baris terakhir adalah isi.
- Pola rima adalah a-b-a-b
- Setiap baris terdiri dari 8-12 suku kata
Berikut ini adalah analisis pantun berdasarkan kelengkapan sampiran dan isi:
Pantun, berdasarkan tujuannya, dibagi menjadi beberapa jenis:
- Pantun jenaka
- Pantun romantis/percintaan
- Pantun persahabatan
- Pantun agama/nasihat
PANTUN JENAKA
Sang harimau terlalu sombong Suka menghina hewan yang jelek Masih kecil giginya ompong Sangatlah mirip dengan nenek-nenek
Kancil cari undur-undur Mencarinya naik skuter Ada anak hobinya tidur Sambil mengorok sabil ngiler
Prasasti di daun lontar ada kecap merknya Bango Ada anak belagu sok pintar Ditanya guru malah planga plongo |
PANTUN NASIHAT
Pergi belanja ke pasar wijahan Pulangnya agak larut malam Jagalah selalu kebersihan lingkungan agar hidup sehat nan tentram
Nenekku ahli jamu Jamunya dari resep rahasia Janganlah kau bosan menuntut ilmu Agar hidup berguna samapi tua
Berenang di Pantai Parigi Sambil lihat turis berolah raga Jangan lupa tuk mandi pagi Agar badan tak bau naga |
PANTUN ROMANTIS/PERCINTAAN
Kalau tak tahu lekas bertanya Dengan bertanya takkan tercela Gadis itu ayu wajahnya Pantas kamu tergila-gila
Ke pasar pagi membeli itik Itik digoreng tuk menyambut tamu Siapa namamu wahai gadis cantik? Bolehkan abang jadi pacarmu?
Masak air sampai mendidih Masaknya pagi di pinggir kali Hati ini amatlah sedih Melepas istri jadi TKI |
PANTUN PERSAHABATAN
Beli beras di Kampung Cibabat Pulangnya mampir ke panti Dari kecil kita berahabat Selalu bersama hingga kita mati
Naik bus tingkat di Kota Jakarta Sambil bernyanyi senanglah hati Jangan ada dusta di antara kita Jadilah teman yang berbaik hati
Melempar monyet nakal dengan batu Batu tak ada diganti roti Marilah saling bantu-membantu Itulah makna sahabat sejati |
Berdasarkan perkembangannya, pantun dibagi menjadi:
- Pantun kilat (karmina)
- Pantun berkait (seloka)
- Pantun genap (talibun)
Syair
Syair adalah jenis puisi lama yang tiap baitnya terdiri dari empat baris yang kemudian berakhir dengan bunyi yang sama. Syair umumnya digunakan untuk menggambarkan hal-hal yang berkaitan dengan suatu cerita, nasihat, agama, dll.
Berikut ini adalah aturan-aturan syair:
- Memiliki empat baris/larik.
- Bunyi akhirnya a-a-a-a
- Semua baris adalah isi
Contoh:
Contoh lain dari syair:
SYAIR PENDIDIKAN
Dengarlah wahai anakanda rajinlah belajar sepanjang masa ilmu tiada pernah habis dieja sebagai bekal sepanjang usia |
SYAIR AGAMA/NASIHAT
Janganlah engkau berbuat maksiat Demi kenikmatan seasaat Apalagi tak pernah bertaubat Tuhan kita pasti kan melaknat |
SYAIR PERSAHABATAN
Dikala hatiku sendu nan pilu Bukan pacar yang menghiburku Ada dia yang menemaniku dari masa kecilku Dialah sahabatku pelindungku |
SYAIR CINTA
Syahrini kaulah cintaku kaulah setiaku Janganlah lepas dari pandangku Tanpamu apalah dayaku Kaulah permata dalam kalbuku |
Seloka
Seloka disebut juga pantun berkait. Artinya, seloka terdiri dari minimal dua pantun. Dalam seloka, baris terkahir pantun 1 dan baris pertama pantun 2 memiliki rima yang sama. Berikut adalah contoh seloka:
Gurindam
Gurindam disebut juga syair kilat karena gurindam hanya mengandung dua larik atau baris. Gurindam berisi nasihat, pepatah, atau nilai-nilai kehidupan.
Berikut ini adalah ciri-ciri sebuah gurindam:
- Terdiri dari dua baris/larik
- Setiap baris berima a-a
- Baris pertama adalah sebab, sedangkan baris kedua adalah akibat.
- Semua baris adalah isi.
Contoh:
Kalau manusia rajin sholat
Kelak di akhirat takkan dilaknat |
Jika kita suka berbohong
Kelak orang tak akan menolong |
Jika anak rajin berlatih
Kelak orang tua takkan letih |
Andai perempuan menjaga aurat
kelak lelaki urung berbuat jahat |
Jika suami istri saling mencinta
Maka selamanya hidup bahagia |
Selama kita rajin olahraga
Kelak badan sehat terjaga |
Jika manusia lupa akan salah
dia pasti kan banyak ulah |
Andai kita cepat bertaubat
kelak Tuhan kan memberi sehat |
Talibun
Talibun disebut juga pantun genap (6,8,10,12 baris). Jika talibun terdiri dari enam baris, tiga baris pertama adalah sampiran dan tiga baris berikutnya adalah isi.
Contoh Talibun 6 Baris
Contoh Talibun 8 Baris
Karmina
Karmina disebut juga pantun kilat. Karmina terdiri dari dua baris. Baris pertama sampiran dan baris berikutnya isi. Rimanya a-a. Fungsi karmina biasanya untuk canda, jenaka, atau humor.
Contoh:
Dulu parang sekarang besi (sampiran)
Dulu sayang sekarang benci (isi) |
Ada kuda makan duren
Ada duda wajahnya keren |
Satu dua tiga empat
Para pelangganku ayo ke sini merapat. |
Masak tutut banyAk yang mau
Ada yang kentut sungguhlah bau |
Mantra
Mantra adalah puisi lama yang paling tua. Mantra berasal dari bahasa Sansekerta, yaitu “mantra” atau “manir” yang merujuk pada kata-kata dalam kita Weda, Hindu. Mantra (atau jampi/kinasihan) memiliki struktur pembaitan dan rima yang mirip dengan jenis-jenis puisi lama lain pada umumnya, tetapi terkadang pembaitan dan perimaannya juga tidak memiliki struktur pasti. Mantra kebanyakan digunakan untuk pengobatan, pengasihan, kekebalan/kekuatan, pelet, dan ritual-ritual mistis lainnya. Di bawah ini adalah contoh dari mantra.
Ikan sembah pembawa petaka
Cekal sial buang celaka Aji patigeni membawa mati Jangan kamu mendekat kesini Biarlah roh karuhun sejahat-jahat Tak meruntuhkan iman nan martabat |
Roh semar ngelmu digdaya
Hilang di langit lenyap di samudera Berilah hamba laku ngelmu sesakti Bratasena Agar bisa dihormat bisa berkuasa |
Soal No.1
Berikut ini yang bukan ciri-ciri dri syair adalah _______
- Memiliki sampiran di dua larik pertama
- Semuanya adalah isi
- Berima sama (a-a-a-a)
- Berisi tentang nasihat, cerita, kisah, atau nilai kehidupan
- Tiap bait memiliki empat larik/ baris
PEMBAHASAN :
Opsi A merujuk ke ciri-ciri dari pantun. Sedangkan opsi B, C, D, dan E merujuk ke ciiciri syair. Berikut ini adalah aturan-aturan syair:
- Memiliki empat baris/larik.
- Bunyi akhirnya a-a-a-a
- Semua baris adalah isi
- Berisi tentang nasiht, cerita, kisah, atau nilai kehidupan
Jawaban A
Soal No.2
Puisi lama 1
Ada gula ada semut
Yang bernama Alda memang imut
Puisi lama 2
Wahai Adinda lentera hatiku
Dekaplah hamba yang sedang pilu
Karena gagal diangkat mantu
Oleh yang terhormat ayah dan ibumu
Perbedaan kedua puisi lama di atas adalah ______
- Puisi lama 1 disebut pantun, sedangkan puisi lama 2 disebut syair
- Puisi lama 1 disebut gurindam, sedangkan puisi lama 2 disebut pantun
- Puisi lama 1 disebut karmina, sedangkan puisi lama 2 disebut talibun
- Puisi lama 1 disebut pantun, sedangkan puisi lama 2 disebut gurindam
- Puisi lama 1 disebut karmina, sedangkan puisi lama 2 disebut syair
PEMBAHASAN :
Puisi 1 disebut karmina karena teridiri dari dua baris, berkahiran a-a, dan beisi canda atau jenaka, sedangkan puisi 2 aalah syair karena memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
- Memiliki empat baris/larik.
- Bunyi akhirnya a-a-a-a
- Semua baris adalah isi
- Berisi tentang nasiht, cerita, kisah, atau nilai kehidupan
Jawaban E
Soal No.3
Perhatikan puisi lama berikut ini!
Membeli makanan tuk menyambut tamu
Tamu dijalan di kawal hansip
Hansip milenial bawa senapan
Jangan mau sama pacar barumu
Dia itu nakal dan suka mengintip
Lebih baik denganku saja yang lebih tampan
Jenis puisi lama tersebut adalah ____
- Gurindam
- Talibun
- Karmina
- Pantun
- Seloka
PEMBAHASAN :
Puisi lama tersebut berjenis talibun karena memiliki ciri-ciri khas sebagai berikut:
- Talibun disebut juga pantun genap (6,8,10, atau 12 baris).
- Jika talibun terdiri dari enam baris, tiga baris pertama adalah sampiran dan tiga baris berikutnya adalah isi.
Jawaban B
Soal No.4
Puisi lama berikut ini yang tergolong gurindam adalah ________
- Jalan berdua dengan calon kekasih
Di taman maniloka indah nan bersih
Dihiasi gerimis dan kabut putih
Pengobat hatiku yang teriris perih
- Ke Jakarta membawa mobil
Nyetirnya hanya satu lengan
Kalau kamu suka mengupil
Tolong jangan dilempar sembarangan
- Jangan bicara kasar dan menyakitkan
Sebab itulah adab mahluk bernama setan
- Ada anak lagi menyisir rambut
Dari bagian ujung sampai ke akar
Tak mengapa tempaklah bosan
Karena gatalnya sampai ke muka
Belajarlah hingga ajal menjemput
Dengan belajar kita akan pintar
Dan didekatkan dengan kesuksesan
Juga dijauhkan dari malapetaka
- Di lemari ada sirsak dan salak
Mari kita tertawa terbahak-bahak
Opsi C disebut gurindam karena terdiri dari dua baris, berima a-a, dan berisi nasihat atau nilai-nilai kehidupan.
PEMBAHASAN :
- Opsi A = Syair
- Opsi B = Pantun
- Opsi D = Talibun (8 baris)
- Opsi E = Karmina
Jawaban C
Semoga Bermanfaat