Rangkuman Materi, Contoh Soal Teks Diskusi & Pembahasannya

Posted on

Untuk Pembelajaran selanjutnya…

Definisi

Teks diskusi adalah teks yang mengulas tentang suatu isu atau permasalahan yang berkembang di masyarakat yang disertai dengan argumentasi atau pendapat dari dua sudut pandang yang berbeda (argumen yang mendukung dan argumen yang menentang). Suatu teks diksusi juga diakhiri dengan simpulan atau rekomendasi penulis.

Tujuan

Tujuan teks diskusi adalah untuk mencari titik temu atau kesepakatan atas suatu isu yang kontradiktif/kontroversial atau bertentangan. 

Struktur teks

Teks diskusi memiliki struktur khusus yang bisa membedakan teks ini dengan teks yang lainnya. Struktur teks diksusi adalah: isu, argumen yang mendukung, argumen yang menentang, dan kesimpulan.

  1. Isu

    Isu adalah bagian dari teks diskusi yang membicarakan masalah yang akan didiskusikan atau dibahas lebih lanjut. Syarat-syarat isu yang diangkat adalah:

    • Kontroversial (menimbulkan perdebatan)
    • Faktual (nyata adanya)
    • Berkembang luas atau diketahui secara luas oleh masyarakat.
    • Isu bisa berkaitan dengan masalah sosial, budaya, sains dan teknologi, pemerintahan, atau kehidupan berbangsa dan bernegara.
  2. Argumen yang mendukung

    Bagian ini berisi pendapat-pendapat yang mendukung isu atau masalah yang dibicarakan disertai alasan atau data yang kuat

  3. Argumen yang menentang

    Bagian ini berisi pendapat-pendapat yang menentang isu atau masalah yang dibicarakan disertai alasan atau data yang kuat

  4. Kesimpulan

    Bagian kesimpulan berisi rekomendasi dari penulis mengenai isu yang dibahas. Penulis harus bersifat netral alias tidak memihak ke salah satu pihak (yang mendukung atau yang menentang)

Kaidah kebahasaan teks biografi

Teks diskusi memiliki berbagai ciri kebahasaan khusus yang bisa membedakan teks ini dengan teks yang lainnya. Unsur-unsur kebahasaan teks diskusi adalah sebagai berikut:

  1. Konjungsi pertentangan

    Konjungsi pertentangan merupakan kelompok kata sambung yang berfungsi untuk memisahkan kata dengan kata, frasa dengan frasa, dan klausa/kalimat dengan klausa/kalimat yang memiliki makna yang bertentangan.

    1. Konjungsi pertentangan setara atau koordinatif

      Konjungsi ini mempertentangkan bagian-bagian yang setara:

      Contoh: tetapi, namun, akan tetapi, sebaliknya, sedangkan, dan lain-lain

    2. Konjungsi pertentangkan bertingkat atau subordinatif

      Konjungsi ini memisahkan induk kalimat dan anak kalimat yang bertentangan

      Contoh: meski, meskipun, walapun, kendatipun, sungguhpun, biarpun, dan lain-lain

  2. Konjungsi penegasan

    Konjungsi ini digukanan untuk menguatkan atau mempertegas suatu hal yang telah disebutkan di bagian sebelumnya.  Contoh-contoh konjungsi penegasan adalah bahkan, lagipula, di lain sisi, serta, juga, hal lainnya, dll.

  3. Verba

    Verba adalah keleompok kata kerja yang biasanya menempati posisi predikat dalam kalimat. Ada beberpa jenis verba, namun verba yang digunakan dalam teks diskusi adalah verba aktif transitif dan intransitif.

    1. Verba aktif transitif

      Verba aktif transitif biasanya ditandai dengan prefiks me– dan verba transitif pastinya memerlukan objek dan bisa dipasifkan.

      Contoh:

      • Kekerasan dalam rumah tangga atau KDRT bisa menghilangkan komitmen suami untuk patuh terhadap hukum pernikahan, baik secara agama maupun secara negara.
      • Diskusi di ruang publik yang dilakukan oleh anggota legislatif dan masyarakat dapat menyelesaikan segala permasalahan yang berkaitan dengan transparansi, aksebilitas, dan akuntablititas.
    2. Verba aktif intransitif

      Verba aktif intransitif biasanya ditandai dengan prefiks ter/di-/ber-/menjadi dan verba inttransitif pastinya tidak memerlukan objek namun boleh ditambahkan pelengkap.

      Contoh:

      • Misteri tentang bagaimana manusia bisa menembus lapisan bumi hingga kedalaman 4.000 meter akhirnya terpecahkan melalui studi dan riset terbaru.
      • Seorang pejabat publik harus berbicara tentang visi dan misi pemerintah dalam rangka melayani masyarakat.
  4. Kalimat simpleks dan kompleks

    Kalimat simpleks adalah kalimat tunggal yang hanya memiliki satu subjek dan satu predikat, sedangkan kalimat kompleks atau kalimat majemuk adalah kalimat yang memiliki dua kausa (S+P) yang dipisahkan oleh konjungsi.

    Contoh kalimat tunggal atau kalimat simpleks:

    1. Menonton kartun terlalu sering bisa menyebabkan anak mengalami stres dan obesitas.
    2. Kegiatan ekstrakurikuler cukup bermanfaat untuk melatih kedisiplinan dan tanggung jawab siswa.

    Contoh kalimat majemuk atau kalimat kompleks:

    1. Aktivitas fisik banyak dilakukan oleh olahragawan, sedangkan aktivitas otak sering dilakukan oleh pemikir, kaum intelektual, dan pelaku seni.
    2. Setelah dijamin kebebasannya oleh undang-undang pers, wartawan bisa meliput berbagai macam peristiwa dengan bebas dengan tetap meperhatikan kode etik juralistik.
  5. Unsur modalitas

    Unsur modalitas adalah unsur yang sering digunakan untuk menyampaikan argumentasi (baik yang pro maupun yang kontra) dalam teks diskusi. Contoh-contoh modalitas adalah: bisa, dapat, mampu, sebaiknya, seharusnya, harus, hendak, akan, mungkin, boleh, jika, sedang, sudah, belum, dll.

    Contoh:

    • Pengemis tidak boleh beraktivitas di area umum yang bisa mengganggu keamanan dan kenyamanan masyarakat.
    • Gubernur Jawa Timur akan mengevaluasi kebijakan PEMPROV yang tidak sejalan dengan visi dan misi gubernur.
  6. Kohesi leksikal

    Koheksi leksikal adalah efek kohesif yang dicapai dengan menggunakan beberapa aspek kebahasaan, seperti sinonim, antonim, polisemi, homonim, dan hiponim.

    • Sinonim

      Sinonim adalah persamaan kata yang bisa ataupun tidak bisa saling menggantikan, seperti kata besar bersinonim dengan akbar, mega, atau agung.

    • Antonim

      Antonim adalah kata yang berlawanan secara arti (semantik), seperti contoh-contoh di bawah ini.

      Pintar x bodoh manis x pahit
      Panas x dingin gelap x terang
      Tinggi x rendah datang x pergi
      Cepat x lambat muda x tua
    • Polisemi dan homonim

      Polisemi adalah kata yang memilki makna banya. Poli berati “banyak” dan semi berarti “arti”, sedangkan homonim (homo artinya “sama” sedangkan nim artinya “nama”) adalah dua kata atau lebih yang memiliki bunyi dan ejaan/penulisan yang sama namun memiliki arti yang berbeda. Kata yang memiliki gejala polisemi sudah pasti memiliki gejala homonim.Perhatikan contoh di bawah ini:

      No Kata berhomonim dan berpolisemi Makna
      1 Kali sungai, frekuensi
      2 Bisa racun ular, mampu/dapat
      3 Halaman area rumah, bagian dari buku
      4 Beruang memiliki ruang, salah satu hewan mamalia besar
      5 Genting atap rumah, gawat
    • Hiponim

      Hiponim disebut juga subordinat adalah kelompok kata khusus. Perhatikan contoh-contoh di bawah ini.

      No

      Hipernim/Superordinat/Kata Umum

      Hiponim/Subordinat/Kata Khusus

      1 Ular Sanca, kobra, weling, anakonda, black mamba, boa, taipan
      2 Melihat mengintip, menoleh, menengok, mengamati, mengobservasi, meneliti, melotot,
      3 Reptil Ular, biawak, komodo, buaya, penyu, kura-kura, cecak, tokek
      4 Negara Indonsia, Thailand, Peru, Rusia, Polandia, Turkmenistan, Mongolia, Korea Utara
  7. Kohesi gramatikal

    Kohesi gramatikal berhubungan dengan kohesor yang dicapai dengan menggunakan beberapa aspek kebahasaan, seperti referensi, substitusi, dan elipsis. Perhatikan penjelasan di bawah ini!

    • Referensi

      Referensi disebut juga acuan dari kata atau frasa yang telah disebutkan sebelumnya. Perhatikan contoh di bawah ini.

      1. Kita harus bangga dengan status kepegawaian kita. Hal ini bisa memotivasi kita untuk bekerja dengan lebih baik.
      2. Irman harus segera menemui Tantri untuk mengklarifikasi masalah. Hal itu bisa segera menyelesakan masalah yang membelenggu mereka.
    • Substitusi

      Substitusi atau “penggantian” dalam bahasa adalah penggunaan frasa atau klausa yang bisa menggantikan bagian-bagian yang ditulis lengkap di kalimat sebelumnya. Contoh:

      Burhan akan mengawasi produktivitas kerja, keefisienan penggunaan dana oprasional, dan kerja sama atau sinergisitas antara kepala divisi dan bawahannya di divisi marketing dan dia akan melakukan hal yang sama di divisi lainnya.

    • Elipsis

      Elipsis adalah bentuk pemadatan bagian kalimat yang memiliki konstruksi yang sama agar efektif. Perhatikan contoh di bawah ini!

      1. Indonesia berhasil menyabet tiga medali emas paa hari pertama gelaran SEA Games XI Manila dan Thailand juga.
      2. Ubur-ubur kotak adalah hewan paling beracun di muka bumi dan begitu pula dengan ular laut
Artkel Terkait  Pembahasan Kimia No. 31 - 35 TKD Saintek SBMPTN 2015 Kode Naskah 502

Perhatikan contoh teks diskusi di bawah ini!

Pekerjaan rumah

Mungkin di antara kita ada yang bertanya-tanya apakah pekerjaan rumah itu perlu. Ya, pekerjaan rumah adalah bagian dari strategi guru untuk menjaga konsitensi belajar siswa supaya output atau hasil dari proses kegiatan belajar-mengajar atau KBM di sekolah efektif. Ada perdebatan mengenai perlu atau tidaknya tugas rumah diberikan kepada siswa.

Pihak atau orang tua termasuk siswa yang setuju dengan adanya pekerjaan rumah atau PR untuk siswa beralasan jika PR membantu siswa untuk belajar dan memperbaiki keefektifan proses belajar mereka. Pekerjaan rumah juga bisa meminimalisasi kecenderungan anak untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang kurang bermanfaat di luar jam sekolah, seperti main  game atau menonton tayangan TV pada sore hari yang cenderung vulgar dan dewasa. PR juga bisa mengasah kecerdasan dan tanggung jawab siswa atas pekerjaan yang mereka dapatkan dari sekolah. Jadi, pekerjaan rumah sangat bagus karena bisa membantu pendidikan kita.

Namun, seringkali, memberikan PR kepada siswa bukanlah ide yang bagus. Pihak atau orang tua termasuk siswa yang menentang PR beralasan jika PR akan mengurangi waktu istirahat siswa di rumah setelah berjam-jam mereka bergelut dengan aktivitas KBM yang menguras otak dan fisik. Terkadang pekerjaan rumah membosankan dan tidak penting, terutama bagi mereka yang suka beraktivitas outdoor atau di luar rumah, sepeti berkebun, berolahraga, atau bermain dengan teman sebaya. Di lain sisi, aktivitas mengerjakan PR bisa menggangu waktu berkumpul dan berdiskusi dengan keluarga dalam rangkan memanfaatkan quality time atau waktu-waktu berkualitas untuk berkumpul bersama keluarga.

Kesimpulannya, saya berpendapat bahwa baik atau buruknya pemberian PR atau pekerjaan rumah kepada siswa tergantung bagaimana kita menyikapinya. Adanya sebuah kebijakan dari guru mapel di sekolah seperti pemberian PR merupakan hal yang pasti sudah dimatangkan terlebih dahulu serta sudah diketahui untung dan ruginya. Yang terpenting adalah jangan sampai keberadaan PR ini dijadikan alasan bagi siswa, orang tua, atau pihak-pihak tertentu yang tidak setuju dengan adanya pekerjaan rumah ini untuk memberikan kesan negatif kepada pelajaran tertentu, guru, atau pihak sekolah.

Artkel Terkait  Rangkuman, Contoh Soal & Pembahasan Suku Banyak

Soal No.1

Teks yang mengetengahkan isu atau masalah kontoversial yang sedang berkembang di masyarakat adalah definisi dari teks ……

  1. Eksposisi
  2. Ekplanasi
  3. Tanggapan
  4. Tanggapan kritis
  5. Diskusi

PEMBAHASAN :

Teks diskusi adalah teks yang mengulas tentang suatu isu atau permasalahan yang berkembang di masyarakat yang disertai dengan argumentasi atau pendapat dari dua sudut pandang yang berbeda (argumen yang mendukung dan argumen yang menentang). Suatu teks diksusi juga diakhiri dengan simpulan atau rekomendasi penulis

Jawaban E

Soal No.2

Di bawah ini yang bukan merupakan ciri-ciri dari teks diskusi adalah …..

  1. Membahas isu kontroversial yang berkembang di masyarakat
  2. Memiliki argumentasi yang mendukung
  3. Diakhiri dengan kesimpulan dari penulis yang sifatnya tidak memihak (objektif)
  4. Disajikan secara naratif
  5. Mengadung konjungsi pertentangan

PEMBAHASAN :

Jenis-jenis teks yang disajikan secara naratif adalah teks cerita fantasi, teks sejarah, teks biografi, teks cerpen teks eksemplum, teks rekon, teks fabel, dll.

Jawaban D

Soal No.3

Kalimat dibawah ini yang mengandung gejala homonim adalah ….

  1. Bang Andra bisa menetralisasi bisa ular yang masuk ke dalam aliran darah.
  2. Besar-kecilnya penghasilan suami tergantung dari dukungan penuh istri terhadap pekerjaannya.
  3. Kita akan berkunjung ke Museum Geologi, Bandung pekan depan dan mereka juga.
  4. Minumlah minimal delapan gelas air putih setiap hari karena hal itu bisa menyehatkan dan mencegahmu dari dehidrasi.
  5. Wanita muda itu memperhatikan kelakukan lucu bayinya dari balik jendela kamar.

PEMBAHASAN :

Homonim (homo artinya “sama” sedangkan nim artinya “nama”) adalah dua kata atau lebih yang memiliki bunyi dan ejaan/penulisan yang sama namun memiliki arti yang berbeda. Bisa (dapat atau mampu) dan bisa (racun ular) adalah dua kata yang berhomonim

Jawaban A

Artkel Terkait  Pembahasan Matematika IPS UN 2014 No. 11

Soal No.4

Di bawah ini, kalimat yang tidak mengandung konjungi pertentangan adalah …..

  1. Tidur pada siang hari bermanfaat untuk kesehatan tubuh, tetapi jika dilakukan berlebihan akan mengurangi sisi produktivitas kita
  2. Tiara berhasil menyabet gelar bergengsi di cabang olahraga atletik di olimpiade tahun ini, bahkan ia berhasil memecahkan rekor atas pencapaian yang ia raih tahun lalu.
  3. Mahasiswa boleh ikut berdemo untuk memprotes undang-undang Cipta kerja. Namun, mereka tetap harus menjaga ketertiban dan fasilitas umum ketika sedang menyuarakan aspirasinya.
  4. Tentara dan Polri harus tegas dan besinergi dalam menjaga NKRI dari gangguan keamanan baik dari dalam maupun dari luar. Akan tetapi, keduanya tak jarang berselisih paham di lapangan.
  5. Meskipun harga kebutuan pokok tidak ikut naik, para pembeli, terutama ibu-ibu rumah tangga tetap khawatir akan dampak dari pencabutan subsidi BBM ini.

PEMBAHASAN :

Konjungsi pertentangan merupakan kelompok kata sambung yang berfungsi untuk memisahkan kata dengan kata, frasa dengan frasa, dan klausa/kalimat dengan klausa/kalimat yang memiliki makna yang bertentangan. Contoh: tetapi, namun, akan tetapi, sebaliknya, sedangkan, meski, meskipun, walapun, kendatipun, sungguhpun, biarpun, dan lain-lain

Jawaban B

Semoga Bermanfaat

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *