Apa itu PMG dan fungsinya pada Generator

Posted on

Hallo kita berjumpa kembali…


Apa itu PMG pada Generator?
PMG adalah singkatan dari Permanent Magnet Generator, atau pembangkit dengan Magnet permanen.

Fungsi PMG
PMG memiliki fungsi sebagai pembangkit listrik untuk sistem eksitasi pada sebuah Generator listrik AC 3 fase.

Bagian-bagian PMG

PMG Rotor adalah bagian yang berputar dan merupakan Magnet permanen, yang berfungsi untuk menghasilkan medan magnet.
PMG Stator berupa Gulungan yang tidak berputar (tetap).

Gulungan PMG Stator akan menerima medan magnet yang berputar yang dihasilkan PMG Rotor.
Melalui proses berputarnya medan magnet (PMG Rotor) yang diterima Gulungan PMG Stator, maka pada ujung-ujung gulungan PMG Stator akan menghasilkan listrik.

Sebenarnya tidak semua Generator listrik AC 3 fase menggunakan PMG sebagai sistem eksitasi.

Sistem eksitasi pada generator ada dua, yaitu:

Generator yang dilengkapi dengan PMG sebagai sistem eksitasi.

Generator yang menggunakan tegangan output dari gulungan utama sebagai sistem eksitasi (Self-Excited).

Apa perbedaan PMG-Excited Generators dan Self-Excited Generators?

Perbedaan antara kedua generator ini adalah prinsip kerja sistem eksitasinya, untuk lebih jelasnya berikut ini kita uraikan prinsip kerja masing-masing generator tersebut dalam menghasilkan listrik.

penjelasan mengenai pmg dan fungsinya
Permanent Magnet Generators (PMG)

Prinsip kerja PMG-Excited Generators

  • PMG Rotor ikut berputar saat mesin penggerak generator dioperasikan.
  • Medan magnet dari PMG Rotor yang berputar kemudian diterima oleh Gulungan pada PMG Stator.
  • Karena Medan magnet yang dihasilkan PMG Rotor memotong penghantar pada Gulungan PMG Stator, maka akan menghasilkan tegangan listrik pada ujung gulungan PMG stator.
  • Listrik yang dihasilkan PMG Stator adalah Listrik arus bolak-balik (AC) 3 fase dengan besar tegangan berkisar antara 150VAC – 180VAC.
  • Lalu tegangan yang dihasilkan PMG Stator dialirkan ke AVR (Automatic Voltage Regulator).
  • Terminal kabel Gulungan PMG Stator pada AVR biasanya disimbolkan dengan huruf P2, P3, P4.
  • Besar tegangan dari PMG Stator yang awalnya 150VAC – 180VAC, kemudian disearahkan dan besar tegangannya juga diturunkan oleh AVR, Tegangannya menjadi berkisar antara 13VDC – 60VDC.
  • Kemudian tegangan listrik 13VDC-60VDC tersebut dari AVR dialirkan ke Gulungan Stator Eksiter (Exciter Field Stator).
  • Terminal kabel untuk Tegangan keluaran dari AVR menuju Gulungan stator eksiter ini, pada AVR biasanya disimbolkan dengan huruf X dan XX.
  • Karena Gulungan Eksiter stator diberi tegangan, maka akan menghasilkan medan magnet.
  • Medan magnet ini akan ditangkap oleh gulungan Eksiter rotor (Exciter Rotor), sehingga gulungan Eksiter rotor akan menghasilkan listrik.
  • Listrik yang dihasilkan dari gulungan eksiter rotor berupa tegangan arus bolak-balik atau AC 3 fase, kemudian disearahkan dengan menggunakan diode yang ada pada rotating rectifier.
  • Tegangan DC yang dihasilkan Rotating Rectifier kemudian dialirkan menuju Gulungan utama ada Rotor (Main Field Rotor), sehingga Rotor utama pada generator tersebut menghasilkan medan magnet.
  • Medan magnet dari Rotor utama inilah yang ditangkap oleh Gulungan Utama Stator (Main Field Stator), sehingga Gulungan utama pada Stator menghasilkan listrik.
  • Listrik yang dihasilkan dari Gulungan Utama pada Stator inilah yang menjadi Tegangan listrik keluaran utama sebuah Generator (Output Voltage) dan dialirkan menuju jaringan instalasi listrik.

Prinsip kerja Self-Excited Generators
Untuk uraian Prinsip kerja Generator dengan Self-Excited Generators, dapat anda baca pada artikel saya sebelumnya, mengenai Prinsip kerja Generator AC 3 fase

Keuntungan Generator dengan PMG

  • Tegangan Eksitasi lebih stabil
  • Pada saat gulungan Exciter baru digulung (Rewinding), Tidak perlu diberi Tegangan DC eksternal.

Demikianlah sedikit penjelasan mengenai apa itu PMG, dan fungsi PMG pada Generator listrik AC 3 fase.

Semoga bermanfaat!

Semoga bermanfaat
dikutip dari berbagai sumber

Postingan terkait:


[ad_2]