Hallo kita berjumpa kembali…
Apakah anda menggunakan alat ukur tekanan, baik itu alat ukur tekanan analog seperti Pressure Gauge, maupun alat ukur tekanan digital seperti Pressure Transmitter.
Mungkin dalam kehidupan sehari-hari, alat ukur tekanan tidak terlalu sering kita gunakan, namun di dunia Industri Alat ukur Tekanan memiliki peranan yang penting dalam berbagai proses produksi industri, namun sebagian kecil Alat ukur tekanan ini juga dapat kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari.
Beberapa contoh alat ukur tekanan yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari adalah:
- Alat ukur tekanan kompresor untuk mengetahui seberapa besar tekanan angin yang ada di dalam tabung kompresor tersebut.
- Alat ukur tekanan yang biasa kita gunakan untuk mengetahui tekanan angin ban kendaraan.
- Alat ukur tekanan untuk mengetahui isi tabung gas elpiji.
Penggunaan alat ukur tekanan pada umumnya lebih banyak dijumpai di berbagai bidang industri atau pabrik-pabrik.
Alat ukur Tekanan ini memiliki peranan yang sangat penting, karena kesalahan hasil pengukuran yang ditampilkan alat ukur tekanan dapat menyebabkan berbagai kerusakan bahkan dapat menimbulkan bahaya yang sangat fatal.
Sebagai contoh: jika sebuah tabung angin kompresor memiliki kemampuan menahan tekanan angin sebesar 10 kg/cm2 (10 bar), oleh karena itu dipasang alat ukur tekanan untuk mengontrol tekanan angin yang ada di dalam tabung tersebut.
Namun jika alat ukur tersebut ternyata memberikan hasil yang tidak akurat, dan ternyata tekanan di dalam tabung sebenarnya sudah melebihi 10 bar, namun alat ukur tersebut menunjukkan nilai tekanan yang lebih kecil, maka akan terjadi kesalahan pengawasan.
Akibat yang sangat fatal jika hal ini terus berlanjut, akan mengakibatkan tabung menanggung tekanan melebihi kapasitasnya, dan dapat menyebabkan tabung meledak.
Oleh karena itulah, maka setiap bejana atau tabung yang memiliki tekanan harus dilengkapi dengan alat ukur yang akurat, dan harus dilengkapi dengan pengaman seperti safety Valve atau sistem pengaman lainnya.
Pada artikel kali ini, kita tidak terlalu jauh membahas mengenai bagaimana memasang sistem pengaman pada bejana bertekanan.
Kita hanya membahas bagaimana melakukan Verifikasi untuk mengetahui keakuratan hasil pengukuran dari suatu alat ukur tekanan, baik pressure gauge analog maupun yang digital seperti Pressure Transmitter.
Terkadang sebagian orang salah mengartikan bahwa Kalibrasi adalah Verifikasi atau Verifikasi adalah Kalibrasi.
Namun kedua kata ini sebenarnya sangat berbeda.
Verifikasi alat ukur
Verifikasi adalah melakukan pengujian terhadap suatu alat ukur dengan membandingkan hasil pengukuran alat ukur tersebut dengan alat ukur lainnya yang sudah teruji keakuratan hasil pengukurannya.
Jika hasil verifikasi menunjukkan hasil yang berbeda antara kedua alat ukur tersebut, maka dapat diambil tindakan selanjutnya seperti, mengganti alat ukur tersebut dengan yang baru atau melakukan kalibrasi terhadap alat ukur tersebut.
Kalibrasi alat ukur
Kalibrasi adalah melakukan tindakan perbaikan atau pengaturan ulang terhadap suatu alat ukur yang telah terbukti tidak akurat saat diverifikasi untuk mendapatkan hasil pengukuran yang sesuai dan akurat.
Lalu bagaimana cara melakukan verifikasi alat ukur tekanan?
Sebenarnya untuk melakukan verifikasi suatu alat ukur, kita dapat menggunakan jasa verifikasi dari pihak ketiga (pihak eksternal) yang khusus melakukan verifikasi alat ukur.
Namun, khusus untuk alat ukur yang sifatnya tidak terlalu kritikal, kita dapat melakukan verifikasi sendiri atau secara internal.
Cara Sederhana melakukan Verifikasi Alat ukur Tekanan |
Cara Verifikasi alat ukur tekanan:
Persiapan peralatan:
- Persiapkan alat ukur tekanan “Pressure gauge” analog yang sudah teruji keakuratan hasil pengukurannya (pastikan range tekanan sama dengan alat ukur yang akan di verifikasi).
- Persiapkan alat ukur tekanan atau presuure transmitter yang akan di verifikasi.
- Siapkan hydro test yang juga dilengkapi pressure gauge untuk memberikan tekanan pengujian alat ukur.
- Persiapkan juga alat ukur analog 4mA – 20mA (bisa menggunakan multi tester untuk mengukur arus DC).
- Alat ukur 4mA – 20mA akan digunakan untuk melakukan pengukuran nilai analog output dari alat ukur pressure transmitter yang akan diverifikasi.
- Persiapkan juga power supply 24 Vdc, untuk supply tegangan ke alat ukur pressure transmitter.
- Persiapkan tabung yang sudah dipasangi pipa-pipa untuk tempat memasang alat-alat ukur tekanan (Lihat gambar)
Verifikasi alat ukur:
- Pasang kedua alat ukur pada tempatnya.
- Lalu hubungkan alat hydro test pada tabung pengujian.
- Pompa hydrotest sampai tekanan yang diinginkan tercapai, pedomannya adalah alat ukur pembanding yang kita yakini keakuratannya.
- Jika pada tekanan tertentu, hasil pengukuran tekanan pada alat ukur yang diverifikasi menunjukkan nilai yang berbeda dengan alat ukur pembandingnya, maka verifikasi sudah selesai dan hasilnya alat ukur tidak lulus verifikasi.
- Tindakan selanjutnya, apakah alat ukur tersebut bisa dilakukan kalibrasi atau perlu diganti dengan yang baru.
- Jika saat verifikasi, tekanan maksimal sudah tercapai sesuai dengan range tekanan alat ukur tersebut, dan didapat hasil pengukuran yang sama dengan alat ukur pembandingnya berarti alat ukur tersebut dalam keadaan bagus dan lulus verifikasi. (Atau jika anda masih ragu dapat mengulangi proses verifikasi sekali lagi).
- Namun untuk alat ukur tekanan digital atau Pressure transmitter, setelah didapat hasil pengukuran tekanan yang sama dengan alat ukur pembandingnya, masih ada langkah selanjutnya yang perlu dilakukan.
- Untuk alat ukur digital Pressure transmitter, saat tekanan maksimal tercapai, hasil pengukuran sama dengan alat ukur tekanan pembanding, maka perlu dilakukan pengukuran output dari pressure transmitter tersebut.
- Pressure transmitter biasanya menghasilkan output arus sebesar 4mA – 20mA, artinya:
Saat hasil pengukuran menunjukkan nilai tekanan terendah sesuai dengan range yang tertera pada pressure transmitter tersebut maka nilai arus Output menunjukkan nilai 4mA pada multi tester (alat ukur analog), dan saat pengukuran tekanan tertinggi sesuai rangenya, pressure transmitter akan menghasilkan arus analog output sebesar 20mA.
- Saat verifikasi alat ukur pressure transmitter, tekanan maksimal tercapai dan hasil pengukuran yang ditunjukkan sesuai atau sama dengan alat ukur tekanan pembandingnya, maka pastikan juga pressure transmitter menghasilkan output arus sebesar 20mA yang diukur dengan multitester (Alat ukur analog).
Sebagai contoh:
Pressure Transmitter memiliki Range (Rentang pengukuran) sebesar 0-20bar artinya tekanan terendah pengukuran adalah 0bar, dan tekanan tertinggi pengukurannya adalah 20bar.
Pressure Transmitter menghasilkan analog output range 4mA-20mA, artinya saat diberi tekanan 0bar pressure transmitter tersebut akan menghasilkan output arus sebesar 4mA, saat diberi tekanan 20bar pressure transmitter tersebut akan menghasilkan output arus sebesar 20mA.
Begitu perhitungannya, atau jika tekanan yang diukur pressure transmitter adalah 10Bar, maka pressure transmitter tersebut akan menghasilkan output arus sebesar 12mA.
- Pressure transmitter dapat dinyatakan sudah diverifikasi jika hasil pengukurannya sama dengan hasil pengukuran alat ukur pembandingnya, dan menghasilkan output arus yang perhitungannya sesuai dengan range dan tekanan yang diukurnya.
Demikianlah sedikit penjelasan mengenai cara melakukan Verifikasi alat ukur tekanan Pressure Transmiiter.
Semoga bermanfaat!
Semoga bermanfaat
[ad_2]