Rangkuman Materi, Contoh Soal Pola Hereditas & Pembahasan

Posted on

Untuk Pembelajaran selanjutnya…

Hereditas atau pewarisan sifat merupakan proses menurunkan sifat dari induknya ke individu keturunannya. Contoh pada manusia seperti warna kulit, bentuk hidung, bentuk rambut, dan lain-lain. Pola-pola hereditas menurut Gregor Johann Mendel dapat dipahami dengan menggunakan hukum Mendel I dan hukum Mendel II. Kedua hukum ini merupakan hasil dari percobaan perkawinan silang tanaman kacang ercis (Pisum sativum).

Hukum Mendel I (Hukum Segregasi Bebas)

  • Setiap individu memiliki sepasang gen, yaitu gen induk jantan dan gen induk betina.
  • Setiap gen mempunyai dua alel yang mengatur variasi karakter turunan, yaitu alel resesif dan alel dominan.
  • Alel yang bersifat dominan akan nampak secara fisik, sedangkan alel resesif tidak selalu terlihat walaupun tetap diturunkan.

Persilangan monohibrid

Persilangan monohibrid merupakan persilangan satu sifat beda yang menunjukkan sifat dominasi (muncul secara penuh/ nampak) dan sifat resesif (tidak muncul secara penuh/ tidak nampak).

Istilah-istilah yang digunakan pada persilangan:

  • Parental (P): induk
  • Gamet (G) : sel kelamin
  • Filial (F) : keturunan
  • Genotif : susunan gen penyusun sifat
  • Fenotip : sifat yang nampak
  • Alel : pasangan gen

Persilangan monohibrid berlaku pada:

  1. Backross: persilangan antara F1 dengan homozigot dominan ataupun resesif.
  2. Testcross: persilangan antara F1 dengan parental yang resesif.
  3. Resiprok: persilangan antara parental yang dipertukarkan untuk menghasilkan keturunan yang sama.

Contoh:

Persilangan dominasi nampak

Persilangan antara bunga mawar merah (MM) dan bunga mawar putih (mm)

Penyelesaian:

Apabila terjadi persilangan lagi antara F1 >< F1

P :           Mm >< Mm

G:           M, m                     M, m

F2 : membuat tabel punnet

F2

M

m

M

MM

(mawar merah)

Mm

(mawar merah)

m

Mm

(mawar merah)

mm

(mawar putih)

Perbandingan untuk fenotip dari F2 = mawar merah: mawar merah: mawar merah = 3 : 1

Perbandingan untuk genotif dari F2 = MM: Mm: Mm: mm = 1 : 2 : 1

Persilangan tidak nampak

Persilangan antara bunga Anggrek merah (AA) dan bunga anggrek putih (aa)

Penyelesaian:

Apabila terjadi persilangan lagi antara F1 >< F1

P :           Aa >< Aa

G:           A, a                        A, a

F2 : membuat tabel punnet

F2

A

a

A

AA

(anggrek merah)

Aa

(anggrek merah muda)

a

Aa

(anggrek merah muda)

aa

(anggrek putih)

Perbandingan untuk fenotip dari F2 = anggrek merah: anggrek merah muda: anggrek merah muda: anggrek putih = 1 : 2: 1

Perbandingan untuk genotif dari F2 = AA: Aa: Aa: aa = 1 : 2 : 1

Hukum Mendel II (Hukum asortasi Bebas)

  • Gen sepasang induk memiliki sifat lebih dari satu.
  • Pada proses fertilisasi gen mengelompok secara bebas
  • Masing-masing alel tidak saling mempengaruhi

Persilangan dihibrid

Contoh:

Pada persilangan tanaman kacang polong biji bulat berwarna kuning (BBKK) dan kacang polong biji kisut berwarna hijau (bbkk).

Penyelesaian:

Apabila terjadi persilangan lagi antara F1 >< F1

P :                           BbKk        ><           BbKk

G :          BK, Bk, bK, bk                      BK, Bk, bK, bk

F2 : membuat tabel punnet

F2

BK

Bk

bK

bk

BK

BBKK

(bulat, kuning)

BBKk

(bulat, kuning)

BbKK

(bulat, kuning)

BbKk

(bulat, kuning)

Bk

BBKk

(bulat, kuning)

BBkk

(bulat, hijau)

BbKk

(bulat, kuning)

Bbkk

(bulat, hijau)

bK

BbKK

(bulat, kuning)

BbKk

(bulat, kuning)

bbKK

(kisut, kuning)

bbKk

(kisut, kuning)

bk

BbKk

(bulat, kuning)

Bbkk

(bulat, hijau)

bbKk

(kisut, kuning)

bbkk

(kisut, hijau)

Perbandingan untuk fenotip dari F2 = bulat kuning: bulat hijau: kisut kuning: kisut hijau

9          :              3       :            3         :          1

Perbandingan untuk genotif dari F2 = BBKK: BBKk: BbKK: BbKk: BBkk: Bbkk: bbKK: bbKk: bbkk

1   : 2       : 2       : 4       : 1      : 2       : 1       : 2       : 1

Penyimpangan Semu Hukum Mendel

  1. Polimeri: banyak gen dominan yang memperkuat sifat karakternya walaupun berdiri sendiri
  2. Kriptomeri: banyak gen dominan tetapi tidak menampakkan pengaruhnya bila berdiri sendiri
  3. Epistatis-Hipostatis: suatu gen dominan/resesif (epistasis) menutupi gen dominan/resesif lain (hipostatis)
  4. Komplementer: dua gen berinteraksi dan saling melengkapi untuk memunculkan karakter baru
  5. Interaksi alel: interaksi antara gen yang memberikan pengaruh terhadap organisme

Macam-Macam Pola Hereditas

  1. Tautan (linkage)

    Tautan merupakan suatu keadaan dalam satu kromosom yang terdapat banyak gen berpautan yang selalu bersama.

  1. Pindah silang (crossing over)

    Pindah silang adalah terjadinya pertukaran dua gen atau lebih pada saat meiosis karena kromososm homolog saling melilit, sehingga menghasilkan keturunan tipe parental dan rekombinasi.

    Rumusnya:

    Keterangan:

    NPS : nilai pindah silang

    KB : kombinasi baru

    KP : kombinasi parental

  1. Tautan sex (sex linkage)

    Tautan sex merupakan suatu keadaan dimana gen-gen tertentu selalu berada dalam kromosom sex. Tautan sex hanya muncul pada satu jenis kelamin tertentu. Misalnya tautan X dan tautan Y.

  1. Gagal berpisah (non disjunction)

    Gagal berpisah merupakan gagalnya kromosom homolog untuk memisahkan diri pada saat pembelahan meiosis, sehingga mengakibatkan adanya gamet yang kelebihan ataupun kekurangan kromosom.

  1. Determinasi sex

    Determinasi sex adalah pemberian lambang jenis kelamin pada suatu organisme dengan menggunakan huruf tertentu.

    Organisme

    Determinasi Sex

    Jantan

    Betina

    Manusia dan Drosophilla

    XY

    XX

    Belalang

    XO

    XX

    Lebah

    n

    2n

    Aves, ikan, kupu-kupu, dan reptil

    ZZ

    ZW

    Ayam

    ZZ

    ZO

  1. Gen lethal

    Gen lethal adalah gen yang dalam keadaan homozigot dapat menyebabkan kematian. Gen lethal bisa berupagen dominan maupun gen resesif. Contohnya:

    • Gen lethal dominan: penyakit Huntington, brakidaktili, ayam creeper, dan tikus kuning
    • Gen lethal resesif: penyakit Ichthyosis congenital dan jagung berdaun putih

Hereditas Pada Manusia

Pola Hereditas yang terjadi pada manusia

  • Golongan darah: golongan darah A, B, dan O
  • Golongan darah sistem MN: LM dan LN
  • Golongan darah sistem rhesus: Rh+ dan Rh-

Penyakit dan cacat menurun pada manusia

  • Albino
  • Brakidaktili
  • Hyserix gravior
  • Buta warna
  • Hemofilia

Hal-hal yang menjadi dasar pola hereditas pada manusia

  1. Hukum pewarisan silang pada tautan sex berlaku:
    • Ibu mewariskan sifat terkait X pada anak laki-laki
    • Ayah mewariskan sifat terkait X pada anak perempuan
  2. Kromosom normal pada tubuh manusia:
    • Perempuan: 22AA + XX atau 44A +XX
    • Laki-laki: 22AA + XY atau 44A +XY

Soal No.1 (UN 2014)

Perhatikan diagram persilangan berikut ini:

P :      CCpp    ><     ccPP

(putih)          (putih)

      ↓

F1 :                 CcPp

  (ungu)

Bunga kacang Lathyrus odoratus warna putih (CCpp) yang disilangkan dengan Lathyrus odoratus warna putih (ccPP) menghasilkan warna ungu (F1). Apabila F1 disilangkan dengan induknya (CCpp), terdapat bunga warna putih sebanyak  …

PEMBAHASAN :
P           =  CCpp                   ><  ccPP
Gamet =       Cp                   ><    cP
F1         =   CcPp                   >< CCpp
Gamet  = CP, Cp, cP, cp             Cp
Maka F2 :

Maka hasil F1 disilangkan dengan induknya (F2) adalah 50%
Jawaban C

Soal No.2 (UN 2014)

Seorang laki-laki normal menikah dengan wanita karier buta warna.

P1 : XY >cb
F1 : XXcb , XX, XcbY, XY

Jika anak perempuannya yang normal menikah dengan laki-laki buta warna, kemungkinan fenotipe anak yang lahir dari perkawinan tersebut adalah …

  1. 25% perempuan normal
  2. 50% perempuan karier
  3. 50% laki-laki buta warna
  4. 75% laki-laki normal
  5. 100% laki-laki normal

PEMBAHASAN :
Diketahui:
P1 : XY >< XXcb
F1 : XXcb , XX, XcbY, XY
Ketika anak perempuan yang normal menikah dengan laki-laki buta warna, maka:
P2           = XX >< XcbY
Gamet = X Xcb, Y
F2         = XXcb dan XY
Maka kemungkinan fenotipe yaitu 50% perempuan carier dan 50% laki-laki normal
Jawaban B

Soal No.3 (UN 2014)

Hasil persilangan antara mangga bulat, rasa manis (BBMM) dengan buah lonjong, rasa asam (bbmm) diperoleh F1 yang semuanya buah buah bulat, rasa manis (BbMm). Jika F1 disiangkan dengan tanaman bergenotif BbMm dan diperoleh jumlah keturunan sebanyak 320. Jumlah keturunan yang memiliki buah bulat dan rasa manis adalah …

PEMBAHASAN :
P = BBMM >< bbmm
Gamet = BM bm
F1 = BM Bm bM bm

Total tanaman F2 = 320
Maka tanaman yang berbuah bulat dan rasa manis (B_M_) adalah 3/8 x 320 = 120
Jawaban C

Soal No.4 (UN 2014)

Perhatikan diagram di bawah ini!

P1 :  ♂ M1 M1 M2 M2 (merah) >< ♀ perempuan m1 m1 m2 m2 (putih)

G : M1 M                                  >< m1 m2
F1 : m1 m1 M2 M2 (merah)
Dari hasil persilangan sesama keturunan F1 , persentase munculnya warna putih pada keturunan F2 adalah …….

PEMBAHASAN :
Persilangan sesama keturunan F1
P2    = M1m1M2m2 >< M1m1M2m2
Gamet = M1M2, M1m2, m1M2, m1m2

      M1M2, M1m2, m1M2, m1m2

F2         =

Maka persentase munculnya warna putih pada keturunan F2 = 1/16 x 100% = 6,25%
Jawaban E

Soal No.5 (UN 2014)

Perhatikan diagram pewarisan sifat albino berikut!

P1 : ♂ Aa     >< ♀ Aa
(normal)  (normal)
G : Aa                   Aa
F1 : AA, 2Aa, aa
Kemungkinan anaknya menderita albino adalah ….

PEMBAHASAN :
Sifat albino dapat diperoleh dari gen resesif pada kromosom tubuh (autosom). Pewarisan sifat albino berikut:
P1 : ♂ Aa     >< ♀ Aa
(normal)  (normal)
G : A,a                   A,a
F1 : AA, 2Aa, aa
Maka kemungkinan anaknya yang menderita albino (aa) adalah 1/4 x 100% = 25%
Jawaban B

Soal No.6 (UN 2014)

Perhatikan diagram pewarisan sifat hemofilia berikut:

Berapakah kemungkinan keturunannya yang berfenotip normal?

PEMBAHASAN :
Di awal diagram laki-laki normal menikah dengan wanita karier hemofili
P  = XXh   >< XY
G = X, Xh        X, Y
F = XX, XXh, XY, XhY
Maka persentase keturunan yang berfenotipe normal adalah 3/4 x 100% = 75%
Jawaban E

Soal No.7 (UN 2014)

Bagan berikut menggambarkan pial ayam

P1  Pial ros >< Pial biji

  ↓

F1      pial walnut

Apabila pial walnut disilangkan sesamanya, kemungkinan hasil persilangan pada F2 berpial biji adalah….

  1. 6,25%
  2. 18,75%
  3. 56,25%
  4. 75%
  5. 100%

PEMBAHASAN :

P1  Pial ros >< Pial biji

  ↓

F1      pial walnut
Apabila pial walnut disilangkan sesamanya maka:
P2  = RrPp                  ><             RrPp
G   = RP, Rp, rP, rp                 RP, Rp, rP, rp
F2  =


Maka persentase hasil F2 yang memiliki pial biji = 3/16 x 100% = 18,75%
Jawaban B

Soal No.8 (UN 2014)

Wanita karier hemophilia menikah dengan pria yang menderita hemophilia. Kemungkinan anak laki-laki penderita hemophilia adalah….

PEMBAHASAN :
Jika wanita karier hemofili menikah dengan pria hemofili menikah dengan pria hemofili
P = XXh >< XhY G = X, Xh >< Xh, Y
F = XXh, XhXh, XY, XhY
Maka kemungkinan anak laki-laki penserita hemofili = 1/4 x 100% = 25%
Jawaban B

Soal No.9 (UN 2014)

Perhatikan tabel berikut!

Jika pial sumpel disilangkan dengan pial bilah maka keturunan yang berpial biji adalah….

PEMBAHASAN :
Jika pial sumpel disilangkan dengan pia bilah, maka keturunan yang berpial biji adalah
P = RrPp                   ><  rrpp
G = RP, Rp, rP, rp           rp
F2

1/4 x 100% = 25%
Jawaban B

Soal No.10 (UN 2014)
Perhatikan diagram keluarga penderita Thalasemia berikut:

P1 :              ♂ Th th            ><        ♀ Th th

           (Thalasemia minor)     (Thalasemia minor)

      ↓                                      ↓

Gamet:         Th, th                             Th, th

F1 :    1 ThTh = Thalasemia mayor

2 Thth = Thalasemia minor

1 thth = Normal

Jika wanita Thalasemia minor menikah dengan laki-laki normal, berapa persen anak-anaknya akan memiliki sifat normal?….

PEMBAHASAN :

P1 :              ♂ Th th            ><        ♀ Th th

           (Thalasemia minor)     (Thalasemia minor)

      ↓                                      ↓

Gamet:         Th, th                             Th, th

F1 :    1 ThTh = Thalasemia mayor

2 Thth = Thalasemia minor

1 thth = Normal

Jika wanita Thalasemia minor menikah dengan laki-laki normal, maka:
P2  = Th th    ><   thth
G    = Th, th           th
F = Thth dan thth
Persentase anak-anaknya memiliki sifat normal = 1/2 x 100% = 50%
Jawaban C

Soal No.1 (UM UGM 2013)

Seorang wanita normal kawin dengan pria buta warna dan anak laki-lakinya kawin dengan wanita pembawa sifat buta warna maka kemungkinan cucu laki-laki yang buta warna adalah …

PEMBAHASAN :
Diketahui:

P             : XX        ><           Xb Y

G             : X, X      ><           Xb, Y

F1            : XXb , XY, XXb , XY

Anak laki-laki menikah wanita carier buta warna:

P             : XXb       ><           XY

G             : X, Xb     ><           X, Y

F2            : XX, XY, Xb X, Xb Y

Maka, persentase cucu laki-laki buta warna adalah 1 berbanding 4

¼ x 100% = 25%

Jawaban D

Soal No.2 (SIMAK UI 2013)

Pada suatu rumah sakit, tiga bayi tertukar. Setelah mempertimbangkan data di bawah ini, hubungan kombinasi bayi dan orang tua yang benar adalah …

  1. I-3, II-2, III-2
  2. I-1, II-3, III-2
  3. I-2, II-3, III-1
  4. I-2, II-1, III-3
  5. I-3, II-2, III-1

PEMBAHASAN :
Genotipe golongan darah:

  • A = IAIA, IAIO
  • B = IBIB, IBIO
  • AB = IAIB
  • O = IOIO
  1. Parental homozigot

    P             : IAIA     ><           IAIA

    F              : IAIA

    Golongan darah A

    Parental heterozigot

    P                             : IAIO     ><           IAIO

    F                              : IAIA,    2IAIO,   IOIO

    Gol. darah          :   A            A            O

  2. Parental homozigot

    P             : IAIA           ><    IBIB

    F              : 2IAIB         ><    2IAIB

    Golongan darah  AB

    Parental heterozigot

    P                                    : IAIO              ><           IBIO

    F                                    : IAIB, IAIO, IBIO,IOIO

    Gol. Darah                 :  AB     A       B      O

  3. Parental homozigot

    P             : IBIB            ><    IOIO

    F              : IBIO

    Golongan darah B

    Parental heterozigot

    P                                   : IBIO               ><           IOIO

    F                                    : 2IBIO, 2IOIO

    Gol. Darah           :    B         O

Jawaban C

Soal No.3 (UNJ 2013)

Pada tikus, warna bulu hitam dikendalikan oleh gen R dan C bersama-sama, sedangnkan rr dan C menyebabkan warna krem. Bila ada gen cc, tikus itu menjadi albino. Perkawinan antara tikus hitam homozigot dengan tikus albino menghasilkan F1 semua hitam. Bila F1 disilangkan sesamanya, maka pada F2 didapatkan keturunan hitam: krem: albino dengan perbandingan …

  1. 1 : 2 : 1
  2. 3 : 1 : 12
  3. 9 : 3 : 4
  4. 12 : 3 : 1
  5. 13 : 2 : 1

PEMBAHASAN :
Diketahui:

  • Tikus bulu hitam (RC)
  • Tikus bulu krem (rrC)
  • Tikus albino (bila ada gen cc)
  • F1 (P = tikus hitam >< tikus albino): tikus hitam (RrCc)
  • F2 : hitam, krem, albino

F1            ><           F1

P             : RrCc     ><           RrCc

G             : RC, Rc, rC, rc     ><           RC, Rc, rC, rc

F2            : RC        rrC          Rcc         rrcc

Hitam    krem     albino    albino

9              3              3             1

Perbandingannya = 9: 3: 4
Jawaban C

Soal No.4 (SNMPTN 2012)

Organisme yang bergenotipe Aa dihasilkan dari induk betina yang bergenotipe aa dan induk jantan yang bergenotipe …

  1. aa
  2. Aa
  3. Aa dan aa
  4. AA atau aa
  5. AA atau Aa atau aa

PEMBAHASAN :
Berdasarkan hukum mendel II yang menyatakan bahwa pada saat proses fertilisasi akan diawali terlebih dahulu dengan proses peleburan sel gamet jantan dan sel gamet betina. Proses penyatuan atau peleburan sel gamet terjadi secara bebas dan akan dipertemukan pada alelnya. Sehingga organisme bergenotatipe Aa akan dihasilkan dari induk betina bergenotipe aa dan induk jantan yang bergenotatipe AA dan Aa.
Jawaban B

Soal No.5 (SNMPTN 2011)

Bila suami memiliki genotipe golongan darah IAIB dan istri IBIO, berapa genotipe dan fenotipe. Golongan darah yang mungkin dimiliki keturunan-keturunannya?

  1. 2 genotipe, 3 fenotipe
  2. 3 genotipe, 3 fenotipe
  3. 3 genotipe, 4 fenotipe
  4. 4 genotipe, 3 fenotipe
  5. 4 genotipe, 4 fenotipe

PEMBAHASAN :
P                             : IAIB     ><           IBIO

G                             : IA, IB   ><           IB, IO

F                              : IAIB,    IAIO,     IBIB,      IBIO

Gol. Darah           :  AB          A             B            B

Genotipe gol. Darah: IAIB, IAIO, IBIB, IBIO = 4

Fenotipe gol. Darah: AB, A, B = 3
Jawaban D

Soal No.6 (UM UNDIP 2010)

Seorang laki-laki memiliki golongan darah AB menikah dengan seorang wanita bergolongan darah B heterozigot. Dibawah ini adalah kemungkinan golongan darah anak-anak mereka, kecuali …

  1. AB (IAIB)
  2. A (IAIO)
  3. B (IBIB)
  4. B (IBIO)
  5. O (IOIO)

PEMBAHASAN :
P             : IAIB      ><         IBIO

G             : IA, IB     ><          IB, IO

F                              : IAIB,    IAIO,      IBIB,       IBIO

Gol. Darah           :   AB       A            B            B
Jawaban E

Soal No.7 (SNMPTN 2009)

Gen buta warna terpaut kromosom X dan resesif. Apabila dalam suatu keluarga memiliki 2 anak laki-laki buta warna dan 2 anak perempuan normal, kemungkinan orang tua laki-laki adalah …

  1. Buta warna dan ibunya karier
  2. Normal dan ibunya karier
  3. Karier dan ibunya karier
  4. Normal dan ibunya normal
  5. Buta warna dan ibunya normal

PEMBAHASAN :
Diketahui:

F              : X Xb ,    Xb Y,      X Xb ,     Xb Y

Perempuan laki-laki perempuan laki-laki

Carier       buta warna   carier     buta warna

P             :               Xb Xb                     ><             XY

Ibu buta warna                      ayah normal

Karena, pada gen yang terpaut kromosom X pola hereditasnya berlaku pindah silang, sebagai berikut:

  • Ibu akan mewariskan sifat terkait kromosom sex X pada anak laki-lakinya
  • Ayah akan mewariskan sifat terkait kromosom sex Xpada anak perempuannya

Jawaban D

Soal No.8 (SPMB 2007)

Kemungkinan buta warna pada anak perempuan hasil perkawinan antara istri buta warna dan suami normal adalah …

PEMBAHASAN :
Diketahui:

Istri buta warna (Xb Xb )

Suami normal (XY)

Maka:

P             : Xb Xb                   ><             XY

G             : Xb ,  Xb                 ><           X, Y

F              : X Xb ,    Xb Y,      X Xb ,     Xb Y

Perempuan laki-laki perempuan laki-laki

Carier        buta warna  carier    buta warna

Jadi, tidak anak perempuan buta warna pada perkawinan pasangan di atas atau 0%
Jawaban A

Soal No.9 (SPMB 2007)

Seorang murid menderita penyakit keturunan yang memiliki silsilah keluarga sebagai berikut:

Gambar

Keterangan:

Gambar

Berdasarkan gambar silsilah di atas, penyakit tersebut disebabkan oleh …

  1. Gen resesif autosom
  2. Gen dominan pada autosom
  3. Gen resesif pada kromosom X
  4. Gen dominan pada kromosom X
  5. Gen pada kromosom Y

PEMBAHASAN :
Silsilah keluarga pada gambar di atas, penyakit dibawa oleh orang tua laki-laki dan diturunkan kepada anak dan cucu laki-lakinya. Gen pembawa penyakit kemungkinan besar diturunkan dari kromosom Y, maka apabila seorang perempuan normal menikah dengan laki-laki penderita maka semua keturunan laki-lakinya akan menderita penyakit tersebut.
Jawaban E

Soal No.10 (SPMB 2006)
Jika seorang wanita bergolongan darah A heterozigot menikah dengan pria bergolongan darah B heterozigot maka kemungkinan golongan darah anak-anaknya adalah …

  1. A dan B
  2. A dan AB
  3. B dan AB
  4. A, B, dan O
  5. A, B, AB, dan O

PEMBAHASAN :
Genotipe golongan darah:

  • A = IAIA, IAIO
  • B = IBIB, IBIO
  • AB = IAIB
  • O = IOIO

Sehingga:

P             = IAIO   ><           IBIO

G             = IA, IO ><           IB, IO

F              = IAIB,    IAIO,     IBIO,     IOIO

AB         A            B           O
Jawaban C

Soal No.11 (SPMB 2005)

Penyimpangan perbandingan fenotip F1 pada persilangan dengan dua sifat beda, misalnya dari 9: 3: 3: 1 menjadi 9: 3: 4 disebut …

  1. Pindah silang
  2. Hipostatis
  3. Epistatis
  4. Polimeri
  5. Kriptomeri

PEMBAHASAN :
Penyimpangan semu hukum Mendell:

  • Epistatis-hipostatis: adanya gen yang menutupi (epistatis) dan gen yang ditutupi (hipostatis) dengan perbandingan fenotipnya 12: 3 : 1
  • Polimeri: pembastaran heterozigotik yang mempengaruhi bagian yang sama pada individu dengan perbandingan fenotipnya 15: 1
  • Kriptomeri: dua gen dominan terdapat dalam satu individu dengan perbandingan fenotipnya 9: 3: 4
  • Pindah silang: bukan merupakan penyimpangan tetapi merupakan jenis dari pola hereditas

Jawaban E

Soal No.12 (SPMB 2002)

Pada manusia, rambut keriting dominan terhadap rambut lurus. Seorang wanita berambut keriting menikah dengan pria berambut keriting, tenyata ada anaknya yang berambut lurus.dari kenyataan tersebut Anda dapat menentukan berapa persen peluang pasangan suami istri tersebut untuk mendapatkan anak berambut keriting homozigot?

PEMBAHASAN :
Diketahui:

rambut keriting dominan (K)

rambut lurus resesif (k)

maka:

P             : Kk         ><           Kk

G             : K, k      ><           K, k

F              : KK, Kk, Kk, kk

1 :     2 :     1

Jadi, persentase pasangan tersebut mendapatkan anak berambut keriting homozigot adalah 1 berbanding 4.

¼ x 100% = 25%
Jawaban B

Soal No.13 (SPMB 2002)

Seorang lelaki berpenglihatan normal menikah dengan seorang wanita buta warna, maka semua anak laki-lakinya akan buta warna.

SEBAB

Gen penyebab buta warna terdapat di dalam kromosom X dan bersifat resesif.

PEMBAHASAN :
P             :               Xb Xb                     ><             XY

                     Ibu buta warna                     ayah normal

G             : Xb ,  Xb      ><           X, Y

F              : X Xb ,    Xb Y,      X Xb ,     Xb Y

Perempuan laki-laki perempuan laki-laki

Carier   buta warna   carier    buta warna

Pada gen yang terpaut kromosom X pola hereditasnya berlaku pindah silang, sebagai berikut:

  • Ibu akan mewariskan sifat terkait kromosom sex X pada anak laki-lakinya
  • Ayah akan mewariskan sifat terkait kromosom sex X pada anak perempuannya

Buta warna merupakan penyakit keturunan yang terkait kromosom X dengan sifat resesif.

Pernyataan benar, alasan benar, ada hubungan
Jawaban A

Soal No.14 (SPMB 2002)

Bila seseorang yang golongan darahnya bersifat resipien universal ditransfusikan kepada seseorang yang golongan darahnya B maka akan terjadi penggumpalan.

SEBAB

Seseorang yang mempunyai golongan darah B darahnya mengandung aglutinin a, dan hanya dapat menerima darah dari yang mempunyai golongan darah B atau AB saja.

PEMBAHASAN :
Sistem penggolongan darah:

  1. A
    • Aglutinogen: A
    • Aglutinin: anti B
    • Dapat menerima tranfusi dari golongan darah A dan O
  2. B
    • Aglutinogen: B
    • Aglutinin: anti A
    • Dapat menerima tranfusi dari golongan darah B dan O
  3. AB
    • Aglutinogen: A dan B
    • Aglutinin: –
    • Dapat menerima transfusi dari semua golongan darah (A B, AB, dan O)tetapi tidak dapat mendonorkan darahnya ke golongan darah yang lain (resipien universal)
  4. O
    • Aglutinogen: –
    • Aglutinin: anti A dan anti B
    • Tidak dapat menerima tranfusi dari golongan darah yang lain, tetapi dapat mendonorkan darahnya ke semua golongan darah (donor universal)

Golongan darah resipien universal adalah golongan darah AB, sehingga tidak dapat mendonorkan darahnya ke golongan darah B (memiliki aglutinin A) karena akan terjadi penggumpalan darah.

Pernyataan benar, alasan salah
Jawaban C

Soal No.15 (UMPTN 2001)

Pemeriksaan golongan darah dapat digunakan untuk membantu mengatasi perselisihan tentang keragu-raguan anak yang dilahirkan dari pasangan suami istri.

SEBAB

Apabila suami bergolongan darah A dan istri bergolongan darah B, maka tidak mungkin mempunyai anak bergolongan darah O.

PEMBAHASAN :
Golongan darah merupakan salah satu sifat yang bisa diturunkan dari orang tua ke anaknya. Sehingga dapat digunakan untuk membantu mengatasi perselisihan tentang keragu-raguan anak yang dilahirkan dari pasangan suami istri.

Apabila parental heterozigot

P                              : IBIO           ><    IOIO

F                              : 2IBIO, 2IOIO

Maka gol. Darah:    B         O

Pernyataan benar, alasan salah
Jawaban C

Semoga Bermanfaat

Artkel Terkait  Soal UTBK Fisika Tahun 2019

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *