pembahasan selanjutnya adalah
- teori atom,
- efek fotolistrik,
- teori dasar relativitas,
- fisika inti, dan
- radioisotop.
Soal No. 36 tentang Teori Atom
Rutherford | Bohr | |
A. | Radiasi dipancarkan ketika elektron pindah dari lintasan dengan energi ke energi rendah | Sebagian besar massa atom berkumpul pada sebuah titik di tengah-tengah atom |
B. | Atom berbentuk bola padat dengan muatan listrik positif merata di seluruh bagian bola | Elektron mengelilingi inti atom dalam keadaan stasioner dan tidak dapat berpindah lintasan |
C. | Elektron mengelilingi inti atom dalam keadaan stasioner dan tidak dapat berpindah lintasan | Atom berbentuk bola padat dengan muatan listrik positif merata di seluruh bagian bola |
D. | Sebagian besar massa atom berkumpul pada sebuah titik di tengah-tengah atom | Radiasi dipancarkan ketika elektron pindah dari lintasan dengan energi tinggi ke energi rendah |
E. | Atom berbentuk bola padat dengan muatan listrik positif merata di seluruh bagian bola | Elektron mengelilingi inti atom dalam keadaan stasioner dan tidak dapat berpindah lintasan |
Pembahasan
Pada dasarnya, model atom Rutherford (1911) dan model atom Bohr (1913) sama-sama menganut teori tata surya, yaitu elektron bergerak mengelilingi inti sebagaimana planet mengelilingi matahari. Sebagian besar massa atom berkumpul pada inti atom.
Tetapi, menurut hukum Mekanika Newton (Mekanika Klasik atau Newtonian), model atom ini tidak mungkin terjadi. Elektron yang bergerak mengelilingi inti akan selalu memancarkan energi. Akibatnya, lintasan akan semakin mengecil dan pada akhirnya akan bersatu dengan inti. Jadi, model atom ini bukan merupakan teori tata surya, tapi teori obat nyamuk.
Bohr, yang sebenarnya murid Rutherford, tetap mendukung model atom Rutherford. Dengan catatan, mekanika Newton tidak berlaku dalam hal ini. Bohr mengajukan mekanika model baru yang disebut Mekanika Kuantum.
Dengan mekanika barunya ini, Bohr menyempurnakan model atom gurunya, bahwa elektron bergerak dalam orbit yang stabil atau stasioner tanpa memancarkan energi. Setiap lintasan mempunyai tingkat energi. Energi akan dipancarkan jika elektron pindah dari tingkat energi lebih tinggi ke tingkat yang lebih rendah.
Waduh, kebanyakan cerita nih! Terus jawabannya mana? Secara konsep, sejujurnya tidak ada jawaban yang sesuai dengan pertanyaan.
Opsi B, C, dan E sudah pasti salah karena terdapat pernyataan ‘Atom berbentuk bola padat dengan muatan listrik positif merata di seluruh bagian bola.’ Ini konsep model atom Thomson.
Opsi A juga salah. Pernyataan tentang Rutherford tersebut adalah model atom Bohr.
Tinggal satu opsi, yaitu opsi D. Terpaksa kita harus menjatuhkan pilihan pada opsi ini. Kenapa demikian?
Coba perhatikan pernyataan opsi D tentang Rutherford: “Sebagian besar massa atom berkumpul pada sebuah titik di tengah-tengah atom”. Pernyataan ini bukan perbedaan antara Rutherford dan Bohr, tetapi justru persamaannya. Perbedaan Rutherford dan Bohr hanya pada pancaran energi. Yang lainnya sama, karena Bohr hanya menyempurnakan model atom Rutherford.
Jadi, opsi jawaban yang paling benar adalah opsi (D).
Soal No. 37 tentang Efek Fotolistrik
- Frekuensi cahaya yang menyinari katoda harus lebih besar dari frekuensi ambang.
- Fungsi kerja logam katoda lebih besar dari energi cahaya yang menyinari katoda.
- Panjang gelombang ambang harus lebih besar dari panjang gelombang cahaya yang menyinari katoda.
- Energi kinetik elektron yang terlepas dari katoda harus lebih besar dari energi ambang.
Agar terjadi fotoelektron maka harus memenuhi ….
A. (1) dan (2)
B. (1) dan (3)
C. (2) dan (3)
D. (2) dan (4)
E. (3) dan (4)
Pembahasan
Fotoelektron atau fotolistrik adalah peristiwa terlepasnya elektron dari permukaan logam (katoda) karena disinari oleh cahaya. Secara matematis fotoelektron dirumuskan:
Ek = E − W
Ek = hf − hfo
Syarat terjadinya fotoelektron (nilai Ek positif) adalah:
E > W
f > fo
λ < λo
Dengan demikian, agar elektron terlepas dari katoda syaratnya adalah:
- energi cahaya yang digunakan harus lebih besar dari energi ambang atau fungsi kerja logam,
- frekuensi cahaya yang digunakan harus lebih besar dari frekuensi ambang, atau
- panjang gelombang cahaya yang digunakan harus lebih kecil dari panjang gelombang ambang.
Jadi, pernyataan yang memenuhi terjadi foto elektron adalah pernyataan nomor 1 dan 3 (B).
Perdalam materi ini di Pembahasan Fisika UN; Efek Fotolistrik.
Soal No. 38 tentang Teori Dasar Relativitas
A. 0,25 c
B. 0,50 c
C. 0,60 c
D. 0,75 c
E. 0,80 c
Pembahasan
Ini adalah soal relativitas tentang kontraksi Lorentz, di mana panjang benda yang bergerak dengan kecepatan relativistik akan mengalami penyusutan panjang yang dirumuskan sebagai:
Kita tentukan nilai α berdasarkan rumus di atas.
Hubungan α dengan v ibarat hubungan sin x dan cos x pada segitiga siku-siku.
Jika α = cos x = 4/5
maka v = sin x = 3/5 = 0,6
Jadi, besar kecepatan v pada peristiwa tersebut adalah 0,6 c (C).
Soal No. 39 tentang Fisika Inti
6C13 + 1H2 → 6C14 + 1H1 + energi
Jika diketahui massa inti:
6C13 = 13,0033 sma
1H2 = 2,0141 sma
6C14 = 14,0030 sma
1H1 = 1,0078 sma
Bila massa 1 sma setara dengan energi 931 MeV maka energi yang terjadi pada reaksi inti tersebut adalah ….
A. 5,5860 MeV
B. 6,1446 MeV
C. 6,1492 MeV
D. 6,2320 MeV
E. 6,2377 MeV
Pembahasan
Jika lupa-lupa ingat cara menghitungnya, kiri dikurangi kanan atau kanan atau dikurangi kiri? Ikuti saja polanya. Perhatikan energinya di ruas kanan.
6C13 + 1H2 → 6C14 + 1H1 + energi
massa kiri = massa kanan + energi
Dengan demikian, energi = massa kiri − massa kanan.
E = [(mC13 + mH2) − (mC14 + mH1)] × 931
= [(13,0033+2,0141) − (14,0030+1,0078)]×931
= 0,0066 × 931
= 6,1446
Jadi, energi yang terjadi pada reaksi inti tersebut adalah 6,1446 MeV (B).
Perdalam materi ini di Pembahasan Fisika UN: Fisika Inti.
Soal No. 40 tentang Radioisotop
A. mendeteksi kelenjar gondok
B. mendeteksi penyakit tulang
C. membunuh sel kanker
D. menentukan usia fosil
E. memeriksa material tanpa merusak
Pembahasan
Beberapa manfaat radioisotop yang perlu dihafal.
Radioisotop | Manfaat |
I-131 | mendeteksi fungsi kelenjar gondok (tiroid) |
I-123 | mendeteksi gangguan ginjal |
Na-24 | mendeteksi penyakit otak dan kebocoran pipa |
Co-60 | membunuh sel kanker |
Pb-210 | mendeteksi pemalsuan keramik |
C-14 | menentukan usia fosil |
Sr-85 | mendeteksi penyakit tulang |
Jadi, manfaat Iodium-131 adalah untuk mendeteksi kelenjar gondok (A).
Perdalam materi ini di Pembahasan Fisika UN: Fisika Inti.
Simak Pembahasan Soal Fisika UN 2014 selengkapnya.
Simak juga:
Pembahasan Fisika UN 2015
Pembahasan Fisika UN 2016
Pembahasan Fisika UN 2017
Pembahasan Fisika UN 2018
Pembahasan Fisika UN 2019
Dapatkan pembahasan soal dalam file pdf di sini.
Terimakasih
Semoga Bermanfaat