Rangkuman Materi, Contoh Soal Puisi Baru & Pembahasannya

Posted on

Untuk Pembelajaran selanjutnya…

Puisi baru adalah jenis puisi yang tidak terikat pada aturan-aturan persajakan dalam penyajiannya. Dalam hal ini, penyair diberi kebebasan dalam menentukan dalam menentukan jumlah suku kata, jumlah kata, jumlah larik atau baris, perimaan maupun pembaitan.  Meskipun pada kenyataannya, ada puisi-puisi tertentu yang telah ditetapkan dalam aturan perimaan dan pengkategorian berdasarkan jumlah baris, hal itu semata-mata adalah hal yang tidak mengikat dan bertujuan untuk memperluas khasanah persajakan. Di bawah ini adalah jenis-jnis puisi baru berdasarkan jumlah larik atau barisnya:

  1. Distikon (dua baris)
  2. Terzina (tiga baris)
  3. Kuartain (empat baris)
  4. Kuin (lima baris)
  5. Sektet (enam baris)
  6. Septima (tujuh baris)
  7. Oktaf/stanza (delapan baris)
  8. Soneta (empat belas baris)

Perhatikan contoh-contoh puisi baru berdasarkan jumlah larik atau barisnya di bawah ini!

No.

Jenis puisi baru

Contoh:

1 Distikon

 

Distikon adalah sajak dua seuntai  yang terdiri atas dua baris /larik kalimat dalam setiap baitnya, bersajak a-a.

Kadang lupa kadang bengal (a)

begitulah jika anak jiwa berandal (a)

 

Bila daun mulai merapuh (a)

jangan hidupmu ikut mengeluh (a)

2 Terzina

 

Terzina atau sajak tiga seuntai, adalah sajak yang setiap baitnya terdiri atas tiga buah kalimat. Terzina dapat bersajak a-a-a; a-a-b; a-b-c; atau a-b-b.

AKU DALAM SEDIHKU

Mahapuri kelam mengundang malam (a)

Aku bosan serapuh kapal karam (a)

Untuk apa hidup jika pedih tak mampu ku tambal sulam (a)

Sedia payungku sebelum hujan (a)

Sedia ku berubah agar dia terkesan (a)

Sedia ku pergi sebelum dia jenuh jua merapuh (b)

(Zae Arsy)

 

KERETA DI SENJA KOTA

Hidupmu  tampaklah mubazir (a)

Seyogyanya angin diam tak berdesir (a)

Sengsara dalam zahir tanpa doa tanpa zikir (a)

 

Kereta menderu di senja kota (a)

Tampak bersedih meninggalkan kenangan (b)

Aku yang hinakala diam tak bernyawa (c)

(Zae Arsy)

3 Kuatrain

 

Kuatrain atau sajak empat seuntai adalah puisi baru yang setiap baitnya terdiri atas empat buah kalimat. Kuatrain bersajak a-b-a-b, a-a-a-a, atau a-a-b-b.

RINDU DI KOTA JOGJA

Apakah senyummu terukir indah dalam pasti (a)

Dalam rindu yang selalu menyusuri urat nadi (a)

Ketika hela nafas memujamu seorang diri (a)

Dalam rinai rindu yang terbawa mati (a)

Di jogja ini aku bersabda (a)

Dalam resah aku menantimu sejemu-jemu (b)

Biar lirih angin yang berbicara (a)

Bahwa aku terkafani pesonamu senyummu (b)

Di Jogja ini semuanya berubah (a)

Bahwa cinta itu ”menunggu”, cinta itu ”tabah” (a)

Biarlah puisi senja yang mengenangmu Dik Sulastri (b)

Biarlah rinduku padamu terbawa mati (b)

(Zae Arsy) 

4 Kuint

 

Kuint atau sajak lima seuntai adalah sajak atau puisi baru yang terdiri atas lima baris/larik dalam setiap baitnya. Kuint bersajak a-a-a-a-a.

JANGAN DIPERDAYA CINTA

 

Jangan air mata ini terbelenggu rasa (a)

Aku tersakiti aku tak ingin lagi bercinta (a)

Jangan sampai sekoci ini karam dalam masa (a)

Aku yang merapuh asa tanpa kata tanpa sebabnya (a)

Janganlah kamu tak setia karena hambaku yang miskin papa (a)

Serambi hatimu yang hilang dalam gulita (a)

Cintamu yang karam tanpa tahu apa sebabnya (a)

Sehingga kalbu ini laksana mahligai luka (a)

Tanpa cinta tanpa asa tanpa rasa (a)

Entah bagaimana mengungkap kasih dalam untai kata (a)

 

(Zae Arsy)

5 Sektet

 

Sektet adalah atau sajak enam seunta adalah sajak atau puisi naru yang setiap baitnya terdiri atas enam buah larik atau baris.

 

Sektet mempunyai persajakan yang tidak beraturan. Dalam sektet, pengarangnya bebas menyatakan perasaannya tanpa menghiraukan persajakan atau rima bunyi.

RINDU IBU

Wahai Ibu, maafkan ku hanya berdiri dan terdiam

Sedangkan bibirmu berucap doa seujung cakrawala

Aku malu seumpama puja-pujiku tak tertuju padamu

Sedangkan nyawamu kau pasrahkah tanpa andai tanpa syarat

Ibu jangan kau teteskan peluhmu tanpa ku memelukmu

Aku tak berjaya, aku sehina-hinanya insan

Tanpamu aku hendak mati, tak diamini cinta Tuhan, Gusti kita

 

(Zae Ary)

6 Septima

 

Septima atau sajak tujuh seuntai adalah sajak yang setiap baitnya terdiri atas tujuh buah baris atau larik. Sama halnya dengan sektet, persajakan septima tidak berurutan.

ZAHWA DAN LARAISA DALAM CERITA

 

Zahwa, cantiklah ketika ku pergi bekerja

Laraisa, bisikan cintamu dalam rindu jangan diam saja

Hanya kalian, dua wanita secantik mutiara lautan

Jangan cemburu kala ku peluk satu di antara kalian

Aku mencintai kalian, buka kamu saja atau kamu saja

Meski kalian hanya mawar melati syahdu berdampingan

Tapi aku kumbang raja yang mencinta dengan gagahnya

Zahwa dan Laraisa, kekallah meski hanya dalam cerita

(Zae Arsy)

7 Oktaf/stanza

 

Stanza atau stanza atau sajak delapan seuntai adalah sajak atau puisi baru yang setiap baitnya terdiri atas delapan buah larik atau baris. Stanza disebut juga oktaf. Persajakan stanza atau oktaf tidak berurutan

PERTANYAAN ANAK KECIL

 

Hai kayu-kayu dan daun-daunan!

Mengapakah kamu bersenang-senang?

Tertawa-tawa bersuka-sukaan?

Oleh angin dan tenang, serang?

Adakah angin tertawa dengan kami?

Bercerita bagus menyenangkan kami?

Aku tidak mengerti kesukaan kamu!

Mengapa kamu tertawa-tawa?

Hai kumbang bernyanyi-nyanyi!

Apakah yang kamu nyanyi-nyanyikan?

Bunga-bungaan kau penuhkan bunyi!

Apakah yang kamu bunyi-bunyikan?

Bungakah itu atau madukah?

Apakah? Mengapakah? Bagaimanakah?

Mengapakah kamu tertawa-tawa?

(Mr. Dajoh)

8 Soneta adalah jenis puisi baru yang berasal dari kata Sonetto dari bahasa Italia yang yang berarti ‘bunyi’ atau ‘suara’.

 

 

Adapun syarat-syarat soneta (bentuknya yang asli) adalah sebagai berikut:

 

  1. Jumlah baris ada 14 buah.
  2. Keempat belas baris terdiri atas 2 buah quatrain dan 2 buah terzina.
  3. Jadi pembagian bait itu: 2 × 4 dan 2 × 3.
  4. Kedua buah kuatrain merupakan kesatuan yang disebut stanza atau oktaf.
  5. Kedua buah terzina merupakan kesatuan, disebut sextet.
  6. Octav berisi lukisan alam; jadi sifatnya objektif.
  7. Sextet berisi curahan, jawaban, atau kesimpulan sesuatu yang dilukiskan dalam oktaf; jadi sifatnya subjektif.
  8. Peralihan dari oktaf ke sektet disebut volta.
  9. Jumlah suku kata dalam tiap-tiap baris biasanya antara 9 dan 14 suku kata.
  10. Rumus dan sajaknya a-b-b-a, a-b-b-a, c-d-c, d-c-d.

GEMBALA

Perasaan siapa ta’kan nyala (a)

Melihat anak berlagu dendang (b)

Seorang saja di tengah padang (b)

Tiada berbaju buka kepala (a)

Beginilah nasib anak gembala (a)

Berteduh di bawah kayu nan rindang (b)

Semenjak pagi meninggalkan kandang (b)

Pulang ke rumah di senja kala (a)

Jauh sedikit sesayup sampai (a)

Terdengar olehku bunyi serunai (a)

Melagukan alam nan molek permai (a)

Wahai gembala di segara hijau (c)

Mendengarkan puputmu menurutkan kerbau (c)

Maulah aku menurutkan dikau (c)

(Muhammad Yamin, SH.)

 

KALAU KAU CINTA NEGERI INI

Kalau kau sudah cinta negaramu (a)

Kau kelak kembali meski berlayar jauh (b)

Jiwa patriotmu terus bertumbuh (b)

Tak peduli kau gantungkan cita dan cinta di negeri semu (a)

Kalau kau sudah cinta negerimu (a)

Demi nusa dan bangsamu kau peras peluh (b)

Meski dengan tetes darah kau berpacu kau mengayuh (b)

Tak masalah seberapa berat beban di pundakmu (a)

Seruling di batas samudera adalah serenada kisah negeri ini (a)

Sedari dulu hingga ragamu dewasa kini (a)

Nusantaraku yang gemah ripah dalam harmoni (a)

Seyogya kelapa-kelapa yang memuncah tunasnya (b)

Aku berdoa dalam spionase masa yang berjalan selumrahnya (b)

Demi bangsa ini, aku puja aku  bela sebenar-benarnya (b)

 

(Zae Arsy)

Puisi baru dilihat dari isinya

Artkel Terkait  MOMENTUM DAN IMPULS (Soal dan pembahasan)

  1. Ode, yaitu sajak yang berisikan tentang puji-pujian pada pahlwan, atau sesuatu yang dianggap mulia.
  2. Himne, yaitu puisi atau sajak pujian kepada Tuhan yang Mahakuasa. Himne disebut juga sajak Ketuhanan.
  3. Elegi, yaitu puisi atau sajak duka nestapa.
  4. Epigram, yaitu puisi atau sajak yang mengandung bisikan hidup yang baik dan benar, mengandung ajaran nasihat dan pendidikan agama.
  5. Satire, yaitu sajak atau puisi yang mengecam, mengejek, menyindir dengan kasar (sarkasme) kepincangan sosial atau ketidakadilan yang terjadi dalam masyarakat.
  6. Romance, yaitu sajak atau puisi yang berisikan cerita tentang cinta kasih, baik cinta kasih kepada lawan jenis, bangsa dan negara, kedamaian,dan sebagainya.
  7. Balada, yaitu puisi atau sajak yang berbentuk cerita.

Cara menghafal cepat puisi baru dari isinya:

Epi Alergi Sate Balado dan Onde2 Roma

Keterangan:

  1. Epi = Epigram
  2. Alergi = Elegi
  3. Sate = Satire
  4. Balado = Balada
  5. Onde2 = Ode
  6. Roma = Roman

Soal No.1

Perhatikan puisi karya Chairil Anwar berikut ini! 

Derai-Derai Cemara¹

Karya: Chairil Anwar

cemara menderai sampai jauh
terasa hari akan jadi malam
ada beberapa dahan di tingkap merapuh
dipukul angin yang terpendam

aku orangnya bisa tahan
sudah berapa waktu bukan kanak lagi
tapi dulu memang ada suatu bahan
yang bukan dasar perhitungan lagi

hidup hanyalah menunda kekalahan
tambah terasing dari cinta sekolah rendah
dan tahu, ada yang tetap tak diucapkan
sebelum pada akhirnya kita menyerah

1949

¹Chairil Anwar, “Derai-Derai Cemara,” Kakilangit (Horison), April 2016, hlm 9.

Dilihat dari isinya, puisi baru tersebut berjenis …..

  1. Ode
  2. Hymne
  3. Elegi
  4. Roman
  5. Epigram 

PEMBAHASAN :

Adapun puisi tersebut berjenis elegi. Puisi tersebut merupakan jenis-jenis puisi yang berisi ratapan ataupun kesedihan.

  • Opsi A: Ode, yaitu sajak yang berisikan tentang puji-pujian pada pahlwan, atau sesuatu yang dianggap mulia.
  • Opsi B: Himne, yaitu puisi atau sajak pujian kepada Tuhan yang Mahakuasa. Himne disebut juga sajak Ketuhanan.
  • Opsi D: Roman, yaitu sajak atau puisi yang berisikan cerita tentang cinta kasih, baik cinta kasih kepada lawan jenis, bangsa dan negara, kedamaian,dan sebagainya.
  • Opsi E: Epigram, yaitu puisi atau sajak yang mengandung bisikan hidup yang baik dan benar, mengandung ajaran nasihat dan pendidikan agama.
Artkel Terkait  Rangkuman Materi, Contoh Soal Senyawa Aromatik / Benzena & Pembahasannya

Jawaban C

Soal No.2

Perhatikan puisi karya Sanusi Pane di bawah ini 

Teratai


Dalam kebun di tanah airku
Tumbuh sekuntum bunga teratai
Tersembunyi kembang indah permai
Tidak terlihat orang yang lalu

Akarnya tumbuh di hati dunia
Daun berseri Laksmi mengarang
Biarpun ia diabaikan orang
Seroja kembang gemilang mulia

Teruslah, O Teratai Bahagia
Berseri di kebun Indonesia

Biar sedikit penjaga taman
Biarpun engkau tidak dilihat
Biarpun engkau tidak diminat
Engkau turut menjaga Zaman

Dilihat dari isinya, jenis puisi baru tersebut adalah ….

  1. Ode
  2. Hymne
  3. Elegi
  4. Roman
  5. Epigram

PEMBAHASAN :

Puisi di atas berjenis ode. Ode adalah puisi yang berisi pujian terhadap seseorang yang memiliki jasa ataupun sikap kepahlawanan

  • Opsi B: Himne, yaitu puisi atau sajak pujian kepada Tuhan yang Mahakuasa. Himne disebut juga sajak Ketuhanan.
  • Opsi C: Elegi, yaitu puisi atau sajak duka nestapa.
  • Opsi D: Roman, yaitu sajak atau puisi yang berisikan cerita tentang cinta kasih, baik cinta kasih kepada lawan jenis, bangsa dan negara, kedamaian,dan sebagainya.
  • Opsi E: Epigram, yaitu puisi atau sajak yang mengandung bisikan hidup yang baik dan benar, mengandung ajaran nasihat dan pendidikan agama.

Jawaban A

Soal No.3

Di bawah ini adalah puisi baru yang berjenis Kuin adalah ….

  1. Sedihku tak pernah berurjung

    Aku yang tak pernah terkisahkan matilah bak terpasung

  2. Mulutmu ibarat pisau yang bertuan

    Dia bisa memedihkan menyakitkan

    Jangan gunakan sebatas sumpah serapah lisan

  3. Adinda yang abang idam-idamkan

    Pesonamu seindah seroja di taman berbunga

    Abang nak mempersuntigmu dengan secawan permata

    Jangan menolak biar abang tak mati bujangan

  4. Jemarimu lelah mengering wahai Pak Tua

    Dalam zaman yang berdusta semaunya

    Dalam riasan masa yang menari nista

    Pak Tua, berjanjilah tuk terus berjaya

    Karena kau contoh tuk generasi muda

  5. Lelahku adalah berkahmu yang tertinggal

    Aku benapas tapi sepenggal silam

    Janga kau palingkan wajahmu, Nak

    Kau penyemangatku ketika bekerja meraih impian

    Ketika kau malu, ragaku tampak lesu terbelenggu

    Peluklah ayahmu, tersenyumlah dalam peluh-peluh yang berdoa

PEMBAHASAN :

Artkel Terkait  Rangkuman Materi, Contoh Soal & Pembahasan Bangun Ruang SD

Puisi yang berjenis kuint ditunjukan oleh opsi d. Kuint atau sajak lima seuntai adalah sajak atau puisi baru yang terdiri atas lima baris/larik dalam setiap baitnya. Kuint bersajak a-a-a-a-a.

  • Opsi A: Distikon (dua seuntai)
  • Opsi B: Terzina (tiga seuntai)
  • Opsi C: Kuartain (empat seuntai)
  • Opsi E: Sektet (enam seuntai)

Jawaban D

Soal No.4

Perhatikan puisi berikut ini!

Di ujung jalan kita seksa berpisah

Namun ku berjanji, ragaku kan menantimu di kota bersejarah

Jangan menampar realita menjadi rindu yang salah

Biar harap kita menari-nari di semesta impian

Dilihat dari jumlah lariknya, puisi di atas termasuk ….

  1. Distikon
  2. Pantun
  3. Syair
  4. Terzina
  5. Kuatrain

PEMBAHASAN :

Kuatrain atau sajak empat seuntai adalah puisi baru yang setiap baitnya terdiri atas empat buah kalimat. Kuatrain bersajak a-b-a-b, a-a-a-a, atau a-a-b-b.

Jawaban E

Semoga Bermanfaat

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *