Untuk Pembelajaran selanjutnya…
Drama bisa juga kita sebut itu teater adalah sebuah karya yang melibatkan dialog antartokoh di dalamnya. Drama biasanya disajikan dalam bentuk pementasan di atas panggung yang dilengkapi dengan pencahayaan (lighting), dekorasi panggung, tata suara (audio), atau para pemain yang dilengkapi dengan pakaian khas yang memiliki karakter. Namun tahunkah kita, untuk membuat sebuah drama, kita harus memperhatikan unsur-unsur berikut ini!
Unsur-Unsur Drama
Quick tips: unsur-unsur drama:
TeAm Pilot Wak Sutra lengkap di Dik.Nas
1 2 3 4 5 6 7 8
|
Keterangan:
- Te (tema)
- Am (amanat)
- Pilot (plot)
- Wak (watak)
- Sutra (sutradara)
- Lengkap (perlengkapan)
- Dik (diksi)
- Nas (naskah)
Nah itulah unsur-unsur yang menjadi bagian dari drama itu sendiri atau unsur-unsur harus diperhatikan dalam penyusunan drama. Perhatikan penjelasan masing-masing unsur drama tersebut di bawah ini:
- Tema
Tema adalah hal yang melatarbelakangi isi cerita sebuah drama, misalkan tentang persahabatan, pengkhianatan, kasih sayang orang tua, percintaan, pendidikan, religi (agama), estetika (seni), atau mistis. Tema juga bisa menginspirasi banyak hal, mulai dari penentuan judul, pemain, isi cerita termasuk tata panggung, dan lain-lain. Contoh: drama musikal Laskar Pelangi memiliki tema pendidikan atau drama romansa Romeo dan Juliet memiliki tema percintaan.
- Amanat (pesan moral)
Amanat adalah nilai-nilai moral yang bisa kita ambil sebagai pelajaran atau nilai-nilai kehidupan dari cerita drama. Misalkan ketika tema drama adalah percintaan, amanatnya adalah kita harus menjaga dan saling percaya dengan pasangan hidup kita. Amanat atau pesan moral ditentukan berdasarkan tema atau judul drama dan biasanya disampaikan di bagian akhir pementasan drama, entah itu disampaikan oleh pemain atau narator drama.
- Plot (alur)
Plot merupakan alur atau jalannya cerita. Alur secara umum terbagi menjadi beberapa bagian:- Alur maju (progresif)
Dalam alur maju, rangkaian adegan ditampilkan secara kronologis. Cerita dimulai dari awal (orientasi/introduksi), tengah (komplikasi), lalu ke bagian akhir (resolusi/konklusi). - Alur mundur (regresif atau kilas balik)
Dalam alur ini, cerita dimulai di bagian awal (orientasi) namun tidak sampai masuk kebagian intriks (awal terjadinya masalah) namun langsung ditarik ke bagian belakang cerita (flash back point) - Alur campuran (variatif)
Dalam alur campuran, cerita dimulai dari titik acak (biasanya di bagian tengah cerita) lalu maju ke bagian akhir cerita dan kemudian dari titik tertentu cerita ditarik lagi ke bagian awal cerita.
Pembagian plot (plotting) berdasarkan kronologisnya:
Secara kronologis, plot atau alur dibagi menjadi beberapa fase cerita dan fase ini sama dengan fase dalam alur cerita prosa (cerpen dan novel)- Orientasi atau introduksi cerita(prolog)
- Intriks (fore shadowing point)
- Klimaks (dramatic point)
- Antiklimaks (dramatic irony)
- Resolusi atau penyelesaian masalah.
Bagian-bagian alur cerita dalam drama (Anatomi plot)
- Prolog
Prolog adalah bagian awal dari sebuah cerita drama. Bagian prolog biasanya disampaikan oleh narrator dengan menceritakan bagian orientasi cerita (tokoh utama, latar tempat waktu dan susana awal cerita) dan diawali dengan adegan pertama yaitu masuknya tokoh utama ke panggung (gimmick).
Contoh sebuah prolog:
Alkisah, di sebuah hutan belantara, hiduplah seorang pemuda gagah dan pemberani yang bernama Ki Prabu, dia hidup sebatangkara bersama hewan-hewan hutan yang ada di hutan tersebut ……..(dibacakan oleh narator biasanya lewat speaker atau pengeras suara) - Dialog
Dialog adalah bagian cerita drama yang tersebar di semua pengaluran (dari mulai orientasi sampai ke bagian resolusi), yaitu adegan berbicara atau komunikasi antara dua orang/tokoh atau lebih dan bisa disertai adegan-adegan lain. Dialog bisa dilakukan sesuai dengan naskah atau improvisasi.
Contoh sebuah dialog:
Ki Laksana: “ Tapi, Nyai, Hamba tidak begitu paham mengapa para pendekar di kerajaan itu berlomba-lomba untuk mempersunting Nyai, padahal tahu sendiri Nyai masih istri sah dari Ki Banyu Biru, seorang pendekar agung dari kerajaan kita. Meskipun Ki Banyu Biru telah lama hilang, bukan berarti status Nyai sebagai istri sah beliau hilang begitu saja” (sambil mengerutkan dahi).Nyai Dewi Asri: “ Entahlah, Ki! Saya juga terkadang jengkel dan rasanya ingin bunuh diri saja menyusul Kakang Banyu. Jujur saja, saya sebenarnya malu. Moral dan harga diri saya seperti diinjak-injak para lelaki itu”Ki Laksana: “Jangan begitu, Nyai. Belum tentu juga Ki Bantu Biru meninggal, bisa saja di sedang bertapa brata di Gunung Lalanggeng. Nyai tahu sendiri, suamimu itu pendekar hebat, dia menghilang pasti ada tujuannya. Sekarang, Nyai harus banyak sabar dan berserah diri pada Gusti Alloh” - Monolog
Monolog adalah bentuk adegan di mana tokoh berbicara sendiri tanpa melibatkan tokoh lain (self-talk). Monolog adalah sebuah ekspresi tokoh yang menunjukan kepenasaran, kebingungan, da lain-lain. (Biasanya bagian monolog ini diperdengarkan kepada audiens)Contoh sebuah monolog
Dalam sebuah kebimbangan, Susilo bergumam pada dirinya sendiri, “Bagaimana saya harus mendapatkan uang 8 juta dalam waktu dua hari? Padahal saya sendiri adalah pengangguran sejati. Hmm, apakah saya pinjam uang saja? Tapi kemana pinjam uangnya? Zaman sekarang, mana ada orang yang mau meminjamkan uang kepada seorang pengangguran. Ah, mungkin mencuri saja, nanti juga kalau ada uang saya kembalikan ke orang yang uangnya saya curi, eh tapi, mencuri itu kan dosa. Aduh, kok saya jadi pusing gini ya?” - Epilog
Epilog adalah bagian terakhir dalam sebuah drama. Di bagian ini, fase resolusi atau penyelesaian masalah disertai penyampaian pesan moral oleh narator atau oleh pemain disampaikan kepada penonton.
Contoh sebuah epilog:
Akhirnya dengan sebuah tendangan keras, Haji Ali berhasil merobohkan raga yang diperalat jin kafir tersebut dan Si Jarot akhirnya berteriak kesakitan disertai keluarnya sosok lelembut kafir yang sudah lama bersemayam di raga sang pendosa itu. Si Jarot pun akhirnya mati mengenaskan. Itulah akhir kisah dari seorang yang buta agama, buta ahlak, serta buta nurani yang bersekutu dengan jin demi mendapatkan kemewahan duniawi meskipun harus rela mengorbankan orang-orang tersayang sebagai tumbal. Sebagai insan beriman, marilah kita senatiasa menjaga Iman dan Islam kita, serta banyak beribadah dan berserah diri kepada Allah agar kita dijauhkan dari praktik-praktik yang jauh dari syariat Islam.
- Alur maju (progresif)
Watak dan perwatakan
Watak adalah tokoh atau pemain dari drama itu sendiri, sedangkan perwatakan adalah pemberian karakter atau sifat yang harus dimiliki oleh pemain tersebut. Secara teori kesusastraan, watak tokoh dalam drama dibagi menjadi tiga bagian utama dan satu bagian opsional:
- Protagonis
Protagonis adalah tokoh utama yang sejalan dengan pikiran penonton. Tokoh yang pro dengan tokoh utama protagonis disebut tokoh pembantu protagonis. Protgonis umumnya berwatak baik, namun ada juga protagonis yang berwatak/berperilaku tidak sesuai norma. Namun masih didukng oleh penonton. - Antagonis
Antagonis adalah tokoh utama yang bertentangan (secara pemikiran) dengan tokoh utama proagonis. Tokoh yang pro dengan tokoh utama antagonis disebut tokoh pembantu antagonis.Umunya watak tokoh antagonis adalah jahat. - Tritagonis
Tritagonis disebut juga watak netral atau penengah. Tritagonis biasanya tidak memihak salah satu dari dua tokoh utama (protagonis atau antagonis). - Figuran (tokoh opsional)
Figuran tidak termasuk tokoh utama atau tokoh pembantu. Fungsi figuran hanya untuk meramaikan suasana dalam drama dan membantu memaksimalkan adegan tokoh utama. Figuran hanya muncul sekali-kali jika diperlukan. Misalkan, peran polisi, peran pedagang, peran dokter, peran pengemis, dll.
Sutradara
Sutradara adalah orang yang paling memberi pengarahan dan bertanggung jawab langsung atas pemberian ide cerita, pembuatan naskah, kajian teknis dan nonteknis, dan sisi artistik serta keterlaksanaan pementasan drama itu sendiri. Keberhasilan sebuah drama ditentukan oleh sutradaranya.
Perlengkapan
Perlengkapan dalam drama sangat penting untuk dipertimbangkan keberadaanya.Hal ini untuk memaksimalkan sisi teknis dan estetika dalam pementasan drama. Perlengkapan dalam drama mencakup:
- Tata cahaya (lighting)
- Tata rias (make up)
- Tata busana (costume)
- Dekorasi panggung (stage setting)
- Tata suara (audio system)
- Properti (benda atau alat penunjang suasana atau latar cerita, alat yang dipakai pemain, aksesoris, hiasan, dan-lain-lain)
Diksi
Diksi adalah pemilihan kata atau gaya bahasa dalam cerita. Penggunaan diksi yang sesuai tema, dan memperhatikan karakter serta latar belakang penonton akan menunjang kesuksesan pementasan drama.
Naskah drama atau lakon cerita
Naskah drama adalah skenario atau lakon cerita. Dalam hal ini, pemain harus bermonolog, berdialog, berakting, dan berimprovisasi sesuai dan berdasarkan naskah drama.
Contoh naskah drama:
Deni: Eh, katanya Mas Danang sudah datang dari Jakarta ya? Kok, kamu gak bilang-bilang?
(Sambil melonggarkan kerah baju dan membuka dasi)
Weli: Anu Mas, maaf…bukannya aku gak mau bilang, tapi saya lupa,bener-bener lupa.
(Sambil menyiapkan makan malamdi meja makan)
Perhatikan cuplikan dialog drama berikut ini!
Keisya : Hai, Kak Lany apa kabar? Perkanalkan, saya Keisya, Kak, siswa X-C.
Lany : Hai, Keisya. (1)
Keisya : Kak, boleh saya ngobrol sebentar saja?
Lany : Iya, ada perlu apa ya? (2)
Keisya : Kakak, kan kemarin memenangkan pidato bahasa Inggris tingkat nasional, bisa gak kakak jadi pembina klub bahasa Inggris di sekolah kita untuk satu semester ini saja? Kayaknya Bu Ningrum, semenjak beliau kuliah S-2 jadi agak sibuk nih, Kak. So beliau belum sempet lagi mengasuh English Club di sekolah kita!
Lany : Emangnya, gak ada orang lain, ya? (3)
Keisya : Gak, ada Kak. Kakak cuma satu-satunya siswa yang paling kompeten English speaking-nya!
Lany : Aduh, sorry ya, bukannya gak bisa tapi jujur ya, gue masih punya kegiatan yang jauh lebih penting daripada ngurus English Club level sekolahan kayak gitu. (4)
Keisya : ____________________________________________________
Lany : Aduh, maksa banget sih lo. Mending lo cari yang lain aja deh (5)
Soal No.1
Bukti tokoh Lany berwatak sombong ditunjukan oleh nomor ________
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
PEMBAHASAN :
Pada bagian nomor 4 terbukti bahwa Lany berwatak sombong. Hal ini ditandai dengan satu kalimat kunci “gue masih punya kegiatan yang jauh lebih penting daripada ngurus English Club level sekolahan kayak gitu”
Jawaban: D
Soal No.2
Ekspresi yang tepat untuk melengkapi bagian rumpang dialog tersebut adalah _________
- Wah, sombong banget sih, Kak! Mentang-mentang juara tingkat nasional.
- Jangan begitu, Kak! English Club sekolah kita sangat bersejarah dan banyak prestasinya juga, lho!
- Ayo, dong, Kak, please!
- Baik, Kak! Maaf sudah mengganggu waktunya.
- Nah, gitu dong, Kak! Makasih banyak, Kak!
PEMBAHASAN :
Karena respon dari Lany berupa ungkapan kekesalan karena adanya sikap pemaksaan dari lawan bicara sebelumnya. Maka ungkapan yang tepat dari lawan bicara Lany sebelumnya adalah Ayo, dong, Kak, please!
Jawaban C:
Soal No.3
Apa pesan moral yang bisa kita dapatkan dari cuplikan dialog di atas ________
- Janganlah kita berhenti berusaha, contohnya ketika meminta atau membujuk seseorang untuk melakukan sesuatu
- Jadilah orang yang teguh pendirian.
- Amalkanlah ilmu yang kita miliki agar bermanfaat buat orang lain.
- Berilah kesempatan kepada orang lain yang lebih siap dan lebih kompeten dalam mengerjakan sesuatu.
- Janganlah bersikap sombong dan merendahkan orang lain.
PEMBAHASAN :
Cuplikan dialog di atas berisi tentang nilai kehidupan agar kita tidak bersikap sombong dan merendahkan orang lain.
Jawaban E
Perhatikan cuplikan dialog drama berikut ini!
Ansor : Awas, Nang, ular raksasa itu ada di belakangmu!
(Sambil berteriak sekuat tenaga)
Danang: Astagfirullah! Ayo lari, Taf! Jangan sampai ular monster itu mengejar dan membelit kita.
Mustafa: Awas, Nang! Gue akan hajar ular itu dengan, golok!
Danang : Gak kan bisa, Taf! Itu ular monster, bukan ular biasa!
Mustafa: Gue akan coba!
(Sambil berlari menghampiri ular tersebut)
Mustafa lalu bergulat dengan ular tersebut, sambil menebas-nebaskan golok. Namun, ular tersebut sama sekali kebal dengan tebasan senjata tajam. Sang ular pun lalu membelit tubuh Mustafa, dia tampak terengah-engah, hampir kehabisan napas.
Ansor : Nang, tolong dia, dong. Badan gue masih terikat, nih!
(Berteriak panik sambil sekali-kali berusaha melepaskan tali)
Danang : Tahan sebentar, Taf. Gue akan tusuk mata ular itu!
(Danang pun menusuk mata ular monster tersebut dengan pisau belati yang dia bawa.)
Lilitan ular pun melonggar. Mustafa dengan sekali ayunan golok sambil mengucapkan Allahu Akbar! berhasil memenggal kepala ular tersebut. Lalu sang ular lenyap dan menjelma menjadi lelembut yang berteriak sambil meringis kesakitan.
Soal No.4
Unsur drama yang paling menonjol dari cuplikan drama di atas adalah _______
- Tema
- Alur
- Amanat
- Tokoh dan penokohan
- Diksi
PEMBAHASAN :
Bagian paling dominan dari cuplikan dialog di atas adalah alur atau plot. Karena lebih fokus ke reka adegan-per adegan yang dilakukan oleh tiap-tiap tokoh.
Jawaban B
Soal No.5
Cuplikan naskah drama di atas sangat tepat ditempatkan di bagian fase ……
- Oreintasi
- Intriks
- Klimaks
- Antiklimaks
- Reorientasi
PEMBAHASAN :
Fase di atas menunjukan sisi perumitan/permasalahan yang hebat. Di mana ada konflik fisik di dalamnya. Maka fase yang tepat untuk cuplikan dialog di atas adalah klimaks. Perhatikan istilah-istilah berikut ini:
- Orientasi = pengenalan masalah
- Intriks = munculnya masalah (biasanya ada konflik ide atau konflik batin)
- Klimaks = puncak masalah (biasanya ada konflik fisik)
- Antiklimaks = masalah menurun
- Reorintasi = penutup cerita
Jawaban C
Semoga Bermanfaat