Rangkuman Materi, Contoh Soal Majas Pertentangan & Sindiran Berikut Pembahasannya

Posted on

Untuk Pembelajaran selanjutnya…

Majas Pertentangan

Majas pertentangan adalah majas yang menggunakan aspek-aspek yang berlawanan (kontradiktif) secara makna atau harfiah untuk memberikan kesan atau keberterimaan pada pembaca, pendengar, atau lawan bicaranya.

Antitesis

Antitesis adalah majas pertentangan yang menggunakan dua antonim mutlak dan dituliskan beriringan.

Contoh:

  • Istri dan keluargaku harus ku beritahu jika hidup-matiku tergantung dari bantuan alat medis ini.
  • Lelaki-perempuan, tua-muda, miskin-kaya, semuanya sama di hadapan Tuhan Yang Maha Esa.
  • Maju-mundurnya izin ormas Front Pembela Islam (FPI) tergantung dari kesediaan Menteri Dalam Negeri untuk mengkaji AD-ART ormas tersebut.
  • Burhanudin sangat yakin jika naik-turunnya omset beberapa perusahaan jasa pendidikan tidak dipengaruhi oleh kebutuhan hari raya Idul Fitri.

Anakronisme

Anakronisme adalah majas pertentangan yang menggunakan dua pernyataan yang digunakan di zaman yang berbeda. 

Contoh:

  • Kartini-Kartini modern harus paham masalah feminisme dan emansipasi yang selalu jadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat.
  • Perjodohan ala Siti Nurbaya kembali terjadi di desa ini dan mendapatkan kritik keras dari KPAI.
  • Dia harus menjadi Charlie Chaplin yang hidupnya hanya untuk menghibur orang tanpa sedikitpun bicara.
  • Soekarno-Soekarno masa kini harus berjuang mengembalikan kejayaan bangsa Indonesia di mata dunia.

Kontradiksio

Kontradiksio adalah majas pertenangan yang menggunakan prinsip mematahkan pernyataan yang sudah disebutkan sebelumnya. Klu: kecuali, alih-alih, namun sayang, dll. 

Contoh:

  • Semua peserta diklat sains dan teknologi sesi 2 akan mendapatkan sertifikat dari LIPI, kecuali mereka yang tidak hadir di diklat sesi 1.
  • Pak Lestaluhu akan menghadirkan semua saksi untuk meringankan kasus pidana yang sedang melibatkan dirinya. Namun sayang, dua dari para saksi tersebut tidak bersedia memberikan keterangan.
  • Alih-alih mendapatkan 100 % pengembalian uang tiket yang sudah dibeli, Resty kecewa karena ia hanya mendapatkan penggantian sebesar 70% saja.
  • Kecuali Pak Banu, semua guru di SMAN Tejamulya akan diikutsertakan dalam acara pembinaan kepanduan tingkat kabupaten yang akan diselenggarakan minggu depan.

Oksimoron

Oksimoron adalah majas pertentangan yang menggunakan dua kata berantonim dengan dimensi yang berbeda. 

Contoh:

  • Sikap Sonya begitu dingin di tengah hangatnya suasana pertemuan ini.
  • Kedua anak itu merasa kesepian di tengah ramainya kehidupan di Kota Jakata.
  • Sebagai buruh kasar, dia harus tetap berperilaku lembut ke orang-orang yang sedang berkomunikasi dengannya.
  • Para peserta debat harus tetap rendah hati di tengah berjalannya debat dengan tensi tinggi

Paradoks

Paradoks adalah majas pertentangan yang menggunakan dua frasa/klausa berantonim dengan dihubungkan konjungsi “namun/tetapi” 

Contoh:

  • Pria itu terkenal kaya harta, tetapi miskin hati sehingga semua orang tidak ada yang menyukainya.
  • Indonesia adalah negara swasembada beras. Namun, kita masih mengimpor jutaan ton beras dari Thailand dan Vietnam.
  • Pantai Sanur yang merupakan pantai paling terkenal di Pulau Bali dijuluki surga para wisatawan, tetapi sampah plastik yang berserakan di bibir pantai betul-betul meruntuhkan julukan tersebut.
  • Dimas Jack memanglah aktor tampan dan memesona, tetapi kepribadiannya yang jelek betul-betul sangat merugikan reputasi dia sebagai seorang aktor kelas wahid.

Paranomasia

Paranomasia adalah majas yang menggunakan kaidah homonim (dua kata bermakna berbeda, namun bentuk dan pelafalannya sama) 

Contoh:

  • Pak Sobirin bisa menangkap beberapa jenis ular berbisa hanya dengan satu perangkap yang sudah ia buat di tepi hutan.

    (Bisa = mampu, bisa = racun ular)

  • Pemabuk yang mengendarai motor dengan ugal-ugalan tersebut sudah dua kali tercebur ke kali.

    (Kali =frekuensi/banyaknya, kali = sungai)

  • Di halaman rumahnya, Bu Fatin menemukan buku harian anaknya yang berjumlah lima puluh halaman.

    (Halaman = area depan rumah, halaman = bagian dari buku)

  • Ketiga beruang madu itu akan ditempatkan sementara di sebuah bangunan lama yang beruang cukup sempit.

    (Beruang = sejenis hewan mamalia, beruang = memiliki ruang)

Majas Sindiran

Majas sindiran adalah majas yang digunakan untuk menyampaikan ketidaksetujuan, ketidaksukaan, keheranan, atau protes kepada pembaca, pendengar, atau lawan bicara.

Quick tips!

Ir.Si.S

Ironi = sindiran halus

 

Sinisime = sindiran terbuka

Sarkasme = sindiran kasar

Ironi

Ironi adalah majas sindiran yang menggunakan bahasa halus untuk menyampakan protes, ketidaksetujuan, atau sindiran.

Contoh:

  • Suara penyanyi amatiran tersebut merdu sekali, seperti knalpot motor bodong.
  • Anak Pak Darto pintar sekali. Semua nilai mata pelajaran yang diujikan tidak pernah ada yang di atas lima.
  • Motormu begitu cepat. Saking cepatnya, sepeda yang dinaiki anak itu tak mampu kau kejar.
  • Tulisan anak itu sangat bagus, sampai-sampai aku tak bisa membacanya.
  • Pria itu sangat tampan dan memesona. Sampai sekarang dia selalu ditolak oleh perempuan yang dia suka.
  • Saking besarnya rumahmu, ketika aku masuk pun dari pintu depan sudah sampai lagi ke dapur.
  • Betapa putihnya kulit wanita itu! Ketika berjalan di kegelapan pun, semua orang tidak pernah bisa menemukan dia.

Sinisme

Sinisme adalah majas sindiran yang menggunakan bahasa terbuka untuk menyampakan protes, ketidaksetujuan, atau sindiran.

Contoh:

  • Saya harap kamu tidak pernah datang lagi. Menggangu hidupku saja.
  • Diamlah sebentar! Ucapanmu membuat suasana tambah kacau.
  • Jangan berdiam diri saja, bantulah kita! Kamu ini sudah dibayar!
  • Mengapa anak itu makan di rumah kita? Sudah tahu kita juga sedang kesusahan.
  • Silakan pergi sekarang! Kehadiran Anda sudah tidak dipelukan lagi di perusahaan ini.
  • Oh, kamu yang mengerjakan tugas ini? Pantas saja hasilnya jelek.
  • Jangan mendekat! Kamu tidak selevel dengan kita.

Sarkasme

Sarkasme majas sindiran yang menggunakan bahasa kasar untuk menyampakan protes, ketidaksetujuan, atau sindiran.

Contoh:

  • Dasar kampungan! Menyalakan Android saja tidak bisa!
  • Enyahlah kau, Bangsat!
  • Cih, aku tak sudi lagi melihat mukanya yang sangat menyebalkan itu!
  • Jangan sentuh saya, dasar orang aneh!
  • Eh, monyet, jangan memandangiku seperti itu.
  • Eh, kecoak, kamu ada masalah apa dengan saya?
  • Kau itu terlalu bodoh. Soal mudah seperti ini saja tak bisa kau kerjakan!

Soal No.1

Manakah kalimat di bawah ini yang termasuk majas antitesis _______

  1. Silakan, terimalah pemberianku yang tak berharga ini!
  2. Besar-kecilnya pengeluaran selama kita kuliah di Jakarta, tergantung dari kebutuhan kita selama kuliah.
  3. Dasar, lelaki hidung belang! Sekalinya melihat wanita cantik, matanya tak akan pernah berkedip.
  4. Tolong titipkan Budi di panti ini! Dia anak yang tak berayah tak beribu.
  5. Ibarat motor RX King, pelari itu berlari dengan sangat kencang.

PEMBAHASAN :

Antithesis adalah majas pertentangan yang menggunakan dua antonim mutlak dan dituliskan beriringan.

  • Opsi A = Majas litotes
  • Opsi C = Majas metafora/sinisme
  • Opsi D = Majas eufemisme
  • Opsi E = Majas simile/asosiasi

Jawaban B

Soal No.2

Manakah yang termasuk majas ironi ________

  1. Siapakah di antara kalian di majelis ini yang ingin masuk surga?
  2. Nyiur melambai-lambai di pantai menyambut datangnya para nelayan.
  3. Lihatlah anak itu begitu rajin. Tugas dari minggu kemarin pun sama sekali belum dia sentuh.
  4. Jangan kau undang dia ke rumah ini! Dia itu duri dalam keluarga kita!
  5. Perjuangan yang kami lakukan hanyalah sebutir pasir di gurun sahara.

PEMBAHASAN :

Ironi adalah majas sindiran yang menggunakan bahasa halus untuk menyampakan protes, ketidaksetujuan, atau sindiran.

  • Opsi A = Majas retoris
  • Opsi B = Majas personifikasi
  • Opsi D = Majas sinisme/metafora
  • Opsi E = Majas litotes

Jawaban C

Soal No.3

Manakah kalimat di bawah ini yang menunjukan majas sarkasme ______

  1. Dia merasa besar dengan harta dan pangkatnya, padahal penghasilannya tak seberapa.
  2. Bali kembali diguncang bom berdaya ledak eksplosif setelah ledakan serupa terjadi lima tahun silam di Legian.
  3. Layang-layang ular naga milik Pak Restu menari-nari di angkasa
  4. Adinda selalu meminum secangkir nescafe sebelum ia berangkat ke kantornya.
  5. Oh, ini ternyata perempuan yang merebut suamimu? Dasar “pelakor”.

PEMBAHASAN :

Sarkasme majas sindiran yang menggunakan bahasa kasar untuk menyampakan protes, ketidaksetujuan, atau sindiran.

  • Opsi A = Majas paradoks
  • Opsi B = Majas sinekdok totem pro parte
  • Opsi C = Majas personifikasi
  • Opsi D = Majas metonimia

Jawaban E

Soal No.4

Manakah yang termasuk majas paradoks ________

  1. Murah-mahalnya barang-barang di pameran ini tergantung dari tebal-tipisnya dompet kita.
  2. Pak Ruslan itu katanya orang kaya, punya mobil dua dan sawah ratusan hektar. Namun anehnya, dia selalu berutang rokok ke warung Bu Inten.
  3. Jangan pernah menyusahkanku lagi! Biaya untuk makan dan berobatmu saja sudah benar-benar mencekikku.
  4. Seolah-olah dosen yang sedang mengajar, Alfin menerangkan konsep linguistik dengan sangat hebat.
  5. Panji mengoleksi semua jenis ular beracun, kecuali ular laut Belcher.

PEMBAHASAN :

Paradoks adalah majas pertentengan yang  menggunakan dua frasa/klausa berantonim dengan dihubungkan konjungsi “namun/tetapi”

  • Opsi A = Majas antitesis
  • Opsi C = Majas sinisime
  • Opsi D = Majas simile/asosiasi/perumpamaan
  • Opsi E = Majas kontradiksio

Jawaban B

Soal No.5

Manakah kalimat di bawah ini yang menunjukan majas paranomasia _____

  1. Betapa malangnya nasib kedua anak kecil itu! Sudah seharian mereka tersesat di Kota Malang.
  2. Semua peserta sudah hadir di dalam rapat komite ini, kecuali si Dudung
  3. Senyumnya ibarat sinar rembulan yang memancar di keheningan malam.
  4. Meskipun CV Utama bergerak di sektor usaha kecil, omset harian yang didapatkan perusahaan mikro itu tergolong besar.
  5. Kisah cinta mirip Rama dan Sinta diperlihatkan kedua remaja yang sedang dimabuk cinta tersebut.

PEMBAHASAN :

Paranomasia adalah majas yang menggunakan kaidah homonim (dua kata bermakna berbeda, namun bentuk dan pelafalannya sama). Malang = menyedihkan, Malang = nama kota di Provinsi Jawa Timur.

  • Opsi B = Majas kontradiksio
  • Opsi C = Majas simile/asosiasi/perumpamaan
  • Opsi D = Majas oksimoron
  • Opsi E = Majas anakronimsme

Jawaban A

Semoga Bermanfaat

Artkel Terkait  32 Sinonim Indeks dalam Bahasa Indonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *