Hallo kita berjumpa kembali…
Rangkaian Panel Motor Listrik 3 Phase dengan 2 arah putaran
Penggunaan Panel untuk Motor Listrik yang dapat digunakan untuk 2 arah putaran (Forward-Reverse), Khususnya di dunia Industri, Beberapa Aplikasi atau penggunaan Motor Listrik, membutuhkan 2 Arah Putaran yang dapat dioperasikan secara bergantian sesuai kebutuhannya.
Baca juga: Panduan Belajar Merakit Panel Motor Listrik 3 Phase
Beberapa contoh Mesin/peralatan yang menggunakan Motor Listrik dengan 2 Arah Putaran, antara lain:
- Hoisting Crane
- Transfer Carriage
- Mesin Bor
- Mesin Bubut
- dan lainnya
Seperti yang kita ketahui bahwa Motor Listrik adalah suatu alat yang menggunakan energi listrik dan mengubahnya menjadi tenaga putar (gerak).
Putaran yang dapat dihasilkan suatu Motor Listrik ada dua arah, yaitu:
- CW (Clockwise) atau searah putaran jarum jam, atau putaran kearah kanan
- CCW (Counter Clockwise) atau berlawanan arah putaran jarum jam, atau putaran kearah kiri
Bagaimana cara membuat rangkaian Panel Motor Listrik 3 Phase, dengan 2 arah putaran?
Untuk lebih memahaminya, ada baiknya dilihat terlebih dahulu pada artikel sebelumnya mengenai cara mengubah arah Putaran motor listrik 3 Phase.
Baca juga: Cara Memutar Balik Motor Listrik 3Phase dan 1Phase
Selanjutnya, setelah kita memahami mengenai cara mengubah arah putaran Motor Listrik, maka selanjutnya tentu akan lebih mudah bagi kita untuk membuat rangkaian Motor Listrik 3 Phase dengan 2 Arah putaran, yang dapat disesuaikan dengan aplikasi dan kebutuhan di dilapangan.
Berikut ini Contoh Rangkaian Sederhana, dilengkapi dengan Line Diagram dan Control Diagram, untuk Motor Listrik 3 Phase dengan 2 pilihan Arah Putaran, khususnya untuk Motor Listrik dengan rangkaian start DOL.
Baca juga: Wiring diagram Direct On Line (DOL) dan penjelasannya
Wiring Diagram (Rangkaian Motor Listrik dengan 2 Arah putaran)
WIRING LINE-DIAGRAM
Rangkaian Panel Motor dengan 2 Arah putaran |
WIRING CONTROL-DIAGRAM
Wiring Diagram Control Panel Motor Listrik 2 Arah Putaran |
Penjelasannya:
Saat Push Button On 1 ditekan, maka listrik akan mengalir menuju terminal NC (Normally Close) yang ada pada Magnetic Contactor 2, ini bertujuan agar memberikan pengaman agar tidak terjadi kondisi Magnetic Contactor menyala kedua-duanya, dan menyebabkan Short Circuit.
Baca juga: Mengenal Prinsip kerja Magnetic Contactor, Push Button serta NO dan NC
Selanjutnya Listrik akan mengalir ke terminal Coil pada Magnetic Contactor no.1, dan Magnetic Contactor tersebut akan menyala, selanjutnya terminal NO juga akan mengalirkan Listrik menuju Coil dan berfungsi sebagai pengunci, sehingga saat Push Button On dilepas, Magnetic Contactor tetap menyala.
Magnetic Contactor akan berhenti beroperasi, saat Tombol OFF ditekan, dan memutuskan seluruh aliran listrik menuju Magnetic Contactor, atau Jika terjadi Gangguan (Overload), maka Terminal NC pada Overload akan terputus dan menyebabkan Magnetic Contactor berhenti beroperasi, sebaliknya terminal NO pada Thermal Overload akan terhubung dan menyebabkan Lampu Trip menyala, sebagai Indikator bahwa terjadi masalah pada Motor.
Fungsi Interlock (Pengaman):
Jika Magnetic Contactor No.1 sedang menyala (Beroperasi), maka Magnetic Contactor No.2 tidak dapat dinyalakan, begitu juga sebaliknya, jika Magnetic Contactor No.2 dalam keadaan menyala (beroperasi), maka Magnetic Contactor No.1 tidak dapat dinyalakan.
Semoga bermanfaat!
Semoga bermanfaat
[ad_2]