Untuk Pembelajaran selanjutnya…
Definsi
Teks ulasan adalah teks yang berisi ulasan, evaluasi atau penilaian, kritik, dan tanggapan terhadap suatu karya, baik karya sastra maupun karya nonsastra. Contoh karya sastra yang biasanya diulas adalah: buku fiksi dan nonfiksi, kamus, puisi atau sajak, lirik lagu, cerpen, dan novel serta naskah drama. Karya nonsastra yang diulas adalah karya seni (patung, lukisan, ukiran, cendera mata), pertunjukan atau drama, tarian, konser, reality show, atau produk-produk komersial dan nonkomersial terbaru.
Tujuan
Tujuan komunikatif teks ulasan adalah sebagai berikut:
- Memberikan pandangan atau persepsi tentang suatu karya
- Memberikan apresiasi sekaligus kritik membangun terhadap suatu karya.
- Memberikan informasi rinci tentang suatu karya, baik dari segi plus (kelebihan) maupun minus (kekurangan)
- Memberikan gambaran tentang suatu karya dari segi komparasinya dengan karya sejenis untuk dijadikan tolak ukur mutu dan keberteriamaan karya tersebut.
- Mengajak atau menyugesti orang agar bisa memberikan evaluasi terhadap keberadaan suatu karya agar masyarakat tersebut memiliki respon edukatif terhadap kehadiran suatu karya di tengah-tengah masyarakat.
- Memberi pertimbangan kepada msyarakat untuk memberi keputusan terkait sikap untuk membeli atau tidak membeli, menerima atau tidak menerima, menonton atau tidak menonton, membaca atau tidak membaca suatu karya yang hadir di tengah-tengah mereka.
- Memasarkan karya tersebut baik secara langsung maupun tidak langsung agar bisa dikenal, diterima, dan “dibeli” masyarakat. (marketing goal)
Ciri-ciri kebahasaan teks ulasan
Untuk membedakan suatu teks dengan teks yang lain, kita harus paham bagaimana suatu teks memiliki karakter atau ciri khusus. Ciri-ciri teks ulasan adalah sebagai berikut:
- Mengandung bahasa evaluatif, seperti penggunaan kata sifat dan penanda tingkatan kata sifat. Catatan: penanda tingkatan kata sifat (sangat, terlalu, begitu, lumayan, lebih, paling, dll.) tidak wajib digunakan.
Contoh:
- Sangat baik, sangat keren, sangat menginspirasi, sangat tabu, sangat pintar, sangat cerdas, sangat komunikatif, dll.
- Begitu bermutu, begitu lugas, begitu rapi, begitu berwarna, begitu gembira, begitu membingungkan, dll.
- Cukup jelas, cukup ragu, cukup dinamis, sukup profesional, cukup elegan, cukup memadai, cukup inspiratif, cukup menyedihkan, dll.
- Mengandung bahasa opini atau argumentatif berdasarkan fakta dari karya akan diulas
Contoh:
- Menurut saya,
- Saya pikir,
- Dalam pandangan saya,
- Berdasarkan evaluasi,
- Saya berpendapat bahwa,
- Mengandung majas atau ungkapan
Berikut adalah majas-majas atau gaya bahasa yang digunakan untuk mengevaluasi suatu karya.
- Majas perbandingan: personifikasi, eufemisme, litotes, sinekdoke, hiperbola, metafora, mtonimia, alusio, simile, alegori, dll.
- Majas pertentangan: antitesis, anakronisme, kontradiksio, oksimoron, paradoks, paranomasia, dll
- Majas penegasan: aliterasi, epifora, anafora, pleonasme, antanaklasis, klimaks, antiklimaks, apofasis, elipsis, enumerasio, interupsi, inversi, koreksio, polisidenton, retoris, tautologi, dll.
- Majas sindiran: ironi, sinisme, sarkasme, satire, dll.
Berikut adalah ungkapan-ungkapan yang sering digunakan untuk mengevaluasi suatu karya
bertangan dingin (minim bicara karya prestasi), anak emas (orang kesayangan), tangan kanan (orang kepercayaan), buah bibir (topik pembicaraan), gulung tikar (bangkrut), angkat tangan (menyerah), meja hijau (pengadilan), banting tulang (kerja keras), kutu buku (suka membaca), kepala dingin (tenang), bunga desa (gadis tercantik di desa), tinggi hati (sombong), besar kepala (sombong), naik daun (baru terkenal), gigit jari (kecewa), adu mulut (bertengkar), banyak mulut (cerewet) -
Nomina
Nomina disebut juga kata benda, yaitu bagian dari kalimat yang bisa menempati subjek, predikat nomina, objek, dan pelengkap. Nomina dibagi menjadi dua:
-
Nomina dasar
Nomina dasar artinya kata yang tidak mengalami gejala gramatikal atau disebut juga kata leksikal. Contohnya: rumah, danau, polisi, kereta, perahu, laut, semesta, langit, bumi, dll.
- Nomina turunan/imbuhan
Nomina turunan artinya kata yang sudah mengalami gelaja gramatikal seperti imbuhan atau prefiksasi dan pengulangan. Contoh:
- Prefiksasi: perumahan, kebumian, legalisasi, konduktor, imunitas, pelaku, pengunjung, artis, dll.
- Repetisi: rumah-rumah, dedaunan, batu-batuan, warna-warni, dll.
-
-
Verba
Verba di sebut juga kata kerja, yaitu bagian dari kalimat yang biasanya menempati posisi predikat kalimat aktif dan pasif. Verba dibagi dua:
-
Verba dasar
Verba dasar artinya kata yang tidak mengalami gejala gramatikal atau disebut juga kata leksikal. Contoh: makan, minum, tidur, hidup, terbang, diam, senyum, marah, dll.
-
Verba turunan
Verba turunan artinya kata yang sudah mengalami gelaja gramatikal seperti imbuhan atau prefiksasi dan pengulangan. Contoh:
- Prefiksasi: memakan, berkelahi, diterbangkan, terseret, memainkan,d ikondisikan, dll.
- Repetisi: mondar-mandir, bolak-balik, menggeleng-gelengkan, berlari-lari, melompat-lompat, dll.
-
-
Pronomina
Pronomina disebut juga kata ganti. Pronomina di bagi menjadi pronomina persona dan petujuk.
-
Pronomina persona
Pronomina persona merupakan kata ganti orang. Contohnya: aku, saya, ku, kamu, mu, kalian, ia, dia, mereka
-
Pronomina penunjuk
pronomina petunjuk dibagi empat: penunjuk umum, penunjuk tempat, penanya, dan referensi.
Jenis pronomina penunjuk
Contoh 1. Penunjuk umum
ini, itu 2. Penunjuk tempat dari sisi, dari sana, ke situ, ke sini, ke sana, di situ, di sini, di sana 3. Penanya siapa, apa, mana, berapa di mana, mengapa, berapa, bagaimana, siapa saja, apa saja 4. Referensi tersebut, hal itu, yang demikian
-
- Konjungsi
Konjungsi merupakan kelompok kata sambung yang berfungsi untuk memisahkan kata dengan kata, frasa dengan frasa, dan klausa/kalimat dengan klausa/kalimat. Berikut ini adalah pembagian konjungsi:
-
Konjungsi koordinatif
Konjungsi ini memisahkan bagian-bagian yang setara:
Contoh: dan, serta, tetapi, sedangkan, padahal, atau, jika tidak, lagipula, bahkan, di lain sisi, selain itu, dll.
-
Konjungsi subordinatif
Konjungsi ini memisahkan induk kalimat dan anak kalimat.
Contoh: yang, setelah, sebelum, ketika, saat, meskipun, walaupun, karena, sebab, bahwa, agar, supaya, jika, andai, dll.
-
Konjungsi korelatif
Konjungsi ini memiliki korelator atau konjungsi lain yang berpasangan.
Contoh:
- Baik_____maupun______
- Entah ______entah_______
- Tidak hanya _______namun juga ________
- Apakah _______atau________
- Tidak hanya________tetapi juga_______
- Bukan_______melainkan_______
-
-
Kalimat simpleks dan kompleks
Kalimat simpleks adalah kalimat tunggal yang hanya memilikisatu subjek dan satu predikat, sedangkan kalimat kompleks atau kalimat majemuk adalah kalimat yang memiliki dua kausa (S+P) yang dipisahkan oleh konjungsi.
Contoh kalimat simpleks:
- Vera membuat layangan menarik untuk festival layangan.
- Diana sangat memesona dengan lesung pipinya.
- Pamanku adalah pilot pesawat ulang-alik Rusia.
Contoh kalimat kompleks:
- Anto menghubungi Budi, tetapi Budi tidak menjawab panggilannya.
- Meskipun udara cukup dingin, kita memutuskan untuk tidak mengenakan jaket.
- Saya pernah ke Chicago dan mengunjungi beberapa situs bersejarah.
Struktur teks ulasan
Teks ulasan memiiki struktur sebagai berikut:
-
Oreintasi
Bagian orientasi berisi gambaran atau pengenalan singkat mengenai karya yang akan diulas.
-
Tafsiran
Tafsiran berisi tentang penjelasan detail mengenai karya yang akan diulas, misalkan tentang bagian-bagian suatu karya, keunikan, keunggulan, kualitas, dll.
-
Evaluasi
Evaluasi berisi pandangan dari pengulas mengenai hail karya yang akan diulas, termasuk kekurangan dan kelebihan setelah kita menjelaskan atau memahami bagian tafsiran.
-
Rangkuman
Bagian ini berisi tentang kesimpulan dari karya yang sedang diulas. Bisa berupa kelayakan beli atau tidak, kelayakan baca atau tidak, dll.
Berikut adalah contoh analisis dari teks ulasan.
FILM THE CORE
Orientasi
Film The Core adalah film fiksi ilmiah yang dirilis pada tahun 2003 yang disutradai oleh Jon Amiel.
Tafsiran
Film The Core berbicara tentang upaya penyelamatan manusia terhadap sebuah bencana besar atau kiamat yang akan dihadapi manusia karena berhentinya perputaran inti Bumi yang menyebakan juga berhentinya Bumi berotasi karena melemahnya pengaruh magnet dari inti Bumi tersebut. Hal ini berdampak pada kekacauan sistem navigasi karena efek gelombang elektromagnetik yang kacau, kerusakan alam karena bencana alam-di mana-mana seperti sambaran petir, bolongnya lapisan ozon, dan fenomena aurora yang tidak biasa. Untuk membuat inti bumi kembali berputar, Dr John Keyes beserta kru berencana untuk memutarkan kembali inti bumi dengan membawa dan meledakan bom nuklir dengan usaha menembus lapisan bumi dengan sebuah kendaraan kapsul Virgil berteknologi sinar ultrasonik. Dari Palung Mariana, tempat terdalam di muka bumi dan tempat diluncurkannya kendaraan Virgil yang membawa bom nuklir, perjalanan ke inti Bumi dimulai.
Film berdurasi 135 menit ini menghabiskan biaya produksi US$60.000.000 dan menghasilkan keuntungan US$73.498.611.
Evaluasi
Film ini sangat menghibur bagi mereka atau penonoton yang berjiwa petualang atau suka dengan hal-hal ilmiah. Meskpipun perjalanan ke inti bumi merupakan hal yang mustahil, plot dalam cerita seakan-akan mengajak kita untuk berpikir ilmiah, menjadi problem solver untuk permasalahan global yang tidak biasa kita hadapi sehari-hari.
Rangkuman
Setelah menonton film ini, kita merasa bahwa ilmu pengetahuan itu sangat penting untuk menyelesaikan suatu permasalah global, terlepas ada atau tidak adanya relevansi cerita film The Core ini dengan realita yang ada di lapangan saat ini. Jadi buat kalian yang ingin melihat betapa pentingnya ilmu pengetahuan dalam menyelesaikan segala problematika di dunia ini plus ingin menikmasi petualangan yang tak biasa, yaitu menjelajah inti Bumi dengan kemasan yang menarik, menghibur, namun ilmiah, tontonlah film The Core ini.
Soal No.1
Berikut ini yang bukan merupakan tujuan dari teks ulasan adalah …
- Memberikan pandangan atau persepsi tentang suatu karya
- Memberikan apresiasi sekaligus kritik membangun terhadap suatu karya.
- Memberikan informasi rinci tentang suatu karya, baik dari segi plus (kelebihan) maupun minus (kekurangan)
- Memberikan gambaran tentang suatu karya dari segi komparasinya dengan karya sejenis untuk dijadikan tolak ukur mutu dan keberteriamaan karya tersebut.
- Mengajak atau menyugesti orang untuk memboikot sebuah karya karena pandangan personal yang tidak perlu dibuktikan secara ilmiah atau dengan standar keilmuan yang memadai.
PEMBAHASAN :
Yang bukan merupakan tujuan dari teks ulasan adalah opsi E, yaitu mengajak atau menyugesti orang untuk memboikot sebuah karya karena pandangan personal yang tidak perlu dibuktikan secara ilmiah atau dengan standar keilmuan yang memadai.
Jawaban E
Soal No.2
Perhatikan kalimat di bawah ini!
Film yang berjudul Ayat-Ayat Cinta merupakan film romantis-religius pertama yang disutradarai oleh Hanung Bramatyo yang diinspirasi dari sebuah novel karya Habiburrahman El-Shirazy dengan judul yang sama.
Kalimat di atas merupakan bagian……………… dari teks ulasan.
- Orientasi
- Tafsiran
- Sinopsis
- Evaluasi
- Rangkuman
PEMBAHASAN :
Bagian tersebut adalah bagian orientasi karena berisi gambaran atau pengenalan singkat mengenai film yang akan diulas, yaitu judul film, sutradara, genre atau aliran.
Jawaban A
Soal No.3
Berikut ini adalah hal yang tidak bisa kita ulas adalah ….
- Film
- Karakter individu
- Aliran lukisan
- Produk elektronik terbaru
- Bincang-bincang interaktif tentang politik
PEMBAHASAN :
Karakter individu adalah hak asasi dan bukan merupakan sebuah karya buatan manusia. Jadi keberadaannya tidak bisa kita ulas karena akan berakibat ke pelanggaran normatif dan pidana.
Jawaban B
Soal No.4
Berikut ini yang bukan merupakan ciri-ciri kebahasaan teks ulasan adalah ……
- Kalimat tunggal dan kalimat majemuk
- Verba
- Kalimat langsung dan tidak langsung
- Pronomina
- Majas dan ungkapan
PEMBAHASAN :
Yang bukan merupakan ciri kebahasaan ari teks ulasan adalah penggunaan kalimat langsung dan tidak langsung. Karena kalimat langsung dan tidak langsung khusus digunakan untuk teks fabel atau naratif.
Jawaban C
Semoga Bermanfaat