Prinsip kerja Flow meter magnetik, vortex dan coriolis.

Posted on

Hallo kita berjumpa kembali…

Bagaimana cara kerja Flowmeter yang menggunakan prinsip kerja magnetik, gelombang Vortex dan coriolis?
Mengetahui jumlah aliran (Flow) suatu benda dengan menggunakan Flowmeter Digital

Berbagai kebutuhan kita akan hasil pengukuran, salah satunya adalah bagaimana mengukur Debit jumlah aliran (Flow) benda cair, gas maupun padat.

Banyaknya jumlah benda baik benda padat, cair maupun gas yang mengalir pada satu bidang atau wadah dalam satuan waktu tertentu dapat diukur dengan menggunakan Alat yang kita kenal dengan Flowmeter.

Flowmeter

Flowmeter adalah: Suatu alat yang dapat menghitung Banyaknya jumlah benda baik benda padat, cair maupun gas yang mengalir pada satu bidang atau wadah dalam satuan waktu tertentu

Dalam kehidupan sehari-hari kita mengenal alat Flowmeter yang kebanyakan dipakai untuk mengukur jumlah benda cair yang mengalir.

Seperti halnya jika kita mengisi bahan bakar cair di SPBU juga menggunakan Flowmeter, jumlah bahan bakar cair (Liter) yang diisikan dapat kita lihat melalui tampilan digital mesin SPBU tersebut.

Flow meter Kincir
Seiring perkembangan teknologi, flowmeter kincir yang dahulu sering digunakan mulai tergantikan dengan flowmeter digital.

Flowmeter Kincir yang dulunya masih sederhana menggunakan prinsip kincir yang terputar oleh aliran yang melewatinya mengalami perkembangan teknologi untuk berbagai fungsi dan kegunaan lainnya.

KenapaFlowmeter Kincir digantikan dengan Flowmeter digital?

Kekurangan Flow meter Kincir / manual
Disamping itu flowmeter kincir yang masih manual memiliki beberapa kelemahan , antara lain :

  • Hanya untuk mengukur aliran atau flow benda cair
  • Dengan prinsip kerja benda yang berputar mengakibatkan beberapa part mudah aus dan rusak
  • Sering mengalami macet pada kincir akibat tersangkut benda lain atau kotoran.
  • Keakuratan kurang stabil dan menurun seiring usia pakai flowmeter kincir tersebut (Life time)
  • Belum dilengkapi dengan berbagai kegunaan lainnya, selain hanya untuk mengukur flow
Artkel Terkait  Pembahasan IPA SMP UN 2017 No. 26

Alat pengukur jumlah aliran / debit atau Flowmeter saat ini semakin berkembang sesuai dengan kebutuhan kita yang juga berkembang.

Kita membutuhkan suatu alat pengukur aliran / debit yang dapat mengukur flow untuk benda cair, gas maupun benda padat.

Selain itu Kita juga membutuhkan kegunaan lain dari Flowmeter selain hanya untuk mengukur Flow/Aliran.

Saat ini sudah banyak Flowmeter Digital yang diproduksi dan dilengkapi dengan teknologi-teknologi yang lebih canggih.

Diantara Beberapa jenis Flowmeter Digital yang sudah memiliki beberapa keunggulan tersebut, kita coba menjelaskan tiga jenis Flowmeter Digital yang sering digunakan di dunia Industri, antara lain :

penjelasan cara kerja flowmeter digital magnetic, coriolis, promass, prowirl,vortex, promagnetic
Source: Flow-Meter Endress Hauser

3 jenis Flowmeter Digital

1. Flowmeter Magnetic
Flowmeter ini memiliki prinsip kerja Gaya Gerak Listrik (GGL), yaitu gerakan penghantar memotong medan magnet menghasilkan tegangan (Volt).

Flowmeter ini memiliki beberapa kelebihan, antara lain :

Kelebihan dari Flowmeter Magnetik :

  • Tidak ada tekanan aliran yang hilang, karena tidak ada Part/bagian dari flowmeter yang menghambat
  • Tidak ada Part/bagian dari flowmeter yang bergerak/berputar sehingga lebih tahan lama
  • Diameter penampang aliran bisa lebih besar
  • Akurasi pengukuran lebih tinggi
  • Memiliki nilai keluaran (Output Point) digital output & Analog output

Kekurangan dari Flowmeter Magnetik :

  • Flowmeter ini hanya bisa untuk mengukur material benda cair yang memiliki sifat penghantar (konduktor)

2. Flowmeter vortex
Flowmeter Vortex ini memiliki prinsip kerja berdasarkan Pusaran yang terjadi saat aliran terhalang benda lain.

Pusaran yang timbul sesuai dengan besarnya aliran.

Desain flowmeter dibuat memiliki penghalang di tengah agar menimbulkan pusaran yang kemudian dapat dikalkulasikan untuk menentukan jumlah aliran/Flow.

Kelebihan dari flowmeter Vortex, antara lain :

  • Tidak ada Part/bagian dari flowmeter yang bergerak/berputar sehingga lebih tahan lama
  • Memiliki nilai keluaran (Output Point) digital output & Analog output
  • Diameter penampang aliran bisa lebih besar
  • Dapat dipakai untuk mengukur semua benda cair, uap, udara, & gas
Artkel Terkait  Perbedaan antara listrik AC dengan Listrik DC

Kekurangan dari flowmeter Vortex :

  • Belum dapat untuk mengukur benda padat
  • Ada Part atau bagian yang menghambat aliran

3. Flowmeter Massa atau Coriolis meter
Flowmeter ini memiliki sistem kerja dari prinsip Coriolis, bisa diartikan jika Cairan yang melewati Pipa berbentuk –U dalam kecepatan tertentu akan menghasilkan suatu gaya atau getaran pada Pipa-U tersebut.

Semakin cepat aliran akan menghasilkan gaya atau getaran yang lebih besar juga pada Pipa-U yang dilewatinya.

Gaya atau getaran yang dihasilkan kemudian akan menggerakkan Pipa-U menyentuh kedua sensor electrodynamic secara bergantian.

Gerakan ini akan menghasilkan sinyal yang akan dikonversikan menjadi jumlah aliran/Flow.

Khusus untuk Flowmeter Massa, alat ini dapat menentukan jumlah aliran dengan satuan berat/massa dengan menentukan suhu dan densitiy material yang diukur. (Massa = Volume x Density)

Kelebihan dari Flowmeter massa atau Coriolis meter :

  • Untuk pengukuran benda cair dan gas
  • Dilengkapi pengukur density dan temperature
  • Keakuratan tinggi
  • Dapat mengukur berat/massa

Kekurangan dari Flowmeter Massa atau Coriolis meter :

  • Tidak untuk mengukur aliran benda padat
  • Diameter aliran kecil

Demikianlah Artikel mengenai pengenalan 3 jenis Flowmeter Digital, semoga dapat memberikan tambahan ilmu pengetahuan bagi kita semua.

Semoga bermanfaat !

Semoga bermanfaat

(Sumber E+H dan sumber lainnya)


[ad_2]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *