Pembahasan Fisika UN 2016 No. 6

Posted on

pembahasan selanjutnya adalah

Pembahasan soal-soal Fisika Ujian Nasional (UN) tahun 2016 nomor 6 sampai dengan nomor 10 tentang:

  • gerak parabola, 
  • gaya dan hukum Newton, 
  • gerak melingkar (tikungan), 
  • momen gaya, serta 
  • titik berat.

Soal No. 6 tentang Gerak Parabola

Perhatikan gambar di bawah ini!
Pemain golf memasukkan bola ke dalam lubang C

Dalam sebuah permainan golf, bola yang massanya 0,2 kg (g = 10 m.s−2) akan dimasukkan ke dalam lubang C seperti tampak pada gambar. Pemukul menyentuh bola dalam waktu 0,01 sekon dan lintasan B – C ditempuh dalam waktu 1 sekon. Gaya yang diperlukan pemain golf untuk memukul bola supaya tepat masuk ke dalam lubang C adalah ….

A.   20 N
B.   80 N
C.   120 N
D.   180 N
E.   200 N



Pembahasan

Gerak bola saat dipukul sampai ke titik B adalah gerak parabola. Karena tidak ada gaya lain yang bekerja, maka gerak dari B ke C juga termasuk rangkaian gerak parabola.

Pada lintasan B – C diketahui: 

x = 5 m 
t = 1 sekon

Sehingga kecepatan awal bola adalah 

  x = vo cos α
  5 = vo cos 60°
  5 = vo × ½ 
vo = 10

Nah, ketika pemain golf memukul bola, terjadilah impuls. Impuls tersebut menyebabkan bola yang mula-mula diam menjadi bergerak (perubahan momentum). Sehingga dapat dirumuskan:

            I = ∆p
       F.∆t = m.∆v
F × 0,01 = 0,2 × (10 − 0)
    0,01F = 2
           F = 200

Jadi, gaya yang diperlukan pemain golf untuk memukul bola supaya tepat masuk ke dalam lubang C adalah 200 N (E).

Perdalam materi ini di Pembahasan Fisika UN: Gerak Parabola.

Soal No. 7 tentang Gaya dan Hukum Newton

Dua buah balok dihubungkan dengan katrol licin dan massa katrol diabaikan seperti pada gambar.
Dua buah balok dihubungkan dengan katrol licin dan massa katrol diabaikan

Massa A = mA, massa B = mB, dan massa balok B turun dengan percepatan a. Jika percepatan gravitasinya g maka besar tegangan tali yang terjadi pada balok B adalah ….

Artkel Terkait  Rangkuman Materi Perilaku Menyimpang (Non Konformitas)

A.   T = mB.a
B.   T = mA(ag)
C.   T = mA(ga)
D.   T = mB(ag)
E.   T = mB(ga

Pembahasan

Balok B posisinya menggantung sehingga mengalami gaya berat. Gaya yang dialami balok B adalah: 

wB = mB.g
 
Karena balok B mengalami gaya berat maka sistem bergerak sehingga berlaku hukum II Newton. Hukum II Newton yang berlaku pada balok B adalah:

      ΣF = mB.a
wBT = mB.a
         T = wBmB.a
            = mB.gmB.a
            = mB(ga)

Jadi, besar tegangan tali yang terjadi pada balok B adalah opsi (E).

Perdalam materi ini di Pembahasan Fisika UN: Gaya dan Hukum Newton.

Soal No. 8 tentang Gerak Melingkar (Tikungan)

Mobil melaju pada sebuah tikungan jalan raya di posisi M seperti terlihat pada gambar di bawah ini.
Mobil melaju pada sebuah tikungan jalan raya

Koefisien gesekan statik antara roda dan jalan 0,4 (percepatan gravitasi 10 m.s−2). Agar mobil tidak keluar jalur, kecepatan maksimum yang diperbolehkan adalah ….

A.   √10 m.s−1
B.   2√10 m.s−1
C.   4√10 m.s−1
D.   5√10 m.s−1
E.   6√10 m.s−1



Pembahasan

Diketahui: 

R = 40 m 
μ = 0,4 
g = 10 m.s−2

Kecepatan maksimum mobil yang bergerak melingkar pada tikungan datar dan kasar harus memenuhi:

Kecepatan maksimum mobil yang melaju pada tikungan jalan

Jadi, kecepatan maksimum yang diperbolehkan agar mobil tidak keluar jalur adalah 4√10 m.s−1 (C).

Perdalam materi ini di Pembahasan Fisika UN: Gerak Melingkar.

Soal No. 9 tentang Momen Gaya

Perhatikan gambar!

Batang AB yang panjangnya 1,2 m dan massanya diabaikan dipengaruhi tiga gaya FA = FC = 20 N dan FB = 10 N. Jika AP : AC : AB = 1 : 2 : 4, besar momen gaya yang bekerja terhadap titik P adalah ….

A.   12 N.m
B.   15 N.m
C.   20 N.m
D.   25 N.m
E.   40 N.m

Artkel Terkait  Rangkuman Materi Mobilitas Sosial

Pembahasan

Yang perlu diperhatikan pada gambar di atas adalah gaya FC. Arah gaya FC membentuk sudut 30°. Padahal untuk menentukan momen gaya, arah gaya harus tegak lurus lengan gaya (batang AB). Sehingga FC harus diproyeksikan menjadi FC cos sin 30°. Perhatikan gambar di bawah ini!

Arah gaya yang bekerja pada batang AB, momen gaya

Perhatikan perbandingan ukuran batang.

AP : AC : AB = 1 : 2 : 4

Karena AB = 1,2 m maka perbandingan tersebut senilai dengan

AP : AC : AB = 0,3 : 0,6 : 1,2

Sehingga: 

RA = AP
     = 0,3 m 

RC = PC
     = AC − AP
     = 0,6 m − 0, 3 m
     = 0,3 m 

RB = BP
     = AB − AP
     = 1,2 m − 0,3 m
     = 0,9 m

Momen gaya bekerja pada titik P, berarti titik P sebagai poros. Dengan demikian, jika FC dan FB ditarik maka batang akan berputar searah jarum jam. Sedangkan bila FC ditarik, batang akan berputar berlawanan jarum jam.

Anggap saja yang searah jarum jam bernilai positif dan yang berlawanan jarum jam bernilai negatif, maka momen gaya yang bekerja terhadap titik P adalah:

Στ = FA.RA + FB.RBFC sin 30°.RC
    = 20 × 0,3 + 10 × 0,9 − 20 × ½ ×0,3
    = 6 + 9 − 3
    = 12

Jadi, besar momen gaya yang kerja terhadap titik P adalah 12 N (A).

Perdalam materi ini di Pembahasan Fisika UN: Momen Gaya.

Soal No. 10 tentang Titik Berat

Perhatikan gambar berikut!
Titik berat bidan berbentuk huruf H

Letak koordinat titik berat bidang berbentuk huruf H adalah ….

A.   (3 ; 4)
B.   (3,5 ; 2,5)
C.   (3,5 ; 4)
D.   (4 ; 3)
E.   (4 ; 4)

Pembahasan

Ini adalah tipe soal pandangan mata. Hanta dilihat saja sudah ketemu jawabannya.

Coba perhatikan! bidang berbentuk huruf H pada gambar di atas adalah simetris. Sehingga titik beratnya tepat di tengah-tengah bidang. 

Artkel Terkait  Pemasangan Sensor Suhu RTD dan Temperature Controller

xo = ½ × (2 + 4 + 2)
     = ½ × 8
     = 4 

yo = ½ × 6
     = 3

Jadi, letak koordinat titik berat bidang berbentuk huruf H pada gambar di atas adalah (4 ; 3) (D).

Perdalam materi ini di Pembahasan Fisika UN: Titik Berat.

Simak Pembahasan Soal Fisika UN 2016 selengkapnya.

Dapatkan pembahasan soal dalam file pdf  di sini.

Terimakasih

Semoga Bermanfaat

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *