pembahasan selanjutnya adalah
Pembahasan soal Biologi Ujian Nasional (UN) SMA-IPA dengan materi pembahasan Menggunakan Data Hasil Uji Laboratorium Klinis yang meliputi sistem peredaran darah, ekskresi, dan sistem regulasi pada manusia.
Soal No. 1
A. | hemofilia |
B. | anemia |
C. | leukemia |
D. | hipertensi |
E. | hipotensi |
UN 2019
Pembahasan
Berdasarkan data pada soal, kandungan hemoglobin anak tersebut termasuk rendah (kekurangan darah). Penyakit yang disebabkan oleh kekurangan darah dikenal dengan istilah anemia.
Adapun opsi yang lain:
- hemofilia, darah sukar membeku
- leukemia, kelebihan sel darah putih (kanker darah)
- hipertensi, tekanan darah tinggi
- hipotensi, tekanan darah rendah
Jadi, anak tersebut kemungkinan menderita penyakit anemia (B).
Soal No. 2
Berdasarkan hasil pemeriksaan, dapat disimpulkan bahwa Cintya menderita penyakit ….
A. | astigmatisme |
B. | presbiopi |
C. | hipermetropi |
D. | miopi |
E. | niktalopia |
UN 2018
Pembahasan
Cintya merasa penglihatannya kabur atau rabun. Pada skema di atas, bayangan benda jatuh di depan retina jika tanpa kacamata. Itu artinya Cintya mengalami rabun jauh (kabur melihat jauh atau penglihatan dekat). Cacat mata ini dikenal dengan istilah miopi.
Berikut ini keterangan untuk opsi yang lain:
- astigmatisme atau mata silinder, pandangan kabur baik jarak dekat maupun jauh, diatasi dengan lensa silinder
- presbiopi atau mata tua karena akomodasi mata telah melemah, pandangan kabur pada jarak dekat maupun jauh, diatasi dengan lensa bifocal (negatif dan positif)
- hipermetropi atau rabun dekat, pandangan kabur pada jarak dekat, letak bayang di belakang retina, diatasi dengan lensa positif
- niktalopia atau buta malam, gangguan penglihatan pada malam hari atau kondisi gelap
Jadi, Cintya menderita rabun jauh atau miopi (D).
Soal No. 3
A. | glomerulus |
B. | kapsula Bowman |
C. | tubulus kolektivus |
D. | tubulus kontortus proksimal |
E. | tubulus kontortus distal |
UN 2017
Pembahasan
Urine Pak Riko mengandung protein menunjukkan bahwa proses pembentukan urine tidak berlangsung sempurna.
Perhatikan tahapan bentukan urine berikut!
- Filtrasi: penyaringan zat sisa metabolisme oleh glomerulus untuk menghasilkan urine primer. Urine primer masih mengandung glukosa, garam, dan asam amino. Tetapi protein sudah ditemukan pada tahap ini.
- Reabsorbsi: penyaringan urine primer oleh tubulus kontortus proksimal untuk menghasilkan urine sekunder. Urine sekunder sudah tidak mengandung glukosa, garam, dan asam amino.
- Augmentasi: urine sekunder ditambahkan zat sisa metabolisme lain yang akhirnya menjadi urine yang sesungguhnya. Proses ini terjadi di tubulus kontortus distal tubulus kolektivus.
Jadi, adanya kandungan protein dalam urine Pak Riko menunjukkan terjadi gangguan pada tahap filtrasi di glomerulus (A).
Soal No. 4
A. | leukopenia |
B. | polisitemia |
C. | anemia |
D. | leukemia |
E. | hemofilia |
UN 2015
Pembahasan
Gejala cepat lelah yang disebabkan oleh kadar hemoglobin (Hb) rendah dan kadar sel darah merah (eritrosit) rendah dikenal dengan istilah penyakit kurang darah atau anemia.
Sedangkan opsi yang lain:
- leukopenia, penyakit yang disebabkan karena rendahnya sel darah putih (leukosit)
- polisitemia, penyakit yang disebabkan karena kelebihan sel darah merah (eritrosit)
- leukemia (kanker darah), bertambahnya sel darah putih yang tak terkendali akibat kanker jaringan penghasil sel darah putih
- hemofilia, darah yang keluar darah pembuluh darah (terluka) sukar membeku.
Jadi, gejala kurangnya kadar Hb, cepat lelah, dan kadar eritrosit rendah merupakan gejala dari penyakit anemia (C).
Soal No. 5
A. | tubulus kontortus proksimal |
B. | tubulus kontortus distal |
C. | tubulus kolektivus |
D. | vesica urinaria |
E. | glomerulus |
UN 2014
Pembahasan
Ada 3 tahap pembentukan urine:
Filtrasi (penyaringan):
Sisa metabolisme tubuh disaring oleh glomerulus dan kapsul Bowmann. Hasil penyaringan ini menghasilkan urine primer. Urine prime mengandung air, glukosa, asam amino, dan garam mineral.
Reabsorpsi (penyerapan kembali):
Zat-zat yang masih berguna yang terkandung dalam urine primer diserap kembali oleh tubulus kontortus proksimal. Hasilnya berupa urine sekunder yang mengandung air, garam, urea, dan pigmen empedu. [glukosa sudah tersaring oleh tubulus kontortus proksimal]
Augmentasi (pengumpulan):
Augmentasi terjadi di tubulus kontortus distal. Di saluran ini, urine sekunder ditambahkan dengan zat sisa lainnya seperti asam urat, ion hidrogen, amonia, kreatin. Kemudian disalurkan ke rongga ginjal melalui tubulus kolektivus.
Jadi, urine yang mengandung glukosa terjadi akibat ada gangguan fungsi ginjal pada tubulus kontortus proksimal (A).
Pembahasan soal lain tentang Data Hasil Uji Laboratorium Klinis bisa disimak di:
Pembahasan Biologi UN 2019 No. 18
Simak juga:
Gangguan Sistem Organ [Soal UN dan Pembahasan]
Pertumbuhan dan Perkembangan [Soal UN dan Pembahasan]
Dapatkan pembahasan soal dalam file pdf di sini.
Terimakasih
Semoga Bermanfaat