Pembahasan Kimia UN 2019 No. 21

Posted on

pembahasan selanjutnya adalah

Sifat Koligatif Larutan, Pembahasan soal kimia UN 2019 no. 21-25

Pembahasan soal Kimia Ujian Nasional (UN) tahun 2019 nomor 21 sampai dengan nomor 25 tentang:

  • sifat koligatif larutan [kenaikan titik didih], 
  • sifat koligatif larutan, 
  • sifat koligatif larutan elektrolit, 
  • bilangan oksidasi, serta 
  • reaksi reduksi dan oksidasi.

Soal No. 21 tentang Sifat Koligatif Larutan [kenaikan titik didih]

Suatu larutan glukosa (Mr = 180) dilarutkan dalam 100 gram air dan mendidih pada suhu 100,65 ℃. Jika Kb air = 0,52 ℃.Kg/mol, massa glukosa yang dilarutkan adalah ….

A.   5,6 gram
B.   11,2 gram
C.   22,5 gram
D.   45,0 gram
E.   67,5 gram



Pembahasan

Diketahui:

Mr = 180
 gr = 100 gram
   p = 100
 Kb = 0,52 ℃.Kg/mol
tb = 100,65 ℃-100 ℃
      = 0,65 ℃

Massa glukosa bisa dicari dari rumus kenaikan titik didih berikut:

Menghitung massa glukosa yang mengalami kenaikan titik didih

Jadi, massa glukosa yang dilarutkan adalah 22,5 gram (C).

Perdalam materi ini di Pembahasan Kimia UN: Sifat Koligatif Larutan.

Soal No. 22 tentang Sifat koligatif Larutan

Perhatikan percobaan pengukuran titik didih gula (glukosa) dan garam dapur (NaCl) berikut!
Percobaan pengukuran titik didih gula (glukosa) dan garam dapur (NaCl), soal kimia UN 2019 no. 22

Jika Mr NaCl = 58,5, Mr glukosa = 180 dan tb air = 100 ℃, tetapan kenaikan titik didih molal air dalam larutan glukosa dan NaCl adalah ….

A.   0,52 ℃/mol
B.   0,54 ℃/mol
C.   0,55 ℃/mol
D.   0,56 ℃/mol
E.   0,57 ℃/mol



Pembahasan

Berdasarkan data dan keterangan pada gambar, diperoleh:

Untuk larutan glukosa

Menghitung tetapan kenaikan titik didih molal air dalam larutan glukosa

Untuk larutan garam NaCl

Menghitung tetapan kenaikan titik didih molal air dalam larutan garam NaCl

Jadi, tetapan kenaikan titik didih molal air dalam larutan glukosa dan NaCl adalah 0,52 ℃/mol (A).

Perdalam materi ini di Pembahasan Kimia UN: Sifat Koligatif Larutan.

Soal No. 23 tentang Sifat Koligatif Larutan Elektrolit

Perhatikan beberapa larutan garam dengan konsentrasi sama berikut!
  1. Kalsium karbonat.
  2. Barium klorida.
  3. Besi (III) klorida
  4. Aluminium sulfat
  5. Kalium nitrat

Larutan gram yang mempunyai titik beku paling rendah adalah ….

A.   (1)
B.   (2)
C.   (3)
D.   (4)
E.   (5)

Pembahasan

Karena konsentrasinya sama, titik beku hanya bergantung pada jumlah partikel (ion). Dalam hal ini i = n.

Kalsium karbonat:CaCO3i = 2
Barium klorida:BaCl2i = 3
Besi (III) klorida:FeCl3i = 4
Aluminium sulfat:Al2(SO4)3   i = 5
Kalium nitrat:KNO3i = 2

Berdasarkan rumus penurunan titik beku:

Rumus penurunan titik beku

Bila nilai i besar maka nilai ∆tf ikut besar.

Sedangkan berdasarkan rumus:

tf = 0 − tf

Bila nilai ∆tf  besar maka nilai tf  juga ikut besar tetapi bertanda negatif. Dengan kata lain, bila ∆tf besar maka tf  rendah.

Jadi, larutan gram yang mempunyai titik beku paling rendah adalah aluminium sulfat (D).

Perdalam materi ini di Pembahasan Kimia UN: Sifat Koligatif Larutan.

Soal No. 24 tentang Bilangan Oksidasi

Bilangan oksidasi belerang dalam aluminium sulfat Al2(SO4)3 dan ion SO32− berturut-turut adalah ….

A.   −4 dan +4
B.   −2 dan +2
C.   +2 dan +3
D.   +4 dan +2
E.   +6 dan +4

Pembahasan

Aluminium (Al) adalah golongan IIIA sehingga bilangan oksidasinya = +3.

Al2(SO4)3 → 2Al3+ + 3SO42−

Bilangan oksidasi S kiat cari dari ion SO42− saja supaya lebih angkanya sederhana.

SO42− = S + 4(−2)   [biloks O = −2]
      −2 = S − 8
        S = +6

Selanjutnya kita cari biloks dari SO32−.

SO32− = S + 3(−2)
      −2 = S − 6
        S = +4

Jadi, bilangan oksidasi belerang dalam aluminium sulfat Al2(SO4)3 dan ion SO32− berturut-turut adalah +6 dan +4 (E).

Perdalam materi ini di Pembahasan Kimia UN: Reaksi Reduksi dan Oksidasi.

Soal No. 25 tentang Reaksi Reduksi dan Oksidasi

Baterai nikel-kadmium (nikad) merupakan baterai isi ulang pertama dan yang paling murah sehingga banyak digunakan pada mainan anak-anak dan berbagai gawai. Reaksi yang terjadi pada saat baterai digunakan:

Cd(s) + NiO2(aq) + 2H2O(l) ⇌ Cd(OH)2(s) + Ni(OH)2(s)

Spesi kimia yang bertindak sebagai reduktor pada saat baterai digunakan adalah ….

A.   Cd, karena mengalami kenaikan bilangan oksidasi
B.   NiO2, karena mengalami kenaikan bilangan oksidasi
C.   H2O, karena mengalami kenaikan bilangan oksidasi
D.   Cd, karena mengalami penurunan bilangan oksidasi
E.   NiO2, karena mengalami penurunan bilangan oksidasi



Pembahasan

Perhatikan perubahan biloks di bawah ini!

Perubahan biloks pada reaksi baterai nikel-kadmium (nikad) digunakan

Berdasarkan gambar di atas dapat disimpulkan bahwa Cd bertindak sebagai reduktor karena mengalami kenaikan biloks. Sedangkan NiO2 bertindak sebagai oksidator karena mengalami peranan biloks.

Jadi, spesi kimia yang bertindak sebagai reduktor pada saat baterai digunakan adalah Cd, karena mengalami kenaikan bilangan oksidasi (A).

Perdalam materi ini di Pembahasan Kimia UN: Reaksi Reduksi dan Oksidasi.

Simak Pembahasan Soal Kimia UN 2019 selengkapnya.

Dapatkan pembahasan soal dalam file pdf  di sini.

Terimakasih

Semoga Bermanfaat