Untuk Pembelajaran selanjutnya…
Jagat Raya Sebagai Ruang Eksistensi Planet Bumi
Pengertian Jagat Raya
Jagat raya adalah ruangan yang sangat luas ke segala arah sampai tidak terhingga karena memiliki batas-batas yang belum dapat diketahui. Jagat raya dapat disebut juga sebagai alam semesta yang terdiri atas ribuan galaksi dan sistem bintang. Bintang-bintang dapat dilihat secara langsung atau dengan menggunakan teropong bintang tergantung jaraknya.
Perkembangan Jagat Raya
Sejauh ini jagat raya terus mengalami perkembangan. Hal ini dapat dibuktikan dengan bertambahnya jumlah galaksi-galaksi baru yang terus bergerak menjauh atau fenomena ini disebut dengan efek Doppler, yaitu seorang penemu ahli fisika dari Austria bernama Christian Doppler. Yang menjadi landasan teori perkembangan jagat raya adalah gaya kosmis, yaitu gaya benda-benda langit yang saling tolak-menolak. Berbeda dengan gaya gravitasi yang menyebabkan benda langit saling tolak menolak. ketika gaya gravitasi lebih besar daripada gaya kosmis, benda langit akan saling berdekatan dan menyebabkan ruang angkasa menjadi menyusut. Sedangkan, jika gaya kosmis lebih besar daripada gaya gravitasi, benda langit akan saling berjauhan dan ruang angkasa menjadi mengembang.
Teori-Teori Terbentuknya Jagat Raya
Teori-teori terbentuknya jagat raya menurut para ahli, diantaranya:
Teori mengembang dan memampat (oscillation theory)
Berdasarkan teori ini, jagat raya terbentuk karena adanya suatu siklus materi yang diawali dengan massa yang mengembang disebabkan oleh reaksi inti hidrogen. Sehingga terbentuklah galaksi-galaksi yang diperkirakan sudah berlangsung selama tiga puluh miliar tahun. Galaksi-galaksi tersebut akan mengeluarkan pancaran panas yang mengakibatkan galaksi meredup kemudian memampat. Peristiwa mengembang dan memampat tersebut berlangsung secara terus-menerus atau disebut dengan teori ekspansi dan kontraksi.
Sumber gambar: geohepi.wordpress.com
Teori keadaan tetap (steady state theory)
Teori ini mengemukakan bahwa alam semesta tidak memiliki awal dan tidak memiliki akhir atau alam semesta tetap sama sepanjang waktu. Teori yang diusulkan oleh seorang tokoh bernama Sir Fred Hoyle. Teori ini mengatakan bahwa alam semesta tidak mengalami perubahan, teori ini memiliki kelemahan hal ini terbukti bahwa alam semesta berkembang dan bintang baru lahir (teori ledakan besar / the big bang theory).
Teori ledakan besar (the big bang theory)
Pembentukan alam semesta menurut teori ini terjadi kira-kira 13.700 miliar tahun yang lalu. Seorang tokoh bernama George Lemaitre mengatakan bahwa dahulu terdapat galaksi-galaksi yang saling berdekatan. Galaksi-galaksi tersebut berasal dari massa tunggal dengan suhu dan energi yang sangat besar. Sehingga menimbulkan ledakan yang sangat dahsyat sampai dapat menghancurkan massa tunggal tersebut. Materi-materi yang terlontar akibat ledakan tersebut menyebar ke segala penjuru alam semesta berupa serpihan-serpihan yang akan membentuk jagat raya. Teori ini sesuai dengan rumus hukum relativitas Albert Einstein.
Anggota Jagat Raya
Anggota jagat raya ada 2 yaitu:
Galaksi
Galaksi adalah kumpulan dari planet, bintang, gas, debu, nebula, dan benda langit lainnya yang membentuk “pulau-pulau” di dalam ruang jagat raya. Ruang antargalaksi mengandung zat-zat yang bergerak simpang siur dalam jagat raya, yaitu terdiri dari proton, elektron, dan ion. Diperkirakan bahwa jarak antargalaksi rata-rata lebih dari satu juta tahun cahaya, sehingga keberadaannya dapat dideteksi dengan teleskop. Salah satu contoh galaksi adalah Galaksi Jalan Susu (Milky Way) atau Bimasakti.
Galaksi berdasarkan bentuknya dapat dibagi menjadi empat jenis galaksi, yaitu sebagai berikut:
Sumber gambar: blogmipa-geografi.blogspot.com
Bentuk spiral berbatang
Galaksi spiral berbatang, memiliki lengan yang keluar dari bagian ujung suatu pusat. Tonjolan galaksi ini memanjang dan berisi miliaran bintang. Kira-kira 30% galaksi di jagat raya berbentuk spiral berbatang.
Bentuk spiral
Galaksi berbentuk spiral adalah galaksi berbentuk spiral yang mempunyai roda-roda catherina. Galaksi ini yang memiliki struktur atau lengan berbentuk spiral yang berbentuk sistem bintang. Diperkirakan 50% galaksi di jagat raya berbentuk spiral. Contohnya Galaksi Bimasakti, tempat yang berisi tata surya berada dengan diameter sekitar 100.000 tahun cahaya.
Bentuk elips
Galaksi berbentuk elips yaitu memiliki berbagai varian bentuk, seperti bola basket raksasa, bola rugbi, dan telur burung unta. Sekitar 17% galaksi di jagat raya berbentuk elips.
Bentuk tidak beraturan
Galaksi tidak beraturan memiliki bentuk yang khusus dan banyak mengandung materi antarbintang. Galaksi ini terdiri atas gas dan debu. Anggota galaksi ini terdiri atas bintang-bintang tua dan muda. Contohnya Awan Magellan Besar dan Awan Magellan kecil.
Bintang
Bintang adalah benda langit yang memiliki kemampuan memancarkan cahayanya sendiri, karena jaraknya yang sangat jauh dari bumi, bintang-bintang hanya terlihat sebagai titik-titik yang bersinar di langit pada malam hari. Sedangkan matahari adalah bintang yang jaraknya paling dekat dengan bumi. Bintang terdiri dari dua jenis, yaitu bintang semu dan bintang nyata. Bintang semu adalah bintang yang memantulkan cahaya dari bintang lain, sedangkan bintang nyata adalah bintang yang mampu menghasilkan cahayanya sendiri.
Ciri-ciri bintang sebagai berikut:
- Suhu di daerah inti bintang sangat panas, mencapai jutaan derajat celsius.
- Unsur-unsur bintang terutama bintang di Galaksi Bimasakti, terdiri dari hidrogen (71%), helium (27%), dan unsur-unsur berat lainnya.
- Pada umumnya umur bintang dapat mencapai antara 1-10 miliar tahun, tapi ada juga yang mencapai 138 miliar tahun.
Tata Surya Sebagai Ruang Edar Bumi
Tata surya merupakan kumpulan benda-benda langit yang mengelilingi Matahari pada orbitnya masing-masing, terdiri dari:
- 8 planet
- 5 planet kerdil/katai
- 173 satelit alami
- Jutaan benda langit (meteor, asteroid, dan komet)
Teori-Teori Pembentukan Tata Surya
Beberapa hipotesis mengenai pembentukkan tata surya, di antaranya:
- Hipotesis Nebula/ Teori Nebula Kant-Laplace
Hipotesis nebula pertama kali dikemukakan oleh Emanuel Swedenborg pada tahun 1734 dan didukung oleh Immanuel Kant pada tahun 1775. Tokoh lain yang mengemukakan hipotesis serupa adalah Pierre Marquis de Laplace secara independen pada tahun 1796.Teori ini mengemukakan bahwa awalnya tata surya masih berbentuk kabut raksasa. Kabut ini terbentuk dari debu, es, dan gas yang disebut nebula, serta unsur gas yang sebagian besar berupa hidrogen. Gaya gravitasi yang dimilikinya menyebabkan kabut itu menyusut dan berputar-putar ke arah tertentu, suhu kabut menjadi memanas, kemudian menjadi bintang raksasa atau Matahari.Hipotesis nebula atau hipotesis kabut juga mengemukakan bahwa tata surya berawal dari Matahari raksasa yang terus-menerus menyusut dan berputar dengan kecepatan tinggi sehingga melontarkan cincin-cincin gas dan es ke sekeliling Matahari. Dengan adanya gaya gravitasi, gas-gas tersebut memadat yang diikuti turunnya suhu dan membentuk planet dalam dan planet luar.Teori Nebula menurut Pierre Marquis de Laplace terbagi menjadi tiga tahapan, yaitu:- Pada awalnya Matahari dan planet-planet lainnya masih berbentuk gas atau kabut yang begitu pekat dan besar.
- Kabut tersebut kemudian berputar dan berpilin dengan kuat, sehingga terjadi pemadatan terjadi di pusat lingkaran dan membentuk Matahari. Juga pada saat yang bersamaan, materi lain pun terbentuk menjadi massa yang lebih kecil daripada Matahari yang kemudian disebut sebagai planet, yang akan bergerak mengelilingi Matahari.
- Materi-materi tadi yang telah terbentuk terus tumbuh dan melakukan gerakan secara teratur mengelilingi Matahari dalam satu orbit yang tetap maka terbentuklah tata surya.
Sumber gambar: kompas.com - Hipotesis Planetesimal
Hipotesis ini dicetuskan oleh seorang tokoh astronom bernama Forest Ray Moulton dan tokoh geologi bernama Thomas C. Chamberlin. Hipotesis ini mengemukakan awal mula proses terbentuknya tata surya yang diawali dengan kondisi Matahari yang telah ada sebagai salah satu bintang. Kemudian Matahari berpapasan dengan sebuah bintang dengan jarak yang cukup dekat sehingga terjadi peristiwa pasang naik pada permukaan Matahari dan bintang tersebut yang mengakibatkan massa Matahari tertarik ke arah bintang. Teori hipotesis planetesimal ini intinya mengemukakan bahwa pada saat bintang tersebut menjauh, sebagian dari massa Matahari jatuh kembali ke permukaan Matahari dan sebagian lagi terhambur ke luar angkasa di sekitar Matahari menjadi planet-planet yang beredar mengelilingi Matahari.
Pendapat lain yang serupa menyatakan bahwa ada sebuah bintang melintasi ruang angkasa dengan cepat dan jaraknya cukup dekat dengan Matahari. Bintang ini memiliki daya tarik yang sangat besar sehingga menimbulkan daya pasang pada bagian gas Matahari. Hal ini menyebabkan massa gas terlempar dari Matahari dan mulai mengorbit. Daya tarik Matahari mengakibatkan massa gas tersebut tertahan dan bergerak mengelilingi Matahari. Pada saat massa gas menjadi dingin, bentuknya kemudian berubah menjadi cairan yang kemudian memadat dan menjadi planet termasuk salah satunya Bumi.
Sumber gambar: bagiinfo.com - Hipotesis pasang surut gas
Pada tahun 1918 James Jeans dan Harold Jeffreys mengemukakan ada sebuah bintang besar mendekati Matahari dalam jarak yang cukup dekat sehingga menyebabkan terjadinya pasang surut pada Matahari. Awalnya Matahari merupakan bintang yang besar dan bercahaya. Cahaya matahari kekuatannya sangat besar. Kemudian ada bintang yang mendekati Matahari hingga terjadi gaya tarik antara Matahari dan bintang tersebut.
Peristiwa gaya tarik antara matahari dan bintang tersebut mengakibatkan terjadinya tarikan dan menimbulkan lontaran sinar panjang yang membawa beberapa partikel ke luar dari badan Matahari. Partikel ini membentuk gumpalan-gumpalan yang lama kelamaan membeku dan menjadi jajaran planet.
Sumber gambar: pinterdw.blogspot.com
Hipotesis planetesimal dan hipotesis pasang surut gas memiliki kemiripan, tetapi ada beberapa perbedaan diantara kedua hipotesis tersebut, yaitu:- Hipotesis planetesimal: pada hipotesis ini massa yang tertarik oleh bintang tidak menjadi gas, tetapi langsung menjadi material luar angkasa.
- Hipotesis pasang surut: pada hipotesis ini materi yang tertarik berupa gas dan mendingin menjadi bola cair, kemudian memadat menjadi benda luar angkasa.
Hipotesis planetesimal memiliki kelemahan yaitu saat material Matahari berhamburan tidak akan selalu berevolusi terhadap Matahari, tetapi ada juga yang melayang-layang di luar angkasa.
- Hipotesis bintang kembar atau ledakan bintang
Pada tahun 1956 RA Lyttleton mengemukakan bahwa awalnya terdapat dua bintang yaitu Matahari kembar yang saling mengelilingi. Kemudian salah satu matahari mengalami ledakan dan menghasilkan partikel-partikel yang tertangkap oleh matahari yang tidak meledak. Ledakan pada salah satu matahari tersebut diperkirakan karena adanya bintang lain yang melintas dan menabrak salah satu matahari tersebut. Penangkapan partikel-partikel tersebut disebabkan adanya gaya gravitasi sehingga ledakan bintang bergerak mengelilingi bintang besar (Matahari).
Partikel-partikel yang meledak mengalami penurunan suhu (pendinginan) kemudian menjadi planet dan satelit yang mengelilingi Matahari. Sedangkan serpihan yang ditimbulkan ada yang membentuk jalur asteroid yang memisahkan antara planet luar dan planet dalam.
Sumber gambar: ilmugeografi.com - Hipotesis protoplanet atau awan debu
Hipotesis ini mengemukakan bahwa terdapat kabut gas dan debu di sekitar Matahari, tepatnya terletak pada ruang antar bintang yang membentuk gumpalan. Debu tersebut tertarik ke pusat kabut gas dengan gerakan memutar sehingga membentuk sebuah bola dan lama kelamaan menjadi cakram. Putaran cakram yang sangat cepat menyebabkan adanya bagian cakram yang terlempar berbentuk gumpalan. Kemudian gumpalan kabut gas tersebut mengalami pemadatan menjadi planet dan satelit yang dinamakan protoplanet.
Sumber gambar: sobatmateri.com - Hipotesis Kuiper
Hipotesis ini mengemukakan bahwa jagat raya terdiri dari bintang-bintang yang membentuk formasi. Dalam formasi tersebut terdapat dua pusat yang memadat dan berkembang dalam suatu awan antarbintang yang terdiri dari gas hidrogen. Pusat yang lebih besar memadat menjadi bintang tunggal atau Matahari. Sedangkan, pusat yang lebih kecil diselimuti kabut karena disebabkan oleh gaya tarik dari massa yang lebih besar. Gaya ini menyebabkan awan yang lebih kecil terpecah-pecah menjadi awan-awan yang lebih kecil lagi atau disebut dengan protoplanet.
Jika terdapat awan dengan ukuran yang sama, akan terbentuk bintang ganda yang formasinya sering terbentuk di alam semesta. Dalam hipotesis Kuiper, dijelaskan bahwa asal mula planet-planet dan Matahari muncul secara bersamaan.
Sumber gambar: universetoday.com
Matahari Sebagai Pusat Tata Surya
Matahari adalah sumber energi terbesar dalam sistem tata surya kita, berbentuk bola gas raksasa yang sangat panas dan menghasilkan cahaya. Matahari memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
- Memiliki massa sekitar 1,99 x 1.030 kg (lebih dari 99 % massa total tata surya atau 330.000 kali massa Bumi)
- Diameternya sekitar 1.400.000 km atau lebih dari 100 kali diameter Bumi
- Kandungan massa matahari paling banyak adalah helium dan sisanya terdiri dari hidrogen, oksigen, karbon, neon, besi, dan elemen berat lainnya
- Rotasi Matahari berlangsung selama sekitar 27 hari dalam satu kali putaran
- Kemiringan sumbu Matahari sejauh 7,25° dari sumbu orbit bumi, menyebabkan pada bulan September kutub utara Matahari lebih terlihat dan pada bulan Maret kutub selatan yang terlihat
Matahari dapat dikelompokkan menjadi bagian-bagian sebagai berikut:
Sumber gambar: blogmipa-geografi.blogspot.com
- Inti Matahari (core), terdiri dari:
- Inti Matahari sebagai pusat Matahari
- Kandungannya terdiri dari elektron, proton, neutron, dan atom yang membentuk inti plasma Matahari
- Gerakan atom yang kompleks menghasilkan reaksi sehingga suhunya sangat tinggi mencapai 15,7 juta K.
- Fotosfer: permukaan Matahari yang dapat dilihat dengan bantuan teleskop. Fotosfer berbentuk butiran-butiran kecil yang menyerupai piringan berwarna keemasan. Suhunya mencapai 6.000 K. Fotosfer mengandung hidrogen, helium, karbon, neon, oksigen, dan nitrogen.
- Kromosfer: merupakan lapisan atmosfer Matahari yang tersusun atas gas hydrogen dengan suhu mencapai 10.000 K.
- Korona: lapisan Matahari yang paling luar. Suhunya mencapai 2.106 K, lebih panas daripada lapisan kromosfer.
- Zona radiasi: tempat transformasi energi panas Matahari dari inti Matahari ke seluruh permukaan Matahari. diperlukan 170 ribu tahun untuk melepaskan energi pada inti Matahari untuk mencapai zona radiasi. Suhu pada zona ini lebih rendah daripada suhu di inti Matahari.
- Zona konveksi: terletak di luar zona radiasi, tempat menyalurkan atau merambatkan energi panas Matahari dari inti Matahari ke permukaan Matahari. Aktivitas Matahari mengakibatkan beberapa noda dan gumpalan di permukaannya. Aktivitas pada Matahari, sebagai berikut:
- Granula (gumpalan Matahari): aktivitas matahari yang dapat bertahan selama sepuluh menit. Granula adalah gumpalan-gumpalan yang disebabkan adanya perubahan suhu yang sangat besar antara daerah panas dan daerah dingin pada permukaan matahari.
- Bintik hitam Matahari: bagian permukaan Matahari yang suhunya lebih rendah (4.000-5.000 K) dari suhu di sekitarnya, hal ini disebabkan adanya perubahan magnet di Matahari.
- Prominensa: semburan material Matahari ke luar, kemudian jatuh kembali ke permukaan Matahari. Ketinggian semburannya dapat mencapai 1,6 juta km. Bentuk semburannya dapat berbentuk pita, loop, spiral, gunung, dan tabir.
- Semburan Matahari (flare): ledakan atmosfer Matahari yang terjadi di wilayah aktif sekitar bintik Matahari. Semburan ini berpengaruh terhadap semua lapisan atmosfer Matahari (fotosfer, korona, dan kromosfer). Pada waktu tertentu terjadi fenomena gerhana Matahari, terjadi saat posisi bulan berada di antara Matahari dan Bumi.
Anggota Tata Surya
Planet
Kata planet berasal dari bahasa Yunani, yaitu planetes artinya pengembara. Planet adalah salah satu benda langit yang mengorbit atau bergerak mengelilingi Matahari dengan lintasan yang berbentuk elips dan arahnya sama. Planet tidak memiliki cahaya sendiri, tetapi memantulkan cahaya yang diterimanya dari Matahari.
Sumber gambar: id.wikipedia.org
Tata surya memiliki delapan planet, yaitu:
- Merkurius
- Planet yang paling dekat dengan Matahari
- Planet terkecil di tata surya dengan diameter 4.880 km
- Tidak memiliki satelit alam
- Tidak memiliki atmosfer khusus
- Jarak dari Merkurius ke Matahari sekitar 57,9 juta km
- Rotasi Merkurius sangat lambat, yaitu 58,56 hari
- Suhu permukaan sangat ekstrem, 427° C di siang hari dan -183° C di malam hari.
- Venus
- Berjarak 108,2 juta km dari Matahari
- Memiliki diameter 12.104 km
- Suhu permukaan di Venus 464° C
- Venus membutuhkan waktu rotasi selama 249 hari dan revolusi selama 224,7 hari.
- Bumi
- Planet terbesar kelima di tata surya
- Rata-rata temperatur permukaannya 288 K (15 C)
- Bumi terlihat berwarna biru karena permukaannya diselimuti air
- Bumi memiliki atmosfer sehingga dapat dihuni oleh mahkluk hidup
- Jarak rata-rata Bumi ke Matahari sejauh 149,6 juta km dengan diameter ekuatornya 12.756 km
- Jarak antarkutubnya 12.713,6 km
- Bumi bergerak mengitari Matahari dalam waktu 365,242 hari dan berputar pada porosnya dalam waktu 23 jam 57 menit
- Bumi memiliki satelit alami yang disebut Bulan
- Mars
- Suhu rata-rata permukaan Mars sebesar -46°C
- Planet ini sangat kurang oksigen tetapi kaya karbon dioksida
- Jarak ke matahari 227,9 juta km
- Mars mengitari matahari membutuhkan waktu selama 687 hari dan berputar pada sumbunya dalam waktu 24,62 jam
- Memiliki dua satelit alam bernama Phobos dan Deimos.
- Yupiter
- Planet terbesar di tata surya
- Diameternya 139,822 km atau 8 kali diameter Bumi
- Planet gas yang tidak memiliki permukaan padat sehingga diameternya besar
- Jarak Matahari ke Planet Yupiter adalah 778,3 juta km
- Waktu yang dibutuhkan untuk sekali mengelilingi Matahari adalah 29,41 tahun
- Rotasi Yupiter dalam waktu 10 jam 40 menit
- Suhu permukaan rata-rata sebesar 50°C
- Planet ini memiliki 63 satelit alami, di antaranya Ganymede, Callisto, dan lo.
- Saturnus
- Planet paling ringan dan memiliki cincin yang cerah di seputar ekuatornya
- Memiliki 22 satelit alam dan yang terbesar adalah Titan
- Jarak rata-rata dari Matahari 1.429 juta km dan diameternya 50.727 km
- Revolusinya memerlukan waktu 29,4 tahun dan rotasinya memerlukan waktu 10 jam 40 menit.
- Uranus
- Planet berwarna biru karena penyerapan metana di atmosfer teratasnya
- Jarak Uranus dari Matahari sejauh 2.872 juta km
- Diameter ekuatornya 50.724 km
- Berputar pada porosnya dalam waktu 17 jam 14 menit dan berevolusi selama 84 tahun
- Suhu rata-ratanya adalah -140° C
- Dikelilingi oleh satelit alami di antaranya Ariel, Limbrio, dan Titania.
- Neptunus
- Planet terakhir dalam sistem tata surya
- Berdiameter 50.500 km
- Memiliki satelit alami terbesar bernama Triton
- Jarak Matahari ke Neptunus 4.500 juta km
- Neptunus mengelilingi matahari membutuhkan waktu selama 164,8 tahun dan berotasi selama 16 jam 7 menit
- Suhu rata-rata planet ini adalah -223 oC
Soal No.1
Menurut Kant and Laplace tata surya berasal dari …
- Nebula
- Planetesimal
- Bintang kembar
- Awan debu
- Debu dan gas
PEMBAHASAN :
Kant dan Laplace mengemukakan tentang Teori Nebula. Menurut Imanuel Kant tata surya berasal dari nebula, yaitu gas atau kabut tipis yang sangat luas dan bersuhu tinggi yang berputar sangat lambat. Sedangkan menurut Pierre Simon Laplace tata surya berasal dari bola gas yang bersuhu tinggi dan berputar sangat cepat.
Jawaban A
Soal No.2
Teori Bintang Kembar atau teori Big Bang dikemukakan oleh …
- Kant and Laplace
- Jeans and Jeffreys
- Lyttleton and Fred Hoyle
- Moulton and Chamberlain
- Weizsaecker and Kuiper
PEMBAHASAN :
Teori Bintang Kembar atau teori Big Bang dikemukakan oleh Lyttleton and Fred Hoyle, yaitu terbentuknya tata surya berasal dari peristiwa tabrakan dua bintang kembar yang kemudian meledak. Ledakan tersebut menyebabkan seluruh unsur bintang pecah menjadi debu-debu angkasa. Kemudian debu-debu tersebut mulai bersatu menjadi planet dan asteroid.
Jawaban C
Soal No.3
Teori keadaan tetap ditolak oleh para ahli astronomi alasannya adalah …
- Sama dengan teori Big Bang
- Sesuai dengan hukum kekekalan zat
- Teorinya ditolak oleh Fred Hoyle
- Dalam teorinya zat baru selalu tercipta di dalam ruang angkasa
- Sesuai dengan teori Bintang kembar
PEMBAHASAN :
Teori keadaan tetap ditolak oleh para ahli, alasannya sebagai berikut:
- Bertolak belakang dengan teori Big Bang atau Bintang Kembar
- Mengatakan bahwa zat baru selalu tercipta di dalam ruang angkasa
- Bertentangan dengan hukum fisika yaitu hukum kekekalan zat
Jawaban D
Soal No.4
Tata surya berasal dari bagian matahari yang terlepas berbentuk seperti cerutu panjang, berputar-putar mengelilingi matahari, dan lama-kelamaan mendingin sehingga berbentuk bulatan-bulatan yang disebut dengan planet. Pernyataan tersebut sesuai dengan teori …
- Big Bang
- Pasang Surut
- Nebula
- Planetesimal
- Bintang Kembar
PEMBAHASAN :
Teori pasang surut dikemukakan oleh Jeans and Jeffreys. Dalam teorinya tata surya berasal dari bagian matahari yang terlepas berbentuk seperti cerutu panjang, berputar-putar mengelilingi matahari, dan lama-kelamaan mendingin sehingga berbentuk bulatan-bulatan yang disebut dengan planet.
Jawaban B
Soal No.5
Peristiwa pergantian siang dan malam merupakan bukti bahwa bumi …
- Berotasi
- Berevolusi
- Bergerak
- Diam
- Berputar
PEMBAHASAN :
Rotasi bumi pada sumbunya mengakibatkan peristiwa sebagai berikut:
- Terjadinya pergantian siang dan malam
- Gerak semu matahari dan bintang
- Perubahan arah angin
- Perbedaan waktu di daerah bujur yang berbeda
- Pemanfaatan bumi pada kedua kutubnya
Jawaban A
Soal No.6
Pernyataan yang sesuai dengan the steady state theory adalah …
- Inti massa yang besar disebut matahari, inti massa yang kecil disebut planet
- Bahan-bahan padat kecil membentuk planet-planet
- Alam semesta tidak memiliki awal dan tidak akan berakhir
- Bagian matahari yang terlepas lama-kelamaan membentuk bulatan
- Inti cakram yang menggelembung menjadi matahari sedangkan pinggirnya menjadi planet-planet
PEMBAHASAN :
The steady state theory atau teori keadaan tetap dikemukakan oleh H. Bondi, T. Gold, dan F. Hoyle tahun 1948. Teori ini menjelaskan bahwa:
- alam semesta tidak memiliki awal dan tidak akan berakhir
- materi-materi yang ada di alam semesta terus muncul dalam bentuk atom hidrogen
- alam semesta tidak terhingga ukurannya dan tidak terhingga pula usianya
Jawaban C
Soal No.7
Tahun 1851 Foucault melakukan percobaan yang dikenal dengan ayunan Foucault, percobaan ini untuk membuktikan bahwa …
- Bumi bergerak
- Bumi diam
- Bumi berputar
- Bumi berevolusi
- Bumi berotasi
PEMBAHASAN :
Percobaan yang membuktikan bahwa bumi berotasi yaitu:
- Percobaan benda jatuh oleh Benzenberg dan Reich tahun 1802: menjatuhkan sebuah peluru logam dari puncak menara, ternyata peluru tidak jatuh tepat di bawahnya tapi agak melenceng ke arah Timur. Hal ini membuktikan bahawa bumi berotasi dari barat ke timur.
- Percobaan pendulum/ bandul oleh Foucault tahun 1851: bandul yang diikatkan atau digantungkan pada puncak bangunan tinggi kemudian diayunkan dengan arah yang tetap, ternyata setelah diamati setiap 6 jam bandul tersebut bergerak ke arah yang berbeda.
Jawaban E
Soal No.8
Teori yang mengemukakan bahwa bumi terdiri atas dua benua adalah …
- Teori kontraksi
- Teori dua benua
- Teori pengapungan benua
- Teori konveksi
- Teori lempeng tektonik
PEMBAHASAN :
Teori dua benua dikemukakan oleh Edward Zeuss pada tahun 1884, bahwa bumi awalnya terdiri atas dua benua yaitu Laurasia (sekitar kutub utara) dan Gondwana (sekitar kutub selatan). Kedua benua bergerak perlahan ke arah ekuator bumi dan akhirnya pecah membentuk benua-benua kecil. Laurasia terpecah menjadi Amerika Utara, Asia, Eropa. Sedangkan Gondwana terpecah menjadi Amerika Selatan, Australia, dan Afrika.
Jawaban B
Soal No.9
Aktivitas divergen pada kerak bumi akan mengakibatkan …
- Pemekaran dasar laut dan lembah retakan
- Lempeng yang bergerak sejajar dan berlawanan arah
- Terjadinya palung laut
- Terjadinya pegunungan
- Lempeng kulit bumi bergesekan
PEMBAHASAN :
Tiga macam pergerakan lempeng tektonik sebagai berikut:
- Gerakan divergen: gerakan lempeng-lempeng tektonik yang saling menjauh menyebabkan terjadinya pemekaran dasar laut dan lembah retakan.
- Gerakan konvergen: gerakan lempeng-lempeng tektonik yang saling menumbuk menyebabkan terjadinya palung laut dan pegunungan.
- Gerakan sesar mendatar: gerakan lempeng kulit bumi saling bergesekan dengan posisi sejajar dan datar secara berlawanan arah.
Jawaban A
Soal No.10
Benda langit yang dapat memancarkan cahayanya sendiri disebut …
- Satelit
- Planet
- Bulan
- Bintang
- Meteor
PEMBAHASAN :
Benda langit yang dapat memancarkan cahayanya sendiri adalah bintang. Bintang yang terdekat dengan bumi yaitu matahari dengan jarak 149.680.000 km.
Jawaban D
Soal No.11
Yang bukan termasuk alasan pluto tidak lagi dikategorikan sebagai planet adalah …
- Pluto tidak dapat membersihkan lingkungan di sekitar orbitnya
- Jarak pluto dari matahari terlalu jauh
- Pluto berbentuk bulat
- Pembentukkan awal pluto berbeda dengan pembentukkan planet pada umumnya
- Gravitasi pluto sangat kecil tidak sesuai dengan gravitasi minimal sebuah planet
PEMBAHASAN :
Alasan Pluto tidak lagi dikategorikan sebagai planet sebagai berikut:
- Pluto tidak dapat membersihkan lingkungan di sekitar orbitnya
- Jarak pluto dari matahari terlalu jauh
- Ukuran pluto sangat kecil untuk dianggap sebagai sebuah planet
- Pembentukkan awal pluto berbeda dengan pembentukkan planet pada umumnya
- Gravitasi pluto sangat kecil tidak sesuai dengan gravitasi minimal sebuah planet
Jawaban C
Soal No.12
Revolusi bumi menyebabkan terjadinya …
- Terjadinya pergantian siang dan malam
- Gerak semu matahari dan bintang
- Perubahan arah angin
- Perbedaan waktu di daerah bujur yang berbeda
- Pergantian musim
PEMBAHASAN :
Revolusi bumi menyebabkan terjadinya:
- Adanya gerak semu matahari
- Membedakan lamanya waktu siang dan malam
- Acuan untuk pembuatan kalender masehi
- Pergantian musim
Rotasi bumi pada sumbunya mengakibatkan peristiwa:
- Terjadinya pergantian siang dan malam
- Gerak semu matahari dan bintang
- Perubahan arah angin
- Perbedaan waktu di daerah bujur yang berbeda
- Pemanfaatan bumi pada kedua kutubnya
Jawaban E
Soal No.13
Planet ini merupakan planet paling kecil di tata surya, jaraknya paling dekat dengan matahari, dan tidak memiliki satelit. Planet tersebut adalah …
- Venus
- Merkurius
- Mars
- Uranus
- Neptunus
PEMBAHASAN :
Merkurius memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
- Planet dengan jarak paling dekat dengan matahari yaitu 58 juta km dari matahari
- Planet terkecil di tata surya dengan diameter hanya 4.879 km
- Tidak memiliki satelit
- Suhu ekstrim, siang 4300 C dan malam -1800 C
- Mengelilingi matahari 58 hari satu kali orbit dan berotasi selama 59 hari
Jawaban B
Soal No.14
Sumber energi terbesar dalam tata surya kita adalah …
- Matahari
- Planet
- Satelit
- Bintang
- Galaksi
PEMBAHASAN :
Matahari memiliki ukuran massa yang besar sehingga kepadatan intinya juga besar, memungkinkan terjadinya fusi nuklir yang berkesinambungan dan menghasilkan energi yang sangat besar untuk dipancarkan ke luar angkasa.
Jawaban A
Soal No.15
Berikut ini adalah ciri-ciri planet berdasarkan sifat fisiknya yaitu:
- Berukuran sangat besar
- Berukuran relatif kecil
- Tidak memiliki daratan dan lautan
- Memiliki atmosfer yang tipis
- Permukaan tersusun atas batuan
- Semuanya memiliki cincin
Yang termasuk ciri-ciri planet Jovian adalah …
- b,c,d
- a,d,f
- b,e,f
- c,d,e
- a,c,f
PEMBAHASAN :
Berdasarkan sifat fisiknya planet dikelompokkan menjadi 2 jenis yaitu:
- Planet terestrial, ciri-cirinya:
- Berukuran relatif kecil
- Memiliki atmosfer yang tipis
- Permukaan tersusun atas batuan
- Planet jovian
- Berukuran sangat besar
- Tidak memiliki daratan dan lautan
- Semuanya memiliki cincin
Jawaban E
Soal No.16
Planet yang termasuk jenis planet Jovian adalah …
- Merkurius
- Venus
- Bumi
- Saturnus
- Mars
PEMBAHASAN :
Planet terestial, anggotanya:
Planet jovian, anggotaya:
- Jupiter
- Saturnus
- Uranus
- Neptunus
Jawaban D
Soal No.17
Paham yang menyatakan bahwa matahari sebagai pusat tata surya adalah …
- Heliosentris
- Geosentris
- Materialistis
- Astronomis
- Kosmosentris
PEMBAHASAN :
Pada abad ke -16 Nicolaus Copernicus menyatakan bahwa matahari sebagai pusat tata surya atau dikenal dengan paham Heliosentris.
Jawaban A
Soal No.18
Teori yang dikemukakan oleh Nicolaus Copernicus mendapat dukungan dari tokoh astronomi yaitu …
- Ptolomeus
- Aristoteles
- Galileo Galilei
- Giovani Tolosani
- Ptolemy
PEMBAHASAN :
Setelah 50 tahun sejak diterbitkan teori heliosentris yang dikemukakan oleh Nicolaus Copernicus mendapat dukungan dari ahli astronomi Italia yaitu Galileo Galilei yang membuat teleskop besar (tahun 1609) untuk mengamati langit dan berhasil membuktikan teori tersebut.
Jawaban C
Soal No.19
Pluto dikategorikan sebagai planet kerdil, yang dimaksud dengan planet kerdil adalah …
- Benda langit yang bergerak mengelilingi sebuah planet
- Benda langit dengan massa yang cukup, membentuk bulatan tetapi tidak dapat membersihkan daerah disekitarnya
- Benda langit yang bergerak bebas dan berpijar karena bergesekan dengan atmosfer
- Benda langit yang menyerupai bintang
- Bongkahan batu langit dan sisa logam dengan ukuran beragam dan tidak beraturan
PEMBAHASAN :
Planet kerdil adalah benda langit bukan satelit yang mengelilingi matahari, mempunyai massa yang cukup untuk bisa membentuk bulatan tetapi belum bisa membersihkan orbitnya dari objek-objek Sabuk Kuiper. Yang termasuk planet kerdil selain plutoadalah Ceres, Haumea, Makemake, dan Eris.
Jawaban B
Soal No.20
Satelit alam dari planet bumi adalah …
- Bulan
- Phobos
- Callisto
- Phoebe
- Oberon
PEMBAHASAN :
Satelit dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:
- Satelit alam: satelit yang sudah ada secara alami dalam tata surya. Contoh nya bulan sebagai satelit dari bumi.
- Satelit buatan: satelit yang dibuat oleh manusia dan diluncurkan dengan bantuan roket. Satelit di buat dengan tujuan tertentu. Contohnya satelit Palapa.
Jawaban A
Semoga Bermanfaat