Rangkuman Materi, Contoh Soal Teks Anekdot & Pembahasannya

Posted on

Untuk Pembelajaran selanjutnya…

Definisi

Teks anekdot adalah jenis teks bergenre naratif yang mengisahkan tentang kejadian lucu, aneh, guyon, atau humor yang dilakukan oleh seseorang/tokoh dalam cerita sebagai wahana untuk menyampaikan kritikan, sindiran, atau satire terhadap sesuatu yang berkembang di masyarakat. Teks anekdot ini adalah dinamika dari bentuk komunikasi orang dengan cara yang lebih halus, tekstual, namun substantif.

Teks anekdot sering digunakan oleh para akademisi, seniman, politisi, atau pegiat-pegiat bidang kehidupan (politik, lingkungan hidup, kesehatan, pemerintahan, demokrasi, pendidikan, dll) sebagai wahana untuk menyampaikan aspirasi bahkan kritisasi.

Ciri-ciri

Teks anekdot memiliki ciri-ciri khusus yang bisa membedakan teks tersebut dengan teks yang lain. Berikut ini adalah ciri-ciri dari teks anekdot:

  1. Teks ini mengisahkan tentang kejadian lucu, aneh, guyon, atau humor yang dilakukan oleh seseorang/tokoh dalam cerita
  2. Teks yang bergenre naratif dengan memuat unsur-unsur intrinsik cerita di dalamnya.
  3. Teks yang berisi kritik, satire, aspirasi, atau ekspresi dari seseorang terhadap suatu hal substantif yang berkembang di masyarakat.
  4. Teks ini menampilkan tokoh atau figur penting yang sengaja dilibatkan sebagai representasi dari fakta-fakta di kehidupan nyata.
  5. Teks ini bersifat kronologis atau berurutan
  6. Teks ini bisa berbentuk dialog antara dua tokoh, dengan kata lain tidak disajikan seara narasi sebagai mana cerita atau tekspada umumnya.

Struktur

Struktur teks anekdot memiliki struktur yang hampir sama dengan teks naratif pada umumnya. Struktur teks anekdot adalah: abstrak, orientasi, krisis, reaksi, dan koda (penutup) 

  1. Abstrak

    Abstrak merupakan gambaran awal atau pengantar dari cerita yang akan disampaikan.

  1. Orientasi

    Bagian orientasi berupa awal atau dimulainya cerita. Di bagian ini, terdapat pengenalan tokoh yang terlibat, latar waktu, dan latar tempat dalam cerita eksemplum.

  1. Krisis

    Bagian reaksi berisikan kejadian atau pokok permasalahan yang sifatnya unik, lucu, atau menggelitik yang terjadi atau dialami oleh tokoh dalam cerita.

  1. Reaksi

    Bagian reaksi berbicara tentang tanggapan atau solusi yang sifatnya unik, aneh, atau tidak biasa terhadap permasalahan yang terjadi atau dialami tokoh.

  1. Koda

    Bagian koda berisikan penutup cerita.

Cara menghafal cepat:

Abi & Orin Krisis Rekorder

Keterangan:

  • Abi = Abstrak
  • Orin = orientasi
  • Krisis = krisis
  • Re = reaksi
  • Korder = koda

Unsur-unsur instrinsik

Teks anekdot memiliki unsur-unsur wajib yang bisa memberikan keunikan atau pembeda teks tersebut dengan teks lainnya. Berikut ini adalah unsur-unsur teks anekdot.

  1. Alur cerita

    Alur cerita disebut juga plot atau jalan cerita. Ada tiga jenis pola alur cerita dalam teks bergenre naratif pada umumnya:

    • Alur maju (progresif),
    • Alur mundur (regresif, kilas balik, atau flash back), dan
    • Alur campuran (variatif)

    Alur cerita dalam teks anekdot disesuaikan dengan selera penulis dalam menampilkan ceritanya.

  2. Setting atau latar cerita

    Setting atau latar cerita adalah cakupan atau ruang lingkup di mana tokoh dalam cerita anekdot mengalami kejadian atau peristiwa yang lucu, aneh, atau menggelitik. Latar cerita bisa berupa latar waktu yang kekinian, latar tempat yang populer dan bisa kita temukan dalam kehidupan nyata, latar tokoh (bisa berupa tokoh atau figur penting yang bisa dijadikan representasi sebagai orang yang mengkritik atau orang yang dikritik, dan latar suasana dengan segala permasalahan yang lazim ditemukan dikehidupan nyata.

  3. Tokoh dan penokohan

    Tokoh disebut juga pelaku cerita merupakan orang yang mengalami kejadian atau peristiwa yang tidak dinginkan  dalam cerita sedangkan penokohan atau pewatakan adalah sifat atau karakter dari tokoh dalam cerita. Berdasarkan teori prosa, ada dua jenis tokoh dalam cerita pada umumnya:

    1. Tokoh utama

      Tokoh utama berfungsi membentuk dua kutub watak yang diatur untuk berkonflik dalam cerita (watak baik dan watak jahat) sehingga cerita menjadi lebih menarik. Tokoh yang wataknya baik disebut “tokoh protagonis” dan tokoh yang bertentangan dengan protagonis (berwatak jahat) disebut “tokoh antagonis”.

    2. Tokoh pembantu

      Tokoh pembantu adalah tokoh yang mengiringi tokoh utama dalam menjalankan setiap adegan dalam cerita. Tokoh pembantu dibagi menjadi beberapa jenis:

      • Tokoh pembantu protagonis: tokoh berwatak baik yang membantu tokoh utama protagonis.
      • Tokoh pembantu antagonis: tokoh berwatak jahat yang membantu tokoh utama antagonis.
      • Tokoh tritagonis: tokoh netral dan tidak memihak tokoh utama (protagonis dan antagonis)

    Tokoh dalam cerita anekdot bisa berupa tokoh fiktif (tidak ada dalam dunia nyata) atau bisa juga melibatkan figur/tokoh penting yang riil namun relevan dengan maksud cerita anekdot.

  4. Amanat atau pesan moral

    Amanat atau pesan moral dalam teks anekdot biasanya ditemukan di bagian akhir cerita atau setelah kita membaca keseluruhan teks. Nilai moral dalam teks anekdot dikemas dalam bentuk berikut ini:

    1. Kritikan: memberikan suatu pembelajaran etika kepada seseorang yang perilakunya dianggap kurang pas dengan moralitas dalam kehidupan bermasyarakat.
    2. Sindiran atau satire: memberikan suatu teguran atau evaluasi kepada pihak-pihak tertentu yang berpikir, berucap, atau bertindak tidak sesuai dengan norma-norma yang berlaku di masyarakat.
    3. Ekspresi atau aspirasi: memberikan saran konstruktif terhadap suatu hal yang dianggap kurang memberikan efek keberterimaan yang efektif di tengah-tengah masyarakat.
Artkel Terkait  PREDIKSI UNBK FISIKA 2019 (soal dan pembahasan part 4)

Unsur kebahasaan

Unsur-unsur kebahasaan dari teks anekdot adalah sebagai berikut:

  1. Menggunakan interjeksi (kata seru) dan ekslamasi (kalimat seru)

    Contoh interjeksi:

    • Wah!
    • Aduh!
    • Masya Allah!
    • Subhanallah!
    • Awas!
    • Dasar!
    • Keren!
    • Hebat

    Contoh Ekslamasi

    • Betapa kaya dan mewahnya para pejabat negara!
    • Alangkah pintarnya anggota DPR dalam memainkan kata-kata untuk membujuk rayu masyarakat!
    • Betapa busuknya para pejabat koruptif di negeri ini!
  2. Penanda waktu kronologis

    Penanda waktu yang umum digunakan untuk teks anekdot adalah penanda waktu urutan, seperti: sebelumnya, lalu, kemudian, setelahnya, sesudah, selanjutnya, setelah itu, dll.

  3. Kalimat perintah

    Kalimt perintah adalah kalimat tidak bersubjek yang terdiri dari perintah positif dan larangan. Perhatikan contoh di bawah ini!

    • Jangan berdiam diri dan duduk bermalas-malasan saja!
    • Bawahlah imajinsasi ini hingga kamu sampai di Kota Jakarta!
    • Teraturalah dalam melakukan suatu pekerjaan!
  4. Verba

    Verba adalah kelompok kata kerja yang biasanya menempati posisi predikat dalam kalimat. Ada beberpa jenis verba, namun verba yang digunakan buat teks eksposisi adalah verba aktif transitif dan intransitif.

    1. Verba aktif transitif

      Verba aktif transitif biasanya ditandai dengan prefiks me– dan verba transitif pastinya memerlukan objek dan bisa dipasifkan.

      Contoh:

      • Siswa-siswa hedonis tersebut menertawakan anak baru yang berpenampilan tidak modis dan terlihat “kampungan”
      • Para calon pejabat atau anggota legislatif biasanya melibatkan atau menyibukkan diri dengan para konstituennya sebelum pemilu berlangsung.
    2. Verba aktif intransitif

      Verba aktif intransitif biasanya ditandai dengan prefiks ter/di-/ber-/menjadi dan verba inttransitif pastinya tidak memerlukan objek namun boleh ditambahkan pelengkap.

      Contoh:

      • Pak Haruna terobsesi untuk menyekolahkan anaknya ke luar negeri.
      • Pemulung cilik itu bermimpi ditemui Pak Presiden dan dikasih sejumlah uang
  5. Menggunakan pertanyaan retorika atau majas retoris

    Pertanyaan retorika adalah pertanyaan yang tidak perlu meminta jawaban dari orang yang ditanya karena mereka atau bahkan si penanyanya sendiri sudah tahu apa yang akan atau harus dijawab. Pertanyaan retoris dibuat hanya untuk menjaga interakasi atau komunikasi. Berikut ini adalah contoh pertanyaan atau majas retorika

    • Adakah di sini yang ingin hidup kaya seperti Bill Gates atau Jack Ma?
    • Apakah di sini ada yang tidak tahu siapa itu Nabi Muhammad SAW?
    • Siapa di ruangan ini yang tidak ingin saya kasih uang satu miliar rupiah?
  6. Konjungsi

    Konjungsi merupakan kelompok kata hubung yang berfungsi untuk memisahkan kata dengan kata, frasa dengan frasa, dan klausa/kalimat dengan klausa/kalimat. Berikut ini adalah pembagian konjungsi:

    1. Konjungsi setara, pararel, atau koordinatif

      Konjungsi ini memisahkan bagian-bagian yang setara:

      Contoh: sedangkan, padahal, atau, jika dan, lagipula, bahkan, di lain sisi, serta, tetapi, tidak, , selain itu, dll.

    2. Konjungsi bertingkat atau subordinatif

      Konjungsi ini memisahkan induk kalimat dan anak kalimat.

      Contoh: meskipun, walaupun yang, setelah, sebelum, ketika, saat, jika, andai, karena, sebab, bahwa, agar, supaya, dll.

    3. Konjungsi korelatif

      Konjungsi ini memiliki korelator atau konjungsi lain yang berpasangan.

      Contoh:

      • Baik_____maupun______
      • Entah ______entah_______
      • Tidak hanya _______namun juga ________
      • Apakah _______atau________
      • Tidak hanya________tetapi juga_______
      • Bukan_______melainkan_______

Contoh teks anekdot 1:

Artkel Terkait  Prajanjine abipraya, Saturun-turune wuri, Tulisen isine tembang kasebut!
ABSTRAK

 

Siapa sih yang ingin menguburkan cita-cita besarnya nya begitu saja karena suatu masalah kecil? Ya, cerita ini mengisahkan tentang kekecewaan berat yang dialami sebuah keluarga karena harus menguburkan cita-citanya untuk pergi ke Amerika karena suatu masalah sepele dan tak disangka-sangka.

ORIENTASI

Ada sebuah keluarga kulit hitam di Skotlandia yang telah hidup selama bertahun-tahun. Mereka adalah keluarga Clark dengan sembilan anak. Mereka bermimpi pergi ke Amerika. Untuk mewujudkan mimpi tersebut, keluarga itu bekerja dan menabung. Mereka membuat rencana untuk bepergian bersama anak-anak mereka ke Amerika. Butuh beberapa tahun untuk mencapai impian itu dan akhirnya mereka tabungan dan saat tabungan mereka dirasa sudah cukup, mereka bersiap untuk mewujudkan cita-cita mereka. Mereka telah mengurus dan mendapatkan paspor. Mereka telah memesan kursi untuk seluruh anggota keluarga di sebuah kapal pesiar ke Amerika.

KRISIS

Seluruh keluarga penuh dengan syukur dan kegembiraan dengan kehidupan baru yang akan mereka jalani di Amerika. Namun naas, beberapa hari sebelum keberangkatan mereka, anak bungsu digigit anjing. Dokter memerikasa dan mengobati bocah itu dan mendiagnosis jika si bocah kemungkinan besar  terjangkit rabies. Maka dilakukanlah karantina hingga berhari-hari. Mereka berada di karantina hingga waktu keberangkatan tiba. Impian keluarga untuk pergi ke Amerika pun pupus. Mereka tidak dapat melakukan perjalanan ke negara impian seperti yang mereka rencanakan.

Sang ayah sangat kecewa dan marah. Dia akhirnya pergi ke dermaga untuk menyaksikan kapal pesiar yang harusnya mereka naikki berangkat tanpa dia dan keluarganya. Dia menitikkan air mata dengan penuh kesedihan dan kekecewaan. Dia mengutuk putranya dan Tuhan atas kemalangan itu.

REAKSI

Lima hari kemudian, berita tragis menyebar ke seluruh Skotlandia. Titanic, kapal pesiar mewah yang ditangisi kepergiannya oleh sang ayah tenggelam karena menabrak bongkahan es raksasa di area Samudera Atlantik. Titanic yang terkenal mewah dan perkasa serta dijuluki The unsinkable ship atau “kapal yang tak bisa tenggelam” tenggelam juga beserta ribuan penumpang dan ratuasan kru kapal yang ada di atasnya. Itu tidak bisa dipercaya, tapi memang begitu kenyataannya.

Keluarga Clak seharusnya berada di kapal itu. Namun, karena salah satu anak si ayah digigit anjing, mereka membatalkan keberangkatan itu. Ketika ayahnya mendengar kabar tersebut, dia memeluk putranya dan berterima kasih padanya karena telah menyelamatkan keluarga. Dia berterima kasih kepada Tuhan karena telah menyelamatkan hidup mereka.

KODA

Dia sadar bahwa kekesalahan dan kesedihannya adalah sebuah kesalahan. Itu adalah hikmah di balik sebuah tragedi.

Contoh teks anekdot 2:

FILOSOFI UUD

Di suatu hari, guru Pendidikan Kewarganegaraan menjelaskan perubahan Undang-Undang Dasar (UUD) dari periode ke periode. Guru itu juga memaparkan alasan perubahan UUD yang pernah berlaku di Indonesia. Guru yang melihat muridnya tertidur ingin mengetahui pengetahuan murid tersebut.

Guru bertanya kepada murid yang tertidur, “Coba kamu jelaskan perubahan UUD dan apa maksud dari peraturan diatur di dalam UUD.” Murid menjawab “Saya hanya tahu mengapa peraturan diatur di dalam UUD.” Guru bertanya lagi, “Apa maksud kamu?”. “Ya kan semua ujung-ujungnya duit Bu”, celetuk sang murid.

Sumber: https://www.mypurohith.com/contoh-teks-anekdot/

Contoh teks anekdot 3

Si anak bertanya kepada ayahnya tentang bedanya  anggota DPR, pejabat negara pengusaha, dan rakyat

 

 Anak: Pak, anggota DPR itu seperti apa?

Ayah: Lihatlah, Nak, orang-orang intelek dan berdasi yang berada di dalam mobil Mercedez itu dan di kawal polisi, dialah anggota DPR

 

Anak: Pak, pejabat negara itu seperti apa?

Ayahnya: Lihatlah, Nak, pria yang sedang blusukan dan masuk ke gorong-gorong itu sebelum pemilihan umum, tetapi “cuek setengah mati” ketika sudah terpilih dan menjadi “abdi negara”, dialah pejabat negara.

 

Anak: Pak, pengusaha itu seperti apa?

Ayah: Bakri bersaudara, Chairul Tanjung, atau  Hary Tanoe itu pengusaha. Kamu suatu saat harus seperti mereka, Nak. Namun, tetap rendah hati dan ingat Gusti Allah, ya!

 

Anak: Pak, rakyat itu seperti apa?

Ayah: Kita adalah rakyat, Nak. Pemilik kedaulatan tertinggi. Presiden, pejabat negara, dan anggota DPR kitalah yang memilih mereka. Jadi rakyatlah tuan mereka dan merekalah “para pelayan rakyat”. (Sang anak pun puas dengan jawaban- jawaban si ayah dan mereka pun akhirnya melanjutnya aktivitas memulung sampah dan makanan-makan sisa untuk sekedar mengganjal perut mereka yang sangat lapar)

Soal No.1

Artkel Terkait  Pembahasan IPA SMP UN 2014 No. 6

Teks yang mengisahkan tentang kejadian lucu, aneh, guyon, atau humor yang dilakukan atau di alami oleh seseorang/tokoh dalam cerita sebagai wahana untuk menyampaikan kritikan, sindiran, atau satire terhadap suatu hal yang berkembang di masyarakat disebut ….

  1. Teks tanggapan kritis
  2. Teks diskusi
  3. Teks anekdot
  4. Teks laporan hasil observasi
  5. Teks eksemplum

PEMBAHASAN :

Teks anekdot adalah teks yang mengisahkan tentang kejadian lucu, aneh, guyon, atau humor yang dilakukan atau dialami oleh seseorang/tokoh dalam cerita sebagai wahana untuk menyampaikan kritikan, sindiran, atau satire terhadap sesuatu yang berkembang di masyarakat. Teks anekdot ini adalah dinamika dari bentuk komunikasi orang dengan cara yang lebih halus, tekstual, namun substantif.

Jawaban C

Soal No.2

Berikut ini yang bukan merupakan ciri-ciri atau karakteristik dari teks anekdot adalah ….

  1. Mengisahkan tentang kejadian lucu, aneh, guyon, atau humor yang dilakukan oleh seseorang/tokoh dalam cerita
  2. Bergenre argumentatif dengan memuat unsur-unsur pembangun teks di dalamnya.
  3. berisi kritik, satire, aspirasi, atau ekspresi dari seseorang terhadap suatu hal substantif yang berkembang di masyarakat.
  4. Menampilkan tokoh atau figur penting yang sengaja dilibatkan sebagai representasi dari fakta-fakta di kehidupan nyata.
  5. Bisa berbentuk dialog antara dua tokoh, dengan kata lain tidak disajikan seara narasi sebagai mana cerita atau tekspada umumnya.

PEMBAHASAN :

Berikut ini adalah ciri-ciri dari teks anekdot:

  • Teks ini mengisahkan tentang kejadian lucu, aneh, guyon, atau humor yang dilakukan oleh seseorang/tokoh dalam cerita
  • Teks yang bergenre naratif dengan memuat unsur-unsur intrinsik cerita di dalamnya.
  • Teks yang berisi kritik, satire, aspirasi, atau ekspresi dari seseorang terhadap suatu hal substantif yang berkembang di masyarakat.
  • Teks ini menampilkan tokoh atau figur penting yang sengaja dilibatkan sebagai representasi dari fakta-fakta di kehidupan nyata.
  • Teks ini bersifat kronologis atau berurutan
  • Teks ini bisa berbentuk dialog antara dua tokoh, dengan kata lain tidak disajikan seara narasi sebagai mana cerita atau tekspada umumnya.

Jawaban B

Soal No.3

Yang bukan termasuk unsur-unsur kebahasaan dari teks anekdot yaitu ……….

  1. Pertanyaan retorika
  2. Eksklamasi
  3. Interjeksi
  4. Kalimat pasif
  5. Penanda kronologis

PEMBAHASAN :

 Kalimat pasif tidak dijadikan unsur kebahasaan teks anekdot.

Jawaban D

Soal No.4

Salah satu unsur kebahasaan dari teks anekdot yaitu menggunakan pertanyaan retorika. Berikut ini kalimat yang merupakan pertanyaan retorika adalah ….

  1. Apa hal yang paling mendasar yang harus diperbaiki dalam kondisi ekonomi Indonesia yang sedang terpuruk ini?
  2. Bagaimana cara memperbaiki laptop ini dengan cepat dan mudah?
  3. Siapa yang bersalah dalam kasus tebakarnya gedung Kejaksaan Agung di Jakarta?
  4. Sebutkan tiga faktor penting yang menunjang keberhasilan penerapan pertanian modern di Kabupaten Subang?
  5. Siapakah di antara kalian yang tidak ingin masuk surga?

PEMBAHASAN :

Pertanyaan retorika adalah pertanyaan yang tidak perlu meminta jawaban dari orang yang ditanya karena mereka atau bahkan si penanyanya sendiri sudah tahu apa yang akan atau harus dijawab. Pertanyaan retoris dibuat hanya untuk menjaga interakasi atau komunikasi.

Jawaban E

Semoga Bermanfaat

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *