pembahasan selanjutnya adalah
- alat optik (cermin),
- induksi elektromagnet,
- fisika inti,
- gerak harmonis sederhana, dan
- konversi suhu.
Soal No. 21 tentang Alat Optik (Cermin)
A. 15°
B. 30°
C. 45°
D. 60°
E. 75°
Pembahasan
Dua cermin datar yang dipasang berhadapan dengan sudut α akan membentuk bayangan sebanyak n.
Saat sudut α diperkecil 20°, jumlah bayangan bertambah 3.
Dengan mengeliminasi langsung kedua rumus di atas (rumus bawah dikurangi rumus atas), diperoleh:
Nah, sekarang kita tinggal menyelesaikan persamaan hasil eliminasi di atas. Kita mulai dengan menyamakan penyebut dan menyederhanakan ruas kanan.
Selanjutnya kita lakukan perkalian silang untuk mendapatkan bentuk persamaan kuadrat.
3α2 − 60α = 7200°
α2 − 20α − 2400° = 0
(α + 60°)(α − 40°) = 0
∴ α = −40° (tidak mungkin) atau α = 60°
Jadi, nilai sudut α yang dibentuk oleh dua cermin datar tersebut adalah 60° (D).
Soal No. 22 tentang Induksi Elektromagnet
A. 3 V
B. 5 V
C. 6 V
D. 8 V
E. 12 V
Pembahasan
Data-data yang diketahui pada soal:
N = 200 lilitan
ΔΦ = (6×10−4 − 1×10−4) Wb
= 5×10−4 Wb
Δt = 0,02 s
GGL induksi yang terjadi pada ujung-ujung kumparan dirumuskan sebagai:
Tanda negatif adalah arah arus induksi sesuai dengan hukum Lenz. Tanda negatif ini tidak perlu dicantumkan ketika melakukan penghitungan.
Dengan memasukkan data-data yang diketahui pada rumus tersebut, diperoleh:
= 5
Jadi, GGL induksi yang timbul di antara ujung-ujung kumparan adalah 5 V (B).
Soal No. 23 tentang Fisika Inti
n + 92U235 → 92U236 → 56Ba141 + 36Kr92 + x
x adalah ….
A. n
B. α
C. β
D. γ
E. 3n
Pembahasan
Reaksi fisi uranium di atas diawali dengan penembakan uranium oleh neutron. Pada reaksi penembakan ini kita akan mengetahui nomor atom dan nomor massa dari neutron. Tetapi jika Anda sudah hafal nomor atom dan nomor massa neutron, langkah ini tidak perlu dilakukan.
anb + 92U235 → 92U236
Dengan menggunakan hukum kekekalan nomor atom dan nomor massa, diperoleh:
a + 92 = 92
a = 0
b + 235 = 236
b = 1
∴ n = n1
Selanjutnya uranium tersebut mengalami fisi menjadi Barium dan Kripton.
92U236 → 56Ba141 + 36Kr92 + axb
92 = 56 + 36 + a
92 = 92 + a
a = 0
236 = 141 + 92 + b
236 = 233 + b
b = 3
∴ x = x3
= 3 × n1
= 3n
Jadi, x adalah 3n (E).
Soal No. 24 tentang Gerak Harmonis Sederhana
A. 1100 Nm−1
B. 1400 Nm−1
C. 1700 Nm−1
D. 2000 Nm−1
E. 2400 Nm−1
Pembahasan
Benda dengan massa 2 kg yang bergerak dengan kecepatan 10 m/s mempunyai energi kinetik sebesar:
Ek = ½mv2
= ½ × 2 × 102 joule
= 100 joule
Saat menabrak pegas, energi kinetik tersebut diserap oleh pegas dan diubah menjadi energi potensial sehingga pegas tertekan 10 cm (10−1 m).
Ek = Ep
= ½kx2
100 = ½ × k × (10−1)2
k = 20.000
Jadi, konstanta pegas tersebut adalah 20.000 N/m (-).
Soal No. 25 tentang Konversi Suhu
A. 200 derajat Fahrenheit
B. 160 derajat Fahrenheit
C. 144 derajat Fahrenheit
D. 128 derajat Fahrenheit
E. 96 derajat Fahrenheit
Pembahasan
Pada suatu suhu, skala termometer Fahrenheit menunjuk 3 kali skala termometer Reamur.
F = 3R atau R = 1/3 F
Hubungan antara skala termometer Reamur dan Fahrenheit dirumuskan sebagai:
F = 9/4 R + 32°
F = 9/4 × 1/3 F + 32°
F = 3/4 F + 32°
4F = 3F
F = 128°
Jadi, suhu tersebut setara dengan 128 derajat Fahrenheit (D).
Simak Pembahasan Soal TKD Saintek SBMPTN 2014 selengkapnya.
Dapatkan pembahasan soal dalam file pdf di sini.
Terimakasih
Semoga Bermanfaat