Mengenal berbagai Alat Proteksi (Pengaman) dalam Kelistrikan

Posted on

Hallo kita berjumpa kembali…

Terdapat berbagai jenis Alat untuk Proteksi dalam kelistrikan, dengan berbagai fungsinya masing-masing, Dalam setiap Sistem kelistrikan terdapat berbagai permasalahan yang mungkin saja terjadi, yang dapat mengganggu atau bahkan menyebabkan kerusakan terhadap berbagai komponen maupun alat listrik yang ada di dalamnya.

Berbagai Permasalahan atau gangguan yang bisa terjadi dalam sistem kelistrikan, antara lain:

  • Short Circuit (Hubung Singkat)
  • Over-Current (Arus berlebih)
  • Over-Load (Beban berlebih)
  • Over-Heat (Panas berlebih)
  • Over-Voltage (Tegangan berlebih)
  • Under-Voltage (Tegangan kurang)
  • Phase Failure (kehilangan salah satu Phase)
  • Earth-Leakage (Kebocoran Listrik ke Bumi/tanah)
  • Kesetrum
  • Sambaran Petir

Oleh karenanya untuk mengantisipasi terjadinya permasalahan atau juga untuk mencegah terjadinya kerusakan yang lebih parah terhadap berbagai peralatan listrik yang ada, maka diperlukan alat proteksi dalam sistem kelistrikan, dan terdapat berbagai jenis alat proteksi dalam kelistrikan yang disesuaikan dengan keperluan dan fungsinya masing-masing terhadap berbagai kendala yang mungkin terjadi.

Pada Artikel kali ini, kita akan coba mengenal berbagai Alat Proteksi yang biasa digunakan dalam sistem kelistrikan, beserta fungsi dan bagaimana cara kerja alat-alat tersebut untuk memproteksi suatu kondisi sistem kelistrikan yang tidak normal.

Mengenal berbagai Alat Proteksi dalam Kelistrikan

mengenal-berbagai-alat-proteksi-dalam-kelistrikan
Berbagai Alat Proteksi Listrik

1. Fuse / Sekring
2. MCB
3. MCCB
4. ACB
5. Over Current Relay
6. Overload Relay
7. Thermo Stat Relay
8. Over Voltage Relay
9. Under Voltage Relay
10. Reverse Power Relay
11. Phase Fault Relay
12. Stabilizer Voltage
13. Earth Leakage Circuit Breaker
14. Lightning Protection (Penangkal Petir)
15. Arrester
16. Grounding

1. Fuse (Sekring)
Untuk Proteksi Arus lebih atau Hubung singkat (Short circuit), dirumah-rumah kita, awalnya menggunakan Fuse (Sekring), dari yang sebelumnya masih manual (Jika putus harus diganti), kemudian sekring Otomatis (saat trip cukup dengan menekan tombol reset), kemudian saat ini kita lebih banyak menggunakan MCB sebagai pengganti Fuse/Sekring.

Artkel Terkait  Ukuran Kabel listrik adalah Luas penampangnya, bukan Diameter.

Tak hanya Listrik di rumah, untuk Listrik industri dulunya juga masih menggunakan Fuse/Sekring sebagai alat proteksi (Pengaman) saat terjadi Arus lebih maupun Hubung singkat (Short Circuit).

Fuse/Sekring banyak digunakan sebagai Alat pengaman (Proteksi) arus lebih maupun Hubung singkat, baik untuk Listrik di rumah, industri dan untuk alat-alat listrik dan elektronik, dengan model dan ukuran yang berbeda-beda.

2. MCB
MCB (Miniature Circuit Breaker), merupakan salah satu alat proteksi (Pengaman) saat terjadi Arus berlebih maupun Hubung singkat (Short Circuit), sama halnya seperti Fuse/Sekring, namun penggunana MCB Lebih praktis dibanding Fuse/sekring. saat terjadi arus lebih maupun Short Circuit, maka MCB akan bekerja, dan dapat di Reset kembali, tidak perlu diganti seperti halnya Sekring/Fuse.

3. MCCB
MCCB (Molded Case Circuit Breaker), Memiliki fungsi yang sama dengan MCB, namun MCCB ini biasa digunakan untuk Listrik 3 Phase. MCCB disebut juga dengan NFB (No Fuse Breaker) yang berarti sebagai Alat pemutus yang tidak menggunakan Sekring/Fuse), sehingga saat terjadi arus lebih maupun Short Circuit, maka MCCB akan bekerja, namun dapat di Reset kembali, tidak perlu diganti seperti halnya Sekring/Fuse.

4. ACB
ACB (Air Circuit Breaker), Merupakan suatu alat proteksi/pengaman dalam sistem kelistrikan khususnya Listrik 3 Phase, memiliki persamaan dengan MCCB, namun biasanya ACB memiliki Ukuran yang lebih besar dibading MCCB.

5. Over Current Relay
Over Current relay, merupakan salah satu alat proteksi saat terjadi Arus lebih pada sistem kelistrikan 3 Phase, biasa digunakan pada Panel Utama (Main Switch Board), Prinsip kerjanya menggunakan Sensor arus dari CT (Current Transformer), dan Nilai Arus dapat disesuaikan dengan Aplikasi dilapangan.

6. Overload Relay
Overload Relay merupakan alat pemutus rangkaian saat terjadi Arus melebihi batasan yang disetting pada overload relay tersebut. Overload relay ini ada yang memiliki prinsip kerja Panas dan bi-metal biasa disebut dengan Thermal Overload Relay, ada juga yang menggunakan prinsip kerja digital/elektronik, proteksi lebih akurat dan Respon cepat dibanding sistem Thermal/bi-metal.

Artkel Terkait  yang merupakan tanda tempo yang artinya lambat adalah

7. Thermostat Relay
Thermostat relay biasa digunakan untuk Proteksi Motor listrik maupun Tranformator (Trafo), saat terjadi peningkatan suhu yag melebihi batasan normal, thermostat ini akan bekerja memutuskan rangkaian kontrol dan Thermostat ini biasa dipasang melekat di dalam gulungan

8. Over-Voltage Relay
Over-Voltage relay adalah sejenis alat proteksi atau Pengaman kelistrikan saat terjadi Tegangan yang melebihi batasan Normal, maka alat ini akan bekerja dan melindungi kerusakan pada alat listrik. Karena tegangan yang berlebih dapat menyebabkan Kerusakan yang cukup serius pada Alat listrik yang digunakan, oleh karena itu diperlukan Proteksi Tegangan berlebih.

9. Under Voltage Relay
Under Voltage relay atau biasa disebut juga Under Voltage Trip (UVT), merupakan suatu alat proteksi saat terjadi tegangan kurang dari batasan normal, selain tegangan berlebih, tegangan yang kurang juga dapat menyebabkan berbagai kerusakan.

Selain itu UVT ini juga sering digunakan sebagai alat Proteksi pada Sistem kelistrikan yang menggunakan beberapa pembangkit listrik, agar saat salah satu pembangkit listrik belum dioperasikan maka Switch Utamanya tidak bisa dihubungkan. karena UVT yang terpasang pada MCCB/ACB utama belum mendapatkan tegangan listrik (Under Voltage).

10. Reverse Power Relay
Reverse Power Relay adalah suatu alat proteksi (Pengaman), khususnya untuk sistem kelistrikan 3 Phase yang memiliki sumber listrik dari beberapa pembangkit listrik.

Reverse Power Relay ini berfungsi untuk Proteksi saat salah satu Pembangkit listrik mengalami Kehilangan Phase, sehingga Menyebabkan Pembangkit listrik yang seharusnya mengalirkan Tegangan, malah sebaliknya menjadi Beban bagi pembangkit lainnya.

11. Phase Fault Relay
Phase Fault Relay adalah suatu alat Proteksi untuk Listrik 3 phase, jika terjadi kehilangan salah satu phase, maka alat ini akan bekerja, karena jika suatu alat listrik 3 phase hanya mendapatkan Supplai tegangan 2 Phase, maka akan menyebabkan kerusakan pada alat listrik tersebut.

Artkel Terkait  Rangkuman Materi, Contoh Soal Bab Gaya Kelas 8 SMP & Pembahasan

12. Stabilizer Voltage
Stabilizer Voltage adalah suatu alat yang berfungsi untuk menjaga agar Tegangan tetap normal sebelum dialirkan menuju berbagai alat listrik yang digunakan.

13. Earth Leakage Circuit Breaker
Earth Leakage Circuit Breaker (ELCB), merupakan alat proteksi saat terjadi Kebocoran listrik ke Bumi, Alat ini dapat melindungi kita dari bahaya Kesetrum listrik karena Saat kita kesetrum, sama halnya dengan aliran listrik mengalir ke bumi/tanah melalui tubuh kita.

14. Lightning Protection (Penangkal Petir)
Lightning Protection atau anti petir merupakan Alat pengaman saat terjadinya sambaran petir maka alat ini akan mengalirkan tegangan listrik dari petir tersebut ke Bumi.

15. Arrester
Arrester (Surge Arrester), merupakan suatu alat proteksi saat terjadi Lonjakan tegangan listrik maka alat ini akan bekerja mengalirkan tegangan listrik ke Bumi, mencegah terjadinya kerusakan terhadap berbagai alat listrik yang ada.

16. Grounding
Grounding atau Pentanahan, merupakan sistem Proteksi berupa Kabel yang ditanamkan ke dalam tanah sampai mencapai nilai resitansi seminimal mungkin, dan berfungsi sebagai jalur pembuangan tegangan berlebih, ataupun lonjakan listrik saat terkena sambaran petir.

Semoga bermanfaat


[ad_2]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *