Rangkuman Materi, Contoh Soal Majas Perbandingan Jawaban & Pembahasan

Posted on

Untuk Pembelajaran selanjutnya…

Majas perbandingan adalah majas yang digunakan untuk mengumpamakan suatu hal agar memiliki dan meningkatkan kesan yang bisa memengaruhi pendengar atau pembacanya. Berikut ini adalah jenis-jenis majas perbandingan dalam bahasa Indonesia.

Alegori

Alegori adalah majas yang menggunakan perbandingan dengan bahasa yang lengkap dan menyeluruh.

Contoh:

Adikku begitu cantik laksana sekuntum mawar mekar di sudut taman. Kecantikannya termamat sempurna di antara bunga-bunga di taman. Baunya mewangi memancarkan pesona ke setiap kumbang yang hendak hinggap. Begitupula adikku, dia memesonakan setiap lelaki yang melihatnya. Mereka tergila-gila, mereka teperdaya, mereka jatuh cinta.

Alusio

Alusio majas yang menggunakan perbandingan langsung sesuatu dengan sebuah istilah/ungkapan.

Contoh:

  • Saya paling tidak suka memelihara benalu di rumah ini. (Benalu = orang yang merugikan)
  • Dasar kamu, lintah darat! (Lintah darat = rentenir)

Antropomorfisme

Antropomorfisme adalah majas perbandingan sejenis metafora yang menggunakan kata atau bentuk lain yang berhubungan dengan manusia untuk menggambarkan hewan atau hal yang bukan manusia.

Contoh:

  • Burung itu bernyanyi dan menari-nari kecil menghibur Risma yang sedang bersedih dan duduk taman.
  • Si induk monyet menangis dan meratapi kesedihan setelah habitatnya dirusak oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.
  • Anak kucing itu merengek-rengek minta susu saat melihat pemiliknya datang.
  • Bayi rusa itu menjerit-jerit setelah ia mendapati induknya mati di tangan pemburu.

Aptronim

Aptronim adalah majas yang digunakan untuk menyebutkan seseorang sesua pekerjaan atau barang yang selalu berhubungan dengannya

Contoh:

  • Sulastri terkenal dengan sebutan teteh burger karena dia menjual aneka burger lezat nan murah di depan sekolahan.
  • Pamanmu dijuluki Yana Barbel karena dia selalu berolah raga di pusat kebugaran dan memegang barbel untuk melatih otot-ototnya.
  • Adikku selalu disebut Gilang Verza karena dialah satu-satunya pemilik motor Honda bermerk Verza di asrama ini.
  • Pak Jamal disebut haji lele karena dia mempunyai banyak kolam yang semuanya berisi ikan lele yang besar-besar.

Depersonifikasi

Depersonifikasi adalah majas yang menggambarkan solah-olah menjadikan manusia bersifat seperti benda yang bukan manusia.

Contoh:

  • Auna adalah satu-satunya orang yang gampang mencair dan berbaur dengan orang-orang disekitarnya.
  • Sifat lelaki itu keras kepala dan bertangan besi.

Eponim

Eponim adalah majas yang digunakan dengan menyebutkan nama orang tertentu yang ingin dijadikan pelajaran atau rujukan seseorang karena sifat baik/buruknya.

Contoh:

  • Para santri di pesantren ini giat beribadah agar mereka tidak memeiliki sifat seperti Abu Jahal atau Abu Lahab.
  • Adinda giat belajar dan selalu mempelajari sains agar bisa sepintar Pak Habibie
  • Sarwendah rajin melatih kekuatan vokal suaranya agar range suara dia mendekati Agnes Monica.
  • Gaya berpolitik dia berkiblat ke Pak Prabowo Subianto yang mengutamakan ketegasan dalam berbicara dan berdiplomasi.

Eufimisme

Eufimisme adalah majas yang digunakan untuk menghaluskan rasa atau situasi tertentu agar terdengar lebih sopan.

Contoh:

  • Anak itu masih betah duduk di kelas 8. (Lebih halus dari tidak naik kelas)
  • Satpol PP akan melakukan relokasi rumah-rumah semipermanen. (Lebih halus dari penggusuran)
  • Pendengarannya kurang begitu baik. (Lebih halus dari tuli.)

Fabel

Fabel adalah majas yang menyatakan tingkah laku hewan yang berperilaku seperti kehidupan manusia.

Contoh:

  • Di hutan itu, harimau harus rela berbagi rezeki dengan hewan-hewan buas lainnya karena jumlah binatang buruan yang semakin tipis.
  • Sapi dan kerbau di daerah ini harus bekerja keras untuk mengangkut hasil panen dari desa ke pasar.

Hiperbola

Hiperbola adalah majas yang melebih-lebihkan sesuatu untuk maksud tertentu (meyakinkan, mengungkapkan, dll)

Contoh:

  • Perasaanya luluh lantak setelah melihat kekasihnya sedang berboncengan dengan pria lain.
  • Demi cintaku padamu, gunung kan ku daki lautatan kan ku sebrangi.
  • Jantungnya hampir copot setelah dia melihat penampakan mahluk aneh itu tiba-tiba ada di depannya.
  • Dia akan setengah mati membela adiknya yang tidak bersalah itu

Litotes

Litotes adalah majas yang memiliki tujuan merendahka n rasa/nilai sesuatu untuk maksud tertentu (kesantunan, memelas, dll.)

Contoh:

  • Maklumlah, hamba ini hanyalah tulang belulang yang tak berharga lagi di mata tuan.
  • Dibandingkan dengan mantan kekasihmu, aku ini memang tidak ada apa-apanya.
  • Terimalah hadiah dari ku yang murah meriah ini.
  • Silakan, Pak, Bu, nikmati hidangan ala kadarnya dari kami!

Metafora

Metafora adalah majas yang mengungkapkan perbandingan langsung karena kemiripan sifat yang mutlak.

Contoh:

  • Si jago merah = api
  • Matahari = raja siang
  • Rembulan = dewi malam
  • Persib = maung bandung
  • Kutu buku = orang yang rajin membaca buku

Metonimia

Metonimia adalah majas yang digunakan dengan menyebutkan nama/merk benda

Contoh:

  • Ayah mempercayakan Sigra sebagai alat transportasi untuk bepergian dan perjalanan dinas.
  • Oppo selalu merajai ponsel-ponsel android kelas premium karena haganya yang bersahabat dan fitunya yang lengkap.
  • Ayah selalu membeli sebungkus Gudang Garam dan dua bungkus Kapal api untuk persiapan Siskamling.
  • Anggita sekeluarga pergi ke sejumlah negara di Asia dengan City link.

Parabel

Parabel adalah majas yang digunakan untuk memberikan pembelajaran moral atau nilai kehidupan untuk umat manusia.

Contoh:

Lewat kisah Roro Jonggrang, kita bisa mengambil pelajaran agar kita tidak mengingkari janji kita kepada orang lain.

Personifikasi

Personifikasi adalah majas yang digunakan untuk memanusiakan benda yang bukan manusia/tidak bernyawa.

Contoh:

  • Jam dinding pun tertawa karena ku hanya diam dan membisu. (Potongan lirik lagu Pelangi di Matamu, Jamrud)
  • Suara adzan membangunkan warga yang masih tertidur lelap.
  • Mentari pagi tersenyum semangat menyambut para petani yang bergegas pergi ke sawah.
  • Perkataan Magdalena itu benar-benar menampar perasaanku, terutama ketika dia berkata bahwa aku hanyalah lelaki miskin yang tidak layak bersanding dengannya di pelaminan.

Simile

Simile adalah majas yang memberi perumpamaan tidak langsung dengan menggunakan kata seperti, laksana, bak, seumpama, ibarat, bagaikan, dst.

Contoh:

  • Wajah perempuan itu sangat manis ibarat kembang yang mekar di musim semi.
  • Adinda menari balet dengan sangat lincah dan atraktif seolah-olah dialah balerina terbaik di Indonesia.
  • Mobil tua ini melanju teramat lambat ibarat kakek renta yang sedang berjalan payah dengan tongkatnya.
  • Dia laksana rembulan yang ditemani bintang-bintang.
  • Rumahmu besar dan luas bak istana yang dikelilingi taman-taman indah dan berseri.
  • Tangan bayi gemuk itu tampak besar seperti lontong yang dibungkus daun pisang.
  • Laksana musisi jalanan di Kota Jakarta, Tomy berkelana dari satu sudut kota ke sudut kota yang lain sambil membawa gitar tua kesayangannya.

Sinekdoke

Sinekdoke adalah majas perbandingan yang digunakan dengan mengubah konteks cakupannya atau kelengkapannya dalam penyampaian maksud. Majas sinekdoke dibagi dua: 

  1. Pars pro toto yaitu majas menyebutkan sebagian (part/pars) benda, padahal kita maksudkan untuk keseluruhan (total/totem)

    Contoh:

    • Bang Beni memiliki lima ekor sapi. (bukan ekor sapinya saja, tapi sapi secara keseluruhan)
    • Setiap kepala harus menyetor dua liter beras. (Bukan “kepala orangnya” saja yang namun orang secara utuhlah yang dimaksud)
  1. Totem pro parte adalah majas menyebutkan seluruh (toal/totem), padahal yang dimaksudkan hanya sebagian (part/parte).

    Contoh:

    • SMAN 1 Majalengka mengalahkan SMAN 1 Subang dalam perlombaan variasi baris-berbaris tingkat SMA/SMK/MA se-Jawa Barat. (Tidak semua warga SMA-nya yang ikut, melainkan hanya tim baris-berbaris/paskibranya saja)
    • Indonesia kembali diguncang bom. (Tidak di semua tempat di Indonesia, tetapi di suatu tempat saja)

Soal No.1

Manakah kalimat di bawah ini yang termasuk majas litotes?

  1. Dari kemarin, para guru tidak lagi melihat batang hidungnya.
  2. Kehidupan kita ibarat roda yang berputar. Kadang kita berada di atas ketika sukes, kadang juga kita berada di bawah ketika kita serba kekurangan.
  3. Suara teriakannya menggelegar memecah langit.
  4. Pencopet itu lari bagaikan seekor macan tutul setelah dia ketahuan beraksi dan dikejar ratusan warga.
  5. Hamid mengalah karena di sadar ia bukan apa-apa dibandingkan dengan lawan bicaranya.

PEMBAHASAN :

Litotes adalah majas yang memiliki tujuan merendahkan sense/nilai sesuatu untuk maksud tertentu (kesantunan, memelas, dll.). yang termasuk majas litotes adalah opsi E

  • Opsi A : Pars pro toto
  • Opsi B : Alegori
  • Opsi C : Hiperbola
  • Opsi D : Simile

Jawaban E

Soal No.2

Manakah kalimat di bawah ini yang menunjukan majas simile?

  1. Wajah Taufan yang tampan ibarat pangeran muda yang dari sebuah istana di negeri dongeng
  2. Remaja itu menyalakan petasan yang suaranya bisa memecahkan gendang telinga
  3. Pak Husein selalu menggunakan Tiger sebagai kendaraan harian ke kantor ataupun mudik.
  4. Pamela dijuluki si gendut karena berat badannya yang lebih dari 100 kilogram.
  5. Mobilku merengek-rengek minta diservis karena sudah tiga kali mogok di perjalanan menuju rumah.

PEMBAHASAN :

Simile adalah majas yang memberi perumpamaan tidak langsung dengan menggunakan kata seperti, laksana, bak, seumpama, ibarat, bagaikan, dst. Yang termasuk majas simile adalah opsi A.

  • Opsi B : Hiperbola
  • Opsi C : Metonimia
  • Opsi D : Metafora
  • Opsi E : Antropomorfisme

Jawaban A

Soal No.3

Manakah kalimat di bawah ini yang menunjukan majas sinekdoke tipe totem pro parte?

  1. Gaya berbicara dosen itu sangat ilmiah dan terstruktur karena sudah lama dia mengidolakan Rocky Gerung.
  2. Sampai mati pun, Ahsan tidak akan pernah memaafkan perilaku Bambang yang berulang kali menyakiti perasaannya.
  3. Ketika muda, Bu Fatimah dijuluki kembang dari desa karena parasnya yang menawan dan perilakunya yang ramah.
  4. SDN 1 Balungan berhasil menuntaskan dendamnya terhadap SDIT Al-Insan lewat kemengan mutlak 3-0 dalam pertandinan semifinal sepak bola Piala Camat.
  5. Pemerintah pusat akan mencabut subsidi tarif dasar listik mulai tahun 2021.

PEMBAHASAN :

Totem pro parte adalah majas menyebutkan seluruh (toal/totem), padahal yang dimaksudkan hanya sebagian (part/parte). Yang termasuk majas totem pro parte adalah opsi D

  • Opsi A : Aptronim
  • Opsi B : Hiperbola
  • Opsi C : Metafora/simbolik
  • Opsi E : Eufemisme

Jawaban D

Soal No.4

Manakah kalimat di bawah ini yang menunjukan majas personifikasi?

  1. Sepupumu itu tenyata duri dalam daging yang selalu merugikan kehidupan rumah tanggaku.
  2. Matahari berdiri dengan sangat gagahnya di atas langit yang cerah
  3. Mata Prawesti yang sayu ibarat rembulan malam yang yang terhalang awan.
  4. Jawa Barat akhirnya berhasil menyabet tiga medali emas dalam perandingan bulu tangkis beregu putra PON ke-20.
  5. Silakan mampirlah ke gubuk kami yang reyot ini!

PEMBAHASAN :

Adalah majas yang digunakan untuk memanusiakan benda yang bukan manusia/tidak bernyawa. Yang termasuk majas personifikasi adalah opsi B.

  • Opsi A : Alusia
  • Opsi C : Simile
  • Opsi D : Totem pro parte
  • Opsi E : Litotes

Jawaban B

Semoga Bermanfaat

Artkel Terkait  Rangkuman Materi Penginderaan Jauh

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *