pembahasan selanjutnya adalah
Pembahasan soal Fisika Tes Kemampuan Dasar Sains dan Teknologi (TKD Saintek) Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) tahun 2018 Kode Naskah 466 nomor 16 sampai dengan nomor 20 tentang:
- gerak lurus,
- gaya dan hukum Newton,
- dinamika rotasi,
- elastisitas bahan, serta
- mekanika fluida
Soal No. 16 tentang Gerak Lurus
A. 10 m dan 2 m/s
B. 10 m dan 3⅓ m/s
C. 6 m dan 2 m/s
D. 6 dan 3⅓ m/s
E. 6 m dan 5/3 m/s
Pembahasan
Peprpindahan pada selang waktu dari t = 0 detik sampai t = 3 detik merupakan selisih jarak pada saat t = 3 detik terhadap t = 0 detik.
x(t) = −4t + 2t2
x(3) = −4∙3 + 2∙32
= −12 + 18
= 6
x(0)= −4∙0 + 2∙02
= 0
∆x = x(3) − x(0)
= 6 − 0
= 6
Sedangkan kecepatan rata-rata adalah perbandingan jarak tempuh terhadap waktu tempuh.
Jadi, perpindahan dan kecepatan rata-rata benda tersebut berturut-turut adalah 6 m dan 2 m/s (C).
Pembahasan ini telah koreksi pada kolom komentar atas pertanyaan dari n
Soal No. 17 tentang Gaya dan Hukum Newton
Sebuah balok bermassa 4 kg didorong oleh suatu gaya konstan horizontal sebesar 40 N. Balok bergerak di sepanjang lantai mendatar kasar dengan laju sebagai fungsi waktu seperti pada grafik di atas. Jika percepatan gravitasi 10 m/s2, nilai koefisien gesekan kinetik antara balok dan lantai adalah ….
A. 0,1
B. 0,2
C. 0,3
D. 0,4
E. 0,5
Pembahasan
Perhatikan analisis grafik di bawah ini!
Berdasarkan grafik di atas, percepatan rata-rata benda hingga t = 1 s adalah:
Balok didorong oleh gaya konstan pada lantai kasar.
Karena balok tersebut bergerak, berlaku hukum Newton II.
ΣF = ma
F − f = ma
40 − f = 4 ∙ 5
f = 40 − 20
= 20
Besaran f adalah gaya gesek antara balok dan lantai kasar yang dirumuskan f=μmg. Sehingga:
μmg = 20
μ∙4∙10 = 20
μ = 20/40
= 0,5
Jadi, nilai koefisien gesekan kinetik antara balok dan lantai adalah 0,5 (E).
Soal No. 18 tentang Dinamika Rotasi
Sebuah sistem mekanik diperlihatkan pada gambar. Sudut kemiringan bidang θ = 30° dan bidang miring licin. Sistem berada dalam keadaan setimbang serta massa katrol dan massa pegas diabaikan. Jika setiap massa dijadikan dua kali semula, salah satu cara yang dapat agar sistem tetap setimbang adalah ….
A. konstanta pegas tetap dan pertambahan panjang pegas menjadi 2 kali semula
B. konstanta pegas menjadi 0,5 kali semula dan pertambahan panjang pegas menjadi 2 kali semula
C. konstanta pegas tetap dan pertambahan panjang pegas menjadi setengah kali semula
D. konstanta pegas menjadi dua kali semula dan pertambahan panjang pegas tetap
E. konstanta pegas tetap dan pertambahan panjang pegas menjadi 4 kali semula
Pembahasan
Perhatikan gaya-gaya yang bekerja pada sistem mekanik berikut!
Pandang gaya-gaya pada katrol yang berada pada puncak bidang miring!
T1 bekerja pada katrol yang berdiameter 2r sedangkan T2 bekerja pada katrol yang berdiameter 4r. Karena sistem dalam keadaan setimbang, resultan momen gaya pada sistem katrol tersebut adalah nol.
Στ = 0
T1 ∙ 2r = T2 ∙ 4r
T1 = 2T2
Sekarang perhatikan gaya yang bekerja pada benda m2 m1. Resultan gaya-gayanya juga sama dengan nol karena sistem setimbang.
ΣF = 0
w1 = 2T1
Karena bergerak miring 30° maka w1 = m1g sin 30°. Sedangkan tegangan T1 merupakan gaya pegas sehingga T1 = k∆x.
w1 = 2T1
m1g sin 30° = 2k∆x
Karena percepatan gravitasi (g) dan konstanta pegas (k) adalah suatu tetapan (nilainya selalu tetap maka berlaku hubungan:
m1 ~ ∆x
Dengan demikian, jika massa dijadikan 2 kali maka pertambahan panjang pegas juga menjadi dua kali.
Jadi, salah satu cara yang dapat agar sistem tetap setimbang adalah konstanta pegas tetap dan pertambahan panjang pegas menjadi 2 kali semula (A).
Soal No. 19 tentang Elastisitas Bahan
A. 0,080
B. 0,086
C. 0,092
D. 0,098
E. 0,104
Pembahasan
Diketahui:
A = 12 cm2
= 12 × 10−4 m2
F = 25 N
G = 2,0 × 105 N/m2
Tangen sudut geser merupakan perbandingan antara gaya tekan terhadap modulus gesernya.
Jadi, nilai tangen dari sudut gesernya adalah 0,104 (E).
Soal No. 20 tentang Mekanika Fluida
A. 0,05 m3
B. 0,04 m3
C. 0,03 m3
D. 0,02 m3
E. 0,01 m3
Pembahasan
Berikut ini gambar ilustrasi untuk soal di atas.
Balok kayu yang berada dalam air akan mendapat gaya berat sebesar w dan gaya ke atas (gaya Archimedes) sebesar FA. Balok kayu tersebut diikatkan ke dasar tangki sehingga tali mengalami ketegangan sebesar T.
Jika diperhatikan gambar, balok tersebut dalam keadaan diam sehingga berlaku hukum I Newton.
ΣF = 0
FA − w − T = 0
FA = w + T
ρgV = mg + T
103 ∙ 10 ∙ V = 7,5 ∙ 10 + 25
10000V = 100
V = 1/100
= 0,01
Jadi, nilai V pada soal di atas adalah 0,01 m3 (E).
Simak Pembahasan Soal TKD Saintek SBMPTN 2018 selengkapnya.
Dapatkan pembahasan soal dalam file pdf di sini.
Terimakasih
Semoga Bermanfaat