Untuk Pembelajaran selanjutnya…
Interferensi Cahaya
Interferensi cahaya adalah gabungan dua gelombang atau lebih. Interferensi terjadi jika ada dua atau lebih berkas sinar yang bergabung.
1.Interferensi cahaya pada celah ganda
Interferensi cahaya terjadi karena adanya beda fase cahaya dari kedua celah tersebut.
Interferensi maksimum
d sin θ = m λ
Interferensi minimum
d sin θ = (m – ½ ) λ
Keterangan:
d = jarak antar celah (m)
θ = sudut deviasi
m = pola interferensi (orde) (m = 0, 1,2,…)
λ = panjang gelombang yang berinterferensi (m)
jika interferensi terjadi antara jarak terang ke-m menuju terang pusat, rumusan sebagai berikut:
jika interferensi yang terjadi antara jarak gelap ke-m menuju terang pusat, rumusannya sebagai sebagai berikut:
keterangan:
y = jarak terang/gelap ke-n menuju terang pusat (meter)
L = jarak layar dari celah (meter)
2. Interferensi pada selaput tipis
Terjadi pada sinar yang dipantulkan langsung dan sinar yang dipantulkan setelah dibiaskan
interferensi maksimum :
interferensi minimum :
2nd = mλ
Keterangan:
n = indeks bias
d = tebal lapisan tipis
m = bilangan bulat (0,1,2,3..)
λ = panjang gelombang cahaya digunakan (m)
Difraksi Cahaya
Difraksi atau pelenturan cahaya yaitu saat suatu cahaya melalui celah maka cahaya dapat terpecah-pecah menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dan memiliki sifat seperti cahaya baru
1. Celah Tunggal
Untuk garis gelap ke-m terjadi jika:
Jika sudut deviasi θ kecil, sehingga persamaan di atas menjadi
Keterangan:
d = lebar celah (m)
θ = sudut difraksi
m = orde difraksi (m = 1,2,3….)
λ = panjang gelombang cahaya (m)
y = jarak antara garis gelap dengan terang pusat (m)
L = jarak celah dengan layar (m)
jika cahaya monokromatik dilewatkan ke celah tunggal maka akan terlihat pola garis gelap dan terang secara bergantian letaknya. Jika difraksi yang terjadi akibat adanya lubang kecil yang berbentuk bulat akan menimbulkan pola berupa lingkaran terang dan gelap secara bergantian. Lingkaran gelap pertama dengan sudut θ dirumuskan sebagai berikut:
Keterangan:
D = diameter lubang (m)
θ = sudut resolusi
ym = daya urai
2. kisi difraksi
Celah majemuk yaitu celah-celah sempit yang tertata rapi dengan jarak yang cukup dekat disebut kisi difraksi. Hubungan banyaknya celah dengan jarak antar celah
Jika terjadi interferensi maksimum
d sin θ = m λ
Jika terjadi interferensi minimum
d sin θ = (m – 1/2) λ
keterangan:
N = banyaknya celah tiap satuan panjang
d = jarak antara celah (m)
θ = sudut deviasi
m = orde (n= 0,1,2,3…)
λ = panjang gelombang sinar
Polarisasi cahaya
Polarisasi adalah peristiwa pengurangan intensitas karena berkurangnya komponen-komponen gelombangnya. Polarisasi cahaya hanya bisa dialami gelombang transversal. Polarisasi cahaya dapat terjadi akibat adanya pemantulan, pembiasan, absorbsi selektif, dan hamburan.
1. Polarisasi karena pembiasan
Keterangan:
ip = sudut polarisasi = sudut datang yang menghasilkan sinar pantul terpolarisasi
n1 = indeks bias medium asal sinar
n2 = indeks bias medium yang dituju sinar
2. Polarisasi karena Absorbsi Selektif
Jika intensitas cahaya mula-mula (l), intensitas cahaya terpolarisasi vertikal yang diteruskan oleh polarisator haruslah memiliki intensitas l1 dan dituliskan:
Cahaya dengan insensitas l1 yang datang menuju analisator yang memiliki intensitas l2, menurut hukum mallus dapat dihubungkan dengan persamaan berikut
I2= I1 cos2θ = 1/2 I0 cos2θ
Dengan θ sebagian sudut antara sumbu analisator dengan sumbu polarisator.
Soal No.1 (SBMPTN 2018)
Warna biru langit terjadi akibat adanya hamburan cahaya matahari oleh molekul-molekul udara
SEBAB
Cahaya biru mempunyai panjang gelombang yang lebih panjang daripada cahaya merah sehingga akan mengalami hamburan dengan intensitas yang besar.
PEMBAHASAN :
Cahaya matahari sebagai gelombang elektromagnetik pada saat memasuki udara sebagian diteruskan, diserap dan sebagian lainnya dihamburkan. Cahaya yang dihamburkan adalah warna biru, dengan demikian warna langit Nampak berwarna biru (pernyataan benar)
Berikut ini urutan besar panjang gelombang dari yang terbesar ke yang terkecil pada gelombang elektromagnetik sebagai berikut.
- TV
- Radio
- Radar
- Sinar inframerah
- Cahaya Tampak
- Merah
- Jingga
- Kuning
- Hijau
- Biru
- Nila
- Ungu
- Sinar ultraviolet
- Sinar X
- Sinar Gamma
Dari urutan ini λbiru < λmerah (Alasan salah)
Jawaban C
Soal No.2 (SPMB 2003)
Seberkah cahaya monokromatis dijatuhkan pada dua celah sempit vertikal dan berdekatan dengan jarak d = 0.01 mm. pola interferensi yang tejadi di tangkap pada jarak 20 cm dari celah. Diketahui bahwa jarak antara garis gelap pertama di sebelah kiri ke garis gelap pertama di sebelah kanan adalah 7,2 mm panjang gelombang berkas cahaya adalah….
- 180 mm
- 270 mm
- 360 mm
- 720 mm
- 1.800 mm
PEMBAHASAN :
Diketahui
d = 0.01 mm = 1,0 x 10-5 m
L = 20 = 0,2 m
m = 1
y = 7,2 mm = 7,2 X10-3m
Menentukan panjang gelombang
Jawaban : C
Soal No.3 (UN 2014)
Seberkah sinar monokromatik dengan panjang gelombang 5 x 10-7 m di arahkan tegak lurus pada kisi, jika jarak layar ke kisi 2m dan pada layar terjadi terang ke-3 dengan jarak 150 cm ke terang pusat maka konstanta kisi yang digunakan adalah ….
- 4 x 10-6 m
- 3 x 10-6 m
- 2 x 10-6 m
- 3 x 10-7 m
- 2 x 10-7 m
PEMBAHASAN :
Diketahui
λ = 5x 10-7 m,
L = 2m
m = 3
y = 1,5 m
Menentukan konstanta kisi (d)
Jawaban : C
Soal No.4 (SNMPTN 2007)
Pada percobaan Young digunakan celah ganda yang terpisah pada jarak 0,063 mm sedangkan pola gelap terangnya diamati pada layar yang berjarak 4 m di belakang celah. Jika pada percobaan tersebut digunakan cahaya laser dengan panjang gelombang 630 nm maka jarak antara pola gelap pertama di sebelah kanan dan kiri adalah ..
- 2 cm
- 4 cm
- 8 cm
- 10 cm
- 12 cm
PEMBAHASAN :
Diketahui
d = 0.063 nmm = 6,3 X 10-5m
L = 4 cm
λ = 630 nm = 6,3 x 10-7 m
m = 1
menentukan jarak antara gelap pertama di kanan dengan gelap pertama di kiri
Jawaban : B
Soal No.5 (UN 2014)
Seberkas cahaya monokromatik dengan panjang gelombang 5x 10-⁵ diarahkan tegak lurus pada kisi difraksi. Jika difraksi orde kedua terjadi dengan sudut 30° , banyaknya garis tiap cm pada kisi tersebut adalah …
- 2.000
- 2.500
- 3.000
- 5.000
- 10.000
PEMBAHASAN :
Diketahui:
m = 2
Ɵ = 30°
λ = 5 x 10-5 cm = 5 x 10-7 m
Menentukan d
d sin Ɵ = mλ
d sin 30° = 2(5 x 10-7)
d(0,5) = 1×10-6 m
d = 2×10-6 m
d= 2×10-4 cm
Menentukan N dari d
Jawaban : D
Soal No.6 (UN 2013)
- 4,0 x 10-4 mm
- 4,5 x 10-4 mm
- 5,0 x 10-4 mm
- 6,0 x 10-4 mm
- 7,5 x 10-4 mm
PEMBAHASAN :
Diketahui:
d = 0,08 mm = 8 x 10-5 m
L = 1 m
y = 2,5 cm = 2,5 x 10-2 m
m = 4
menentukan panjang gelombang yang dihasilkan
Jawaban : C
Soal No.7 (UMPTN 1993)
Cahaya suatu sumber melalui dua celah sempit yang terpisah 0,1 mm. Jika jarak antara dua celah sempit terhadap layar 100 cm dan jarak antara garis gelap pertama dengan garis terang pertama adalah 2,95 mm, maka perbandingan panjang gelombang yang digunakan adalah….mm
- 2.100
- 1.080
- 590
- 490
- 440
PEMBAHASAN :
Diketahui:
d = 0,1 mm = 10-4 m
L = 100 cm = 1 m
m = 0,5
y = 2,95 mm = 2,95 × 10-4 m
menentukan panjang gelombang yang digunakan :
Jawaban : C
Soal No.8 (UN 2011)
sebuah kisi difraksi dengan konstanta kisi 500 garis/cm digunakan untuk mendifrasikan cahaya pada layar yang berjarak 1 m dari kisi. Jika jarak antara dua garis tentang berturutan pada layar 2,4 cm maka panjang gelombang cahaya yang digunakan adalah ….
- 400 nm
- 450 nm
- 480 nm
- 560 nm
- 600 nm
PEMBAHASAN :
Diketahui:
diketahui
N = 500 garis/cm = 50.000 garis/m
L = 1 m
m = 1
y = 2,4 cm = 2,4 x 10-2 m
menentukan panjang gelombang yang dihasilkan
Jawaban : C
Soal No.9 (SPMB 2006)
Suatu berkas cahaya tak berpolaritasi merambat pada arah sumbu X menuju ke sebuah polarisator yang mampu memisahkan berkas datang menjadi dua berkas, yaitu berkas A terpolarisasi hanya searah sumbu z dan berkas B yang terpolarisasi pada arah sumbu y. berkas cahaya kemudian dilewatkan lagi ke polarisator ke dua dengan orientasi yang sama dengan polarisator pertama. Berapa persen perubahan intensitas berkas B setelah lewat polarisator kedua ?
- 0%
- 25%
- 50%
- 75%
- 100%
PEMBAHASAN :
Polarisator pertama menyerap berkas A jadi . Kemudian diketahui polarisator kedua memiliki sumbu tranmisi sama dengan polasirator awal maka q =0o sehinggamenghasilkan I2 = I1. Karena I2 = I1 = ½ Io maka intensintas berkas b setelah lewat berkas kedua tidak berubah sehingga besarnya 0%
Jawaban : A
Soal No.10 (UN 2010)
seberkas cahaya monokromatik dengan panjang gelombang 500 nm tegak lurus pada kisi difraksi. Jika kisi memiliki 400 garis tiap cm sudut deviasi sinar 30° maka banyaknya garis terang pada layar adalah …
- 24
- 25
- 26
- 50
- 51
PEMBAHASAN :
Diketahui:
Ɵ = 30°
λ = 500 nm = 5 x 10-7 m
N = 400 garis/cm = 40.000 garis/m
Menentukan d dari N
banyaknya garis terang pada layar = 25 terang bagian atas + 25 terang bagian bawah + 1 terang pusat = 51 terang.
Jawaban : B
Soal No.11 (UN 2008)
sebuah celah ganda disinari dengan cahaya yang panjang gelombangnya 640 nm. Sebuah layar diletakkan 1,5 m dari celah. Jika jarak kedua celah 0,24 mm, jarak kedua pita terang yang berdekatan adalah ….
- 4,0 mm
- 6,0 mm
- 8,0 mm
- 9,0 mm
- 9,6 mm
PEMBAHASAN :
Diketahui:
cahaya melewati celah ganda dengan keterangan
λ = 640 nm = 6,4 x 10-7 m
L = 1,5 m
d = 0,24 mm = 0,24 x 10-3 m
m = 1
menentukan jarak kedua pita terang yang berdekatan
Jawaban : A
Soal No.12 (SMPTN 2008)
Cahaya terpolarisasi acak dikenakan pada polarisator bersumbu tranmisi vertical. Cahaya yang keluar dari polarisator dilewatkan analisator dengan arah sumbu tranmisi 60o terhadap sumbu tranmisi polarisator. Perbandingan intensitas cahaya yang keluar dari analisator terhadap intensitas cahaya yang masuk polarisator adalah ..
- 100%
- 50%
- 25%
- 12,5%
- 6,25%
PEMBAHASAN :
Jika intensitas cahaya yang masuk pada polasilator di misalkan I0 maka intensitas cahya yang keluar dari analisator yaitu:
Menentukan perbandingan intensitas cahaya yang keluar dari analisator dengan intensitas cahaya yang masuk polarisator
Jawaban : D
Semoga Bermanfaat