Untuk Pembelajaran selanjutnya…
Definisi
Teks sejarah adalah teks atau catatan-catatan yang menjelasakan fakta-fakta atau peristiwa-peristiwa yang pernah terjadi di masa lalu dan memiliki nilai sejarah.
Fungsi
Teks sejarah memiliki fungsi atau kegunaan tertentu bagi pembacanya. Berikut ini adalah fungsi-fungsi teks sejarah.
-
Fungsi edukatif
Teks sejarah memiliki fungsi edukatif yaitu digunakan sebagai pelajaran atau refleksi/aturan bagi manusia untuk berperilaku sesuai norma-norma yang berlaku.
-
Fungsi rekreatif
Teks sejarah memiliki fungsi rekreatif yaitu digunakan untuk menghibur manusia dengan cerita-cerita fiktif yang dibuat dengan berlandaskan pada satu peristiwa historis.
-
Fungsi inspiratif
Teks sejarah memiliki fungsi inspiratif yaitu digunakan sebagai inspirasi, imajinasi, atau motivasi bagi manusia untuk menentukan suatu rencana atau tujuan-tujuan hidup.
-
Fungsi instruktif
Teks sejarah memiliki fungsi instruktif yaitu digunakan dalam pembelajaran, studi, kajian, atau penelitian dan pengembangan di lingkungan akademis (kampus, sekolah, dll.)
-
Fungsi yuridis/komplementatif
Teks sejarah memiliki fungsi yuridis yaitu digunakan sebagai landasan, penunjang, atau penguat dalam menetapkan aturan atau keputusan yang memiliki kekuatan hukum
Jenis-jenis teks sejarah
Berdasarkan isinya, teks sejarah dibagi menjadi dua: teks sejarah fiksi dan teks sejarah nonfiksi. Perhatikan penjelasan di bawah ini:
-
Teks sejarah fiksi
Teks sejarah fiksi didasarkan pada cerita yang tidak pernah terjadi di masa lalu, namun bisa saja didasarkan pada satu peristiwa tertentu di masa lalu yang dijadikan inspirasi penulis untuk membuat cerita fiksi namun cerita tentang peristiwa tersebut direkayasa, ditambahkan, atau dikurangi dengan tujuan bukan untuk menghilangkan fakta-fakta tertentu namun semata-mata untuk menghibur pembaca. Contoh teks sejarah fiksi adalah sebagai berikut:
- Cerpen (Misalkan: cerpen Anak Merah Putih karya Naomi Ratih Rahardjo, dll.)
- Novel (Misalkan: novel Paris Van Java karya Remy Silado, dll.)
- Legenda (Misalkan: Sangkuriang, Roro Jonggrang, dll.)
- Mitos (Misalkan: Nyi Roro Kidul, Nyi Blorong,)
- Roman (Misalkan: Siti Nurbaya, dll)
-
Teks sejarah nonfiksi
Teks sejarah nonfiksi didasarkan pada cerita nyata yang memang terjadi di masa lalu tanpa merekayasa, menambahkan, atau mengurangi fakta-fakta tertentu. Contoh teks sejarah nonfiksi adalah sebagai berikut:
- Biografi (Misalkan: Biografi R.A. Kartini, riwayat hidup H. Mochamad Hatta, dll.)
- Autobiografi (Misalkan: Catatan pribadi dari kapten kapal asal Belanda, Charles Bal, tentang letusan Gunung Krakatau)
- Catatan sejarah (Misalkan: Peristiwa Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, Perang Dunia 1, Perang Dunia 2, pemberontakan G30 S-PKI,)
- Peristiwa perjalanan (Misalkan: Petualangan Marcopolo atau Vasco da Gamma, Jalur Sutra para saudagar Cina, dll)
Struktur teks sejarah
Untuk membedakan teks sejarah dengan teks lainnya, teks sejarah harus memiliki struktur khusus dan struktur tersebut hampir mirip dengan teks yang bergaya narasi pada umumnya.
-
Orientasi
Bagian orientasi menjelaskan pembukaan dari teks sejarah, yaitu berupa permulaan sebuah peristiwa fiksi atau nonfiksi di masa lampau.
-
Insiden atau urutan kejadian
Bagian insiden atau urutan kejadian membahas rekaman sejarah yang disajikan secara faktual (bersifat nyata), kronologis, dan rinci.
-
Reorientasi
Bagian reorientasi adalah penutup dari teks sejarah. Bagian yang sifatnya opsional ini berbicara tentang sudut pandang penulis tentang suatu peristiwa. Sudut pandang penulis bisa berupa kesan, motivasi, saran, atau refleksi diri.
Kaidah kebahasaan teks sejarah
Teks sejarah memiliki berbagai ciri kebahasaan khusus yang bisa membedakan teks ini dengan teks yang lainnya. Unsur-unsur kebahasaan teks sejarah adalah sebagai berikut:
-
Konjungsi kronologis/urutan waktu
Keterangan waktu yang berhubungan dengan urutan adalah: lalu, kemudian, setelah itu, pertama-tama, selanjutnya, dll.
-
Verba atau kata kerja
Verba adalah salah satu unsur pembentuk kalimat yang biasanya menempati posisi predikat. Verba ditandai dengan penggunaan afiks (imbuhan) me-, ber-, ter-, di-, atau tanpa afiks (imbuhan)
Contoh:
- Belanda akhirnya melakukan penyerbuan ke Lanud Suryadharma, Subang dan menguasai pangkalan udara selama dua minggu.
- Raden Wijaya mendirikan sebuah kerajaan yang bernama Majapahit dan dia dinobatkan sebagai raja pertama.
- Patih Gajahmada bertarung dengan Prabu Padjajaran dalam sebuah penyerangan yang bersifat politis dan peristiwa tersebut dikenal dengan nama Peristiwa Bubat.
-
Konjungsi
Konjungsi merupakan kelompok kata sambung yang berfungsi untuk memisahkan kata dengan kata, frasa dengan frasa, dan klausa/kalimat dengan klausa/kalimat. Berikut ini adalah pembagian konjungsi:
-
Konjungsi setara
Konjungsi ini memisahkan bagian-bagian yang setara:
Contoh: dan, serta, tetapi, sedangkan, padahal, atau, jika tidak, lagipula, bahkan, di lain sisi, selain itu, dll.
-
Konjungsi bertingkat
Konjungsi ini memisahkan induk kalimat dan anak kalimat.
Contoh: yang, setelah, sebelum, ketika, saat, meskipun, walaupun, karena, sebab, bahwa, agar, supaya, jika, andai, dll.
-
Konjungsi korelatif
Konjungsi ini memiliki korelator atau konjungsi lain yang berpasangan.
Contoh:
- Baik_____maupun______
- Entah ______entah_______
- Tidak hanya _______namun juga ________
- Apakah _______atau________
- Tidak hanya________tetapi juga_______
- Bukan_______melainkan_______
-
-
Kalimat simpleks dan kompleks
Kalimat simpleks adalah kalimat tunggal yang hanya memiliki satu subjek dan satu predikat, sedangkan kalimat kompleks atau kalimat majemuk adalah kalimat yang memiliki dua kausa (S+P) yang dipisahkan oleh konjungsi.
Contoh kalimat tunggal atau kalimat simpleks:
- Partai Komunis Indonesia menyusup ke pemerintahan dan parlemen.
- Muhammad Thoha dikenal dengan julukan “Si Jalak Harupat”
- Anak perempuan Jenderal A.H. Nasution bernama Ade Irma Suryani.
Contoh kalimat majemuk atau kalimat kompleks:
- Kerajaan Demak adalah kerajaan Islam yang berkembang pesat di Pulau Jawa, sedangkan Kerajaan Samudra Pasai adalah kerajaan Islam yang berkembang di Sumatera.
- Karena melanggar janjinya untuk menikah dengan Bandung Bondowoso, Roro Jonggrang dikutuk menjadi candi batu yang merupakan candi keseribu.
- Jenderal Soedirman dianjurkan untuk beristirahat selama dia sakit. Akan tetapi, beliau tetap memilih untuk memimpin perang Gerilya.
Contoh teks sejarah
JENDERAL SUDIRMAN Orientasi: Jenderal Sudirman lahir di Rembang, Jawa Tengah. Dia adalah komandan militer pasukan Indonesia selama perjuangan kemerdekaan dari Belanda pada tahun 1940. Insiden atau urutan kejadian Selama pendudukan Jepang di Indonesia dia bergabung dengan PETA. Itu adalah cikal bakal tentara nasional, yang dipromosikan oleh Jepang. Dia mendapat pendidikan militer pertamanya di sana. Setelah itu, ia terpilih menjadi komandan Batalyon di Kroya. Setelah Indonesia merdeka, ia berhasil melucuti senjata tentara Jepang lainnya di Banyumas. Pada Desember 1945, ia mendapat kehormatan menjadi Jenderal. Yang paling penting adalah, dia tidak mendapatkan posisi Jenderal melalui akademi militer atau lainnya, tetapi karena kesetiaan, dedikasi, dan totalitasnya mengabdi kepada bangsa dan negara. Hampir lima tahun setelahnya, dia menderita TBC, tetapi dia masih memimpin beberapa aksi gerilya melawan Belanda. Awalnya Presiden Soekarno tidak mengijinkannya untuk memimpin perang gerilya melawan Belanda, Presiden Soekarno memintanya untuk tinggal di kota. Tetapi dia menolak instruksi tersebut, dia memilih tetap memimpin gerilyawan untuk berperang. Ini pilihan mulia dan terbaik untuknya. Ia mengabaikan kesehatannya untuk kemerdekaan bangsa Indonesia. Kemudian dengan seluruh kekuatan yang masih dimilikinya, dia berangkat dari kota untuk memimpin perang gerilya. Untuk menghindari pengejaran dan penangkapan Belanda, ia berpindah dari satu tempat ke tempat lain, dari gunung ke gunung dengan kondisi penyakitnya yang semakin buruk. Hal positifnya adalah ia selalu memotivasi para gerilyawan untuk menjaga semangat mereka untuk menjaga kehormatan bangsa dan negara dengan berperang melawan penjajah. Akan tetapi, dia harus meninggalkan area perang karena dia tidak bisa lagi memimpin tentara secara langsung dengan dirinya sendiri di lapangan. Reorientasi: Jenderal Sudirman wafat pada Januari 1950 saat berusia 34 tahun. Ia kemudian dimakamkan di Taman Makam Pahlawan di Semaki, Yogyakarta. Ia mendapat gelar Pahlawan Nasional Indonesia sebagai Pahlawan Pembela Kemerdekaan. Kita sebagai generasi muda, harus mencontoh semangat dan kegigihan beliau dalam memperjuangkan sesuatu! |
Soal No.1
Berikut ini yang bukan merupakan jenis teks sejarah fiksi atau rekayasa adalah …..
- Legenda
- Mitos
- Rekaman atau cerita perjalanan
- Novel
- Autobiografi
PEMBAHASAN :
Teks sejarah fiksi didasarkan pada cerita yang tidak pernah terjadi di masa lalu, namun bisa saja didasarkan pada satu peristiwa tertentu di masa lalu yang dijadikan inspirasi penulis untuk membuat cerita fiksi namun cerita tentang peristiwa tersebut direkayasa, ditambahkan, atau dikurangi dengan tujuan bukan untuk menghilangkan fakta-fakta tertentu namun semata-mata untuk menghibur pembaca. Contoh teks sejarah fiksi adalah legenda, mitos, novel, cerpen, dan biografi, serta autobiografi.
Jawaban C
Soal No.2
Teks sejarah memiliki fungsi-fungsi tertentu bagi pembaca, salah satunya adalah fungsi inspiratif. Yang dimaksud dengan fungsi inspiratif yaitu bahwa teks sejarah …….
- Digunakan sebagai pelajaran atau refleksi/aturan bagi manusia untuk berperilaku sesuai norma-norma yang berlaku.
- Digunakan untuk menghibur manusia dengan cerita-cerita fiktif yang dibuat dengan berlandaskan pada satu peristiwa historis
- Digunakan sebagai inspirasi, imajinasi, atau motivasi bagi manusia untuk menentukan suatu rencana atau tujuan-tujuan hidup.
- Digunakan dalam pembelajaran, studi, kajian, atau penelitian dan pengembangan di lingkungan akademis
- Digunakan sebagai landasan, penunjang, atau penguat dalam menetapkan aturan atau keputusan yang memiliki kekuatan hukum
PEMBAHASAN :
Teks sejarah memiliki fungsi inspiratif yaitu digunakan sebagai inspirasi, imajinasi, atau motivasi bagi manusia untuk menentukan suatu rencana atau tujuan-tujuan hidup.
Jawaban C
Soal No.3
Teks sejarah menggunakan kalimat simpleks dan kalimat kompleks sebagai unsur atau ciri kebahasaannya. Contoh dari kalimat kompleks adalah sebagai berikut, kecuali …….
- Adolf Hitler bersekutu dengan Jepang dan Italia dan melakukan serangan-serangan militer besar-besaran untuk memenangkan perang melawan Sekutu.
- Donald Trump mengalahkan Hilary Clinton dalam pemilihan Presiden Amerika Serikat tahun 2016.
- Kerajaan Kutai adalah kerajaan Hindu pertama di Indonesia, sedangkan Kerajaan Sriwijaya adalah kerajaan Budha pertama di Indonesia.
- Setelah memimpin pemberontakan dengan membunuh para kyai dan santri di Madiun, Muso, pemimpin PKI, akhirnya ditangkap
- Josephat memerintahkan pasukannya untuk mundur, tetapi perintahnya tidak digubris oleh anak buahnya.
PEMBAHASAN :
Kalimat kompleks atau kalimat majemuk adalah kalimat yang memiliki dua kausa (S+P) yang dipisahkan oleh konjungsi. Opsi A memiliki konjungsi dan, opsi C memiliki konjungsi sedangkan, opsi D memiliki konjungsi setelah, dan opsi E memiliki konjungsi tetapi.
Jawaban B
Soal No.4
Bagian penutup teks sejarah yang sifatnya opsional dan berbicara tentang sudut pandang penulis tentang suatu peristiwa dan bisa berupa kesan, motivasi, saran, atau refleksi diri disebut …..
- Orientasi
- Reorientasi
- Insiden
- Peristiwa
- Koda
PEMBAHASAN :
Bagian reorientasi adalah penutup dari teks sejarah. Bagian yang sifatnya opsional ini berbicara tentang sudut pandang penulis tentang suatu peristiwa. Sudut pandang penulis bisa berupa kesan, motivasi, saran, atau refleksi diri.
Jawaban B
Semoga Bermanfaat