pembahasan selanjutnya adalah
- gerak parabola,
- gaya dan hukum Newton,
- gerak melingkar (tikungan),
- momen gaya, serta
- titik berat.
Soal No. 6 tentang Gerak Parabola
Dalam sebuah permainan golf, bola yang massanya 0,2 kg (g = 10 m.s−2) akan dimasukkan ke dalam lubang C seperti tampak pada gambar. Pemukul menyentuh bola dalam waktu 0,01 sekon dan lintasan B – C ditempuh dalam waktu 1 sekon. Gaya yang diperlukan pemain golf untuk memukul bola supaya tepat masuk ke dalam lubang C adalah ….
A. 20 N
B. 80 N
C. 120 N
D. 180 N
E. 200 N
Pembahasan
Gerak bola saat dipukul sampai ke titik B adalah gerak parabola. Karena tidak ada gaya lain yang bekerja, maka gerak dari B ke C juga termasuk rangkaian gerak parabola.
Pada lintasan B – C diketahui:
x = 5 m
t = 1 sekon
Sehingga kecepatan awal bola adalah
x = vo cos α
5 = vo cos 60°
5 = vo × ½
vo = 10
Nah, ketika pemain golf memukul bola, terjadilah impuls. Impuls tersebut menyebabkan bola yang mula-mula diam menjadi bergerak (perubahan momentum). Sehingga dapat dirumuskan:
I = ∆p
F.∆t = m.∆v
F × 0,01 = 0,2 × (10 − 0)
0,01F = 2
F = 200
Jadi, gaya yang diperlukan pemain golf untuk memukul bola supaya tepat masuk ke dalam lubang C adalah 200 N (E).
Perdalam materi ini di Pembahasan Fisika UN: Gerak Parabola.
Soal No. 7 tentang Gaya dan Hukum Newton
Massa A = mA, massa B = mB, dan massa balok B turun dengan percepatan a. Jika percepatan gravitasinya g maka besar tegangan tali yang terjadi pada balok B adalah ….
A. T = mB.a
B. T = mA(a − g)
C. T = mA(g − a)
D. T = mB(a − g)
E. T = mB(g − a)
Pembahasan
Balok B posisinya menggantung sehingga mengalami gaya berat. Gaya yang dialami balok B adalah:
wB = mB.g
Karena balok B mengalami gaya berat maka sistem bergerak sehingga berlaku hukum II Newton. Hukum II Newton yang berlaku pada balok B adalah:
ΣF = mB.a
wB − T = mB.a
T = wB − mB.a
= mB.g − mB.a
= mB(g − a)
Jadi, besar tegangan tali yang terjadi pada balok B adalah opsi (E).
Perdalam materi ini di Pembahasan Fisika UN: Gaya dan Hukum Newton.
Soal No. 8 tentang Gerak Melingkar (Tikungan)
Koefisien gesekan statik antara roda dan jalan 0,4 (percepatan gravitasi 10 m.s−2). Agar mobil tidak keluar jalur, kecepatan maksimum yang diperbolehkan adalah ….
A. √10 m.s−1
B. 2√10 m.s−1
C. 4√10 m.s−1
D. 5√10 m.s−1
E. 6√10 m.s−1
Pembahasan
Diketahui:
R = 40 m
μ = 0,4
g = 10 m.s−2
Kecepatan maksimum mobil yang bergerak melingkar pada tikungan datar dan kasar harus memenuhi:
Jadi, kecepatan maksimum yang diperbolehkan agar mobil tidak keluar jalur adalah 4√10 m.s−1 (C).
Perdalam materi ini di Pembahasan Fisika UN: Gerak Melingkar.
Soal No. 9 tentang Momen Gaya
Batang AB yang panjangnya 1,2 m dan massanya diabaikan dipengaruhi tiga gaya FA = FC = 20 N dan FB = 10 N. Jika AP : AC : AB = 1 : 2 : 4, besar momen gaya yang bekerja terhadap titik P adalah ….
A. 12 N.m
B. 15 N.m
C. 20 N.m
D. 25 N.m
E. 40 N.m
Pembahasan
Yang perlu diperhatikan pada gambar di atas adalah gaya FC. Arah gaya FC membentuk sudut 30°. Padahal untuk menentukan momen gaya, arah gaya harus tegak lurus lengan gaya (batang AB). Sehingga FC harus diproyeksikan menjadi FC cos sin 30°. Perhatikan gambar di bawah ini!
Perhatikan perbandingan ukuran batang.
AP : AC : AB = 1 : 2 : 4
Karena AB = 1,2 m maka perbandingan tersebut senilai dengan
AP : AC : AB = 0,3 : 0,6 : 1,2
Sehingga:
RA = AP
= 0,3 m
RC = PC
= AC − AP
= 0,6 m − 0, 3 m
= 0,3 m
RB = BP
= AB − AP
= 1,2 m − 0,3 m
= 0,9 m
Momen gaya bekerja pada titik P, berarti titik P sebagai poros. Dengan demikian, jika FC dan FB ditarik maka batang akan berputar searah jarum jam. Sedangkan bila FC ditarik, batang akan berputar berlawanan jarum jam.
Anggap saja yang searah jarum jam bernilai positif dan yang berlawanan jarum jam bernilai negatif, maka momen gaya yang bekerja terhadap titik P adalah:
Στ = FA.RA + FB.RB − FC sin 30°.RC
= 20 × 0,3 + 10 × 0,9 − 20 × ½ ×0,3
= 6 + 9 − 3
= 12
Jadi, besar momen gaya yang kerja terhadap titik P adalah 12 N (A).
Perdalam materi ini di Pembahasan Fisika UN: Momen Gaya.
Soal No. 10 tentang Titik Berat
Letak koordinat titik berat bidang berbentuk huruf H adalah ….
A. (3 ; 4)
B. (3,5 ; 2,5)
C. (3,5 ; 4)
D. (4 ; 3)
E. (4 ; 4)
Pembahasan
Ini adalah tipe soal pandangan mata. Hanta dilihat saja sudah ketemu jawabannya.
Coba perhatikan! bidang berbentuk huruf H pada gambar di atas adalah simetris. Sehingga titik beratnya tepat di tengah-tengah bidang.
xo = ½ × (2 + 4 + 2)
= ½ × 8
= 4
yo = ½ × 6
= 3
Jadi, letak koordinat titik berat bidang berbentuk huruf H pada gambar di atas adalah (4 ; 3) (D).
Perdalam materi ini di Pembahasan Fisika UN: Titik Berat.
Simak Pembahasan Soal Fisika UN 2016 selengkapnya.
Dapatkan pembahasan soal dalam file pdf di sini.
Terimakasih
Semoga Bermanfaat