Untuk Pembelajaran selanjutnya…
Sistem Regulasi
Sistem regulasi adalah sekumpulan perangkat pengatur kegiatan tubuh yang saling bekerja sama , terdiri dari sistem saraf, sistem endokrin (hormon), dan sistem indra.
Sistem saraf
Sistem saraf adalah sistem organ yang terdiri atas sekumpulan jaringan saraf yang saling terhubung dan bekerja sama untuk menghantarkan impuls dan tanggapan dari reseptor (penerima rangsangan) dan efektor (pelaksana tanggapan/aksi). Sistem saraf bagi manusia berfungsi sebagai:
- Menerima rangsangan sebagai efek dari perubahan keadaan yang terjadi di lingkungan sekitar.
- Mengendalikan aktivitas organ-organ tubuh agar bekerja secara harmonis.
- Mengatur dan menanggapi setiap rangsangan yang terjadi pada tubuh.
Sistem saraf pada manusia ada dua, yaitu:
- Sistem saraf pusat
- Otak, memiliki fungsi sebagai berikut:
- Otak depan bagian talamus (mengatur perasaan dan gerakan)
- Otak depan bagian hipotalamus (mengatur suhu tubuh, haus, dan lapar)
- Otak tengah (mengatur refleks mata)
- Otak besar (mengatur aktivitas manusia secara sadar)
- Otak kecil (pusat keseimbangan, kordinasi gerak otot, pengaturan posisi tubuh)
- Pons Varolli (menghantarkan impuls otot tubuh bagian kanan dan kiri)
- Medulla oblongata (mengatur gerak alat pernapasan dan pencernaan, mengatur denyut jantung, elastisitas pembuluh darah, sekresi kelenjar, dan pengeluaran zat-zat yang tidak berguna.
- Jalannya impuls gerak sadar yang dikendalikan otak: rangsang→reseptor→neuron sensorik→otak→neuron motorik→efektor
- Sumsum tulang belakang,
- Menghantarkan impuls menuju otak
- Menghantarkan impuls meninggalkan otak
- Mengendalikan gerak refleks
- Jalannya impuls gerak refleks yang dikendalikan sumsum tulang belakang: rangsang→reseptor→neuron sensorik→sumsum tulang belakang→neuron motorik→efektor
- Otak, memiliki fungsi sebagai berikut:
- Sistem saraf tepi
- Saraf kranial
- Berjumlah 12 pasang
- Terletak pada otak
- Fungsi motorik, sensorik, dan otonom
- Saraf spinal
- Berjumlah 31 pasang
- Terletak pada sumsum tulang belakang
- Penghantar informasi berupa rangsang dan impuls
- Saraf sadar: mengendalikan aktivitas yang disadari
- Saraf tidak sadar: mengendalikan kerja organ tubuh yang bekerja tanpa disadari
- Saraf kranial
Jaringan Saraf
Jaringan saraf terdiri atas sel-sel saraf (neuron). Setiap neuron memiliki bagian-bagian yaitu badan sel saraf, cabang dendrit, dan cabang akson. Bagian-bagian ini akan menghubungkan setiap neuron sehingga membentuk jaringan saraf. Neuron berdasarkan fungsinya dibagi menjadi 3 macam, yaitu:
- Neuron sensorik: berfungsi menghantarkan impuls dari reseptor ke sumsum tulang belakang (sistem saraf pusat)
- Neuron motorik: berfungsi menghantarkan impuls dari sistem saraf pusat ke efektor
- Neuron konektor: neuron yang menghubungkan neuron sensorik dan neuron motorik
Sel saraf/neuron mempunyai sifat iritabilitas dan konduktivitas. Iritabilitas adalah kemampuan neuron untuk bereaksi terhadap perubahan lingkungan, sedangkan konduktivitas adalah kemampuan neuron untuk menghantarkan impuls-impuls saraf. Untuk bereaksi terhadap perubahan lingkungan memerlukan tiga komponen, yaitu reseptor (penerima rangsangan), sistem saraf (menerima, mengolah, dan meneruskan rangsangan ke efektor), dan efektor (pelaksana tanggapan/aksi).
Sistem endokrin (hormon)
Sistem endokrin terdiri atas kelenjar-kelenjar endokrin yang dapat menghasilkan hormon. Hormon adalah protein atau steroid yang mengatur berbagai aktivitas dalam tubuh. Kelenjar-kelenjar beserta hormon yang disekresikan, sebagai berikut:
- Kelenjar hipofisis (dasar otak besar)
- ACTH (adenocorticotropic hormon): merangsang kelenjar adrenal untuk memproduksi glukokortikoid
- ADH (antidiuretic hormon): mengatur absorpsiair pada saat pembentukkan urine
- FSH (follicle stimulsting hormon): merangsang pematangan folikel dalam ovarium
- GH (growth hormon): merangsang pertumbuhan
- ICTH (interstitial cell stimulating hormon): merangsang produksi testosteron
- LH (lutenizing hormon): merangsang produksi progesteron
- MSH (melanocyte stimulating hormon): mempengaruhi pembentukkan melanin
- Oksitosin: merangsang kontraksi otot dinding uterus pada saat melahirkan
- Prolactin: merangsang pengeluaran air susu
- TSH (Thyroid stimulating hormon): merangsang kelenjar tiroid untuk memproduksi hormon tiroksin
- Kelenjar tiroid (bagian leher dekat jakun)
- Kalsitonin: mengendapkan kalsium tulang
- Tiroksin: menurunkan kadar kalsium darah, merangsang pertumbuhan fisik dan mental, membantu proses metabolisme
- Tiryodotironin: mengatur distribusi air dan garam dalam tubuh
- Kelenjar paratiroid (bawah kelenjar gondok)
- Parathormon: mengendalikan kadar kalsium dan fosfat dalam darah dan tulang
- Kelenjar timus (daerah dada)
- Timosin: mempengaruhi sistem kekebalan tubuh
- Kelenjar pulau-pulau langerhans (di bawah lambung)
- Insulin: mengubah glukosa menjadi glikogen
- Glukagon: mengubah glikogen menjadi glukosa
- Kelenjar adrenal (di atas organ ginjal)
- Adrenalin: mengubah glikogen menjadi glukosa
- Glukokortikoid: menaikkan kadar glukosa darah dan mengubah glikogen menjadi glukosa
- Mineralokortikoid: mengatur reabsorpsi air ketika membentuk urine, menyerap natrium dalam darah, meningkatkan tekanan darah, denyut jantung, dan kecepatan pernapasan
- Kelenjar gonad (pada organ kelamin)
- Estrogen: menentukan ciri kelamin sekunder pada wanita
- Progesteron: merangsang penebalan dinding uterus
- Testosteron: menentukan ciri kelamin sekunder pada pria
Sistem indra
Alat indera merupakan salah satu reseptor yang ada pada tubuh manusia. Reseptor merupakan sekumpulan sel saraf atau neuron yang berfungsi sebagai penerima rangsang dari lingkungan sekitar.
Macam-macam reseptor:
-
Fotoreseptor
Mata merupakan organ yang berperan sebagai fotoreseptor, yaitu reseptor penerima rangsang cahaya. Bagian-bagian mata, sebagai berikut:
- Sklera: melindungi mata dari kerusakan mekanis/benturan dari luar
- Kornea: memberi warna pada mata dan menerima rangsang cahaya
- Iris: membentuk pupil
- Pupil: mengatur banyaknya cahaya yang masuk ke mata
- Lensa: memfokuskan cahaya agar bayangan tepat jatuh pada retina
- Aqueous humor: cairan yang menjaga bentuk bola mata
- Vitreous humor: cairan yang menjaga bentuk bola mata dan meneruskan rangsang cahaya ke bagian mata yang lebih dalam
- Retina: menerima bayangan benda yang difokuskan oleh lensa
- Bintik buta: bagian mata yang tidak peka terhadap cahaya
- Saraf auditori: meneruskan rangsang cahaya ke otak
-
Fonoreseptor
Telinga merupakan organ yang berperan sebagai fonoreseptor, yaitu reseptor penerima rangsang bunyi. Bagian-bagian telinga, sebagai berikut:
- Telinga luar
- Daun telinga: berfungsi mengumpulkan gelombang bunyi
- Saluran telinga: berfungsi meneruskan gelombang bunyi ke telinga tengah, rambut dan kelenjar minyak berfungsi untuk menahan kotoran dari luar
- Telinga tengah
- Gendang telinga: berfungsi menangkap getaran dan menyalurkannya ke tiga tulang pendengaran
- Tulang pendengaran (malleus, incus, stapes): berfungsi meneruskan rangsang bunyi ke telinga dalam
- Telinga dalam
- Tiga saluran setengah lingkaran: berfungsi untuk keseimbangan tubuh
- Koklea (rumah siput): berfungsi meneruskan rangsang bunyi ke saraf pendengaran
- Saluran eustachius: berfungsi menghubungkan telinga dalam dan rongga hidung, membawa rangsang bunyi ke otak untuk diterjemahkan
- Telinga luar
-
Mekanoreseptor
Kulit merupakan organ yang berperan sebagai mekanoreseptor, yaitu reseptor penerima rangsang sentuhan. Bagian-bagian kulit, sebagai berikut:
- Epidermis: berfungsi melindungi tubuh dari kuman dan zat berbahaya, menentukan warna kulit
-
Dermis
Bagian-bagiannya yaitu:
- Crausse: merasakan dingin
- Meissner: merasakan dingin
- Lempeng merkel: merasakan sentuhan dan tekanan ringan
- Paccini: merasakan tekanan kuat
- Ruffini: merasakan panas
-
Kemoreseptor
Lidah merupakan organ yang berperan sebagai kemoreseptor, yaitu reseptor penerima rangsang berupa zat kimia. Pada lidah terdapat kuncup perasa yang disebut papilla. Bagian-bagian lidah tersebut, sebagai berikut:
- Filiformis (tersebar di seluruh permukaan lidah): berfungsi menerima rasa sentuh dari rasa pengecapan
- Fungiformis (berbentuk seperti jamur, terletak di ujung dan tepi lidah)
- Ujung lidah : peka terhadap rasa manis
- Tepi kanan dan kiri bagian depan: peka terhadap rasa asin
- Tepi kanan dan kiri bagian belakang: peka terhadap rasa asam
- Sirkumvalata (berjejer membentuk huruf V di pangkal lidah): peka terhadap rasa pahit
Sistem Reproduksi
Sistem reproduksi atau disebut juga sistem genital merupakan sistem organ seks yang bekerja sama untuk menjaga kelangsungan hidup organisme. Sistem reproduksi terdiri atas organ-organ reproduksi disertai hormon-hormon yang berfungsi dalam proses reproduksi.
Pembentukkan Sel Kelamin
Proses pembentukkan sel kelamin/ gamet disebut gametogenesis. Testis menghasilkan Sel kelamin/ gamet jantan disebut spermatozoa dan ovarium menghasilkan sel kelamin/ gamet betina disebut ovum.
Pembentukkan sel kelamin pria
- Sel kelamin mulai dibentuk pada saat masa puber
- Proses pembentukkan sel kelamin pria disebut spermatogenesis
- Spermatogenesis dibentuk di testis tepatnya di dalam tubulus Seminiferus
- Hormon yang berperan dalam proses spermatogenesis adalah gonadotropin hormon untuk melepaskan FSH dan LH.
- Pada tubulus seminiferus terdapat sel induk sperma/ spermatogonium, sel sertoli, dan sel leydig.
- Spermatogenesis dipengaruhi FSH untuk merangsang sel sertoli supaya memproduksi androgen binding protein (ABP) dan memproduksi nutrisi bagi spermatozoa. ABP bertugas merangsang spermatogonium melakukan spermatogenesis.
- LH merangsang sel leydig agar melepaskan hormon testosteron.
- Hormon testosteron berfungsi untuk merangsang munculnya tanda sekunder pada pria (perubahan suara, tumbuh jakun, penis dan buah zakar membesar, trejadi ereksi dan ejakulasi, badan berotot, tumbuh kumis, jambang, dan rambut di sekitar kemaluan ketiak.
-
Proses pembentukkan spermatozoa
Alur pembentukkan spermatozoa sebagai berikut:
Spermatogonium membelah secara mitosis→menghasilkan spermatosit primer→spermatosit primer membelah secara meiosis I→menghasilkan spermatosit sekunder→spermatosit sekunder membelah secara meiosis II→menghasilkan spermatid→spermatid akan berkembang menjadi spermatozoa berekor.
Pembentukkan sel kelamin wanita
- Proses pembentukkan sel kelamin wanita disebut oogenesis
- Hormon yang mempengaruhi adalah FSH, LH, estrogen, dan progesteron. Terutama pada saat siklus mentruasi
- Sel kelamin wanita dibentuk sejak janin dalam kandungan. Janin berjenis kelamin wanita memiliki ribuan oogonium di dalam ovariumnya
- Sel induk ovum/ sel primodial membelah secara mitosis membentuk oogonium
- Ketika lahir oogonium membelah secara mitosis menghasilkan ootid primer.
- Pada saat puber, perubahan hormonal merangsang untuk melanjutkan proses oogenesis
- Ootid primer membelah secara meiosis I menjadi ootid sekunder dan badan polar I
- Ootid sekunder dibuahi sperma kemudian membelah secara meiosis II membentuk ootid dan badan polar II
- Ootid berdeferensiasi menjadi ovum dan badan polar II membelah menjadi badan polar
Organ Reproduksi Pria
- Organ luar
- Skrotum/kantong zakar
- Terletak di luar rongga tubuh pada bagian abdomen
- Di dalam skrotum terdapat testis
- Berfungsi mengendalikan suhu tubuh untuk mengoptimalkan pembentukkan sel kelamin
- Penis
- Organ untuk kopulasi
- Berfungsi untuk menyalurkan sperma ke uterus
- Skrotum/kantong zakar
- Organ dalam
- Testis
- Berjumlah sepasang (kanan dan kiri)
- Tempat pembentukkan sel kelamin
- Terdapat tubulus seminiferus tempat pembentukkan sperma
- Penghasil hormon testosteron
- Epididimis
- Menerima sperma dari tubulus seminiferus
- Tempat pematangan dan penyimpanan sperma
- Vas deferens
- Saluran lanjutan dari epididimis
- Menyalurkan sperma dari epididimis ke vesikula seminalis
- Vesikula seminalis
- Memproduksi cairan untuk nutrisi sperma
- Membantu mempermudah gerakan sperma
- Menetralkan keasaman saluran reproduksi wanita
- Kelenjar bulbourethralis
- Terletak pada pangkal penis
- Mensekresikan cairan basa untuk membersihkan kotoran yang terdapat pada saluran penis
- Kelenjar prostat
- Mensekresikan nutrisi untuk sperma
- Campuran nutrisi dengan sperma disebut semen
- uretra
- tempat keluarnya urine
- pada saat ejakulasi sperma juga dikeluarkan juga dari uretra
- Testis
Organ Reproduksi Wanita
- Organ luar
- Labia mayora: dua lipatan besar di luar vagina/ bibir vagina/ vulva
- Labia minor: lipatan kecil di bagian dalam labia mayora/ bibir kecil
- Klitoris: organ seksual di dalam vagina, seperti penis pada pria. Klitoris tumbuh ke arah dalam dan penis tumbuh ke arah luar
- Selaput dara/ hymen: jaringan serabut pada vagina, teksturnya ada yang tebal, tipis, elastis, dan tidak elastis yang menutupi lubang vagina
- Vestibulum: lubang tempat keluarnya urine dan lubang vagina
- Organ dalam
- Vagina: saluran berbentuk pipa gepeng yang terdiri atas otot sirkuler dan otot melintang
- Serviks: bagian uterus sebelah bawah, menonjol, dan bermuara pada vagina
- Uterus: terletak antara kandung kemih dan rektum, merupakan tempat pertumbuhan dan perkembangan janin. Lapisan-lapisan pada dinding uterus, yaitu:
- Perimetrium/ selaput dinding perut: lapisan dinding terluar
- Myometrium: lapisan bagian tengah yang sangat tebal dan mengandung banyak jaringan otot dengan sedikit jaringan ikat
- Endometrium: lapisan paling dalam yang mengandung banyak lendir dan pembuluh darah. Pada bagian ini terjadinya proliferasi dan ovulasi
- Tuba fallopi: bagian ujungnya terletak dekat dengan ovarium, berbentuk pipa panjang berujung seperti corong, terdapat fimbriae yang berfungsi membawa ovum matang ke uterus, dan pada bagian ini terjadi fertilisasi.
- Ovarium: berjumlah sepasang bagian kanan dan kiri, masing-masing digantung oleh mesovarium. Ovarium sebagai penghasil ovum.
Soal No.1 (UN 2014)
Perhatikan siklus menstruasi berikut!
Berdasarkan siklus menstruasi tersebut, proses yang terjadi pada bagian X adalah …..
- Fase menstruasi FSH mendorong estrogen untuk pematangan folikel
- Penebalan endometrium akibat peningkatan produksi progesteron
- Pematangan folikel oleh estrogen dan peluruhan endometrium
- Fase luteal, berhentinya produksi progesteron dan estrogen
- Folikel memproduksi FSH untuk pematangan telur
PEMBAHASAN :
Siklus menstruasi pada ganbar bertanda X, sebagai berikut:
Fase X (fase pasca ovulasi) – LH merangsang folikel – menjadi korpus liteum – menghasilkan estrogen dan progesteron – membentuk endometrium – progesteron merangsang sekresi lendir pada vagina dan pertumbuhan kelenjar susu – apabila tidak terjadi pembuahan maka kembali ke fase menstruasi.
Ciri-ciri fase menstruasi:
- Perubahan hormon
- Perubahan ketebalan endometrium
- Perubahan suhu tubuh
Jawaban B
Soal No.2 (UN 2014)
Bagan berikut ini menunjukkan dinamika hormon reproduksi wanita dalam siklus menstruasi.
Proses ovulasi terjadi pada tahap …
- Jaringan dasar dan tersusun dari sel hidup
- Jaringan dasar dan selnya seperti ayakan
- Jaringan pengisis dan selnya selalu membelah
- Jaringan pengangkut dan mempunyai banyak celah
- Jaringan pengangkut dan selnya seperti ayakan
PEMBAHASAN :
- Tahap 1, fase menstruasi
- Tahap 2, fase pra ovulasi
- Tahap 3, fase ovulasi
- Tahap 4, fase pasca ovulasi
- Tahap 5, fase menstruasih A
Jawaban C
Soal No.3 (UN 2013)
Spermatozoa pada testis terjadi melalui pembelahan secara bertahap berdasarkan gambar sel yang dihasilkan dari peristiwa meiosis II adalah …
PEMBAHASAN :
- Nomor 1, spermatogonium membelah secara mitosis
- Nomor 2, pembelahan mitosis menghasilkan spermatosit primer
- Nomor 3, pembelahan meiosis I menghasilkan spermatosit sekunder
- Nomor 4, pembelahan meiosis II menghasilkan spermatid
- Nomor 5, berdeferensiasi membentuk spermatozoa
Jawaban D
Soal No.4 (UN 2013)
Kelenjar hipofisis anterior menghasilkan beberapa hormon, antara lain hormon somatotropin yang berfungsi …
- Mempengaruhi kelenjar susu
- Meningkatkan denyut jantung
- Mengatur pertumbuhan
- Mengubah gula menjadi glikogen
- Mengurai glikogen menjadi gula
PEMBAHASAN :
Penjelasan dari opsi jawaban adalah sebagai berikut:
- Hormon prolaktin: hormon yang mempengaruhi kelenjar susu
- Hormon adrenalin: hormon untuk meningkatkan denyut jantung
- Hormon somatotropin: hormon untuk merangsang pertumbuhan tulang dan otot
- Hormon insulin: hormon untuk mengubah gula menjadi glikogen
- Hormon glikagon: hormon untuk menguraikan glikogen menjadi glukosa
Jawaban C
Soal No.5 (UN 2012)
FSH adalah hormon yang dihasilkan kelenjar hipofisis. Hormon ini berpengaruh pada sistem reproduksi, yaitu …
- Membantu proses pelepasan sel telur
- Merangsang produksi hormon estrogen
- Membantu peluruhan dinding uterus
- Merangsang proses pertumbuhan sel telur
- Mempengaruhi penebalan dinding
PEMBAHASAN :
FSH (follicle stimulating hormone) adalah salah satu hormon yang berperan dalam sistem reproduksi. Hormon ini dihasilkan oleh kelenjar pituary untuk merangsang produksi hormon estrogen.
Jawaban B
Soal No.6 (UN 2012)
Perhatikan gambar sistem saraf pusat berikut!
X menunjukkan lobus oksipitalis. Kerusakan pada bagian tersebut akan menyebabkan terganggunya kemampuan …
- Berpikir
- Penglihatan
- Berbicara
- Mengatur gerakan otot
- Pendengaran
PEMBAHASAN :
Bagian-bagian pada otak besar, diantaranya:
- Lobus oksipitalis: berguna untuk mengenali objek lewat indera penglihatan
- Lobus frontal: sebagai pusat berpikir dan berperan dalam mengendalikan gerakan tubuh
- Lobus temporalis: bertanggung jawab terhadap fungsi pendengaran, kemampuan berbahasa
Jawaban B
Soal No.7 (UN 2012)
Perhatikan gambar bola mata berikut!
Bagian dan fungsinya yang tepat adalah …
- 1, pembentukkan bayangan benda yang dilihat
- 2, pengaturan cahaya yang masuk
- 3, menerima cahaya dari luar
- 4, memfokuskan cahaya sehingga jatuh tepat di fovea
- 5, mengatur besar kecilnya bayangan benda
PEMBAHASAN :
Bagian-bagian pada mata sesuai gambar sebagai berikut:
- Sklera: bagian berwarna putih untuk melindungi bagian-bagian mata dari kerusakan
- Aqueus humor: cairan seperti plasma untuk memberi bentuk pada mata
- Otot lensa mata: memperbesar atau memperkecil bentuk lensa mata
- Lensa mata: memfokuskan cahaya ke belakang mata tepat pada fovea
- Retina: menangkap bayangan benda yang difokuskan oleh lensa
Jawaban D
Soal No.8 (UN 2012)
Perhatikan gambar sistem saraf pusat berikut!
X menunjukkan lobus temporalis. Kerusakan sistem saraf pusat pada bagian tersebut akan menyebabkan …
- Gerakan otot tidak terkendali
- Kebutaan meskipun struktur matanya normal
- Terganggunya kemampuan pendengaran
- Tubuh tidak peka terhadap perubahan suhu
- Hilang ingatan
PEMBAHASAN :
Bagian-bagian pada otak besar, diantaranya:
- Lobus oksipitalis: berguna untuk mengenali objek lewat indera penglihatan
- Lobus frontal: sebagai pusat berpikir dan berperan dalam mengendalikan gerakan tubuh
- Lobus temporalis: bertanggung jawab terhadap fungsi pendengaran, kemampuan berbahasa.
Jawaban C
Soal No.9 (UN 2011)
Sel spermatozoa dihasilkan oleh kelenjar testis dan selanjutnya akan ditampung di dalam saluran penyimpanan sebelum dikeluarkan. Saluran tempat pemasakan spermatozoa ini disebut …
- Vesika urinaria
- Vesikula seminalis
- Vas deferens
- Epididimis
- Uretra
PEMBAHASAN :
- Vesika urinaria: tempat penyimpanan urine
- Vesika seminalis: penampungan sperma sebelum dikeluarkan dari tubuh
- Vas deferens: mengantarkan sperma matang ke uretra
- Epididimis: tempat pematangan spermatozoa
- Uretra: tempat keluarnya sperma
Jawaban D
Soal No.10 (UN 2010)
- Tubulus seminiferus
- Vas deferens
- Saluran ejakulasi
- Saluran epididimis
- Kelenjar prostat
PEMBAHASAN :
- Tubulus seminiferus: tempat memproduksi sperma
- Vas deferens: mengantarkan sperma matang ke uretra
- Saluran ejakulasi: penghubung vesikula seminalis dengan uretra
- Saluran epididimis: tempat pematangan spermatozoa
- Kelenjar prostat: melindungi cairan sperma agar tetap hidup
Jawaban D
Soal No.11 (UN 2010)
Perhatikan gambar organ reproduksi wanita berikut ini!
Fertilisasi untuk membentuk zigot terjadi pada 2 bagian yang bernomor …
PEMBAHASAN :
Bagian-bagian pada gambar:
- 1, ovarium:tempat pembentukan sel kelamin
- 2, tubafallopi: tempat terjadinya fertilisasi (tempat bertemunya sperma dan ovum)
- 3, uterus: tempat pertumbuhan dan perkembangan janin
- 4, fimbriae: menangkap ovum matang dari ovarium
- 5, vagina: tempat terjadinya kopulasi
Jawaban B
Soal No.12 (UN 2010)
Perhatikan gambar otak berikut!
Pusat pengendalian keseimbangan dan koordinasi gerak tubuh merupakan fungsi dari bagian …
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
PEMBAHASAN :
Bagian-bagian otak berdasarkan gambar, sebagai berikut:
- No.1 : serebrum, sebagai pusat pengaturan kesadaran dan pusat memori
- No. 2 : hypothalamus, sebagai pusat kontrol sistem saraf autonom
- No. 3 : kelenjar pituary, sebagai penghasil hormon-hormon pengendali tubuh
- No. 4 : serebelum, sebagai pengatur keseimbangan dan kordinasi gerak tubuh
- No. 5 : batang otak: sebagai penghubung otak dan sumsum tulang belakang, juag sebagai penyampai informasi daritubuh ke otak
Jawaban D
Soal No.13 (UN 2010)
Perhatikan gambar sistem indera peraba berikut!
Jika lengan seseorang tergores benda tajam maka akan terasa sakit. Rasa sakit diterima oleh reseptor …
PEMBAHASAN :
Beberapa reseptor pada kulit, sebagai berikut:
- No.1, menerima rangsang berupa panas
- No.2, menerima rangsang berupa sentuhan
- No.3, menerima rangsang berupa rasa sakit
- No.4, menerima rangsang beruapa dingin
- No.5, menerima rangsang berupa tekanan
Jawaban C
Soal No.14 (UN 2009)
Proses mendengar dimulai dengan adanya gelombang bunyi yang masuk melalui lubang telinga dan menggetarkan membran timpani. Selanjutnya getaran akan diteruskan ke nervus auditorius melalui …
- Incus-malleus-cochlea-stapes
- Malleus-incus-stapes-cochlea
- Stapes-malleus-incus-cochlea
- Cochlea-incus-malleus-stapes
- Malleus-stapes-incus-cochlea
PEMBAHASAN :
Perjalanan suara pada telinga:
- Suara masuk melalui lubang telinga
- Suara menggetarkan membran tympani (gendang telinga)
- Getaran pada membran tympani menyebabkan tulang pendengaran (Malleus, incus, stapes) ikut bergetar
- Getaran suara menyebabkan cairan dalam rumah siput (cochlea) bergerak sesuai dengan gelombang bunyi
- Gelombang cairan menggetarkan organ pendengaran (organ corti) berupa rambut-rambut halus
- Organ keseimbangan (utriculus, saculus, semi sircularis)
- Otak
Jawaban B
Soal No.15 (UN 2008)
PEMBAHASAN :
- Parathormon: mengendalikan kadar kalsium dan fosfat dalam darah dan tulang
- Tiroksin: mengatur keseimbangan kalsium dalam darah
- Gonadotrop: membentuk hormon memproduksi sel telur dan sel sperma
- Prolaktin: merangsang kelenjar susu
- Adenotrop: merangsang kelenjar anak ginjal
Jawaban B
Soal No.1 (SNMPTN 2010)
Sel-sel yang mengalami meiosis I dalam tubulus seminiferus adalah …
- Spermatid
- Spermatozoa
- Spermatogonia
- Spermatosit primer
- Spermatosit sekunder
PEMBAHASAN :
Pada siklus spermatogenesis ada beberapa fase yang terjadi, yaitu:
- Spermatid: berasal dari spermatosit sekunder yang membelah secara meiosis II
- Spermatozoa: berasal dari spermatid yang berdiferensiasi
- Spermatogonia: berasal dari induk sperma yang membelah secara mitosis
- Spermatosit primer: berasal dari spermatogonia yang mengalami pertumbuhan
- Spermatosit sekunder: berasal dari spermatosit primer yang membelah secara meiosis I
Jawaban D
Soal No.2 (SNMPTN 2008)
Kerusakan hipofisis anterior mamalia betina dapat berakibat terganggunya fungsi …
- Kelenjar tiroid
- Kelenjar susu
- Kelenjar anak ginjal
- Ovarium
PEMBAHASAN :
Kelenjar hipofisis anterior menghasilkan hormon prolaktin dan FSH. Hormon prolaktin berfungsi untuk meningkatkan produksi ASI pada kelenjar susu, sedangkan FSH berfungsi mengatur siklus menstruasi dengan cara merangsang perkembangan sel telur pada ovarium. Sehingga apabila terjadi kerusakan pada kelenjar hipofisis anterior akan mengganggu fungsi kelenjar susu dan ovarium.
Jawaban C
Soal No.3 (SNMPTN 2008)
Sel saraf yang berfungsi mengirimkan impuls dari sistem saraf pusat ke otot dan kelenjar adalah …
- Neuron aferen
- Neuron intermedier
- Neuron eferen
- Neuron sensorik
- Neuroglia
PEMBAHASAN :
Fungsi dari beberapa sel pada saraf otak, yaitu:
- Neuron aferen/ sensorik: menerima signal/ rangsangan saraf dari indera ke sistem saraf pusat
- Neuron intermedier: sebagai penghubung neuron aferen dan eferen
- Neuron eferen: berfungsi membawa sinyal dari sistem saraf pusat ke otot-otot dan kelenjar-kelenjar
- Neuroglia: membantu memenuhi kebutuhan dari sel neuron
Jawaban C
Soal No.4 (UM UGM 2008)
Kelenjar endokrin yang berperan mengatur kadar kalsium dalam darah adalah …
- Tiroid dan paratiroid
- Kortek adrenal dan tiroid
- Paratiroid dan adrenal
- Medula adrenal dan paratiroid
- Paratiroid dan pankreas
PEMBAHASAN :
- Tiroid dan paratiroid
- Tiroid: menghasilkan hormon tiroksin untuk menurunkan kadar kalsium dalam darah.
- Paratiroid: menghasilkan hormon parathormon untuk mengendalikan kadar kalsium dan fosfat dalam darah dan tulang.
- Kortek adrenal dan tiroid
- Kortek adrenal:menghasilkan hormon aldosteron (mengatur elektrolit dan tekanan darah dalam tubuh), kortisol (mengatur metabolisme dan kadar gula dalam darah) , dan gonadokortikoid (mengatur hormon seks)
- Tiroid: menghasilkan hormon tiroksin untuk menurunkan kadar kalsium dalam darah.
- Paratiroid dan adrenal
- Paratiroid: menghasilkan hormon parathormon untuk mengendalikan kadar kalsium dan fosfat dalam darah dan tulang.
- Adrenal: sistem endokrin yang menghasilkan hormon-hormon yang berkaitan dengan emosi dan reaksi stres.
- Medula adrenal dan paratiroid
- Medula adrenal: menghasilkan hormon epinefrin dan norepinefrin pada saat mengalami stres
- Paratiroid: menghasilkan hormon parathormon untuk mengendalikan kadar kalsium dan fosfat dalam darah dan tulang.
- Paratiroid dan pankreas
- Paratiroid: menghasilkan hormon parathormon untuk mengendalikan kadar kalsium dan fosfat dalam darah dan tulang.
- Pankreas: memproduksi hormon dan enzim untuk membantu proses pencernaan.
Jawaban A
Soal No.5 (UM UGM 2008)
Bagian otak yang berfungsi untuk mengendalikan keharmonisan kerja anggota tubuh adalah …
- Otak besar
- Otak kecil
- Otak tengah
- Otak depan
- Saraf otak
PEMBAHASAN :
- Otak besar: berperan dalam fungsi penglihatan, pendengaran, penciuman, pengecap, kepandaian, memori, dan kesadaran
- Otak kecil: mengendalikan kerja-kerja otot, menjaga keseimbangan dan harmonisasi kerja anggota tubuh
- Otak tengah: mengendalikan refleks pada mata
- Otak depan: mengatur gerakan, ucapan, perilaku, memori, kepribadian dan intelektual
- Saraf otak: neuron yang berfungsi sebagai penghantar impuls
Jawaban B
Soal No.6 (UM UGM 2006)
Hormon yang berperan dalam kontraksi uterus saat persalinan adalah …
- Testosteron
- Progesteron
- Prostaglandin
- Oksitosin
- Relaksin
PEMBAHASAN :
- Testosteron: berfungsi untuk memproduksi sperma dan mengatur dorongan seksual
- Progesteron: berfungsi untuk menghambat kontraksi uterus
- Prostaglandin: suatu zat yang fungsinya menyerupai hormon oksitosin dalam sistem reproduksi
- Oksitosin: berfungsi untuk merangsang kontraksi uterus
- Relaksin: berfungsi untuk melunakkan serviks dan melonggarkan tulang panggul
Jawaban D
Soal No.7 (UM UGM 2005)
Pada telinga tengah terdapat tulang-tulang kecil yang terangkai berurutan dari luar ke dalam adalah …
- Martil-landasan-sanggurdi
- Martil-sanggurdi-landasan
- Landasan-martil-sanggurdi
- Landasan-sanggurdi-martil
- Sanggurdi-landasan-martil
PEMBAHASAN :
Tulang-tulang pendengaran pada telinga secara berurutan:
- Tulang martil atau malleus
- Tulang landasan atau incus
- Tulang sanggurdi atau stapes
Jawaban A
Soal No.8 (UM UGM 2005)
Obesitas atau kegemukan yang luar biasa pada orang dewasa terjadi karena penyimpangan pada …
- Kelenjar hipofisis
- Kelenjar adrenal
- Kelenjar tiroid
- Kelenjar pankreas
- Kelenjar Gonad
PEMBAHASAN :
Gangguan pada beberapa kelenjar di bawah ini:
- Kelenjar hipofisis: berkurangnya produksi ASI, terganggunya siklus menstruasi dan perkembangan sel telur.
- Kelenjar adrenal: terganggunya metabolisme karbohidrat, protein, dan lemak
- Kelenjar tiroid:mengganggu pertumbuhan dan perkembangan pada anak
- Kelenjar pankreas: kelebihan kadar gula dalam darah (diabetes)
- Kelenjar gonad: mengganggu proses pembentukkan sel telur dan sperma
Jawaban B
Soal No.9 (UM UGM 2003)
Hormon yang dihasilkan kelenjar paratiroid menyebabkan peningkatan …
- Kadar glukosa dalam darah
- Permeabilitas tubulus ginjal terhadap air
- Absorpsi asam amino
- Badan dalam mengatasi cekaman/ stres
- Kadar kalsium darah
PEMBAHASAN :
- Pankreas adalah penghasil hormon insulin yang berfungsi mengendalikan kadar gula dalam darah.
- Kelenjar hipofisis menghasilkan hormon ADH untuk mengendalikan permeabilitas tubulus ginjal terhadap air
- Usus halus pada bagian dindingnya memiliki peran dalam penyerapan asam amino
- Medula adrenal menghasilkan hormon epinefrin dan norepinefrin pada saat mengalami cekaman stres
- Paratiroid merupakan penghasil hormon parathormon yang berfungsi untuk mengendalikan kadar kalsium dan fosfat dalam darah dan tulang.
Jawaban E
Soal No.10 (SPMB 2000)
- Tubulus seminiferus
- Duktus afferens
- Epididimis
- Duktus deferens
- Uretra
PEMBAHASAN :
- Tubulus seminiferus: tempat pembelahan spermatosit primer secara meiosis I
- Duktus afferens: menghubungkan rete testis dan epididimis
- Epididimis: tempat terjadinya pematangan spermatozoa
- Duktus deferens: untuk menyalurkan sperma dari epididimis saat ejakulasi
- Uretra: saluran utuk mengeluarkan urine dan air mani
Jawaban C
Soal No.11 (UMPTN 1988)
Dalam urine penderita diabetes melitus ditemukan adanya glukosa.
SEBAB
Tubuh penderita diabetes melitus mengalami kekurangan hormon insulin yang dapat merubah glukosa menjadi glikogen.
PEMBAHASAN :
Hasil tes urine pada penderita diabetes melitus akan ditemukan kandungan glukosa. Hal ini disebabkan kurangnya hormon insulin pada penderita diabetes melitus. Hormon insulin berfungsi untuk mengubah glukosa menjadi glukogen.
Pernyataan benar, alasan benar, dan ada hubungan sebab akibat
Jawaban A
Semoga Bermanfaat