Rangkuman Materi, Contoh Soal Puisi Lama Jawaban & Pembahasannya

Posted on

Untuk Pembelajaran selanjutnya…

Kalian pernah membuat pantun? Tentunya cukup mudah kan? Pantun termasuk jenis puisi lama. Puisi lama adalah puisi yang berkembang di awal-awal periodesasi karya sastra. Puisi lama memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

  1. Terikat aturan yang baku (pembaitan, jumlah larik, rima)
  2. Istanasentris (mengisahkan permasalahan seputar kerajaan atau istana)
  3. Fantasi/irasional (berkisah tentang hal-hal yang tidak logis)
  4. Perkembangannya statis
  5. Tidak berpemilik (anonim)

Berikut ini adalah jenis-jenis puisi lama yang berkembang di masyarakat Indonesia dalam jangka waktu yang sangat lama.

Inilah QUICK TIPS-nya:

Pa.Sya Se.Gurih Tali Kar.Ma

Keterangan:

  1. PAntun
  2. SYAir
  3. SEloka
  4. GURIndam
  5. TALIbun
  6. KARmina
  7. MAntra

Pantun

Pantun adalah jenis puisi lama yang paling populer di masyarakat di Indonesia. Ciri-ciri pantun adalah sebagai berikut:

  1. Terdiri dari empat baris/larik
  2. Dua baris pertama adalah cangkang/sampiran dan dua baris terakhir adalah isi.
  3. Pola rima adalah a-b-a-b
  4. Setiap baris terdiri dari 8-12 suku kata

Berikut ini adalah analisis pantun berdasarkan kelengkapan sampiran dan isi:

puisi lama

Pantun, berdasarkan tujuannya, dibagi menjadi beberapa jenis:

  • Pantun jenaka
  • Pantun romantis/percintaan
  • Pantun persahabatan
  • Pantun agama/nasihat

PANTUN JENAKA

 

Sang harimau terlalu sombong

Suka menghina hewan yang jelek

Masih kecil giginya ompong

Sangatlah mirip dengan nenek-nenek

 

Kancil cari undur-undur

Mencarinya naik skuter

Ada anak hobinya tidur

Sambil mengorok sabil ngiler

 

Prasasti di daun lontar

ada kecap merknya Bango

Ada anak belagu sok pintar

Ditanya guru malah planga plongo

PANTUN NASIHAT

 

Pergi belanja ke pasar wijahan

Pulangnya agak larut malam

Jagalah selalu kebersihan lingkungan

agar hidup sehat nan tentram

 

Nenekku ahli jamu

Jamunya dari resep rahasia

Janganlah kau bosan menuntut ilmu

Agar hidup berguna samapi tua

 

Berenang di Pantai Parigi

Sambil lihat turis berolah raga

Jangan lupa tuk mandi pagi

Agar badan tak bau naga

PANTUN ROMANTIS/PERCINTAAN

 

Kalau tak tahu lekas bertanya

Dengan bertanya takkan tercela

Gadis itu ayu wajahnya

Pantas kamu tergila-gila

 

Ke pasar pagi membeli itik

Itik digoreng tuk menyambut tamu

Siapa namamu  wahai gadis cantik?

Bolehkan abang jadi pacarmu?

 

Masak air sampai mendidih

Masaknya pagi di pinggir kali

Hati ini amatlah sedih

Melepas istri jadi TKI

PANTUN PERSAHABATAN

 

Beli beras di Kampung Cibabat

Pulangnya mampir ke panti

Dari kecil kita berahabat

Selalu bersama hingga kita mati

 

Naik bus tingkat di Kota Jakarta

Sambil bernyanyi senanglah hati

Jangan ada dusta di antara kita

Jadilah teman yang berbaik hati

 

Melempar monyet nakal dengan batu

Batu tak ada diganti roti

Marilah saling bantu-membantu

Itulah makna sahabat sejati

Artkel Terkait  Dalam permainan bulu tangkis, pada saat posisi pemain berada di bagian belakang lapangan hendaknya

Berdasarkan perkembangannya, pantun dibagi menjadi:

  • Pantun kilat (karmina)
  • Pantun berkait (seloka)
  • Pantun genap (talibun)

Syair

Syair adalah jenis puisi lama yang tiap baitnya terdiri dari empat baris yang kemudian berakhir dengan bunyi yang sama. Syair umumnya digunakan untuk menggambarkan hal-hal yang berkaitan dengan suatu cerita, nasihat, agama, dll.

Berikut ini adalah aturan-aturan syair:

  1. Memiliki empat baris/larik.
  2. Bunyi akhirnya a-a-a-a
  3. Semua baris adalah isi

Contoh:

Contoh lain dari syair:

SYAIR PENDIDIKAN

 

Dengarlah wahai anakanda

rajinlah belajar sepanjang masa

ilmu tiada pernah habis dieja

sebagai bekal sepanjang usia

SYAIR AGAMA/NASIHAT

 

Janganlah engkau berbuat maksiat

Demi kenikmatan seasaat

Apalagi tak pernah bertaubat

Tuhan kita pasti kan melaknat

SYAIR PERSAHABATAN

 

Dikala hatiku sendu nan pilu

Bukan pacar yang menghiburku

Ada dia yang menemaniku dari masa kecilku

Dialah sahabatku pelindungku

SYAIR CINTA

 

Syahrini kaulah cintaku kaulah setiaku

Janganlah lepas dari pandangku

Tanpamu apalah dayaku

Kaulah permata dalam kalbuku

Seloka

Seloka disebut juga pantun berkait. Artinya, seloka terdiri dari minimal dua pantun. Dalam seloka, baris terkahir pantun 1 dan baris pertama pantun 2 memiliki rima yang sama. Berikut adalah contoh seloka:

puisi lama

Gurindam

Gurindam disebut juga syair kilat karena gurindam hanya mengandung dua larik atau baris. Gurindam berisi nasihat, pepatah, atau nilai-nilai kehidupan.

Berikut ini adalah ciri-ciri sebuah gurindam:

  • Terdiri dari dua baris/larik
  • Setiap baris berima a-a
  • Baris pertama adalah sebab, sedangkan baris kedua adalah akibat.
  • Semua baris adalah isi.

Contoh:

Kalau manusia rajin sholat

Kelak di akhirat takkan dilaknat

Jika kita suka berbohong

Kelak orang tak akan menolong

Jika anak rajin berlatih

Kelak orang tua takkan letih

Andai perempuan menjaga aurat

kelak lelaki urung berbuat jahat

Jika suami istri saling mencinta

Maka selamanya hidup bahagia

Selama kita rajin olahraga

Kelak badan sehat terjaga

Jika manusia lupa akan salah

dia pasti kan banyak ulah

Andai kita cepat bertaubat

kelak Tuhan kan memberi sehat

Artkel Terkait  salah satu composer penting pada zaman Renaisans adalah

Talibun

Talibun disebut juga pantun genap (6,8,10,12 baris). Jika talibun terdiri dari enam baris, tiga baris pertama adalah sampiran dan tiga baris berikutnya adalah isi.

Contoh Talibun 6 Baris

Puisi lama

Contoh Talibun 8 Baris 

Puisi lama

Karmina

Karmina disebut juga pantun kilat. Karmina terdiri dari dua baris. Baris pertama sampiran dan baris berikutnya isi. Rimanya a-a. Fungsi karmina biasanya untuk canda, jenaka, atau humor.

Contoh:

Dulu parang sekarang besi (sampiran)

Dulu sayang sekarang benci (isi)

Ada kuda makan duren

Ada duda wajahnya keren

Satu dua tiga empat

Para pelangganku ayo ke sini merapat.

Masak  tutut banyAk yang mau

Ada yang kentut sungguhlah bau

Mantra

Mantra adalah puisi lama yang paling tua. Mantra berasal dari bahasa Sansekerta, yaitu “mantra” atau “manir” yang merujuk pada kata-kata dalam kita Weda, Hindu. Mantra (atau jampi/kinasihan)  memiliki struktur pembaitan dan rima yang mirip dengan jenis-jenis puisi lama lain pada umumnya, tetapi terkadang pembaitan dan perimaannya juga tidak memiliki struktur pasti. Mantra kebanyakan digunakan untuk pengobatan, pengasihan, kekebalan/kekuatan, pelet, dan ritual-ritual mistis lainnya. Di bawah ini adalah contoh dari mantra.

Ikan sembah pembawa petaka

Cekal sial buang celaka

Aji patigeni membawa mati

Jangan kamu mendekat kesini

Biarlah roh karuhun sejahat-jahat

Tak meruntuhkan iman nan martabat

Roh semar ngelmu digdaya

Hilang di langit lenyap di samudera

Berilah hamba laku ngelmu sesakti Bratasena

Agar bisa dihormat bisa berkuasa

Soal No.1

Berikut ini yang bukan ciri-ciri dri syair adalah _______

  1. Memiliki sampiran di dua larik pertama
  2. Semuanya adalah isi
  3. Berima sama (a-a-a-a)
  4. Berisi tentang nasihat, cerita, kisah, atau nilai kehidupan
  5. Tiap bait memiliki empat larik/ baris

PEMBAHASAN :

Opsi A merujuk ke ciri-ciri dari pantun. Sedangkan opsi B, C, D, dan E merujuk ke ciiciri syair. Berikut ini adalah aturan-aturan syair:

  • Memiliki empat baris/larik.
  • Bunyi akhirnya a-a-a-a
  • Semua baris adalah isi
  • Berisi tentang nasiht, cerita, kisah, atau nilai kehidupan

Jawaban A

Soal No.2

Puisi lama 1

Ada gula ada semut

Yang bernama Alda memang imut

Puisi lama 2

Wahai Adinda lentera hatiku

Dekaplah hamba yang sedang pilu

Karena gagal diangkat mantu

Oleh yang terhormat ayah dan ibumu

Perbedaan kedua puisi lama di atas adalah ______

  1. Puisi lama 1 disebut pantun, sedangkan puisi lama 2 disebut syair
  2. Puisi lama 1 disebut gurindam, sedangkan puisi lama 2 disebut pantun
  3. Puisi lama 1 disebut karmina, sedangkan puisi lama 2 disebut talibun
  4. Puisi lama 1 disebut pantun, sedangkan puisi lama 2 disebut gurindam
  5. Puisi lama 1 disebut karmina, sedangkan puisi lama 2 disebut syair
Artkel Terkait  [Terlengkap] Rangkuman, Contoh Soal Penyetaraan Redoks Pembahasan

PEMBAHASAN :

Puisi 1 disebut karmina karena teridiri dari dua baris, berkahiran a-a, dan beisi canda atau jenaka, sedangkan puisi 2 aalah syair karena memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

  • Memiliki empat baris/larik.
  • Bunyi akhirnya a-a-a-a
  • Semua baris adalah isi
  • Berisi tentang nasiht, cerita, kisah, atau nilai kehidupan

Jawaban E

Soal No.3

Perhatikan puisi lama berikut ini!

Membeli makanan tuk menyambut tamu

Tamu dijalan di kawal hansip

Hansip milenial bawa senapan

Jangan mau sama pacar barumu

Dia itu nakal dan suka mengintip

Lebih baik denganku saja yang lebih tampan

Jenis puisi lama tersebut adalah ____

  1. Gurindam
  2. Talibun
  3. Karmina
  4. Pantun
  5. Seloka

PEMBAHASAN :

Puisi lama tersebut berjenis talibun karena memiliki ciri-ciri khas sebagai berikut:

  • Talibun disebut juga pantun genap (6,8,10, atau 12 baris).
  • Jika talibun terdiri dari enam baris, tiga baris pertama adalah sampiran dan tiga baris berikutnya adalah isi.

Jawaban B

Soal No.4

Puisi lama berikut ini yang tergolong gurindam adalah ________

  1. Jalan berdua dengan calon kekasih

    Di taman maniloka indah nan bersih

    Dihiasi gerimis dan kabut putih

    Pengobat hatiku yang teriris perih

  2. Ke Jakarta membawa mobil

    Nyetirnya hanya satu lengan

    Kalau kamu suka mengupil

    Tolong jangan dilempar sembarangan

  3. Jangan bicara kasar dan menyakitkan

    Sebab itulah adab mahluk bernama setan

  4. Ada anak lagi menyisir rambut

    Dari bagian ujung sampai ke akar

    Tak mengapa tempaklah bosan

    Karena gatalnya sampai ke muka

    Belajarlah hingga ajal menjemput

    Dengan belajar kita akan pintar

    Dan didekatkan dengan kesuksesan

    Juga dijauhkan dari malapetaka

  5. Di lemari ada sirsak dan salak

    Mari kita tertawa terbahak-bahak

    Opsi C disebut gurindam karena terdiri dari dua baris, berima a-a, dan berisi nasihat atau nilai-nilai kehidupan.

PEMBAHASAN :

  • Opsi A = Syair
  • Opsi B = Pantun
  • Opsi D = Talibun (8 baris)
  • Opsi E = Karmina

Jawaban C

Semoga Bermanfaat

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *