Pembahasan Kimia No. 31 – 35 TKD Saintek SBMPTN 2017 Kode Naskah 157

Posted on

pembahasan selanjutnya adalah

Gas Ideal, Pembahasan KImia No. 31 - 35 TKD Saintek SBMPTN 2017 Kode Naskah 157
Gas Ideal

Pembahasan soal Kimia Tes Kemampuan Dasar Sains dan Teknologi (TKD Saintek) Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) tahun 2017 Kode Naskah 157 nomor 31 sampai dengan nomor 35 tentang:

  • konfigurasi elektron, 
  • hibridisasi elektron, 
  • stoikiometri, 
  • pereaksi pembatas, dan 
  • gas ideal.

Soal No. 31 tentang Konfigurasi Elektron

Nomor atom R adalah 33. Konfigurasi elektron ion R3− adalah ….

A.   1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 5s2 4d6
B.   1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p5 5s1
C.   1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d8 4p6 5s2
D.   1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6
E.   1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p5



Pembahasan

Konfigurasi atom R adalah:

33R = [Ar] 4s2 3d10 4p3

Ion R3− adalah atom R yang menangkap 3 elektron. 3 elektron ini akan bergabung dengan elektron terluar. Sehingga konfigurasinya adalah:

33R3− = [Ar] 4s2 3d10 4p3+3
          = [Ar] 4s2 3d10 4p6

Jadi, konfigurasi elektron ion R3− adalah opsi (D).

Soal No. 32 tentang Hibridisasi Elektron

Orbital hibrida yang digunakan oleh atom B (nomor atom = 5) untuk berikatan pada molekul BF3 adalah ….

A.   sp
B.   sp2
C.   sp3
D.   dsp2
E.   sp2d

Pembahasan

Perhatikan konfigurasi atom pusat, yaitu konfigurasi atom B berikut ini!

5B = 1s2 2s2 2p1

Elektron valensi atom B adalah 2s2 2p1 (ns np). Distribusi elektronnya adalah sebagai berikut:

Orbotal elektron untuk s2 p1

Dengan distribusi elektron seperti di atas, hanya 1 elektron saja yang dapat berpasangan dengan elektron dari atom F. Agar dapat menangkap 3 elektro dari atom F maka orbital s harus melakukan promosi elektron sebagai berikut:

Promosi atau eksitasi elektron agar dapat menangkap elektron lebih banyak

Dengan demikian, 3 elektron dari atom F dapat masuk ke orbital s dan 2 orbital p sehingga hibridisasinya adalah sp2.

Jadi, orbital hibrida untuk molekul BF3 adalah sp2 (B).

Soal No. 33 tentang Stoikiometri

Perhatikan persamaan reaksi (belum setara) berikut:

M3O4(s) + CO(g) → MO(s) + CO2(g)

Jika 2,8 g CO (Ar O = 16; C = 12) bereaksi sempurna menghasilkan 21,6 g MO, Ar M adalah ….

A.   14
B.   27
C.   56
D.   72
E.   103

Artkel Terkait  Tujuan dari gerakan-gerakan yang dilakukan pada tahap inti aktivitas berirama adalah



Pembahasan

Persamaan reaksi setara untuk reaksi di atas adalah:

M3O4(s) + CO(g) → 3MO(s) + CO2(g)

Jumlah mol CO adalah:

Penentuan nilai mol CO

Karena koefisien MO 3 kali koefisien CO maka mol MO juga 3 kali mol CO.

mol MO = 3 × mol CO
               = 3 × 0,1 mol
               = 0,3 mol

Nilai mol MO ini bisa kita gunakan untuk mencari Mr MO.

Penentuan massa molekul relatif, Mr MO

Selanjutnya, dari nilai Mr MO di atas, kita dapat menentukan Ar M.

        Mr MO = 72
Ar M + Ar O = 72
    Ar M + 16 = 72
            Ar M = 56

Jadi, Ar atom M adalah 56 (C).

Soal No. 34 tentang Pereaksi Pembatas

Sebanyak 1 mmol Mg(OH)2 direaksikan dengan 5 mL HCl 0,5 M menurut reaksi (belum setara) berikut:

Mg(OH)2(s) + HCl(aq) → MgCl2(aq) + H2O(l)

Konsentrasi HCl setelah reaksi adalah ….

A.   0,050 M
B.   0,075 M
C.   0,100 M
D.   0,125 M
E.   0,500 M

Pembahasan

Diketahui:

mol Mg(OH)2 = 1 mmol

mol HCl = 5 × 0,5 mmol
              = 2,5 mmol

Nilai mol dari kedua pereaksi sudah diketahui dan tidak disebutkan bahwa reaksi di atas tepat bereaksi. Berarti ada pereaksi pembatas (pereaksi yang habis bereaksi) dan pereaksi berlebih.

Oleh karena itu, perlu kita buat tabel berikut (dengan menyetarakan reaksi terlebih dahulu).

Tabel penentuan sisa reaksi dengan konsep pereaksi pembatas

Berdasarkan tabel di atas, tampak bahwa HCl merupakan pereaksi berlebih yang mempunyai sisa reaksi 0,5 mmol.

Nilai molaritas sisa HCl tersebut adalah:

Penentuan molaritas sisa HCl

Keterangan:
Volume total yang digunakan hanya volume HCl saja karena Mg(OH)2 tidak berfase larutan tapi padatan.

Jadi, konsentrasi HCl setelah reaksi adalah 0,100 M (C).

Soal No. 35 tentang Gas Ideal

Sebuah tabung bervolume tetap berisi 6 g gas H2 (Ar H = 1) memiliki tekanan 12 atm pada temperatur tertentu. Ke dalam tabung tersebut ditambahkan gas Ne (Ar Ne = 20) sehingga tekanannya menjadi 40 atm tanpa mengubah temperatur. Massa gas total di dalam tabung tersebut adalah ….
Artkel Terkait  Pembahasan Matematika IPA UN 2015 No. 11

A.   26 g
B.   56 g
C.   140 g
D.   146 g
E.   286 g



Pembahasan

Gas ideal dirumuskan sebagai:

PV = nRT

Karena volume tabung tetap dan bekerja suhu tertentu (V dan T konstan) maka berlaku hubungan:

Hubungan tekanan dan mol gas pada volume dan suhu konstan

Indeks (1) mewakili gas H2 sedangkan indeks (2) mewakili gas Ne.

P1 = 12 atm

P2 = (40 − 12) atm
     = 28 atm

n1 = (gr H2)/(Mr H2 )
    = 6/2 mol
    = 3 mol

n2 = (gr Ne)/(Mr Ne)
    = (gr Ne)/20

Nah, sekarang kita masukkan data-data di atas.

Penentuan massa gas Ne dari perbandingan tekanan dan mol gas hidrogen dan neon

Dengan demikian massa gas total adalah:

gr total = gr H2 + gr Ne
            = (6 + 140) g
            = 146 g

Jadi, massa gas total dalam tabung tersebut adalah 246 g (D).

Simak Pembahasan Soal TKD Saintek SBMPTN 2017 selengkapnya.

Dapatkan pembahasan soal dalam file pdf  di sini.

Terimakasih

Semoga Bermanfaat

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *