Pembahasan Matematika Dasar No. 1

Posted on

pembahasan selanjutnya adalah

Pembahasan soal Tes Kemampuan dan Potensi Akademik (TKPA) Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) tahun 2014 kode naskah 642 mata uji Matematika Dasar nomor 1 sampai dengan nomor 5 tentang:
  • program linear, 
  • fungsi kuadrat, 
  • sistem persamaan linear, 
  • matriks, dan 
  • peluang kejadian.

Soal No. 1 tentang Program Linear

Seorang penjahit akan membuat 2 model pakaian. Dia mempunyai persediaan kain batik 40 meter dan kain polos 15 meter. Model A memerlukan 1 meter kain batik dan 1,5 meter kain polo, sedang model B memerlukan 2 meter kain batik dan 0,5 meter kain polos. Maksimum banyak pakaian yang mungkin dapat dibuat adalah ….

A.   10
B.   20
C.   22
D.   25
E.   30



Pembahasan

Kita buat dulu tabel bantuan untuk soal di atas agar lebih mudah dipahami.

Model A (x) Model B (y) ?
Kain batik 1 2 40
Kain polos 1,5 0,5 15

Berdasarkan tabel bantuan di atas dapat dibuat model matematika sebagai berikut:

     x +     2y = 40   |×2| 2x + 4y = 80
1,5x + 0,5 y = 15   |×2| 3x +   y = 30
                                       —————— +
                                     5x + 5y = 110
                                         x + y = 22  [kedua ruas dibagi 5]

Jadi, maksimum banyak pakaian yang mungkin dapat dibuat adalah 22 pakaian (C).

Soal No. 2 tentang Fungsi Kuadrat

Untuk 0 af(x) = ax2 + 2ax + 10 memenuhi sifat ….

A.   selalu negatif
B.   selalu positif
C.   hanya positif di setiap x, dengan 0 < x < 10
D.   hanya negatif di setiap x, dengan 0 < x < 10
E.   hanya positif di setiap x, dengan x < 0 atau x > 10

Ebook Pembahasan Soal SBMPTN

Pembahasan

Koefisien fungsi kuadrat f(x) = ax2 + 2ax + 10 adalah: 

Artkel Terkait  Rangkuman Materi, Contoh Soal & Pembahasan Bank Sentral

a = a 
b = 2a 
c = 10

Mari kita periksa nilai diskriminan fungsi kuadrat tersebut! 

D = b2 − 4ac
    = (2a)2 − 4×a×10
    = 4a2 − 40a
 
Pembuat nol diskriminan tersebut adalah:

4a2 − 40a = 0
  a2 − 10a = 0
 a(a − 10) = 0 
a = 0 atau a = 10

Sekarang perhatikan garis bilangannya!

Garis bilangan diskriminan

Pada garis bilangan tersebut tampak bahwa untuk 0 aD

Jadi, fungsi f(x) mempunyai sifat selalu positif (B).

Soal No. 3 tentang Sistem Persamaan Linear

Jika x + 2y = 2a + 1 dan 3xy = a + p maka 5x − 4y = ….

A.   2a + 2p − 1
B.   a + p − 1
C.   p − 1
D.   2p − 1
E.   2a − 1



Pembahasan

Mari kita eliminasi sistem persamaan linear tersebut!

3xy = a + p   |×2|   6x − 2y = 2a + 2p
x + 2y = 2a + 1 |×1|     x + 2y = 2a + 1
                                     ————————— −
                                   5x − 4y = 2p − 1

Jadi, nilai dari 5x − 4y adalah 2p − 1 (D).

Soal No. 4 tentang Matriks

Jika
Matriks A, B, dan AB

maka nilai zx adalah ….

A.   6
B.   3
C.   0
D.   −3
E.   −6

Pembahasan

Modal utama untuk menyelesaikan soal di atas adalah kemampuan mengalikan dua matriks.

Operasi perkalian matriks A dan B menghasilkan kesamaan matriks

Bentuk terakhir adalah kesamaan matriks, di mana komponen-komponen yang bersesuaian nilainya sama. Kita ambil komponen kanan atas dan kanan bawah.

xy        = 2     [komponen kanan atas]
x + y + 2z = 4     [komponen kanan bawah]
—————— +
    −2x + 2z = 6
        −x + z = 3     [kedua ruas dibagi 2]
          zx = 3     [ditukar tempat menyesuaikan pertanyaan]

Jadi, nilai zx adalah 3 (B).

Soal No. 5 tentang Peluang Kejadian

Satu dadu dilempar 3 kali. Peluang mata dadu 6 muncul sedikitnya sekali adalah ….

A.   1/216
B.   3/216
C.   12/216
D.   18/216
E.   91/216



Pembahasan

Banyak semua kemungkinan sebuah dadu dilempar 3 kali adalah: 

n(S) = 6 × 6 × 6
        = 216

Kejadian mata dadu 6 muncul sedikitnya sekali berarti mata dadu 6 diharapkan selalu muncul dari salah satu dadu, 2 dadu, atau ketiga dadu dalam setiap kali pelemparan.

Artkel Terkait  contoh soal HUKUM KIRCHOFF II beserta rangkuman materi

Jika A adalah kejadian mata dadu 6 muncul sedikitnya sekali maka Ac adalah kejadian mata dadu 6 tidak muncul sama sekali dalam setiap pelemparan.

  • pelemparan I   : muncul mata dadu 1, 2, 3, 4, 5 (5 kemungkinan)
  • pelemparan II  : muncul mata dadu 1, 2, 3, 4, 5 (5 kemungkinan)
  • pelemparan III : muncul mata dadu 1, 2, 3, 4, 5 (5 kemungkinan)

n(Ac) = 5 × 5 × 5
              = 125

    n(A) = n(S) − n(Ac)
            = 216 − 125
            = 91

Dengan demikian, peluang kejadian A adalah:

P(A) = n(A)/n(S)
         = 91/216

Jadi, peluang mata dadu 6 muncul sedikitnya sekali adalah 91/216 (E).

Pembahasan Matematika Dasar No. 6 – 10 TKPA SBMPTN 2014

Dapatkan pembahasan soal dalam file pdf  di sini.

Terimakasih

Semoga Bermanfaat

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *