Pembahasan Fisika No. 16 – 20 TKD Saintek SBMPTN 2016 Kode Naskah 225

Posted on

pembahasan selanjutnya adalah

Pembahasan soal Fisika Tes Kemampuan Dasar Sains dan Teknologi (TKD Saintek) Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) tahun 2016 kode naskah 225 nomor 16 sampai dengan nomor 20 tentang:

  • gerak peluru, 
  • gaya dan hukum Newton, 
  • dinamika rotasi, 
  • elastisitas bahan, serta 
  • mekanika fluida.

Soal No. 16 tentang Gerak Peluru

Sebuah bola ditembakkan dari tanah ke udara. Pada ketinggian 9,1 m komponen kecepatan bola dalam arah x adalah 7,6 m/s dan dalam arah y adalah 6,1 m/s. Jika percepatan gravitasi g = 9,8 m/s2 maka ketinggian maksimum yang dicapai bola kira-kira sama dengan ….

A.   14 m
B.   13 m
C.   12 m
D.   11 m
E.   10 m



Pembahasan

Perhatikan gambar di bawah ini!

Sebuah bola ditembakkan dari tanah ke udara

Data-data yang diketahui pada soal (disesuaikan dengan gambar):

  h1 = 9,1 m
vxA = 7,6 m/s
vyA = 6,1 m/s
    g = 9,8 m/s2

Karena yang ditanyakan tinggi maksimum, maka kecepatan yang berpengaruh adalah kecepatan dalam arah vertikal (vy). Sedangkan kecepatan dalam arah sumbu y di titik tertinggi besarnya sama dengan nol.

vyB = 0

Mari kita hitung ketinggian yang dicapai bola dari titik A ke titik B (h2).

   vyB2 = vyA2 − 2gh2
        0 = 6,12 − 2 ∙ 9,8 ∙ h2
19,6h2 = 37,21
       h2 = 1,898
           ≡ 1,9

Dengan demikian, tinggi maksimumnya adalah:

hm = h1 + h2
     = 9,1 + 1,9
     = 11

Jadi, ketinggian maksimum yang dicapai bola kira-kira sama dengan 11 m (D).

Soal No. 17 tentang Gaya dan Hukum Newton

Benda B bermassa 60 kg ditempatkan di atas sebuah balok A yang bermassa 100 kg yang berada di permukaan lantai datar licin.
Benda B 60 kg ditempatkan di atas balok A 100 kg kemudian balok B ditarik dengan gaya F

Balok B ditarik dengan suatu gaya mendatar F sebesar 320 N sehingga mendapat percepatan 3 m/s2 relatif terhadap lantai. Asumsikan tidak ada gaya gesek antara balok A dengan lantai, namun ada gesekan antara balok A dan balok B. Besar percepatan balok A adalah ….

Artkel Terkait  Uang kertas dulu hingga sekarang

A.   3,0 m/s2
B.   2,5 m/s2
C.   1,9 m/s2
D.   1,4 m/s2
E.   1,0 m/s2

Pembahasan

Perhatikan gaya-gaya yang bekerja pada gerak tersebut!

Gaya-gaya yang bekerja pada gerak balok A dan B

Ketika balok B ditarik dengan gaya F, balok B bergerak ke kanan dengan percepatan aB sedangkan balok A berusaha bertahan dengan memberikan percepatan ke kiri sebesar aA.

Karena sistem bergerak, berlaku hukum II Newton.

             ΣF = mBaB
FmAaA = mBaB
       mAaA = FmBaB
        100aA = 320 − 60 ∙ 3
                    = 140
               aA = 1,4

Jadi, Besar percepatan balok A adalah 1,4 m/s2 (D).

Soal No. 18 tentang Dinamika Rotasi

Sebuah bola pejal bermassa M dengan momen inersia I menggelinding pada bidang miring dari keadaan diam dengan ketinggian h. Cara yang dapat dilakukan untuk memperbesar kelajuan linier bola pejal tersebut menjadi dua kalinya adalah ….

A.   memperbesar M menjadi 2M
B.   memperbesar I menjadi 2I
C.   memperbesar I menjadi 4I
D.   memperkecil I menjadi 0,25I
E.   memperbesar h menjadi 2h



Pembahasan

Kecepatan linier untuk benda yang bergerak menggelinding pada bidang miring dirumuskan:

Rumus kecepatan gerak menggelinding pada bidang miring

dengan k adalah konstanta momen inersia (nilainya tetap, untuk bola pejal k = 2/5) dan g percepatan gravitasi (nilainya juga tetap). Sehingga kecepatan linier gerak tersebut hanya bergantung ketinggian (h).

Hubungan kecepatan menggelinding dengan ketinggian bidang miring

Diketahui:

v1 = v
v2 = 2v
h1 = h

Diperoleh:

Kecepatan gerak menggelinding berbanding lurus dengan akar ketinggian bidang miring

Jadi, untuk memperbesar kelajuan linier bola pejal tersebut menjadi dua kalinya adalah memperbesar h menjadi 4h (-).

Soal No. 19 tentang Elastisitas Bahan

Salah satu kaki pemain sepak bola menginjak tanah seluas 21,5 cm2 dan setebal 2 cm dengan gaya geser sebesar 42 N yang menyebabkan tanah tersebut berubah bentuk. Jika besarnya modulus geser tanah adalah 2√3×10−4 N/m2, sudut geser tanah tersebut adalah ….

A.   20°
B.   30°
C.   45°
D.   50°
D.   60°

Artkel Terkait  Pembahasan Kimia UN 2015 No. 1

Pembahasan

Diketahui:

A = 21,5 cm2
F = 42 N
G = 2√3×10−4 N/m2

Koreksi data:

Modulus geser nilainya sangat besar (berpangkat positif). Mungkin data pada soal tersebut salah ketik. Sehingga data modulus geser pada soal di atas saya koreksi menjadi pangkat positif.

G = 2√3×104 N/m2

Luas tanah yang diinjak, 21,5 m2, mungkin juga salah ketik atau salah salin. Dalam penghitungan soal nanti, luas ini berhubungan dengan gaya 42 N. Biasanya, luas tersebut merupakan kelipatan dari gaya. Sehingga saya koreksi menjadi:

A = 21,0 cm2
   = 21×10−4 m2

Okay, mari kita lanjutkan!

Modulus geser atau modulus Young merupakan perbandingan antara tegangan dan regangan.

Rumus umum modulus geser atau modulus Young

Dengan:

τ = F/A
ε = ∆l/l = tan ⁡θ

Sehingga diperoleh:

Menentukan sudut geser tanah yang diinjak oleh kaki pemain sepak bola

Jadi, sudut geser tanah tersebut adalah 30° (B).

Soal No. 20 tentang Mekanika Fluida

Pipa air utama memasuki rumah melalui pipa yang berada 2 m di bawah permukaan tanah. Pipa dengan diameter kecil membawa air ke kran yang berada 5 m di atas permukaan tanah di dalam kamar mandi yang terletak di lantai dua rumah. Air mengalir dengan kelajuan 2 m/s pada pipa utama dan 7 m/s di lantai dua. Jika kerapatan air adalah 1.000 kg/m3 dan tekanan di pipa utama adalah 2×105 Pa maka perbedaan tekanan antara pipa utama dan pipa di lantai dua adalah ….

A.   2,3×104 Pa dengan tekanan lebih tinggi di pipa utama
B.   4,5×104 Pa dengan tekanan lebih tinggi di pipa utama
C.   6,9×104 Pa dengan tekanan lebih rendah di pipa utama
D.   7,2×104 Pa dengan tekanan lebih rendah di pipa utama
E.   9,1×104 Pa dengan tekanan lebih tinggi di pipa utama

Pembahasan

Perhatikan gambar di bawah ini!

Pipa air utama memasuki rumah melalui pipa yang berada 2 m di bawah permukaan tanah, hukum Bernoulli

Soal di atas adalah penerapan hukum Bernoulli yang dirumuskan:

Artkel Terkait  Tes Asam Basa

    P + ρgh + 1/2 ρv2 = konstan
P1 + ρgh1 + 1/2 ρv12 = P2 + ρgh2 + 1/2 ρv22
P1P2 = ρgh2 − ρgh1 + 1/2 ρv22 − 1/2 ρv12
             = ρgh + 1/2 ρ(v22v12)
             = 1.000 × 9,8 × 7 + 1/2 × 1.000(72 − 22)
             = 68.600 + 22.500
             = 91.100
             = 9,1×104

Karena P1P2 hasilnya positif, maka sudah pasti P1 > P2.

Jadi, perbedaan tekanan antara pipa utama dan pipa di lantai dua adalah 9,1×104 Pa dengan tekanan lebih tinggi di pipa utama (E).

Simak Pembahasan Soal TKD Saintek SBMPTN 2016 selengkapnya.

Dapatkan pembahasan soal dalam file pdf  di sini.

Terimakasih

Semoga Bermanfaat

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *