Rangkaian DOL (Direct On Line) Starter Motor 3 Ph, Wiring diagram dan penjelasan lengkap

Posted on

Hallo kita berjumpa kembali…

Wiring Diagram Rangkaian DOL (Direct On Line) untuk Starting Motor listrik AC 3 Phase, beserta penjelasannya.
Lonjakan Arus pada saat Elektro motor dioperasikan atau biasa disebut arus Starting bisa mencapai 4-7 kali dari Arus normal elektro motor tersebut.

Arus Starting motor listrik = 4 s/d 7 x In

Mengingat besarnya lonjakan arus listrik saat sebuah Elektro motor dioperasikan (Starting Motor), maka digunakan berbagai sistem untuk meminimalkan Lonjakan Arus starting tersebut.
Berbagai Sistem Rangkaian Motor Starter

Namun untuk Elektro motor yang memiliki daya kecil pada umumnya tidak membutuhkan sistem starting yang berfungsi untuk mengurangi lonjakan arus starting.

Oleh karena itulah, salah satu sistem rangkaian starting untuk elektro motor dengan daya yang kecil, cukup dengan menggunakan rangkaian Direct On line (DOL).
Baca juga; Rangkaian STAR-DELTA

Sistem kerja rangkaian Direct On Line (DOL) yaitu: Elektro motor langsung mendapatkan supplai tegangan sebesar 100 persen dari besar tegangan sumber (380 Volt).

Baca juga: Belajar Merakit Panel Motor Listrik 3Phase

Sistem starter Elektro Motor dengan menggunakan rangkaian Direct On Line atau DOL adalah Sistem starting elektro motor yang paling sederhana, dan biasa dipakai untuk elektro motor yang memiliki daya lebih kecil dari 5,5 Kw (

Elektro motor < 5,5KW = DOL (Direct On Line).

Untuk mengenal lebih jelas mengenai bagaimana prinsip kerja rangkaian motor starter dengan sistem DOL (Direct On Line), berikut wiring diagram rangkaian DOL (Direct On line), rangkaian diagram Line dan diagram Control, beserta penjelasannya.
Baca juga: Wiring Diagram Auto-Trafo, lengkap

Wiring Diagram Rangkaian DOL (Direct On Line).

gambar rangkaian atau wiring diagram dol (direct on line) sistem starter motor 3 fase
Wiring Diagram Direct On Line (DOL)

Prinsip Kerja Rangkaian DOL (Direct On Line):

  • Pada saat Push Button”On” ditekan , maka tegangan sumber dari MCB akan mengalir menuju Coil Magnetic Contactor K1 dan menyebabkan Magnetic Contactor bekerja menghubungkan terminal utama (LINE) dan mengalirkan sumber tegangan melewati TOR (Thermal OverLoad Relay) dan menuju ke Elektro Motor.
  • Karena prinsip kerja Push Button (Tombol) ON pada saat dilepas akan kembali terputus, maka ditambahkan rangkaian “Pengunci”.
  • Pengunci” berfungsi untuk mengalirkan sumber tegangan dari MCB melewati rangkaian Push Button”OFF”, menuju langsung ke terminal bantu NO (Normally Open) pada Magnetic contactor dan selanjutnya terminal tersebut dihubungkan menuju Coil.
  • Jadi, saat Push Button”On” ditekan, tegangan dari Push Button”On” akan mengalir ke coil, dan magnetic contactor pun bekerja, saat magnetic contactor bekerja, terminal bantu NO pada Magnetic contactor tersebut akan terhubung dan juga mengalirkan sumber tegangan dari Push Button”Off” menuju coil.
  • Karena sumber tegangan dari pengunci sudah dialirkan menuju coil, pada saat Push button”ON” dilepas, magnetic contactor tetap bekerja karena masih mendapatkan sumber tegangan dari Push Button”Off”.
  • Kemudian pada saat Push Button”Off ditekan, Sumber tegangan yang melewati terminal bantu”NO” (Pengunci) akan terputus, dan Magnetic contactor pun akan berhenti beroperasi dan memutuskan rangkaian utama.

Kesimpulan:

  • Push Button”On” ditekan-Magnetic Contactor bekerja-Tegangan mengalir ke Elektromotor-Elektromotor beroperasi-Pilot Lamp Hijau menyala (RUN).
  • Push Button”On” dilepas-Magnetic contactor tetap bekerja karena mendapat tegangan dari “Pengunci”-Elektro motor tetap beroperasi.
  • Push Button”Off” ditekan-sumber tegangan ke pengunci terputus-Magnetic contactor berhenti-rangkaian terputus-Elektro motor berhenti beroperasi (STOP).

Komponen yang dibutuhkan untuk rangkaian DOL (Direct On Line), antara lain:
MCCB (Moulded Case Circuit Breaker) atau biasa disebut dengan No-Fuse Breaker, berfungsi sebagai pengaman utama pada rangkaian.

MCCB akan bekerja dengan memutuskan sumber listrik ke rangkaian pada saat terjadi Over Current (Arus Lebih) maupun saat terjadi Short Circuit (Hubungan Singkat).

Selain itu, MCCB juga berfungsi sebagai pemutus/penghubung rangkaian secara manual dengan menurunkan atau menaikkan tuas yang ada pada MCCB tersebut.

Ukuran MCCB yang digunakan untuk rangkaian DOL (Direct On Line) disesuaikan dengan besar daya Elektro motor.

Cara menentukan berapa Ampere MCCB (Breaker) yang digunakan pada Rangkaian DOL, adalah:
125% x In (125 persen kali arus nominal elektro motor yang digunakan).

MCCB = 125% x In

Contoh:
Jika Elektro motor yang digunakan memiliki daya sebesar 5,5kw (P = 5500 Watt), tegangan kerja 380 Volt, Cosphi 0,80.

Maka arus nominal (In) elektromotor tersebut, adalah:
P = V x I x Cosphi x akar3
5500 watt = 380Volt x I x 0,80 x 1,73
I = 5500 watt / 525,92
In = 10,45 Amp.

MCCB (Breaker) yang dibutuhkan untuk Rangkaian DOL, untuk Starting Elektro motor 5,5kw adalah: 125% x In

125/100 x 10,45 = 13 Ampere.

Karena MCCB 13 Amp tidak tersedia dipasaran , maka dapat menggunakan MCCB 15A.

Magnetic Contactor adalah komponen yang berfungsi untuk memutuskan atau menghubungkan rangkaian dengan prinsip kerja Induksi magnetik.

Magnetic Contactor memiliki Gulungan (Coil) yang berfungsi untuk mengubah arus listrik menjadi medan magnet, saat Coil diberi tegangan, maka akan menghasilkan magnet yang akan menarik Elemen logam yang berfungsi untuk menghubungkan/memutuskan Terminal penghubung (Contact-Point).

Terminal “Coil” pada Magnetic Contactor umumnya diberi simbol A1 dan A2.

Terminal utama pada Magnetic Contactor yang digunakan pada rangkaian terdiri dari 3 terminal untuk penghubung phase R,S,T dari sumber tegangan menuju Elektro motor.

Terminal utama ini bersifat NO (Normally Open), saat magnetic contactor tidak diberi tegangan posisi terminal dalam keadaan terbuka atau tidak terhubung, Terminal utama akan terhubung saat coil magnetic contactor diberi tegangan.
(Besar tegangan sesuai dengan spesifikasi magnetic contactor yang digunakan).

Selain terminal utama, pada magnetic contactor juga terdapat terminal (Contact point) tambahan yang bersifat NO (Normally Open), maupun NC (Normally Close).

NO = Normally Open

NC = Normally Close

NO = Normally Open, Magnetic contactor dalam posisi normal atau tidak mendapat supplai tegangan, terminal ini dalam kondisi terbuka (tidak terhubung), terminal ini akan terhubung (tertutup) saat coil magnetic contactor diberi tegangan.

NC = Normally Close, Magnetic contactor dalam posisi normal atau tidak mendapat supplai tegangan, terminal ini dalam kondisi tertutup (terhubung), terminal ini akan terputus (terbuka) saat coil magnetic contactor diberi tegangan.

  • TOR (Thermal Overload Relay)

TOR atau Thermal Overload Relay, adalah komponen yang berfungsi sebagai pengaman elektro motor saat terjadi Overload (Kelebihan beban).

Thermal Overload relay bekerja berdasarkan arus listrik yang melewati bagian Bimetal yang ada di dalam Thermal Overload relay, jika besaran arus listrik yang melewati bimetal melebihi settingan yang sudah diatur, maka suhu bimetal meningkat sehingga bimetal melengkung.

Melengkungnya bimetal akan menyentuh tuas yang ada, dan menyebabkan terminal pada Thermal Overload relay tersebut bekerja, terminal NO akan terhubung dan sebaliknya terminal NC akan terputus.

MCB atau Miniature Circuit Breaker pada rangkaian DOL (Direct On line) motor starter, berfungsi sebagai pengaman rangkaian control.

Jika terjadi hubung singkat pada rangkaian control, maka MCB akan memutuskan sumber listrik ke rangkaian control.

Jadi, MCB disini hanya untuk mengamankan rangkaian, dan komponen-komponen yang ada, seperti Magnetic Contactor, Pilot Lamp, dan kabel rangkaian.
(Bukan untuk mengamankan arus lebih pada Elektro motor).

Ukuran MCB yang biasa digunakan pada rangkaian DOL motor starter, biasanya tidak terlalu besar.
Ukuran MCB yang biasa digunakan adalah MCB 3 Ampere.

Push button biasa disebut juga dengan istilah Tombol.

Push Button On (Start) bersifat NO (Normally Open)

Saat tombol On (Start) ditekan, maka rangkaian atau contact point yang semula terputus akan terhubung, kemudian jika tombol dilepas rangkaian atau contact point yang ada akan terputus kembali.

Push Button Off (Stop) bersifat NC (Normally Close)

Saat tombol Off (Stop) ditekan, maka rangkaian atau contact point yang semula terhubung akan terputus, kemudian jika tombol dilepas rangkaian atau contact point yang ada akan terhubung kembali.

Ingat:
Prinsip kerja Push button hanya bekerja sesaat saat ditekan, saat tekanan dilepas (Tidak ditekan) maka push button akan kembali pada posisi semula.

  • Pilot Lamp (Hijau & Merah)

Pilot lamp pada rangkaian DOL (Direct On Line) motor Starter berfungsi sebagai lampu tanda (Isyarat).

Jika lampu Hijau menyala menandakan bahwa electro motor dalam keadaan beroperasi (RUN).

Jika lampu merah menyala menandakan bahwa electro motor berhenti beroperasi (TRIP) yang disebabkan oleh beban lebih (Over load).

Semoga bermanfaat!

Semoga bermanfaat


[ad_2]

Artkel Terkait  Kumpulan Soal Prediksi USBN Kimia SMA

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *