pembahasan selanjutnya adalah
- kaidah pencacahan, permutasi, dan kombinasi,
- komposisi fungsi,
- invers fungsi,
- matriks, serta
- barisan dan deret.
Soal No. 51 tentang Kaidah Pencacahan, Permutasi, dan Kombinasi
A. 144
B. 108
C. 72
D. 36
E. 35
Pembahasan
Misalkan:
P : finalis pria
W : finalis wanita
PA : finalis pria dari SMA “A”
WA : finalis wanita dari SMA “A”
Finalis pria dan wanita tampil bergantian serta finalis dari SMA “A” tidak tampil berurutan. Susunan yang mungkin adalah:
- PA W P WA P W P
- PA W P W P WA P
- P W PA W P WA P
- P WA P W PA W P
- P WA P W P W PA
- P W P WA P W PA
Sekarang perhatikan salah satu susunan tersebut, misal susunan yang pertama.
PA W P WA P W P
Dengan PA dan WA pada posisi yang tetap, 3 P dan 2 W bisa dipertukarkan. Sehingga banyak urutan yang mungkin adalah:
3! × 2! = 3 × 2 × 1 × 2 × 1
= 12
Demikian juga dengan 5 susunan yang lain dapat diberlakukan seperti di atas. Sehingga banyak seluruh urutan susunan adalah:
6 × 12 = 72
Jadi, susunan urutan tampil yang mungkin ada sebanyak 72 (C).
Soal No. 52 tentang Komposisi Fungsi
A. a + c > 1
B. a + c > b
C. a + c > 2
D. a + c > 2b
E. a + c > 4
Pembahasan
f(g(x)) berarti menggantikan x pada fungsi f dengan g(x).
f(g(x)) > g(f(x))
a g(x) − b > c f(x) + b
a(cx + b) − b > c(ax − b) + b
acx + ab − b > acx − bc + b
acx pada ruas kiri dan kanan bisa dicoret. Sementara itu sisa suku yang lain masing-masing dibagi b. Diperoleh:
a − 1 > −c + 1
a + c > 2
Jadi, syarat agar f(g(x)) > g(f(x)) adalah a + c > 2 (C).
Soal No. 53 tentang Invers Fungsi
A. g−1(x/2 − 2/3)
B. g−1(x/2) − 2/3
C. g−1(2x + 6)
D. 2g−1(x) − 6
E. 2g−1(x) + 6
Pembahasan
Modal utama menyelesaikan soal di atas adalah memahami konsep berikut ini.
Jika y = f(x)
maka f−1(y) = x
Diketahui bahwa f(2x) = g(x − 3). Anggap saja keduanya sama dengan y.
y = f(2x)
y = g(x − 3)
Sekarang kita terapkan konsep di atas. Kita mulai dari fungsi yang kedua.
y = g(x − 3)
g−1(y) = x − 3
x = g−1(y) + 3 … (1)
Kita simpan dulu hasilnya. Kita lanjutkan menerapkan konsep di atas untuk fungsi yang pertama.
y = f(2x)
f−1(y) = 2x … (2)
Selanjutnya kita substitusikan persamaan (1) ke persamaan (2).
f−1(y) = 2[g−1(y) + 3]
f−1(y) = 2g−1(y) + 6
Dengan menggantikan y dengan x diperoleh:
f−1(x) = 2g−1(x) + 6
Jadi, invers fungsi f adalah 2g−1(x) + 6 (E).
Soal No. 54 tentang Matriks
maka det (P) = ….
A. −3
B. −2
C. 1
D. 2
E. 3
Pembahasan
Misalkan:
Sekarang kita terapkan data di atas untuk persamaan matriks yang pertama.
Diperoleh:
b = 1
d = 0
Dengan cara yang sama, persamaan matriks yang kedua menjadi:
Diperoleh:
a + b = −1
a + 1 = −1
a = −2
c + d = 3
c + 0 = 3
c = 3
Sehingga:
Jadi, determinan matriks P adalah 3 (A).
Soal No. 55 tentang Barisan dan Deret
A. 81
B. 144
C. 156
D. 194
E. 312
Pembahasan
Cara 1
Rumus suku ke-k deret aritmetika dinyatakan
Uk = a + (k − 1)b
Berdasarkan rumus di atas maka:
U2 = a + b
U4 = a + 3b
dan seterusnya
Dengan demikian,
U2 + U4 + U6 + U8 + U10 + U12 = 72
(a + b) + (a + 3b) + ⋯ + (a + 11b) = 72
6a + 36b = 72
a + 6b = 12 … (1)
Sedangkan jumlah k suku pertama dirumuskan:
Sk = 1/2 k [2a + (k − 1)b]
Sehingga jumlah 13 suku pertama adalah:
S13 = 1/2 × 13(2a + 12b)
S13 = 13(a + 6b) … (2)
Substitusi persamaan (1) ke persamaan (2) diperoleh:
S13 = 13 × 12
S13 = 156
Cara 2
Jumlah n suku barisan aritmetika yang berjarak tetap sama dengan perkalian antara banyak suku dan suku tengahnya (Ut).
Sn = n × Ut
Perhatikan penjumlahan suku yang tersaji pada soal di atas.
U2 + U4 + U6 + U8 + U10 + U12 = 72
Banyak suku yang dijumlahkan ada 6. Sedangkan suku tengah antara U2 dan U12 adalah U7. Sehingga penjumlahan suku di atas menjadi:
6 × U7 = 72
U7 = 12
Sekarang perhatikan pertanyaannya, yaitu S13! Banyak suku yang dijumlah ada 13 sedangkan suku tengah antara U1 dan U13 adalah U7. Sehingga:
S13 = 13 × U7
= 13 × 12
= 156
Jadi, jumlah 13 suku pertama barisan aritmetika tersebut adalah 156 (C).
Pembahasan Matematika Dasar No. 46 – 50 TKPA SBMPTN 2016
Pembahasan Matematika Dasar No. 56 – 60 TKPA SBMPTN 2016
Dapatkan pembahasan soal dalam file pdf di sini.
Terimakasih
Semoga Bermanfaat